Home / Romansa / Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin: Chapter 21 - Chapter 30

152 Chapters

Beruntung

Lamunan Zevanya tentang kisah cintanya yang tidak beruntung bersama Yoga harus berhenti di depan ruang Rektorat.Dia masuk ke dalam sana dan tatapannya langsung bersirobok dengan wanita bertubuh gempal yang pernah menegurnya keras karena Zevanya meminta perpanjangan waktu pembayaran uang kuliah.Wanita itu menatap malas Zevanya.“Kamu enggak bisa ikut ujian kalau belum bisa bayar uang kuliah,” belum apa-apa wanita itu sudah mengancam.“Kasih Anya waktu lagi ya Bu Lies.” Zevanya memohon, dia belum menandatangani kontrak bisnis dengan Davanka jadi belum ada satu pun hak yang bisa dia dapatkan dari perjanjian tersebut.“Kirain kamu ke sini mau minta Surat Pengantar Keterlambatan Bayar.” Wanita itu bersarkasme.“Anya mau minta waktu lagi, Bu.” Zevanya berujar hati-hati.“Zevanya, harusnya kamu bayar itu sebelum masuk semester ini tapi kamu minta keringanan dan saya kabulkan karena kamu mahasiswi berprestasi … dan sekarang semester ini hampir selesai, kamu masih belum bisa bayar jug
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Penandatangan Kontrak

“Mas Dava … Anya mau jadi pacar pura-puranya Mas Dava,” kata Zevanya sambil mendongak dan tangan yang masih menggenggam tangan Davanka.Dia sedang berbasa-basi sebenarnya.Davanka menatap lurus Zevanya, terdapat kerutan halus di keningnya dengan sorot mata tajam yang berhasil membuat Zevanya menahan napas.Gadis itu sudah menyetujuinya kemarin, kenapa dia mengatakannya lagi?Davanka kemudian melirik tangannya yang digenggam Zevanya.Zevanya yang menyadari hal itu refleks melepaskan tangan Davanka.“Sorry,” gumam Zevanya, wajahnya mengerut, dia malu.“Kita tanda tangan kontrak sekarang, kan? Soalnya Anya butuh banget uangnya sekarang.” Kalimat Zevanya itu memberitahu Davanka kalau dia sedang terdesak dan sangat membutuhkan uang.Alih-alih menanggapi ucapan Zevanya, Davanka membalikan badan dan mulai menarik langkah menjauh.“Mas Dava!” seru Zevanya memanggil, dia panik.Kenapa Davanka tidak mengatakan apapun? Apakah pria i
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Perjanjian

“Mas Dava … boleh Anya minta uangnya sekarang? Anya harus bayar kuliah besok biar bisa ikut ujian … sama bayar kontrakan.” Zevanya mengingatkan sambil tersenyum lebar.Davanka mengeluarkan ponselnya dari saku celana.“Berapa nomor rekening lo?” Davanka akan mentransfer uangnya ke rekening Zevanya melalui Mobile banking. Zevanya menyebutkan nomor rekening, dia lega karena masalah finansialnya telah terselesaikan dengan menggadaikan dirinya pada Davanka. Pasti malu sekali ayahandanya di akhirat sana karena untuk bertahan hidup, sang putri sampai pernah kerja di night club bahkan nyaris menjual dirinya lalu sekarang akan pura-pura menjadi kekasih Davanka, melakukan kebohongan terbesar karena membohongi satu keluarga Davanka.Sia-sia beliau menjadi seorang ustad mengajarkan Zevanya tentang Agama.Mau bagaimana lagi, dengan statusnya sebagai mahasiswi hanya ini yang bisa Zevanya lakukan. Kalau Zevanya sampai putus kuliah, dia cuma bisa mendapat
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Diam-diam Perhatian

“Diinjek sama Eliza,” jawab Zevanya jujur.Pintu lift akhirnya terbuka.“Siapa Eliza?” Raga bertanya lagi seraya melangkah masuk ke dalam lift.“Tunangannya Yoga.” Zevanya menjawab namun Raga masih belum mengerti kenapa si Eliza ini menginjak laptop Zevanya.“Terus si Yoga siapa?” Raga ngegas, kehilangan kesabaran karena Zevanya menjawab singkat.“Yoga mantan pacar Anya, kita putus karena Yoga disuruh papanya tunangan sama Eliza … gara-gara perusahaan papanya Yoga hampir collaps dan papanya Eliza yang bantu biar bisa tetap bertahan.” Zevanya jadi curhat.Dia menunduk menyembunyikan raut sendu, sekilas saja Davanka dan Raga tahu kalau Zevanya tengah patah hati.“Tenang, lo bisa pamer nanti sama si Yoga dan tunangannya itu kalau lo pacaran sama cicit pemilik AG Group,” ujar Raga terdengar bangga padahal Zevanya yang akan menjadi pacar pura-puranya Davanka.Zevanya menoleh dramatis menatap Raga dengan mata membulat sempurna, dia tidak mempercayai
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bohong

Bila semalaman kemarin Zevanya resah memikirkan kontrak yang telah disepakati dengan Davanka, sekarang Zevanya kembali diserang gundah karena baru mengetahui kalau Davanka ternyata cicit pengusaha sukses di Negrinya.Davanka adalah anak konglomerat yang kesuksesan dan harta kekayaannya sering kali dibahas di majalah bisnis baik dalam maupun Luar Negri.Sebagai seorang mahasiswi Administrasi Niaga, Zevanya tentu tahu sebesar apa perusahaan AG Group.Bahkan semua teman-teman satu fakultasnya juga pasti tahu dan menjadikan perusahaan AG Group sebagai cita-cita mereka untuk bekerja di sana.Selain gedungnya memiliki arsitektur keren, karyawan yang bekerja di AG Group juga terkenal akan kesejahteraan hidupnya.Mereka mendapat gaji yang besar dan fasilitas kesehatan yang baik ditanggung oleh perusahaan.Zevanya sendiri memiliki cita-cita untuk kerja di sana, dia tidak pernah menyangka akan menjadi kekasih pura-pura dari salah satu pewaris AG Group.Hembusan napas panjang Zevanya kelu
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Ajakan Bertemu Ibu

“Nya, kok kamu enggak kerja?” Ibu bertanya ketika melihat Zevanya malah asyik menonton televisi sepulang kuliah. Padahal seharusnya sang putri sudah berangkat ke apartemen Raga sebelum bekerja di Alfamart.“Anya udah enggak kerja, Bu.” Dia menjawab santai.Zevanya kehabisan ide untuk berbohong kepada ibu.“Hah … kenapa? Kamu dipecat? Jadi uang yang dibayar kontrakan tadi pagi itu uang pesangon kamu?” Zevanya menggelengkan kepala. “Bukaaaan, Itu uang dari pacar Anya, Bu.” Ibu Nina menelengkan kepala menatap Zevanya kemudian duduk di sofa reyot di samping sang putri.Matanya masih tertuju pada wajah Zevanya yang tengah asyik menonton televisi sambil makan kuaci.Kening ibu Nina mengkerut dalam karena putrinya tampak tidak berdosa dan tanpa beban.“Heh!” Ibu Nina memukul paha Zevanya cukup kencang.“Ih … iiibuuu, sakiiiit.” Zevanya memprotes. “Kamu yang bener donk kalau ngomong sama orang tua,” tegur ibu Nina dengan suara lembut.“Iya Bu, itu uang dari pacar Anya.” Zevany
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Jemput Ke Kampus

Pagi ini Davanka terlambat tiba di meja makan untuk sarapan pagi.Dengan terburu dia menuruni anak tangga.Davanka mengecup pipi sang bunda sebelum akhirnya duduk di kursi paling dekat dengan ayah.Ketiga adiknya sudah lebih dulu ada di sana, bahkan Zyandru telah sampai ke menu penutup.“Abang … pesta tunangan Kanaya sama Ryley jadinya di Bali ya weekend ini, kamu bawa cewek yang kamu ceritain sama ayah Bunda kemarin, biar sekalian kenalin sama ayah bunda dan keluarga yang lain.”Betapa renyah sang bunda berujar demikian.“Kok mendadak banget?” Davanka tidak jadi memasukan roti panggangnya ke mulut.“Enggak lah … dua hari lagi kok acaranya, kamu mau bareng sama kami atau menyusul ke Bali?” Davanka tidak langsung menjawab pertanyaan sang bunda, dia memasukan roti ke dalam mulut kemudian mengunyahnya sambil berpikir apakah Zevanya bersedia diajak ke Bali?“Bang? Kok ngelamun?” tegur Bunda lembut.“Si Abang bingung mau minta ijin ke orang tua ceweknya kali, Bun …,” celetuk Zya
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Panggilan Kerja

Ternyata benar, pria tampan yang mereka maksud adalah Davanka.“Wah … bangga banget Anya punya cowok ganteng, walau pura-pura tapi dia cowok Anya, kan?” gumamnya sambil mengulum senyum.Langkah Zevanya terayun riang menghampiri Davanka yang masih berdiri di depan mobilnya dengan ponsel di telinga.Segala lelahnya setelah melewati empat mata kuliah seharian ini langsung sirna. Dia jadi bersemangat sekali setelah bertemu Davanka.“Kalau Yoga sama Eliza liat, bisa sesak napas mereka berdua.” Zevanya membatin, dia berharap dua makhluk itu ada di sekitar sini dan melihat dirinya dijemput Davanka.“Mas …,” sapa Zevanya setelah menghentikan langkah di depan Davanka yang menggumam menanggapi ucapan seseorang di sebrang panggilan sana.Zevanya memperhatikan Davanka, meski hari sudah sore tapi pria itu masih tampak segar dan … tampan.Pantas saja para mahasiswi tadi tergila-gila pada Davanka.Andaikan Davanka bukan kekasih pura-pura, mungkin Zevanya juga akan tergila-gila pada pria it
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Menyusun Skenario

“Mas Dava ….” Suara Zevanya begitu lembut memanggil Davanka.Dia tidak ingin Davanka yang tengah melamun di belakang kemudi jadi terkejut mendengar suaranya.Davanka hanya menoleh sekilas itu pun netranya tidak sampai benar-benar menangkap sosok Zevanya.“Kita mau ke Mall beli baju untuk siapa? Mamanya Mas Dava mau ulang tahun, gitu? Jadi Mas Dava minta bantuan Anya buat milihin hadiah yang pas buat mamanya Mas Dava ya?” Davanka tidak langsung menjawab, dia sedang berpikir sebentar merangkai kata sesingkat mungkin untuk menjelaskan kepada Zevanya.“Pesta pertunangan Kanaya dilangsungkan di Bali weekend ini, kamu harus ikut.” “Hah? Ke Bali? Ketemu keluarga Mas Dava? Enggak Ah, Anya malu Mas … bilang aja Anya sibuk lagi belajar mau ujian, kita ketemunya di Jakarta aja pas makan malam biar sebentar … Anya kalau ngebohong suka gugup, Mas … nanti ketahuan.” Zevanya menolak keras, dia akan kerepotan berbohong menjadi kekasih Davanka selama beberapa hari di Bali.“Lo udah tanda ta
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Agar Menjadi Seperti Davanka

Tanpa terasa tibalah mereka di sebuah Mall, Davanka meminta petugas valet memarkirkan mobilnya agar bisa segera menuntaskan urusan di sini.“Anya harus pakai baju kaya gimana, Mas? Mas Dava aja deh yang pilihin.” Sebagai pihak ke dua yang telah menandatangani kontrak, dia akan menurut apapun yang diinginkan Davanka.“Ambil tas itu,” kata Davanka menunjuk tas besar untuk menampung pakaian yang akan di bayar di kasir.Davanka melangkah lebih dulu seraya memasukan satu tangannya ke dalam saku celana, dia menuju area wanita, Zevanya mengikuti dari belakang sambil membawa tas belanja yang disampirkan di pundak.Langkah Davanka berhenti, dia meraih satu kaos yang kemudian di dekatkan ke depan tubuh Zevanya.“Ukuran lo apa?” Davanka bertanya.“S.” Zevanya menjawab cepat.“Cari yang ini ukuran S,” titahnya seperti seorang bos dan Zevanya tidak memiliki pilihan selain melakukannya.Zevanya mencari ukuran dirinya dari kaos yang dituduhkan Davanka barusan. Lalu matanya menemukan seb
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status