Home / CEO / DIPAKSA JADI JODOH / Kabanata 41 - Kabanata 50

Lahat ng Kabanata ng DIPAKSA JADI JODOH: Kabanata 41 - Kabanata 50

62 Kabanata

Emosi

“Kita batalkan saja kerjasama dengan Bu Putri, Pak! Ini terlalu berisiko. Kita pernah mendapatkan klien seperti ini dan akhirnya malah citra perusahaan kita yang buruk.”“Betul, Pak. Bahkan ada yang sampai memutuskan tidak melanjutkan kerjasamanya di tengah jalan.”“Kita belum mencoba untuk membujuk pihak Bu Putri agar kembali mempertimbangkan negosiasi yang tepat. Pertemuan tadi memang sudah memanas sejak awal. Kurang kondusif dan akhirnya kacau!”“Ada masyarakat yang mengadu bahwa tanah mereka ini bersertifikat legal, Pak. Mereka justru mempertanyakan kenapa Bu Putri bisa mengklaim bahwa dirinya yang berhak atas kepemilikan tanah itu.”“Ada yang mengaku sudah tinggal di tanah itu lebih dari lima puluh tahun, Pak. Dengan sertifikat legal.”Kenan memijit pelipis sambil mengingat kembali percakapan di pertemuan singkat barusan. Satu tangannya yang lain mengetuk-ngetuk badan meja.Hania dan Bima yang tak jauh darinya bergeming saja. Tak ada satupun dari mereka berani menginterupsi.Samp
last updateHuling Na-update : 2024-11-25
Magbasa pa

Udara Segar

Hania tak bisa menghentikan kakinya untuk terus menghentak lantai meski saat ini ia tengah dalam posisi duduk. Sofa memang tampak lebih terasa nyaman ketimbang kursi kerjanya memang. Tapi, ia tak bisa duduk tenang jika berada satu ruangan dengan Kenan! Ya! Setelah kecelakaan kecil tadi (maksudnya ciuman singkat yang tak bisa ia tolak), Kenan memberikannya perintah yang juga tak bisa Hania tolak.“Lakukan pekerjaanmu di sini.”“Baik, Mas.” Kata-kata singkat itu keluar begitu saja dari mulut Hania. Ia bahkan tak sedikit pun meralat keputusannya. Hingga akhirnya ia berakhir di tempat ini sekarang. Bekerja di satu ruang yang sama dengan Kenan.“Gak bisaaa!!! Gue gak bisa fokus kerja!!! Gue harus protes. Tapi, gimana caranyaaa???” batin Hania begitu ribut.Bukan Hania tak berani angkat suara hanya untuk menginterupsi seperti biasa. Tapi justru karena ia adalah orang yang selalu berusaha menempatkan sesuatu pada tempatnya. Hania tak cukup berani mengusik Kenan ketika laki-laki itu sudah
last updateHuling Na-update : 2024-11-26
Magbasa pa

Berhati-hati

“Enggak!” Hania menolak keras. Sampai menodongkan telapak tangannya ke arah Kenan. “Mas gak usah ikut! Aku lagi butuh waktu sendirian sekarang. Oke? Nanti aku bawakan kopi kesukaan Mas.”Kenan mengangguk sebagai tanda setuju. Sesaat setelah Hania menutup pintu, Kenan seketika berteriak dengan suara tertahan:“Yes! Yes! Yeeesss!!!”Dengan dua tangan terkepal meninju-ninju udara.“Wooow!!!” Tangannya perlahan meraba bibir, memainkannya dengan senyum yang tak berhenti terbit. Ingatan akan ciuman tadi tak berhenti berputar di kepalanya. Ia sampai memejamkan matanya agar ingatan itu tetap tergambar jelas. Suara pintu yang tiba-tiba terbuka memantik perasaan bahagia Kenan semakin membara. Kalau bukan Hania yang berani masuk ke dalam ruang kerjanya tanpa permisi, memang siapa lagi, kan?Namun, raut wajah Kenan seketika kusut ketika melihat sosok Bima-lah yang baru saja menerobos masuk ke ruang kerjanya. Benar! Harusnya Kenan tidak lupa kalau bukan hanya Hania yang terbiasa masuk ke ruanga
last updateHuling Na-update : 2024-11-27
Magbasa pa

Resign

“Bu Hania ketahuan selingkuh sama Pak Alif katanya!”“Udah punya suami kayak Pak Kenan, kok bisa sih malah selingkuh sama mantan sendiri?”“Bu Hania pasti susah buat move on dari Pak Alif!”“Cuma cewek gak punya rasa syukur yang masih mau balikan sama mantan yang udah jelas-jelas selingkuh!”Hania dapat dengan jelas mendengarkan para karyawan membicarakannya. Entah saat ia tengah berada di lift, sekedar mengunjungi divisi lain untuk sebuah kepentingan, atau sekedar menunggu mesin fotokopi yang tengah digunakannya. Bahkan ketika ia sedang duduk di meja kerjanya, yang letaknya tepat di depan ruang kerja Kenan, Hania selalu mendapatkan tatapan tak nyaman dari para karyawan yang hendak atau sudah menemui Kenan di ruang kerjanya.Kadang Hania pura-pura tak melihat, kadang tanpa sengaja ia bersitatap dengan mereka. Meski hatinya menjerit tak nyaman, Hania berusaha untuk membungkam mulutnya agar tetap tertutup.“Nia! Kita harus bicara sekarang! Ikut gue!” serbu Ratna yang tiba-tiba menghamp
last updateHuling Na-update : 2024-11-28
Magbasa pa

Takut Jatuh Cinta

“Sementara waktu, beristirahatlah di rumah.”“Aku resign aja, Mas.”“Apa ini berkaitan dengan kejadian tadi?”Hania memejamkan matanya dalam. “Kalau iya, apa Mas mau mengizinkan aku resign?”Kenan tak menjawab. Ia malah meraih ponsel, lalu menghubungi Bima.“Pecat Alif!” serunya lantang.“Mas!” Hania tentu terkejut mendengarnya. “Mas gak bisa pecat orang seenaknya kayak gini!”Kenan membanting ponsel ke arah kursi belakang. “Daripada kamu resign, lebih baik dia saja yang dipecat. Masalah selesai!”“Enggak! Justru semuanya bakalan makin rumit. Kalau Alif dipecat, kejadian kemarin mungkin terulang lagi. Mas lagi yang bakalan mereka repotin! Dan aku gak mau itu terjadi lagi. Mas gak perlu sampai bertindak sejauh ini hanya karena perjanjian kita. Aku saja belum bisa menjalankan isi perjanjian itu. Jangan bertindak terlalu jauh, Mas!”“Memangnya kenapa? Seberapa banyak harta kekayaan yang mereka inginkan, Mas akan berikan. Tapi tidak dengan kamu resign dari perusahaan! Posisi kamu di perus
last updateHuling Na-update : 2024-11-30
Magbasa pa

Istri Kedua

Dua tangan Kenan saling terlipat di dada. Dua matanya menatap tajam Putri yang tengah mondar-mandir tak jelas di ruang kerjanya.“Aku dengar istrimu sedang ambil cuti hari ini. Dia sakit?” tebak perempuan itu sambil meraih sebuah mobil miniatur yang tertata rapi di lemari. “Bagaimana persidangannya? Sudah kamu ajukan?” Kenan memilih mengalihkan topik. Enggan malah menjawab pertanyaan Putri.“Sudah. Prosesnya akan memakan cukup banyak waktu katanya. Kalaupun aku menang, mereka sepertinya akan tetap enggan pergi dari tempat itu. Tapi, Mas tenang saja. Itu urusanku. Semua akan selesai sesuai jadwal.”“Kamu bisa pergi jika tak ada lagi yang ingin kamu katakan.”Kenan sudah bersiap membuka berkas yang tertata rapi di meja ketika tiba-tiba Putri berlari ke arah meja kerjanya. Menggebrak dengan keras meja itu sambil tersenyum lebar.“Kita makan siang bareng lagi yah, Mas.”“Mas akan meminta Bima untuk menemani kamu.”“Mas! Kok Mas gitu sih? Aku tuh maunya makan siang sama Mas. Berdua aja. M
last updateHuling Na-update : 2024-12-01
Magbasa pa

Sebelum Semuanya Terlambat

“Buat aku menjadi istri kedua Mas Kenan!”Jari jemari Hania sibuk berpilin di bawah meja sesaat setelah mendengar pernyataan Putri. Berharap lawan bicaranya sekarang tak tahu betapa terkejut dirinya.“Maksudnya, kamu ingin Mas Kenan poligami?” tebak Hania. Berusaha untuk tetap tenang walau sebenarnya pikiran dan perasaannya berkecamuk hebat. “Semacam itu! Hanya saja, aku mau kalian pura-pura bercerai dulu.”“Pura-pura bercerai katamu?”Hania nyaris kehilangan kendali. Ia mati-matian menahan diri untuk tidak menggebrak meja di depannya.“Ya! Publik harus tahu kamu dan dia bercerai, dan akulah satu-satunya istri Kenan. Meskipun di belakang itu semua, kamu tetap istrinya dan aku menjadi istri keduanya. Adil, bukan?”Kepala Hania rasanya mau pecah!“Adil? Kamu ingin menipu semua orang dengan pernikahan?” Hania merasa tersindir oleh perkataannya sendiri. Tapi, ia tentu tak bisa menarik kembali kata-katanya.“Memang kenapa? Tak akan ada yang dirugikan dengan pernikahan semacam ini. Justru
last updateHuling Na-update : 2024-12-02
Magbasa pa

Kecelakaan

“Dari hasil penyelidikan, Pak Kenan mengalami kecelakaan tunggal. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.”Begitulah keterangan singkat yang didengar Hania dari Bima. Ia masih tak percaya jika lelaki yang sedang terbaring tak berdaya di ranjang adalah suaminya sendiri. Terdapat perban yang menutupi kepala dan salah satu kaki Kenan.Dokter bilang sih bukan luka yang serius. Pasien hanya membutuhkan waktu sementara memakai kursi roda jika sudah siuman saat melakukan aktivitas nanti.“Mas mabuk lagi?” tuduh Hania. Meski tidak disebutkan oleh Bima tadi, Hania mencoba untuk menebak saja. “Enggak, Nia ….” Suara Kenan terdengar parau. Seperti orang habis kena cekik. Tatapannya saja begitu sayu meskipun senyumannya begitu lebar sekarang. “Maaf, rencana mala–”“Mas lapar?” potong Hania cepat. “Aku ambilkan makan dulu.”Terburu-buru perempuan itu keluar dari ruang perawatan Kenan. Bahkan tanpa mendengar persetujuan suaminya.Sesaat setelah menutup pintu kamar rawat itu, Hania memegang dadany
last updateHuling Na-update : 2024-12-03
Magbasa pa

Istri yang Baik

“Tunggu, Mas!”Hania dengan sengaja menjatuhkan diri dari atas ranjang. Kenan yang tak bisa menahan gerakan Hania, hanya bisa tertegun akan aksi tiba-tiba istrinya itu.Hania bangkit sambil membenahi kerudungnya. Menghindar bertatapan dengan Kenan yang tampak kebingungan sekarang.“Aku tidur di sofa aja kayaknya.” Kata Hania sambil berjalan ke arah sofa.“Kamu menghindariku, Nia.” Kenan berkomentar tak suka. Membenarkan dugaannya tadi.Tapi, Hania tak menanggapi sedikitpun. Perempuan itu malah merebahkan diri di sofa.“Nia? Kamu dengar Mas ngomong dulu. Jangan tidur! Ada yang harus kita bicarakan.”Hania meletakkan telapak tangannya untuk menutupi telinganya. Pura-pura tak mendengar Kenan bicara.Bukan tanpa alasan sebenarnya. Ia hanya takut Kenan membahas tentang rencana pertemuan malam ini di Hotel yang gagal karena Kenan kecelakaan. Ia benar-benar ingin melupakannya! Meski Hania mendengar Kenan terus memanggilnya, ia paksakan matanya untuk terpejam. Sementara itu, Kenan sama seka
last updateHuling Na-update : 2024-12-04
Magbasa pa

Janda Muda Part 1

“Benarkah aku bukan istri yang baik untuk Kenan?” batin Hania berbisik lirih. “Tunggu! Sejak kapan kami seperti ini?”Mata Hania turun, menatap kepala Kenan yang sedang bersandar pada perutnya. Dapat ia rasakan tangan Kenan melingkar penuh di pinggangnya. Erat sekali.“Mas?”“Hmm?”Getaran suara Kenan menjalar di sekujur tubuhnya. “Bisa lepasin aku?” pinta Hania pelan. Meski akalnya berkata untuk menepis tangan Kenan sendiri, mendorong tubuh pria itu dengan sekuat tenaga, tapi Hania merasa tak berkekuatan untuk melakukannya.Kenan perlahan merenggangkan pelukannya. Tapi, pria itu justru malah menggenggam tangan Hania sebagai gantinya. “Untuk kamu,” kata Kenan sambil menaruh sebuah kotak di tangan Hania.“Apa ini?” Hania yang tak sadar akan apa yang dilakukan Kenan hanya bisa termangu. Membiarkan kotak ini ada di atas dua tangannya yang menengadah. Enggan melepaskan barang itu tapi juga enggan mengakui bahwa itu miliknya.“Harusnya Mas berikan ini padamu tadi malam.”“Tadi malam?”H
last updateHuling Na-update : 2024-12-05
Magbasa pa
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status