All Chapters of Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian: Chapter 361 - Chapter 370

423 Chapters

361. waktu yang singkat

Pada saat itu, sebuah tangan menyentuh kepala gadis yang masih ingin berlutut meminta bantuan Tian Sen. Tangan lembut yang sudah lama tidak pernah mengelus kepalanya dan tangan yang selama ini sangat dia rindukan selama ini. Menoleh ke belakang, wanita yang sudah lama tidak sadar itu tersenyum padanya sambil tangan mengelus kepala gadis kecil tersebut.“Nak, jangan buat kakak itu kesulitan!” Ucap sang ibu dengan senyum yang sudah terlihat sangat tua. Tapi gadis kecil itu langsung memeluk ibunya tersebut dengan penuh air mata. “Ibu, ibu, kamu bangun! Ibu aku rindu ibu,” gadis kecil itu benar-benar menangis di pelukan sang ibu dan dia benar-benar melupakan segalanya soal permintaan tadi.“Ibu tahu, ibu tahu, kamu sudah kesulitan selama ini yah… maafkan ibumu yang lemah ini!” Sang ibu benar-benar tahu kalau anaknya kesulitan dan dia juga masih bisa merasakan seberapa menderita anaknya karena kehidupan yang menyedihkan dari dirinya sebagai seorang ibu. Andai saja dia kuat dan andai saja
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

362. Kematian membawa kesedihan

“Kamu harus jadi anak yang baik, patuhi kedua kakak itu dan lupakan masa lalumu setelah ini! Bisakah kamu berjanji pada ibu?” Tanya ibu si gadis dengan tatapan lembut kepada anaknya. Dia ingin anaknya menjadi lebih mandiri dan tidak lagi mengingat masa lalunya. Tentu dia juga berharap pada Tian Sen untuk menepati janjinya tersebut. “Baik ibu, aku akan mematuhi apa yang ibu katakan padaku!” “Anak yang baik…”Pada akhirnya gadis kecil itu tidak tahu apa-apa, malam itu mereka berdua mengobrol dan gadis itu tetap tertawa dan menceritakan segalanya. Tentu sebagai seorang ibu, dia hanya bisa mendengar lalu memberi nasehat kepada anaknya tersebut. Tian Sen dan Ying Liangyi menunggu dengan tenang di luar, mereka tentu mendengar semuanya tapi tidak masuk ke dalam untuk memberi waktu kepada gadis tersebut. Hanya setelah pagi hari, saat gadis itu sadar kalau sang ibu sudah hampir tidak bernafas dia berteriak membangunkan Tian Sen dan Ying Liangyi dari kebersamaannya. “Ibu… ibu… bangun!” Tiba-
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

363. Tian Dao

Suara terpancar di sekitar Tian Dao, tapi matanya tidak ada rasa takut malah ada sedikit senyum yang mengejek akan suara tersebut. Menoleh ke langit, ekspresi tenang Tian Dao menjadi gelap itu karena yang muncul bukan satu atau dua ahli. Tapi ada sepuluh yang datang padanya secara langsung, mengartikan kalau mereka merasa terancam oleh Tian Dao. Sepuluh sosok itu muncul dengan di pimpin oleh pria paruh baya berjanggut putih di tengah. Dari pakaian mereka yang berbeda, ada plakat ungu yang melambangkan singa sedang meraung di puncaknya. “Sekte kalian membuat masalah duluan, jadi seharusnya aku yang bertanya pada kalian. Apa mau kalian?” Ekspresi tenang Tian Dao sedikit membuat orang-orang itu cemas. “Katakanlah itu salah kami, tapi bukankah mereka yang bersalah sudah kamu bunuh? Jadi untuk apa kamu ada disini lagi?” Pertanyaan dari sosok yang menjadi pemimpin tersebut tentu sangat aneh bagi orang luar. Hanya saja, Bukan karena mereka tidak sanggup melawan Tian Dao tapi memang sulit u
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

364. mungkin saja dia

“Itu …. Tidak mungkin bukan?” Tian Dao merasa hal tersebut tidak mungkin, karena bagaimanapun Tian Sen masih darah daging wanita itu sendiri. Jika memang hal tersebut berasal dari dia, apa alasannya? Dan untuk apa? Apa karena dia merasa malu dengan anak yang tidak punya garis keturunan sekuatnya atau Tian Dao?“Itu mungkin, apa kamu tidak tahu bagaimana keras dia dan keluarganya dalam garis keturunan? Aku saja sedikit marah jika melihat bagaimana mereka mengatur dan memilah anak-anak keluarga mereka sendiri setiap lahir!”Tian Dao menghentikan langkahnya di dalam ruang hampa, hatinya tiba-tiba menjadi sangat sakit. Jika memang pada kenyataannya hal tersebut memang terjadi, bukankah dia sendiri yang telah membuat anaknya dalam bahaya? Seharusnya dia tidak percaya pada omongan wanita itu bukan? Tapi pria berambut putih bilang hanya kemungkinan, belum tentu kalau keluarga atau pun wanita itu pelakunya. Jadi Tian Dao bisa tenang, lalu dia akan coba mencari bukti ataupun menyelidiki masala
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

365. Di kerumuni

“Apa kamu siap?” Di gubuk kecil itu, Ying Liangyi bertanya pada gadis kecil tersebut. Setelah mereka melakukan sedikit ritual Kematian sesuai dengan adat manusia, mereka bersiap untuk membakar gubuk beserta sang ibu dari Yun Qier. Ini adalah janji mereka pada sang ibu, lalu Yun Qier pun dengan hati yang berat harus menuruti permintaan terakhir sang ibu meski dia sendiri terbilang masih kecil untuk mengerti semua itu. Setelah gadis itu siap, Ying Liangyi membawa gadis keluar dari dalam gubuk. Sedangkan Tian Sen memandangi tubuh wanita yang terbaring dengan senyuman itu. Meski dia tidak lagi bernyawa, entah kenapa Tian Sen melihat ada kepuasaan dalam ekspresinya. Bahkan Tian Sen tidak paham kenapa wanita ini bisa puas hanya dengan meninggalkan anaknya pada Tian Sen. Tapi setiap makhluk hidup pada kenyataannya memiliki segalanya, baik kepuasaan, rasa sedih, kekurangan, semua tergantung kembali pada orang yang menjalaninya. Tian Sen meninggalkan gubuk itu, lalu saat ia mulai berjalan kel
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

366. Di jebak.

Swussshhhh…. Ying Liangyi hanya mendengar tawa Tian Sen, dia tidak tahu kenapa Tian Sen begitu keras kepala dalam hal seperti itu. Jika itu dia, atau orang lain pasti sudah lama pergi dari sana. Tidak menunggu musuh untuk melakukan sesuatu sampai membuatnya jatuh dalam perangkap. Tapi menurutnya mungkin Tian Sen sudah melihat semua dari orang-orang itu, hanya saja dari awal sampai akhir Tian Sen berpura-pura tidak tahu. Entah karena percaya diri dengan musuhnya atau hal lain, Ying Liangyi tetap merasa cemas sedikit pada Tian Sen.“Kakak, bagaimana dengan kakak Tian? Apa kakak Tian dalam bahaya?” Tanya Yun Qier pada Ying Liangyi dengan ekspresi yang sedih dan takut. Dia takut kehilangan orang yang dianggap keluarga, dia benar-benar tidak mau merasakan hal tersebut lagi. Saat Ying Liangyi melihat kekhawatiran dari Yun Qier, ekspresinya menjadi lembut dan tidak lagi menunjukan rasa khawatir. Dia meyakinkan Yun Qier kalah Tian Sen pasti akan baik-baik saja, malahan Tian Sen akan kembali
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

367. satu lawan sepuluh

Swussshhhh….“Bajingan, sekarang kau tidak akan bisa kabur atau meminta tolong lagi. Hahahaha, disini kau akan mati!” Ucap pria yang telah membawa Tian Sen ke sebuah tempat sepi. Dimana tempat itu terlihat seperti tanah kosong tapi Tian Sen bisa merasakan kalau ada tambahan formasi di sekitarnya. Jelas itu membuatnya tidak bisa keluar dari dalam formasi, matanya menatap tajam ke arah sepuluh orang tersebut. Tampaknya memang mereka semua sudah siap untuk membunuhnya tapi hanya karena alasan Zu Pian hampir tidak mungkin itu terjadi.“Sepertinya kalian bukan berasal dari sekte yang sama dengan Zu Pian. Baiklah, mari aku tebak….” Mata kelompok itu menjadi tajam, Tian Sen bisa tahu kalau mereka bukan dari sekte yang sama dengan Zu Pian hanya dengan sekali pandang saja. Tapi mereka yakin Tian Sen tidak mungkin bisa menebak asal mereka karena selama ini mereka telah menyembunyikan semua dari dunia luar tentang diri mereka jadi tidak ada yang tahu tentang kelompok mereka.“Ah, aku tahu… Sekte
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

368. Kecerobohan

“Apa maksud kalian adalah anakku di jebak oleh orang-orang ini?” Di kediaman tuan kota, sosok We Yan sudah berada disana. Kali ini setelah Tian Sen baru saja pergi tiga hari, dia mendapatkan kabar kalau anaknya di jebak oleh Zu Pian dan kelompoknya. Bahkan tidak sampai disana, orang-orang dari wilayah keluarga Xu sendiri mengizinkan hal tersebut terjadi. Akibatnya, posisi Tian Sen sekarang tidak ada yang bisa mengetahuinya, tentu dia menjadi sangat marah. Sekarang, para pelaku tepat berada di depan matanya, termasuk tuan kota yang serakah serta antek-anteknya. Mereka semua berasal dari keluarga cabang, tapi karena dalam keluarga Xu tidak membedakan cabang atau utama. Mereka di beri posisi yang layak, hanya saja siapa sangka kalau hal itu dimanfaatkan oleh mereka demi keuntungan sendiri. Kalau tidak ada kejadian ini, mana mungkin We Yan bisa tahu ada hal sebesar ini terjadi di wilayah keluarga Xu sendiri. “Benar tuan We, kami minta maaf juga karena gagal tepat waktu untuk menjaga Tua
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

369. Menghukum

“Ahhhhh!” Raungan dari Zu Pian semakin perih di rasakan oleh kelompok yang menjebak Tian Sen. Mereka tahu kalau keluarga Xu membenci orang-orang yang berkhianat atau menyentuh apa yang menjadi batas mereka. Kali ini mereka yang berasal dari keluarga cabang dapat melihat bagaimana siksaan dari keluarga Xu itu sendiri secara langsung. Tuan kota yang melihat itu pun gemetaran karena merasa takut, takut dia akan bernasib sama dengan Zu Pian. Apalagi dia mendengar sendiri kalau kepala keluarga sangat menghargai Tian Sen lebih daripada anak muda di dalam generasi yang sama. Itu karena bakat Tian Sen serta kepala keluarga secara langsung mengajari teknik tombak kebanggaan keluarga Xu padanya. Jadi, bisa di anggap kalau kepala keluarga sangat menyayangi cucu angkatnya tersebut. Tentu Tian kota tidak tahu kalau orang yang menjadi musuh Zu Pian adalah anak angkat dari nona ketiga dari keluarga Xu. Andai saja dia tahu, bahkan jika mempunyai seribu nyawa pun tidak akan berani menyentuh atau meng
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

370. Menggunakan seluruh teknik

Saat mereka semua mendengar perkataan We Yan, ekspresi mereka langsung berubah menjadi ketakutan. Itu karena tuan pertama bahkan lebih mengerikan saat mengetahui ada pembuat masalah dalam keluarga Xu. Kepala keluarga saja hanya bisa mendengarkan ucapan Tuan pertama saat memberi hukuman, bahkan tetua saja tidak berani untuk membantah hukuman tersebut. Sekarang mereka malah berharap di hukum oleh We Yan dibandingkan dengan tuan pertama atau kedua. We Yan hanya tersenyum dingin menatap orang-orang itu sebelum dia pergi dan kelompok pengawal Tian Sen di awal membawa Merkea dengan cara kejam. “Kalian tinggal tiga orang untuk menyelidiki masalah ini, dan kirim perintah untuk menyelidiki semua kota yang ada di wilayah kita. Ada masalah, laporkan dan tangkap, jika ada yang melawan bunuh!” Ucap tetua berpakaian biru dengan ekspresi dingin. Jelas dia tidak suka dengan orang-orang yang berani membuat masalah dalam wilayah lingkup milik keluarga Xu. Bahkan bermain dengan orang asing untuk meluka
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
43
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status