“Saintes, anda dipanggil oleh master!” Ucap seorang pria dengan tatapan hormat kepada wanita cantik dengan cadar yang duduk di teratai di sebuah danau. Ekspresi dingin, mata biru, rambutnya yang kebiruan membuat penampilannya begitu menawan apalagi dengan pakaian yang digunakan menunjukan tubuhnya yang benar-benar dapat menarik berbagai pria.“(Tumben sekali guru memanggilku?) Baiklah, aku akan segera pergi menemui guru!” Jawabnya menyelesaikan meditasi lalu melayang keluar dari danau. Dia berjalan mengikuti orang yang diperintahkan oleh gurunya, saat dia di lihat oleh para murid banyak dari mereka dengan penuh rasa hormat menyapa saintes tersebut. Bahkan beberapa pria mencoba untuk mengajaknya bicara tapi pada kenyataannya saintes tersebut hanya diam dan tidak menatap mereka. Meskipun mereka tidak di balas tetap saja mata mereka semua begitu antusias saat melihat saintes yang jarang keluar dari pengasingan itu. Saat sampai di istana utama, pesuruh master tersebut membuka pintu dan me
“Oh, katakanlah apa yang ingin kamu tanyakan padaku?” Tanya wanita dengan nada dingin, mungkin ini juga dia lebih sering bicara dibandingkan pada orang lain. Selama ini tidak pernah ada yang dapat bicara lebih satu menit dengannya, selain dia tidak pernah menanggapinya itu karena dia tidak mau didekati oleh orang lain. Kali ini, dia bicara juga karena pria di depannya memiliki sedikit tempat di dalam hatinya dan juga ada sedikit benci padanya kepada si pria tersebut.“Hei,”“Ayah, tolong…” Pria paruh baya akan maju untuk memberi wanita tersebut pelajaran tapi anaknya meminta dia untuk mundur. Ini urusan antara mereka sebagai pasangan, saat mendengar anaknya meminta tolong untuk tidak ikut campur membuatnya terdiam. Jarang sekali anaknya ini meminta tolong padanya, bahkan sejak kejadian itu dia tidak pernah mendengar anaknya memohon bantuan padanya secara langsung. Tentu sebagai seorang ayah, dia paham kalau anaknya juga terluka karena hal tersebut, tidak saja harus merelakan anaknya t
”MAsalah apa yang ada disana? Apa orang-orang disana mengganggu rencana kita?” tanya Saintes dengan ekspresi serius, jika memang orang-orang itu mengganggu rencananya maka dia tidak akan segan untuk memberi peringatan keras pada mereka semua.“Tidak, tampaknya makam itu untuk sementara waktu tidak bisa kita jelajahi. AKu telah mencoba untuk memeriksa makam itu sesuai dengan perintah saintes tapi lima orang yang aku perintahkan masuk sampai sekarang belum keluar! Dan beberapa waktu lalu, jejak yang mereka tinggalkan menandakan kalau mereka sudah mati!” Saat Saintes mendengar hal tersebut, ekspresinya kembali tenang karena memang pada kenyataannya makam dari seorang ahli kuat tidak mungkin dapat begitu mudah dimasuki. Jika memang orang-orang itu mati, maka biarlah mereka mati ini juga untuk masa depan tanah suci sendiri. Melihat saintes yang benar-benar tidak peduli dengan nyawa orang-orang itu, membuat wanita di sampingnya agak terasa menyedihkan dengan tanah sucinya sendiri. Meski m
“HM, kenapa kamu terlihat cemas?” Tanya Ying Jiali menatap adiknya yang terus mondar-mandir di rumah ayah mereka. Terlihat Ying Liangyi masih cemas dengan Tian Sen meskipun dia tahu kalau Tian Sen tidak selemah yang terlihat. Dan orang-orang yang dihadapi Tian Sen hanya beberapa orang kecil, tapi tetap saja rasa cemas itu masih ada dalam hatinya. Ying Jiali malah tersenyum melihat adiknya yang biasa sangat manja dan hanya bermain-main, sekarang malah sangat cemas dengan seorang pria. Kalau di pikir-pikir semenjak Tian Sen masuk, adiknya juga ada sedikit perubahan yang bagus di matanya. “Kakak ini… Kak, apa benar belum ada kabar?” tanya Ying Liangyi balik dengan ekspresi yang sangat khawatir dengan Tian Sen. Ying Jiali mengangkat bahunya seolah tidak tahu mengenai hal tersebut, hanya master sekte dan para tetua yang tahu kalau ada kabar dari orang-orang keluarga Xu. Karena itulah mereka menunggu di luar sini untuk mendapatkan kabar dari ayah mereka, tapi sampai sekarang belum ada dan
“Jadi, untuk apa saudara Xu datang kesini? Aku yakin bukan hanya untuk mengantarkan Tian Sen bukan?” Di dalam aula, kelompok Tuan muda kedua keluarga Xu duduk di tempat yang disediakan oleh sekte Shenlin padanya. Tampak mereka juga bersikap ramah seolah sedang bertamu di rumah saudara mereka sendiri. Tuan muda kedua juga tampak tersenyum dan bersikap sopan disana yang jarang terlihat oleh orang-orangnya sendiri.“Sebenarnya ada dua alasan aku datang, mari masuk yang pertama!” Ekspresi dari tuan muda kedua tampak menjadi sangat serius, dia mengeluarkan potongan kristal yang menyimpan semua informasi mengenai orang-orang sekte abadi yang tertangkap oleh keluarga Xu. Dia menjelaskan kejadian yang menimpa Tian Sen dan pada saat itu alasan kenapa sekte abadi tampak memperhatikan Tian Sen karena mereka merasa kalau anak muda itu menjadi penghalang bagi rencana mereka. Tidak sampai disana saja, dari yang dikatakan oleh tetua jangkung jelas sekte abadi punya rencana buruk. Tapi keluarga Xu t
“Yah, tampaknya kalian sudah lama setuju dengan hubungan mereka. Apa aku yang terlalu terburu-buru sekarang?” Tanya tuan muda kedua melihat kalau semua petinggi disana tidak masalah dengan hubungan keduanya. Jelas mereka tidak masalah, Tian Sen juga termasuk anak yang cukup baik dan mereka juga suka dengan sikap dari anak tersebut. Meski kadang-kadang pemimpin puncak dan wakil puncak Devouring kewalahan dengan sikapnya tetap saja bagi mereka Tian Sen adalah murid kebanggaan mereka. “Kalau begitu kita sepakat!” Ucap master sekte tersenyum menatap Tian muda kedua, dia berpikir bagaimana tanggapan Tian Sen jika sadar kalau dirinya telah di jodohkan dengan Ying Liangyi. Meski keduanya baru saja melakukan pendekatan tapi sikap di antara mereka sudah sangat jelas baginya maupun murid-murid di dalam sekte. Sekarang dia yakin kalau Tian Sen mendengar kalau mereka berjodoh pasti akan membuatnya kabur untuk beberapa waktu ke depan. Setelah membahas dua hal tersebut, mereka akhirnya membahas k
Tian Sen terkejut saat melihat paman Qin yang ekspresinya menjadi sangat rumit tersebut, ia tidak paham karena itu langsung bertanya pada penatua Qin. Tapi penatua Qin hanya menggelengkan kepala sambil menyimpan darah Tian Sen kembali dalam cincinnya. Dengan tenang dia mengatakan kepada Tian Sen beberapa saran setelah melihat darah serta tubuh Tian Sen. Saran itu benar-benar layak untuk di coba tapi penatua Qin bilang itu juga akan berbahaya. Jadi Tian Sen tidak perlu terburu-buru untuk sekarang, dia juga meminta Tian Sen fokus pada energi mentalnya saja. Sambil menunggu hasil dari penelitiannya menggunakan esensi darah Tian Sen sendiri.“Baik paman, kalau begitu aku akan coba kembali berlatih di ruang bawah tanah. Mungkin saja aku bisa menguasai tiga teknik yang belum aku coba itu lagi. Jika bisa, itu akan membuatku dapat melindungi sesama murid nanti dalam kompetisi!” Ucap Tian Sen merasa kalau ia masih butuh beberapa keterampilan untuk bertarung. Saat mendengar Tian Sen ingin menco
Bicara dengan mereka? kenapa aku harus melakukannya paman?” Tanya penatua Qin heran menatap pria yang tiba-tiba tersenyum karena sesuatu hal. Pria itu tidak menjawab, dia paham kalau Penatua Qin lebih paham dibandingkan dirinya, jika memang sekte abadi melakukan hal seperti itu lagi mungkin mereka butuh orang untuk melindungi sekte Shenlin. Butuh tenaga untuk melawan balik, jadi yang dapat dilakukan menghubungi mereka anggota sekte yang sudah lama berada di luar. Penatua Qin tersenyum sedikit dan dia merebahkan tubuhnya pada sandaran kursi, memanggil mereka kembali mungkin bukan hal sulit tapi dia juga harus bicara pada master sekte dulu untuk melakukannya. Pria itu menjawab kalau dia yang akan bicara dengan master sekte, yang harus dilakukan oleh penatua Qin hanya memberi pesan kepada semua murid yang tersebar di benua barat atau tiga benua lain untuk kembali memperkuat sekte. Beri alasan kalau sekte abadi mungkin memulai sesuatu yang buruk untuk sekte Shenli. Ini akan membuat merek
“Kamu tidak percaya? Kalau begitu akan aku beri contoh bagus, bagaimana perasaanmu jika bersama dengan keluarga mu?” Tanya Tian Sen kepada Ju Jingyi mengenai kehidupan bersama keluarga. Saat Ju Jingyi mendengar kata keluarga, ekspresinya sedikit aneh lalu dia menjawab dengan sangat santai.“Itu menyenangkan dan juga sangat baik!” Jawaban yang terdengar ambigu tanpa ada alasan di dalamnya membuat Tian Sen terdiam. Entah karena Ju Jingyi memang tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya atau memang Ju Jingyi sendiri tidak paham tentang hal tersebut. Tapi mana mungkin Ju Jingyi tidak paham? Bukankah sejak kec seharusnya Ju Jingyi sudah menerima segalanya? Ju Jingyi yang melihat Tian Sen kebingungan sedikit menjelaskan tentang dirinya. Dan dari sana semua kepribadian dari Ju Jingyi diketahui oleh Tian Sen, ternyata dari kecil Ju Jingyi sangat jarang di rumahnya. Dia sudah ditarik istana suci sejak berumur lima tahun dan dilatih langsung oleh penguasa istana suci. “Kamu benar-benar luar b
Ju Jingyi tiba-tiba sadar dan membentak Tian Sen, bahkan dia berusaha untuk lepas dari genggaman pria yang telah mengambil kesempatan padanya. Tian Sen tidak peduli, ia terus naik sampai ke atas dan saat sampai ke atas baru Tian Sen melepaskan Ju Jingyi yang ada dalam pelukannya tersebut. Saat itu Ju Jingyi langsung memakai pakaiannya dengan cepat, dan pedang juga keluar dari sarung pedang miliknya. Pedang itu dengan cepat bergerak tepat ke arah jantung Tian Sen, jelas Ju Jingyi sangat marah atas perbuatan yang dilakukan oleh Tian Sen tersebut.BOOOOOMMM… “Bajingan! Kau berani mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apa kau benar-benar berpikir aku tidak akan marah?” tatapan dari Ju Jingyi sangat kesal, tapi Tian Sen masih tetap tersenyum melihat wajah menawan tersebut. Semakin marah Ju Jingyi, entah kenapa semakin cantik di mata Tian Sen.“Haa, jika aku tidak membantumu tadi. Mungkin kamu sudah lama mati nona!” Jawab Tian Sen sedikit menjelaskan apa yang terjadi di bawah sana sebelum
“Ho? Aku tidak menyangka kalau belati kematian akan menyerap energi kehidupan musuhnya. Ini benar-benar sesuatu yang cukup menarik!” Tian Sen terkejut dengan hasil dari yang dilihat langsung dari belati kematian itu. Menarik energi untuk menjadi milik sendiri, belati kematian benar-benar mempunyai spirit nya sendiri. SLASSSHHHH…“Puf! Tidak mungkin… aku tidak terima!” Pria kurus dengan gigi yang panjang sangat tidak terima dengan kematiannya. Dia tidak bisa menerima kematian yang dilakukan oleh Tian Sen, seorang generasi muda yang sedikit pengalaman darinya. Matanya menatap Tian Sen dengan penuh kebencian tapi apa lagi yang dapat dilakukan olehnya? Energi kehidupan diserap dan juga seluruh daging beserta tulangnya langsung menghilang begitu saja akibat belati kematian tersebut.“Saudara kedua! Bajingan, aku akan mati bersama denganmu!” Kakak tertua dari pria itu sangat marah dan dengan mengumpulkan semua energi di tubuhnya. Kakak tertua dari dua pria jelek itu ingin bunuh diri dengan
Tiga lawan satu, itu terjadi disana tapi Tian Sen benar-benar tidak kalah dengan mereka bertiga meskipun telah di serang bersama-sama. Bahkan mereka sedikit terdesak oleh Tian Sen yang hanya menahan serangan mereka, tidak ada satupun serangan mereka berhasil melukai Tian Sen dengan parah. Hanya ada luka goresan dan sedikit tusukan pada bahu Tian Sen karena mereka berhasil mengecoh Tian Sen.Mata mereka saling pandang, tampaknya mereka tidak akan bisa menang melawan Tian Sen dan Tian Sen sendiri tidak akan bisa mengalahkan mereka. Karena itulah, mereka berencana untuk mundur dan tidak lagi memperdulikan Tian Sen dengan wanita cantik itu.BOOOOOMMM….“Hei nak, bagaimana jika kita…” dia tidak bisa menemukan celah untuk melawan Tian Sen dan berusaha untuk pergi dari tempat itu. Tapi Tian Sen yang jelas tidak mau membiarkan siapapun di antara mereka pergi langsung menyerang dengan sangat cepat. Ujung tombak langsung menebas ke salah satu dari mereka lalu memutar tubuhnya dengan tendangan me
“Hahahaha, wanita yang benar-benar cantik!” Tiga orang yang mengikuti benar-benar memiliki wajah yang cukup jelek. Satu gigi memanjang di tengah-tengah keluar, lalu yang lain memiliki banyak nintik di wajah dan yang terakhir malah lebih aneh dengan tubuh gemuknya dan wajah yang bulat dengan jerawat. Tian Sen hampir muntah melihat ketiga orang itu tapi Ju Jingyi memberitahu kalau ke tiga orang itu adalah tiga pemotoh, di kenal dengan kekuatan mereka di puncak golden core yang hampir menyentuh ambang Nascent soul. Cara mereka membunuh juga terdengar unik, dengan memotong-motong tubuh lawan mereka secara bersamaan lalu menjadikannya makanan hewan atau daging untuk memancing kawanan monster. “Kakak, kita bisa mengambil wanita dan membunuh pria ini. Wanita ini … sangat cocok dengan kita!” Kata si gemuk yang hampir membuat Tian Sen jatuh mendengar suara dan juga melihat wajahnya. Gemuk yang benar-benar tidak tahu bagaimana dirinya sendiri benar-benar ingin memakan daging rusa, apakah itu l
Swussshhhh….BOOOOOMMM…Saat memasuki kedalaman hutan, Tian Sen menemukan semakin banyak monster yang bermunculan. Bahkan beberapa kali bertemu dengan orang-orang yang bukan bagian dari sekte super. Meski begitu, mereka tampak tidak peduli dengan urusan orang lain sehingga tidak terjadi gesekan di antara mereka. Tian Sen juga terus berhati-hati dalam setiap langkahnya dan melepas niat membunuh yang sangat buruk agar tidak ada yang berani mendekati mereka berdua. Hanya dengan itulah beberapa orang yang awalnya berpikir tentang mendekati Tian Sen langsung menyadari kalau tidak mudah untuk melawannya. “HM? Apa masih jauh?” Tanya Tian Sen semakin merasa energi monster di dalam hutan semakin kuat. Dan monster yang mereka temui juga semakin kuat daripada sebelum-sebelumnya, bukan karena ia takut. Tian Sen hanya bertanya karena ia harus menyiapkan diri menghadapi monster-monster yang mungkin akan sulit dihadapi nantinya.“Itu tidak jauh, tepat di depan kita!” Jawab Ju Jingyi dengan tenang d
Tian Sen menelan core itu dan duduk dengan tenang sambil melayang di dalam makam gelap. Sedangkan Ju Jingyi tampak dengan tenang mengawasi daerah sekitar untuk melindungi Tian Sen. Melihat pemuda yang duduk dengan tenang di depannya entah kenapa sedikit membuat Ju Jingyi kagum akan kehadirannya. Pemuda yang mengikuti perang seratus kerajaan ini adalah sosok yang paling gila saat dalam perang. “Dia benar-benar tumbuh lebih kuat!” Ucap Ju Jingyi sedikit menunjukan senyum melihat pertumbuhan Tian Sen setelah lama tidak bertemu dengannya. Tidak hanya menjadi murid sekte Shenlin bahkan Tian Sen langsung mewakili sekte Shenlin dalam kompetisi besar yang seharusnya sangat sulit bagi murid baru untuk ikut dalam kompetisi besar ini. Tapi Tian Sen benar-benar dapat ikut meski baru saja memasuki sekte super di benua pusat.BOOOOOMMM… BOOOOOMMM…“Hm? Apa itu kesengsaraan dari kenaikannya?” Tiba-tiba Ju Jingyi melihat Tian Sen yang sangat cepat melewati kesengsaraan petirnya. Dan dia juga sangat
Orang tua Wun yang menggunakan teknik segelnya tersenyum, meski tidak dapat membunuh tapi jika itu hanya menyegel makhluk tersebut. Dia tentu bisa melakukannya dan itu memang tugas jiwa terakhir untuk menyegel dan menghentikan makhluk itu lepas dari ruang segel terbalik miliknya. Ju Jingyi yang melihat teknik segel pada orang tua Wun merasa sedikit terkejut, itu karena kekuatan segel yang dimiliki orang tua Wun jauh lebih kuat dari milik sang guru. “Dia benar-benar orang yang berasal dari zaman kuno!” Ucapnya dengan suara sedikit kagum. Andai saja orang tua Wun masih hidup, dia yakin kalau gurunya tidak akan bisa menjadi yang terkuat selama orang tua Wun ini masih ada. Dari pandangannya, kekuatan yang dimiliki orang tua Wun sangat besar bahkan jauh lebih besar jika di gabungkan dengan semua master sekte super di benua barat.BOOOOOMMM…. “Sialan kau orang tua Wun, kenapa? Ah, sialan kenapa aku tidak bisa bebas?” Teriak makhluk itu melihat belati yang berputar menyegelnya kembali. Seg
“Aku hanya ingin menolongmu!” Tegasnya tapi Tian Sen menegaskan kalau dia harus pergi juga. Karena Tian Sen tidak bisa melindunginya secara penuh saat mencoba untuk melakukan sesuatu pada makhluk tersebut.“Apa kamu yakin?” “Iya, pergilah! Kamu dibutuhkan di anggota kita.” Ying Liangyi mencibir Tian Sen, jelas kalau Tian Sen ingin melakukan hal gila lagi tapi menurutnya itu tidak akan membahayakan nyawa Tian Sen. Yang lebih penting sekarang saudara-saudari mereka mungkin akan dalam bahaya jika kekurangan orang kuat mendampingi mereka. Jadi dengan berat hati dan penuh keyakinan, dia pergi meninggalkan Tian Sen disana sambi menasehati agar berhati-hati dan tidak lengah seperti tadi. Setelah memastikan Ying Liangyi pergi, Tian Sen memandang lagi ke arah dua raja kecil yang tampaknya menggunakan sesuatu untuk menghindari kabut hitam itu. Di saat yang sama, Tian Sen melihat ada cahaya putih yang keluar juga dari lingkaran. Cahaya itu berubah menjadi berbagai cahaya yang menyerang kabut-k