Semua Bab Pembalasan sang Istri Tertindas: Bab 341 - Bab 350

396 Bab

Bab 341

"Nggak, cuma merasa kamu sepertinya punya sesuatu yang ingin dikatakan padaku." Jason merokok dengan tenang tanpa tergesa-gesa.Anwar mengerutkan alisnya lebih dalam dan menatap Jason dengan tajam. Dia sangat ingin memahami apa yang ada di pikiran putranya. Namun, semakin dia mencoba, semakin rasanya seperti terhalang oleh kabut asap yang tebal.Hanya saja, karena pembicaraan sudah sampai pada titik ini, dia merasa tidak perlu lagi bertele-tele."Masalah Kenta dan Kengo ini ditangani dengan buruk. Cari alasan untuk segera membebaskan mereka. Soal Janice, pastikan dia diam dan nggak buat keributan supaya nama baik Keluarga Karim nggak rusak."Jason menepuk-nepuk abu rokok di jarinya yang menyala lemah, lalu tersenyum dingin. "Nama baik Keluarga Karim sebenarnya dirusak oleh Janice atau oleh orang lain?"Anwar mendengus. "Apa maksudmu?"Jason tidak menjawab, dia langsung membuka ponsel dan memutar rekaman percakapan yang disimpan Janice. Semakin lama Anwar mendengarkan, semakin muram waj
Baca selengkapnya

Bab 342

Setelah makan dan minum obat sesuai anjuran dokter, Janice berbaring di tempat tidur dan mulai merasa mengantuk. Secara samar-samar, dia mendengar Ivy berkata akan kembali ke hotel. Janice hanya bergumam pelan sebelum terlelap.Namun, entah kenapa, dia merasa seperti ada seseorang yang memperhatikannya dari sisi tempat tidur. Dia menyipitkan mata untuk melihat sekilas, lalu membalikkan badan.Detik berikutnya, dia tiba-tiba membuka mata lebar-lebar dan langsung melompat dari tempat tidur. Kemudian, dia menoleh dengan waspada ke arah pria di sisi tempat tidur."Paman Jason, ini sudah larut malam. Ada apa mencariku?" tanyanya dengan nada sedikit kesal."Sudah makan?" tanya Jason dengan suara rendah."Sudah ...."Janice baru saja hendak menjawab, tetapi Norman yang berdiri di belakang Jason, mengangkat kantong makanan di tangannya sambil memberikan isyarat yang jelas dengan ekspresinya."Bu Janice! Ini camilan khas Kota Gunang. Pak Jason belum makan dan sengaja membawanya untuk makan bers
Baca selengkapnya

Bab 343

Janice tidak menjawab. Agar tidak membuat Ivy khawatir, dia bersikeras mengatakan bahwa tamparan itu tidak sakit. Setelah mengompresnya dengan kantong es selama setengah jam, dia langsung tidur.Jason bisa membaca pikirannya dengan mudah. Dia melirik ke arah Norman yang berdiri di pintu. Norman segera keluar dari kamar tanpa banyak bicara.Janice mencoba memanfaatkan kesempatan itu untuk turun dari pangkuan Jason, tetapi dia malah memutar kursi rodanya, menjepitnya di antara meja dan dirinya.Dalam sekejap, dada hangat Jason menempel pada tubuhnya. Napas hangat pria itu menyapu wajahnya, membuat pipinya yang sudah terasa perih semakin panas.Di dekat telinganya, suara Jason yang serak terdengar, "Kenyang?"Janice mengangguk cepat. "Kamu makan saja.""Nggak suka."Kalau tidak suka, kenapa beli sebanyak ini?Janice melirik makanan di atas meja. Semua itu adalah makanan yang sempat dia lewatkan di pasar malam beberapa hari lalu. Dia tertegun sejenak, lalu tanpa sadar menoleh ke arah Jason
Baca selengkapnya

Bab 344

Arya mengambil kartu kamar tanpa melihatnya terlalu detail dan langsung memasukkannya ke dalam saku."Baiklah, kamu memang perhatian, bahkan sudah menyiapkan kamar untukku. Kalau begitu, aku balik dulu. Baru turun dari pesawat saja aku dengar ada masalah di sini. Koperku masih di meja perawat.""Ya." Jason hanya melirik Arya tanpa banyak bicara.Setelah Arya pergi, Jason meminta Norman untuk menugaskan seseorang mengikutinya.Ruangan pun kembali hening.Janice menatap Jason dengan bingung. "Paman Jason, itu kartu kamar apa?""Kartu kamar hotel," jawab Jason singkat, jelas tidak berniat memberikan penjelasan lebih lanjut. Janice mendengus, lalu mulai membereskan makanan di meja."Kemari." Jason memutar kursi rodanya sedikit dan menunjuk kursi di depannya.Janice yang sudah lelah dengan semua ini, akhirnya duduk dengan malas. "Ada apa lagi?"Tiba-tiba, Jason mendekat. Janice terpaku sesaat. Baru saja dia hendak menghindar, tetapi dagunya sudah dicengkeram lembut oleh Jason. Cengkraman it
Baca selengkapnya

Bab 345

Setelah melihat helm itu lebih jelas, Arya tertegun di tempat. Itu adalah helm yang dia pesan khusus untuk Azka, bahkan ada tulisan tangannya di sana: Keselamatan senantiasa menyertai.Namun, bukankah Azka sedang dalam masa pemulihan?Dengan perasaan bingung, Arya mendekati helm itu. Suara aktivitas pasangan di dalam kamar itu terdengar semakin jelas. Dia berniat untuk berbalik, tetapi secara tidak sengaja melihat wajah wanita di atas tempat tidur.Vania!Arya merasa marah. Dia maju beberapa langkah dengan tangan yang mengepal memegang kartu kamar, tetapi akhirnya dia menarik napas dalam-dalam dan keluar dari kamar dengan tenang.Jason memberikan kartu kamar itu kepadanya karena tidak ingin Arya bertindak gegabah.....Di kamar rumah sakit.Jason mendengar pintu terbuka tetapi tidak terlihat terkejut. Dia mengeluarkan dua batang rokok, lalu menyerahkan satu kepada Arya."Apa maksudmu ini?" tanya Arya dengan nada datar.Jason hanya meliriknya, kemudian menyalakan rokok Arya setelah meli
Baca selengkapnya

Bab 346

Di dalam ruang VIP.Kekaguman Jacky terhadap Janice sudah sangat jelas, dia hampir memperkenalkan Janice kepada semua orang yang ditemuinya. Janice pun menjadi pusat perhatian sepanjang acara.Namun, di tengah acara, ponsel Janice tiba-tiba berdering. Dia melirik layar dan terkejut melihat itu adalah panggilan dari Norman.Setelah ragu beberapa detik, Janice memutuskan untuk keluar dari ruang VIP dengan alasan pergi ke kamar kecil."Norman, ada apa?" tanyanya saat menerima panggilan."Bu Janice, cepat pergi ke kamar Pak Jason, dia ...."Tiba-tiba, suara Norman terputus. Ada bunyi benda bergulir dari tempat tinggi, disusul dengan suara gangguan statis. Janice terdiam sesaat sebelum langsung berlari ke arah lift.Menyadari bahwa sepatu hak tinggi menghalangi gerakannya, dia segera melepasnya dan berlari tanpa alas kaki menuju lift. Namun, siapa sangka ada seseorang yang tidak memadamkan rokoknya dan membuangnya di dalam lift."Ah!"Janice melompat karena rasa panas di telapak kakinya. Pa
Baca selengkapnya

Bab 347

Selain panggilan dari Norman, sisanya berasal dari Jason. Janice menghapus semuanya tanpa ragu.Dalam lebih dari dua minggu berikutnya, berkat rekomendasi dari Jacky, Janice mendapatkan kesempatan untuk menghadiri peluncuran produk baru Amanda, sehingga jadwalnya sangat padat.Selama itu, Ivy dua kali mengajaknya ke rumah Keluarga Karim, tetapi Janice menolak keduanya.Adapun Vania, sejak kembali dari Kota Gunang, dia tampak lebih berseri-seri dan tidak lagi mencari masalah dengan Janice. Janice akhirnya bisa menikmati ketenangan.Pagi hari setelah melewati malam tanpa tidur, Janice sedang memandangi lingkaran hitam di bawah matanya ketika dia menerima telepon dari Ivy."Malam ini datang ke rumah Keluarga Karim untuk makan malam.""Nggak mau, aku sibuk," jawab Janice tegas."Ini undangan dari Pak Anwar," tambah Ivy."Baiklah."Setelah menutup telepon, Janice kembali ke tempat tidur, tetapi dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.Sore harinya, dia membawa sekeranjang buah dan menuju ke rum
Baca selengkapnya

Bab 348

Mendengar kabar bahwa Vania hamil, tangan Janice gemetaran dan mangkuk sup di tangannya terjatuh ke meja. Sup panas tumpah ke tubuhnya hingga membasahi pakaiannya.Semua orang langsung menoleh ke arahnya. Tatapan mereka penuh dengan keheranan dan sedikit penghinaan. Bagaimanapun, pertemuan sebesar ini terakhir kalinya adalah untuk menghukum Janice atas insiden yang melibatkan tuduhan bahwa dia menjebak Jason.Janice buru-buru berdiri, lalu mengambil tisu untuk membersihkan dirinya. "Maaf," katanya singkat.Anwar hanya meliriknya dengan ekspresi tidak senang. "Penampilanmu sudah begini, mau gimana lagi menemui orang?" Nada bicaranya jelas menyuruh Janice pergi.Tangan Janice yang sedang menyeka tubuhnya terhenti sesaat, dan dia akhirnya mengerti alasan Anwar bersikeras mengundangnya ke acara ini. Alasan untuk "membuang sial" itu tidak lain adalah dirinya.Janice menundukkan kepala dan mengangguk. "Baik. Silakan lanjutkan makan." Dia mengambil tasnya dan meninggalkan ruang makan. Tatapan
Baca selengkapnya

Bab 349

Vania menyelipkan cek ke tangan Janice dengan santai, wajahnya penuh dengan senyum mengejek. Janice hanya merasa terkejut dan tak habis pikir. Apakah ini artinya dia sedang membantu suaminya mencari simpanan?Janice tersenyum tipis sambil mengangkat cek itu di depan Vania. "Bu Vania begitu murah hati, benar-benar pantas menyandang gelar nyonya. Tapi untuk urusan ini, sebaiknya kita tanya pendapat Pak Anwar dulu.""Yuk, kita pergi sama-sama. Aku yakin beliau dan para senior lainnya pasti akan sangat terharu dengan kemurahan hatimu."Mendengar bahwa Janice ingin membawa masalah ini kepada Anwar, senyum angkuh Vania langsung membeku. Dia tidak bisa melangkah maju setengah langkah pun."Jadi kamu juga takut, ya," ujar Janice sambil tersenyum, lalu melemparkan cek itu ke wajah Vania."Vania, berhenti berpura-pura anggun di sini. Daripada menghabiskan waktu untuk menghinaku, lebih baik kamu pastikan suamimu nggak pergi ke mana-mana. Kenapa? Bahkan dengan anak pun kamu nggak bisa menahannya?
Baca selengkapnya

Bab 350

"Bu Vania, adikku punya pacar dan katanya dia cuma mau menikah kalau punya mobil bagus. Jadi, bagaimana ...."Malia bahkan tidak repot-repot berbasa-basi kali ini. Dia langsung meminta uang secara terang-terangan.Vania marah besar. Keluarga Vania bukan lagi keluarga terhormat seperti dulu.Setelah Jason menarik dananya, perusahaan keluarga mereka semakin merosot. Di tengah keterpurukan itu, dia sempat membujuk ayahnya untuk berinvestasi di perusahaan milik Amanda, tetapi hasilnya malah membuat mereka kehilangan segalanya.Selama di Kota Gunang, Kengo dan Kenta yang melihat perhatian Jason terhadapnya memberikan banyak keuntungan untuk mencoba membujuknya. Vania langsung mengirimkan semua uang itu ke rumah untuk menambal kekurangan.Vania mengira segalanya akan berjalan lancar, tetapi Kengo dan Kenta akhirnya ditangkap. Sekarang Jason ingin melakukan audit keuangan, dan dia harus mengembalikan uang itu tanpa ada kekurangan sedikit pun.Kini keluarga Vania hanyalah bayangan dari kejayaa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3334353637
...
40
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status