Home / Fiksi Remaja / Janji Amanda / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Janji Amanda: Chapter 41 - Chapter 50

62 Chapters

41. Apa Dia Balas Dendam?

Setelah memikirkannya semalaman dan memantapkan hatinya, Amanda pun akhirnya membuat sebuah keputusan yang menurutnya terbaik. Terbaik untuk dia sendiri dan juga terbaik untuk Alvan. Amanda sudah putuskan bahwa waktu satu minggu sudah cukup untuknya belajar menerima kenyataan. Kenyataan tentang apa yang seharusnya sudah lama bisa dia terima. Pemikiran yang salah bagi Amanda bahwa sebelumnya Amanda pernah berpikir dengan dia menemukan si pemilik jantung Aldy, maka Amanda akan mendapatkan Aldy kembali. Meskipun kenyataan yang pahit menerima bahwa Aldy sudah meninggal, tapi itu jauh lebih baik daripada beranggapan bahwa Aldy masih hidup di dalam tubuh Alvan. Siapa pun tahu itu adalah pemikiran yang konyol. Mungkin bisa saja Amanda menganggap Aldy masih hidup, tapi bukan jiwa atau pun raganya, melainkan cintanya. *** Amanda datang ke sekolah dengan mantap akan mengakhiri sikap anehnya terhadap Alvan hari ini. Dia kembali meminta Benny untuk duduk di bangkunya karena dia mau duduk
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

42. Tentang Ciuman di Kafe

Saat bel jam istirahat berbunyi, Amanda berusaha secepat mungkin untuk memasukkan semua buku-bukunya ke dalam laci karena dia mau melakukan sebuah misi. Saking banyaknya buku dan alat tulis yang dia bereskan, sampai-sampai laci Amanda pun berjubel-jubel dan penuh, bahkan ada beberapa pensil dan penghapus yang terjatuh di lantai tapi Amanda tidak peduli. Vito yang duduk santai di sebelahnya bingung dengan sikap Amanda, tapi tidak berani bertanya karena nanti pasti Amanda akan memarahinya lagi. Lebih baik diam daripada membangunkan macam tidur. Rupanya Amanda buru-buru beres-beres mejanya karena dia mau menghampiri Alvan. Tapi Alvan sudah lebih dulu berjalan keluar sambil memasukkan kedua tangan di saku celananya. Amanda mengejarnya sampai ke pintu tapi tidak berani memanggilnya. Akhirnya Amanda menyerah karena Alvan sepertinya memang sengaja menghindarinya. Sama seperti apa yang dia lakukan beberapa hari yang lalu. 'Ih, tuh cowok ngeselin banget, sih?' Benny dan Natasha mengh
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

43. Mak Comblang

“Waktu di kafe itu gue yakin lo udah pergi,” ujar Amanda pada Natasha yang saking takutnya sampai merem-merem segala. “Dan lo Benny.” Giliran Amanda menujuk wajah Benny sampai hampir mencolok kedua mata Benny. “Lo juga tahu soal ciuman itu? Apa Natasha yang kasih tahu lo? Gue yakin pasti ada sesuatu yang kalian sembunyiin dari gue. Sekarang jelasin sama gue apa yang sebenernya terjadi!” Natasha menghela napasnya pertanda menyerah. “Ben, lo aja yang jelasin sama Amanda.” “Kenapa harus gue?” “Itu semua kan ide lo. Jadi lo juga dong, yang harus jelasin semuanya." Amanda memandang Benny dengan tatapan mengerikan. Seandainya saja Amanda seekor macan dan Benny mangsanya, ini saat yang tepat untuk Amanda menerkam mangsanya itu untuk santapan makan siang. “Tunggu apa lagi? Cepetan jelasin ke gue!” bentak Amanda. Sama halnya dengan Natasha, Benny juga memutuskan untuk menyerah saja sekarang. Dia tidak mau sampai ada masalah dengan Amanda kalau dia tidak segera berkata jujur padanya. Sebel
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

44. Mengejar Alvan

Pada suatu hari Vito tidak masuk sekolah. Menurut surat izinnya, katanya Vito sakit. Meskipun banyak yang tidak percaya kalau Vito yang punya tubuh sesubur itu bisa sakit juga. Tapi yang namanya orang sakit kan tidak pernah pandang bulu. Mau gemuk, kurus, atau kerempeng, kalau sudah dapat ‘jatahnya’ sakit ya sakit. Absennya Vito itu menjadi sebuah keberuntungan buat Amanda karena dia tidak harus duduk sebangku dengan gajah meleduk. Dia duduk sendirian. Jauh lebih baik daripada berdua tapi sama Vito. Tapi masalahnya, meskipun merasa lebih baik tapi Amanda tidak terbiasa duduk sendiri. Biasanya selalu ada Natasha atau Alvan di sebelahnya. Maka dari itu hal ini bisa dia jadikan alasan untuk kembali lagi ke bangkunya dan mengusir Benny. Saat jam istirahat, semua teman-teman keluar kelas. Tidak biasanya mereka semua kompak keluar kelas karena biasanya ada beberapa anak yang tetap berada di kelas. Tapi justru itu menguntungkan untuk Amanda karena dia mau bicara penting dengan Benny tan
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

45. Alasan yang Aku Tahu

Meskipun kesal dicuekin, tapi ini bukan saatnya adu mulut dengan Alvan. Amanda harus segera menyelesaikan masalahnya dengan cowok itu sekarang juga, Setidaknya Amanda ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai Alvan bersikap begitu dingin padanya. “Van, lo kenapa, sih?” Dari kemarin hanya pertanyaan ini yang ingin dilontarkan Amanda pada cowok yang ada di depannya itu. “Lo kenapa pindah tempat duduk? Lo juga kenapa ngehindarin gue beberapa hari ini?” Cowok itu tidak menjawab dan tetap memandang ke arah lain. Dia juga tidak beranjak dari tempatnya berdiri untuk berusaha menghindari Amanda lagi. Kelihatannya dia hanya ingin mendengar apa yang ingin dikatakan Amanda tanpa mau membalas pertanyaan apa pun. “Van, kalo ada orang yang nanya itu dijawab, dong. Lo kenapa?” “Lo juga kenapa pindah tempat duduk dan berusaha ngehindarin gue waktu itu?” Alvan mengembalikan pertanyaan Amanda karena pada waktu itu Alvan juga belum mendapatkan jawaban yang jelas atas sikap aneh Am
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

46. Tentang Alvan

Jawaban Clara sudah semakin memperjelas semuanya bahwa Alvan memang sudah tahu semuanya tanpa kecuali. Termasuk tentang fakta bahwa Amanda adalah pacar Aldy. Clara sudah menceritakannya pada Alvan dan memberitahu Amanda tentang hal itu. Sampai sekarang yang ingin Amanda tahu adalah apa yang sebenarnya ada dipikiran cowok itu tentang jantung Aldy? Karena tidak mungkin Alvan terus-terusan akan berusaha menghindari Amanda di sekolah. Karena selain menyusahkan diri sendiri, hal itu juga akan membuat Amanda merasa tidak nyaman. Karena itu Amanda putuskan untuk menemui Alvan lagi hari ini dan menuntaskan semuanya. Walaupun Amanda selalu kesal dengan cowok itu, tapi bukan berarti diperlakukan cuek begitu akan membuat Amanda senang. Amanda jauh lebih nyaman kalau mereka ribut-ribut dan saling dongkol daripada dalam situasi seperti sekarang ini. Tapi ternyata saat Amanda memasuki kelas sampai pelajaran pertama selesai, Amanda tidak melihat cowok itu di kelas. Alvan tidak masuk sekolah hari
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

47. Deja Vu

Kekecewaan masih terlihat di wajah Amanda sampai dia berjalan pulang dari rumah Alvan. Padahal dia sudah bela-belain datang ke rumahnya dengan mengabaikan seluruh gengsinya mendatangi rumah cowok demi bisa menyelesaikan masalah mereka, tapi yang mau ditemui justru tidak ada. Tapi Amanda juga berpikir ada untungnya juga dia tidak bertemu Alvan, karena dia justru bisa mengobrol dengan mama tiri Alvan dan sedikit banyak mengetahui tentang kehidupan cowok itu. Sikap dingin dan menyebalkan Alvan bukannya tanpa alasan. Hanya saja yang membuat Amanda bingung, apa Alvan harus bersikap seperti itu hanya karena ingin melampiaskan kemarahannya atas meninggalnya ibu kandungnya?Sekali lagi Amanda menepis Alvanpan miring tentang Alvan, karena meskipun ada sedikit kemiripan nasib di antara mereka berdua, tapi jelas mereka beda dan Amanda tidak pernah tahu apa yang dirasakan Alvan selama ini. Amanda juga merasa ada sesuatu yang mama Alvan belum ceritakan padanya. Alasan utama penyebab sifat dingin
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

48. Terima Kasih Sudah Bertahan

Alvan terlihat sedikit kaget, namun kelihatannya dia sudah lama mengingat tentang gadis kecil yang pernah menolongnya itu dan ingat betul kalau gadis itu bernama Amanda. Tapi dia cuma pura-pura tidak tahu dan merasa hal itu tak terlalu penting untuk dibahas maupun diingat-ingat. “Apaan sih, lo? Nama gue kan emang Ken. Kenzie Alvan. Emang kapan gue pernah ganti nama?” “Iya, kan? Gue bener, kan? Lo itu bocah laki-laki yang waktu itu nangis di pinggir jalan karena jatuh dan kakinya luka. Lo nangis sambil manggil Mama lo. Itu pasti lo, kan? Gue bener-bener inget sekarang.” Berbeda dengan Alvan yang kesal diingatkan akan hal itu, Amanda malah terlihat senang karena dia sudah berhasil mengingatnya. Pertanda bahwa ingatannya tidak terlalu buruk. “Gue nggak pernah nangis di pinggir jalan asal lo tahu.” Alvan jelas malu sekali diingatkan kejadian memalukan di masa kecilnya. Yang bisa dia lakukan hanya pura-pura tidak tahu. “Emangnya lo nggak inget ya, Van? Waktu itu gue juga ngasih s
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

49. Naksir?

Akhirnya Amanda bertemu dengan Alvan, orang yang selama ini dia cari, dan secara langsung bisa mengatakan apa yang dari dulu ingin dia katakan. Walaupun semuanya sangat sulit karena harus ada masalah dulu antara dia dengan Alvan, tapi pada akhirnya Amanda merasa lega sudah berhasil mengatakan keinginannya. Sebenarnya bukan masalah yang besar untuk Amanda langsung mengatakannya begitu tahu Alvan lah orangnya, tapi mengingat perasaannya yang saat itu juga sedang kacau karena terus terbayang Aldy dalam diri Alvan, membuat Amanda merasa bingung dan khawatir selamanya dia tidak akan bisa menghilangkan bayangan itu. Tapi ya sudahlah, Amanda yakin semua itu hanya masalah waktu saja. Nanti juga Amanda akan terbiasa dengan semua ini dan menerimanya dengan lapang dada. Toh tidak ada ruginya juga untuk Amanda mencoba memperbaiki hubungannya yang tidak jelas itu dengan Alvan. Terlepas dari masalah Aldy, memang sebaiknya Alvan itu didekati agar bisa merubah sifat dinginnya perlahan-lahan, kar
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

50. Kapan Mereka Akur?

Suntuk selama di dalam kelas, saat istirahat membuat Amanda harus mencari udara segar di lingkungan sekolah untuk membuat pikirannya fresh kembali dan bisa berkonsentrasi belajar lagi. Dia memilih memisahkan diri dari Benny dan Natasha agar bisa jalan-jalan sendiri men-scan otaknya dari bayang-bayang Alvan. Semakin lama cowok itu makin sering memenuhi otak Amanda meskipun Amanda tidak suka memikirkannya.Kenapa otaknya ini tidak pernah menurut pada Amanda? Memikirkan orang yang salah. Amanda selalu menyalahkan otaknya sendiri. Dan ini membuatnya semakin yakin untuk memeriksakan dirinya ke RSJ. Lebih baik dia dinyatakan gila sepenuhnya daripada dinyatakan waras karena memikirkan Alvan. Benar-benar membuat pusing.Tapi di dalam hati Amanda menertawai dirinya sendiri, karena baru kali ini ada orang yang dengan suka rela memeriksakan diri ke RSJ dan berharap dia gila.Langkah kaki Amanda masih terus berjalan menyusuri teras sekolah, masih berusaha mencari hiburan segar. Dia butuh ketenang
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status