Home / Young Adult / Istri Imutku (Season #2) / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Istri Imutku (Season #2): Chapter 21 - Chapter 30

61 Chapters

Bagian 21

"Ciee yang udah jadi kakak, selamat ya." goda Saga sambil merangkul Varka dari samping menuju kelas mereka berada.Candaan Saga barusan tidak begitu Varka tanggapi, namun dari arah depan mereka berpapasan dengan Lizzy, tapi perempuan itu lewat begitu saja tanpa menyapa."Tuh anak gak ganggu kamu lagi kan?" tanya Saga."Maksudmu Lizzy, sejauh ini tuh anak gak pernah lagi tuh nyapa. Kayaknya udah dapat pacar, kalau begitu baguslah jadi aku gak perlu susah payah buat jauhin dia."Saga menepuk pundak Varka, ternyata Lizzy anak yang mendengar juga sejak terakhir kali Saga peringati untuk tidak mendekati Varka lagi. Tapi kok aneh aja gitu anak kayak Lizzy nurut sama yang Saga omongin, gak mungkin tuh anak mempan diancam gitu doang."Lu hati-hati aja ya sama Lizzy, perasaan gue gak enak tiap kali lihat tuh anak.""Sensitif banget sih Lu.""Ye.., bukannya gitu bro. Ini perasaanku tuh kayaknya peka banget kalau bakalan ada yang terjadi, tapi gak tau apa, pokoknya Lu hati-hati aja." jawab Saga,
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bagian 22

"Zaline!" Varka langsung meletakkan tas untuk mendekati adiknya, tapi Kevin langsung mendorong kepala putranya sampai Varka mundur, "aku mau ketemu adek.""Kamu itu dari sekolah, dari mana-mana. Banyak kuman sama bakteri nempel di badan kamu, jangan deketin Zaline kalau belum steril." jawab Kevin.Varka memanyunkan bibir, alhasil ia melihat adiknya dari jarak dua meter. "Mami sama Zaline kapan pulang?""Besok udah boleh pulang kok, tunggu hasil operasinya agak kering baru dibolehin." jawab Liora."Cuci tangan aja boleh gak, Pi?" tanya Varka.Kevin tetap menggeleng karena Varka sendiri masih berseragam sekolah, keringat disertai bakteri pasti nempel di badan cowok itu. Kevin gak mau ambil resiko dan membuat anaknya yang berusia dua hari nanti malah sakit."Mending kamu tunggu aja di rumah, nanti kalau mami sama Zaline pulang bisa kamu lihat sendiri kok.""Gak sabar tau, sejam aja gak liat Zaline udah kangen."Liora tersenyum tipis, ia bergerak untuk duduk dan Kevin sigap membantu. "Kam
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bagian 23

"Udah gak pernah di jagain sama bodyguard lagi?" tanya Varka."Gak, kan ada kamu yang gantiin." jawab Rania sambil tertawa kecil."Bisa aja jawabnya. Lagian sejak kapan aku jadi bodyguard."Rania tersenyum geli. "Bercanda doang kok." ucapnya, kedua remaja itu menoleh melihat Kevin datang menghampiri."Mbak, aku juga mau bawain bubur kacang ijo untuk Liora, dibungkus ya.""Iya, Tuan. Mau di banyakin apa gak?""Kasih pas aja, soalnya saya sudah makan di rumah." jawab Kevin, ia menatap Varka dan Rania, mereka juga baru selesai makan bubur. "Ka, nanti kamu anterin Rania pulang. Ini udah malam, gak baik anak gadis pulang terlalu malam."Varka mengangguk, "Aman kok, Pi. Ini masih proses menurunkan makanan ke lambung dulu baru anterin anak kesayangan papi ini pulang." kata cowok itu dengan nada setengah menggerutu."Kalau anak Papi berarti adek kamu dong.""Ya kan papi perlakuin Rania udah kayak anak sendiri, aku aja berasa di anak tirikan gini kok." sahut cowok itu gak mau kalah.Kevin mena
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bagian 24

Keesokan paginya, Varka menepati janji kalau akan berangkat bareng Rania. Cowok dengan motor hitam itu berhenti di depan rumah Rania, tidak begitu lama gadis yang ditunggu datang sambil mengenakan helm."Ayo.""Semangat banget, Neng?" kata Varka.Rania tertawa geli, "Buruan ih," ucapnya.Sedangkan kini di depan gerbang sekolah Saga juga baru sampai di parkiran saat melihat saudaranya datang untuk pertama kalinya membonceng perempuan, dengan senyum penuh arti Saga menunggu sampai Varka memarkirkan kendaraan.Kelihatannya dalam waktu beberapa bulan ini membuat hubungan mereka semakin dekat, tapi Varka udah peka dengan perasaan Rania apa belum ya? Kalau belum sih emang kudu dikasih tau.Saga melihat Rania turun dari motor Varka, cewek itu langsung menyadari keberadaan Saga."Udah dari tadi kamu?""Belum, baru sekitar tiga menit. Tapi tumben banget kalian berangkat bareng, rumah kamu sama Varka kan beda jalur."Varka melepaskan helm, remaja itu mengacak rambutnya sekilas, "Tuan putri mint
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bagian 25

Hari pertandingan basket yang Saga lakukan pun tiba, remaja dengan nomor punggung delapan dengan baju persatuan tim basket berwarna hitam. Saga berjalan masuk ke dalam ruangan bersama para rekannya yang lain untuk membuat strategi singkat sebelum pertandingan antar sekolah dilakukan.Di luar itu ada Varka dan Rania serta beberapa anak remaja lain yang datang untuk menonton pertandingan. Tim cheerleader sekolah menampilkan pertunjukan mereka dengan sangat baik untuk pembukaan acara."Di sekolah kita ada beberapa kelas ekstrakurikuler. Kamu gak minat buat ikutan salah satunya?" tanya Varka sambil duduk di salah satu kursi bersebelahan dengan Rania.Kedua remaja itu membawa camilan saat menonton agar tidak garing kalau bosan."Sekolah kita gak mewajibkan untuk ikut kelas tambahan kan?" Rania bertanya balik.Varka menggeleng, "Gak juga sih, cuman ya nanya aja, mungkin kamu tertarik sama kelas tambahan. Di sekolah kita itu ada kelas budaya, kelas seni, kelas renang, bulutangkis, basket sama
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bagian 26

Masih dalam kondisi kaget Kezine berlari mendekat membawa handuk yang tadi tak jadi ia berikan pada Saga."Astaga kak, pake ini buat keringin rambut kamu." Kenzie menyerahkan handuknya pada Varka, tapi cowok itu justru membantu Rania untuk mengeringkan rambut Rania yang sempat terkena air."Kamu aja yang pake, aku gak basah banget kok." tolak Rania, gadis itu meraih handuk di tangan Varka untuk membantu cowok itu mengeringkan rambut.Mereka mendongak, sekilas melihat Lizzy yang langsung menghindar."Ah sialan, kok Varka muncul di waktu yang gak pas. Kacau semua, yang kesiram bukannya tuh cewek malah Varka." gerutu Lizzy dengan perasaan cemas kalau sewaktu waktu Varka bakalan marah padanya."Aku ambil handuk lain, di dalam masih banyak." Kenzie berlari lagi, sekarang Varka menarik Rania ke arah lain agar gadis itu membantunya lebih mudah mengeringkan rambut.Untungnya Varka pake baju dua lapis, baju luarnya ia lepaskan, baju kaosnya juga basah meski gak terlalu parah. Namun sekarang Ra
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bagian 27

Kebiasaan rutin yang yang Varka dan Rania lakukan adalah belajar, kadang Kevin juga heran apa gak ada aktivitas lain yang bisa mereka lakukan selain belajar setiap kali bertemu? Menang itu hal yang bagus, tapi agak heran aja gitu anak remaja kayak mereka yang mana teman lain asik main, mereka malah menghadap buku."Anak-anak, tidurnya yang terlalu larut. Besok kalian masih harus sekolah." Kevin meletakkan potongan buah melon di depan Rania dan Varka."Makasih, Om."Kevin tersenyum, ia mengusap kepala Rania dengan sayang, "Bilang ya kalau Varka nakal sama kamu, nanti biar Om hukum dia.""Oke, Om! Nanti aku aduin kalau Varka nakal." jawab Rania sambil tertawa pelan.Varka berdecih, cowok itu menyantap buah yang Kevin bawakan. "Kamu pake ilmu apa sih kok papi aku sayang banget sama kamu.""Aku juga gak tau." Rania mengedikkan bahu.Keduanya menyantap buah dengan santai, tapi mendadak aja Varka teringat dengan kejadian tadi siang saat Rania di siram oleh Lizzy, gak mungkin Lizzy nyiram Ra
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bagian 28

Varka dan Saga tidur terlalu larut malam setelah bermain game sampai jam dua belas malam. Begitu pagi tiba, Varka bangun lebih awal, sementara Saga justru meraih bantal guling dan melanjutkan tidurnya.Pukul lima pagi lewat tiga puluh menit, suara tangis Zaline terdengar sampai kamar Varka. Cowok itu pun menghampiri kamar orang tuanya, di sana Kevin sedang menggendong Zaline sambil berusaha menenangkan putrinya.Tapi Zaline menolak dot susu yang Kevin berikan."Adek kenapa, Pi? Mami mana?""Mami kamu lagi di toilet, baru aja masuk kamar mandi, adekmu nangis."Varka mengusap kelopak matanya, "Sini aku aja yang gendong Zaline.""Serius kamu?"Varka mengangguk, padahal saat ini Zaline tengah menangis. Perlahan Kevin pun memberikan Zaline pada Varka, dengan hati-hati cowok itu menerima adiknya."Sayangnya kakak, Zaline jangan nakal ya. Tunggu mami keluar dari toilet dulu." Varka meminta dot susu yang Kevin pegang lalu duduk di sofa sambil memangku Zaline.Uniknya Zaline menerima susu yang
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bagian 29

Hujan masih betah, Varka dan Saga nongkrong sambil makan lolipop karena mereka memang tidak merokok. Cukup lama sampai jam satu siang hujan tidak kunjung reda, Varka menoleh ke arah Saga."Lu udah pergantian posisi?""Belum. Pertengahan semester baru pergantian posisi, Lu sendiri kapan pertandingan lagi?" tanya Saga balik.Varka menggeleng, "Tahun ini kayaknya gak ada, tapi tunggu aja deh informasinya nanti kapan dilakukan lomba renang lagi. Denger-denger sih ada pembukaan turnamen renang antar provinsi, cuman waktunya masih belum pasti kapan.""Basket yok bareng anak-anak lain." Saga turun dari posisinya duduk, tentunya Varka juga ikut kemana Saga pergi, di lapangan indoor terisi oleh anak cheerleader yang sedang latihan karena hari ini memang ada beberapa kelas kosong karena para guru tengah melakukan rapat."Masih dikuasai anak-anak cewek. Balik kelas aja yok, mabar kita disana." Saga merangkul Varka menuju kelas, saat perjalanan melewati koridor, mereka berpapasan dengan Rania yan
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bagian 30

"Woy, jalan yuk!"Rania menoleh, cewek itu meletakkan ponsel saat menghampiri Varka, "Kemana?""Udah gak usah banyak tanya, kamu ganti baju aja, siap-siap aku tunggu di bawah." Varka berbalik, tapi langkah cowok itu berhenti ketika Rania berucap."Kamu bisa pinjamkan aku jaket gak, abis hujan tadi sore pasti di luar dingin."Varka mengangguk, "Kebetulan tuh aku punya jaket kekecilan, aku ambilkan bentar."Rani tersenyum, gadis itu segera bersiap ala kadarnya, hanya menyisir rambutnya yang berantakan dan mengikatnya sebelum meraih tas dan ponsel turun ke lantai bawah, di sana Varka sudah menunggu."Kalian mau kemana?" tanya Kevin."Aku mau jalan-jalan, capek belajar.""Dih, tumben amat punya rasa bosan belajar." cibir Kevin.Varka gak menyahut, cowok itu cuman memberikan jaketnya untuk Rania dan mereka keluar bersama mengendarai motor. Sekarang pukul tujuh malam, Rania juga gak tau kemana Varka akan membawanya pergi, tapi asal bareng Varka, Rania pasti senang.Motor terus melaju, udara
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status