Home / Romansa / Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin: Chapter 41 - Chapter 50

152 Chapters

Insiden Memalukan

“Cieeee … yang udah punya pacar,” kata om Kai, adik ketiga ayah Kama menggoda Davanka.“Om kira kamu gay,” celetuk Om Aarash-kakak pertama bunda tanpa tedeng aling-aling.“Sama Om, Anya juga mikirnya gitu,” kata Zevanya di dalam hati.“Kaaaaak, ih amit-amit …,” protes bunda mengerang bersama tatap mata kesal.Davanka tidak menanggapi celotehan para om, dia menarik kursi dan menekan pundak Zevanya pelan untuk duduk.Zevanya menoleh bingung menatap Davanka tapi kemudian menjatuhkan bokongnya di kursi.“Oooh, sandiwara dimulai.” Zevanya membatin.“Sekarang sela-sela jarinya abang udah enggak ada sarang laba-laba lagi,” kata ayah ikut-ikutan menggoda Davanka.“Kenapa?” Beberapa orang di sana kompak bertanya.“Soalnya sekarang udah ada yang genggam tangannya abang.” Ayah menjawab lantas terkekeh.Beberapa orang masih bingung dengan kelakar ayah.“Maksud ayah, saking lamanya ngejomblo dan enggak pernah pegangan tangan sama cewek jadi sela-sela jari abang ada sarang laba-labanya,”
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

Membohongi Diri Sendiri

Cara jalan Zevanya berubah pincang membuat Davanka khawatir.Akhirnya dia mengulurkan tangan ke depan Zevanya membuat sang gadis mendongak.“Dokter di klinik masih sodara ayah, dia akan curiga kalau ngeliat gue enggak perhatian sama lo.”Zevanya mengerjap, dia menatap Davanka sebentar kemudian mengangguk, percaya dengan alasan Davanka. Zevanya mengulurkan tangan menyambut tangan Davanka namun dengan satu gerakan mudah—Davanka menggendong Zevanya ala bridal hingga Zevanya memekik.“Bang!” serunya terkejut.“Diem,” titah Davanka, melirik sekilas lalu mulai melanjutkan langkah menuju klinik.“Bang … Anya berat enggak?” Zevanya melingkarkan kedua tangan di leher Davanka.“Iya, kebanyakan dosa lo.” Davanka menyahut.Alih-alih kesal mendapat ledekan, Zevanya malah tertawa pelan.“Bang … boleh sekalian kepala Anya bersandar di pundak Abang enggak? Pusing juga soalnya, Anya.” Nada suara Zevanya kentara sekali sedang menggoda Davanka.“Jangan macem-macem, Anya!” seru Davanka ding
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

Jodoh Dari Tuhan

Mata Davanka terus-terusan mengawasi Zevanya yang tengah mengobrol heboh sekali dengan adik dan para sepupunya.Gadis itu tidak segan mengekspresikan apa yang tengah diceritakannya meski harus menunjukkan wajah jelek hingga membuat semua tertawa. Kepala Davanka meneleng, matanya masih fokus tertuju pada Zevanya—dia sedang menunggu ekspresi jelek yang benar-benar jelek dari wajah Zevanya.Sebab dari tadi dia hanya mendapatkan ekspresi jelek tapi menggemaskan.Lalu dalam hati Davanka mengumpat karena telah memuji Zevanya.Dia pun menundukan pandangan.Tepukan di pundak membuat Davanka menoleh cepat.Seorang pria tersenyum padanya begitu ramah.Bagaimana mungkin tidak ramah, pria itu akan menjadi adik iparnya—kalau semua rencana Kanaya tidak berhasil.“Kekasihmu ….” Ryley yang telah duduk di sampingnya mengendik ke arah Zevanya.“Dia gadis yang supel,” katanya menyambung kalimat.Mungkin tingkah Zevanya telah menarik perhatian Ryley juga.Selain itu, ketika Davanka dan Zevan
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Menyendiri

“Aaaabaaaang ….” Panggilan dengan nada manis dan manja itu datangnya dari Zevanya yang tengah berjalan mendekat.“Yuk ke Ballroom, acaranya udah mau dimulai.”“Kirain lo mau bareng sepupu-sepupu gue terus ….” Davanka seperti sedang menggerutu.Dia beranjak lebih dulu kemudian melengos meninggalkan Zevanya yang berdiri di sampingnya.Zevanya mengernyit bingung, kenapa Davanka marah?Davanka merasa diabaikan oleh Zevanya dan dia tidak suka.Dengar bibir cemberut, Zevanya berjalan cepat menyusul Davanka kemudian mengaitkan tangan di lengan Davanka.“Abang tuh suka lupa kalau kita lagi sandiwara … Anyanya digandeng donk, Bang.” “Enggak gue gandeng juga lo langsung nempel.” Dia melirik tangan Zevanya yang tengah melingkar di lengannya.Zevanya tersenyum gemas menunjukkan deretan giginya yang putih dan rapih.Davanka langsung mengalihkan tatap ke depan.Bisa gawat kalau lama-lama menatap Zevanya, baru beberapa detik saja menatap senyum manis gadis itu jantungnya sudah overacting
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Insecure

Saat ini angin memang berhembus cukup kencang.Meski Zevanya memakai gaun tertutup tapi entah kenapa masih terlihat seksi menurut Davanka, padahal model gaun Zevanya berpotongan A-Line tidak menyetak lekuk tubuhnya.Dia kembali terpesona dengan fisik Zevanya.“Anya,” panggil Davanka dan sang gadis menoleh.“Abang?” Tampang Zevanya tampak senang, matanya berbinar dan bibirnya tersenyum begitu manis.“Ngapain lo di sini?” ketus Davanka bertanya.“Abaaaaang.” Zevanya merentangkan kedua tangannya mengundang Davanka ke dalam pelukan tapi pria itu menangkap tangan Zevanya lalu menurunkannya ke sisi tubuh sang gadis.“Gue cariin,” kata Davanka lagi dengan kening mengkerut dan tatapan kesal.“Anya ngumpet dari sodara-sodara Abang, Anya udah kehabisan joke ….” Bibir Zevanya tersenyum tapi sorot mata mengatakan sebaliknya.Davanka menatap lekat Zevanya tanpa menanggapi ucapannya, dia menangkap ada sesuatu yang membuat Zevanya resah.Zevanya memutus tatapan, dia memilih menundukan pand
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Keresahan Zevanya

“Bang … kayanya rencana A Kanaya bakalan gagal deh, Anya punya feeling kalau Ryley sama Kanaya lanjut menikah … terus nasib kita gimana?”“Ya sesuai perjanjian, kita juga nikah sampai batas waktu yang ditentukan.” Davanka menjawab enteng.“Tapi Abang yakin, ayah bunda Abang ngerestuin pernikahan kita? Anya bukan anak orang kaya lho Bang … Anya jamin, ayah sama bunda Abang pas baru selangkah masuk ke dalem gang rumah Anya pasti langsung balik lagi dan minta Abang buat mutusin Anya … kita kaya bumi sama langit, Bang.” “Sok tahu!” Davanka berseru pelan.Zevanya menatap Davanka beberapa saat. “Kalau ternyata mereka enggak kasih restu gimana?”“Gue akan maksa … mau nikah dalam waktu dekat hanya sama lo, kalau mereka enggak kasih restu ya berarti Kanaya harus nikah duluan … dengan kata lain gue enggak perlu nikah cepet-cepet dan perjanjian kita selesai.”“Oh gitu … Abang enggak rugi udah keluar banyak uang tapi kita cuma sampe pacaran aja?” “Engg
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Lamaran Lisan

“Jadi gimana, Anya? Siapkan kalau kamu nikah sama Abang secepatnya?” Bunda mengulang pertanyaannya, menatap Zevanya lekat dan beliau menunggu jawaban.Kenapa tiba-tiba sekali ayah dan bunda membahas hal ini?Apa yang terjadi sebelum dia tiba di restoran?“Baaang ….” Zevanya melirih saat menoleh kepada Davanka.Pria itu menganggukan kepalanya samar lalu mengalihkan pandangan seakan enggan bersitatap dengan Zevanya.Zevanya akhirnya menganggukan kepala sesuai dengan kode jawaban yang diberikan Davanka barusan.“Tapi Anya ngobrol dulu sama ibu ya, Tan ….” Zevanya meminta pengertian. “Juga ngobrol sama Abang,” sambung Zevanya di dalam hati.“Oke … kalau kamu butuh bantuan Tante atau Om, kita bersedia menjelaskan sama ibu kamu …,” kata bunda dengan sorot mata serius.Zevanya mengangguk kaku dan setelah itu ayah memanggil seorang pria yang Zevanya ketahui selalu ada di sekitar ayah. “Panggil Ryley sama Aya ke sini,” titah beliau dan mendapat anggukan dari si pria tersebut.Pria i
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Adik Yang Keras Kepala

“Terus Abang sama Anya gimana?” Kanaya bertanya dengan suara sangat pelan. Dia tidak tahu percis hubungan yang sebenarnya antara Davanka dengan Zevanya.Abangnya belum sempat bercerita tapi Kanaya curiga kalau mereka tidak benar-benar saling mencintai.“Kita punya perjanjian sampai menikah selama dua tahun, setelah itu Abang ceraikan Anya.” Tuh ‘kan. Ternyata ada yang lebih gila darinya.Sang Abang sampai membuat sebuah kontrak menikah dengan seorang gadis asing.“Aya tetap akan jalanin rencana B lalu bercerai dengan Ryley.” Kanaya begitu yakin.“Halah … tadi malem kamu yang paling keras mendesahnya kaya keenakan menikmati gitu ….” Davanka mencibir.Kanaya menoleh dramatis pada Davanka dengan mata menyalang dan wajah merah padam karena malu.“Nanti lagi cari kamar … jangan di taman gitu, gimana kalau kakek atau nenek yang mergokin kamu!” Davanka melengos pergi usai berkata demikian, dia kembali ke restoran menjemput Zevanya.Alasan Davanka pasrah menikah dengan Zevanya t
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Merangkai Kata

Zevanya hanya bisa tersenyum saat mendengar calon ibu mertuanya berceloteh menceritakan konsep pernikahan megah untuk pesta pernikahan dirinya dengan Davanka nanti.Beliau juga sesekali bertanya kepada Kaluna dan Kanaya yang raut wajahnya tampak masam.Bunda meminta pendapat tentang perancang busana mana yang akan mereka gunakan, rencana tempat pesta pernikahan tersebut akan diselenggarakan sampai hal-hal kecil seperti souvenir dan bahan seragaman untuk keluarga nanti.Ingin rasanya Zevanya teriak memanggil Davanka yang saat ini entah berada di mana.Raga dan Vanessa juga tidak terlihat batang hidungnya padahal dia berharap dua makhluk lucknut itu akan selalu menemaninya di saat Davanka tidak ada.“Tante ….” Zevanya memegang tangan bunda menghentikan kalimat beliau.“Kenapa sayang?” Kata sayang yang bunda ucapkan untuknya mampu membuat darah Zevanya berdesir.“Anya sebenarnya malu, Tan … Anya bukan dari keluarga kaya raya seperti Tante … apa Tante
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Melamar

“Nak Dava serius mau nikahin Anya? Kami ini orang biasa lho, Nak.” Ibu tampak tidak percaya sewaktu Davanka mengutarakan keinginannya melamar Zevanya.Dulu mungkin ibu bisa terima ketika Yoga yang melamar Zevanya karena meski menurut ibu kalau Yoga itu orang kaya, levelnya kayanya masih masuk akal sedangkan Davanka—baru ibu ketahui kalau nama belakangnya adalah Gunadhya.Ibu sampai merinding mendengarnya.Bola mata Davanka bergerak ke arah Zevanya yang duduk di samping ibu, gadis itu hanya tersenyum menunggunya kembali bersuara.Lalu Davanka melirik pada Raga yang dia paksa untuk ikut hari ini menemaninya.“Memangnya kenapa kalau Ibu dan Anya orang biasa? Yang pentingkan Anya perempuan dan manusia, Bu.” Raga berseloroh.Ibu tertawa. “Iya … iya … maksud Ibu, apa keluarga Nak Dava bersedia menerima status sosial kami yang jauh berbeda dengan keluarga Nak Dava?” Ibu memperjelas maksud ucapannya.“Ayah sama bunda keliatannya enggak masalah, Bu … waktu kemarin ketemu Anya di Bali responsn
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more
PREV
1
...
34567
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status