“Paman, aku sudah tinggal cukup lama dengan ibu dan kakakku. Dan sebagai orang yang tinggal cukup lama dengan mereka, aku sangat.. sangat-sangat paham dengan ekspresi mu paman. Lupakan, aku ingin kembali Sen… eh, paman kamu!” Tian Sen benar-benar ditahan oleh Paman keduanya yang tersenyum manis ke arahnya. Jelas kalau senyuman itu bukan senyum pria baik-baik, tapi dengan kekuatan yang dimiliki Tian Sen mana mungkin ia punya kekuatan untuk menolaknya. Dengan tarikan dari kedau bayangan Tian sen di bawa naik ke atas kapal dan di ikat dengan tali yang tingkatannya jauh lebih kuat daripada Tian Sen sendiri.“Paman, kenapa aku di ikat?” Tanya Tian Sen dengan ekspresi bingung untuk pertama kalinya pada sikap paman kedua ini. Setahu Tian Sen, paman keduanya memiliki sifat yang tenang, kejam dan juga tidak terlalu punya sifat nakal. Tapi sekarang jelas kalau Paman kedua ini sedang mempermainkannya, mengikatnya seperti ini jelas punya tujuan lain.“Ah, jangan marah. Ini perintah dari ibumu, di
Last Updated : 2025-04-02 Read more