“Pak Iip … kita langsung ke kantor Pak Sudradjat ya,” titah Davanka ketika baru saja masuk ke dalam mobil.“Baik, Pak.” Pak Iip menyahut.Tidak lama setelah mobil melaju keluar dari halaman rumah, ponsel Davanka berdering.Nama Erin-sang sekertaris muncul di layarnya.“Hallo?” Davanka segera menjawab.“Selamat pagi, Pak … saya sudah berada di kantor Pak Sudrajat ….” Erin memberitahu.“Oke, saya sudah jalan mau langsung ke sana.” “Baik, Pak.” Dan sambungan telepon terputus.Sekitar tiga puluh menit kemudian, laju kendaraan mulai pelan dan berhenti selama lima menit karena tertahan kendaraan lain yang mengantri.Terjadi kemacetan padahal Davanka harus tiba di kantor Pak Sudrajat sesegera mungkin.“Cari jalan tikus, Pak!” titah Davanka kepada pak Iip.“Baik Pak, di depan ada belokan ke arah rumah bu Anya … kita bisa lewat sana dan keluar nanti di jalan besar.” Pak Iip sedang meminta persetujuan.“Oh ya, boleh.” Davanka ternyata setuju lalu Pak Iip membelokan kemudi saat ke
Terakhir Diperbarui : 2024-10-28 Baca selengkapnya