Home / Young Adult / Istri Imutku (Season #2) / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Istri Imutku (Season #2): Chapter 31 - Chapter 40

61 Chapters

 Bagian 31

Kevin berdiri melipat tangan di depan perut melihat Rania dan Varka baru pulang, "Kenapa kalian pulang malam banget, ini udah hampir jam sebelas malam.""Tadi kita cuman nonton kok, tapi karena filmnya kemalaman jadi kita sempat kekunci di mall." Varka mengkode Rania untuk masuk ke kamar lebih dulu.Varka melepaskan jaketnya sambil menatap Kevin, "Aku gak bohong loh, Pi.""Kamu tau kan jam malam yang Papi kasih ke kamu.""Iya tau kok, kan tadi aku juga udah bilang sempat kekunci di mall, jadi mau gak mau lewat jalur darurat. Lagian ini belum jam sebelas kok, masih kurang lima belas menit lagi."Kevin menghembuskan nafas, "Kita itu di percaya sama orang tuanya Rania, kamu jangan bikin anaknya om Gim dalam masalah, jangan bikin malu Papi.""Astaga, harus berapa kali sih Varka bilang, kita cuman nonton, Pi. Kalau gak percya tanya aja deh sama Rania.""Ya udah, kamu cepat sana masuk kamar, jangan begadang. Besok Papi mau ajak kamu ke suatu tempat."Varka mengangguk patuh meski gak tau mau
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bagian 32

"Lama gak ketemu, apa kabar." Rania yang awalnya kaget perlahan menyunggingkan senyum, "Kamu beneran Ghazi anaknya tante Sunny, kan?""Mentang-mentang setahun gak ketemu masa udah lupa aja kamu."Tanpa Varka duga, Rania melemparkan stik golfnya begitu saja lalu menghampiri Ghazi, bahkan memeluk cowok itu dengan akrab. Jauh di lubuk hati Varka semakin tidak suka, ia kira teman Rania cuman ia dan Saga, ternyata masih ada satu cowok lain yang juga ... lumayan ganteng."Kangen aku," Rania melepaskan pelukan, "kamu kapan pulang dari Aussie?""Kemarin lusa, belum lama ini kok. Di sini juga gak lama, selesai libur aku bakalan balik lagi ke Aussie, oh ya ini siapa?" Ghazi melihat Varka."Oh iya lupa, kenalin ini Varka. Anaknya om Kevin, aku kesini bareng sama keluarganya."Ghazi mengulurkan tangan dengan senyum ramah, "Aku Ghazi, teman kecilnya Rania."Dengan canggung Varka menjabat tangan Ghazi tanpa senyum di bibirnya, hanya dalam hitungan detik saja Varka di abaikan oleh Rania yang sibuk
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bagian 33

Jam empat sore, Varka mengenakan topi terbalik ketika helm baru saja cowok itu lepaskan. Beberapa teman lamanya menyapa kedatangan Varka."Tumben banget kamu gabung sama kita, mau balapan lagi?"Varka menggeleng, cowok itu duduk, namun salah satu temannya langsung menyodorkan satu bungkus rokok, Varka lantas memberikan lirikan pada temannya itu, "Aku gak ngerokok ngapain Lu tawarin?""Siapa tau kan kamu berubah pikiran dan mau rokok. Eh gimana, Sandi baru aja ngajakin balapan tuh."Varka tetap menggeleng, "Pensiun aja gue dari balapan, mood lagi gak bagus.""Halah, udah lama loh kamu gak kesini, kirain mau ikut balapan kayak biasanya." kata cowok bernama Sandi.Beberapa bulan sebelumnya Varka memang sering mengikuti balapan, tapi gak ada hal positif yang ia dapatkan, justru semakin kesini minta untuk balapan gak ada, cowok itu bersandar malas sambil melirik satu persatu temannya yang sibuk menghisap rokok."Lu kenapa?" Sandi menepuk bahu Varka."Gak tau, mager aja bawaannya.""Lagi ja
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bagian 34

Keesokan harinya, Varka datang lebih awal ke sekolah tapi kedatangannya bersamaan dengan Rania dan sebuah mobil putih dimana yang mengendarai adalah Ghazi. Dari kejauhan Varka memperhatikan sambil duduk diatas motornya."Makasih ya udah anterin aku sekolah.""Kapan lagi coba bisa antar kamu sekolah, eh ini sekolahnya Varka juga ya?"Rania mengangguk sambil memakai tasnya."Nanti kalau pulang telpon aku, ntar aku jemput.""Oke." Rania melambaikan tangan sampai mobil yang Ghazi kendarai pergi, gadis itu pun masuk ke dalam area sekolah dan tatapannya bertemu dengan Varka, tentunya Rania mengangkat tangan untuk menyapa, namun Varka tidak merespon apapun selain memalingkan wajah dan pergi.Sontak senyum di wajah Rania memudar, keningnya mengernyit melihat Varka mengabaikannya."Ka!" panggilnya sambil berlari.Namun yang Rania kejar tidak menoleh sedikitpun, "Varka, kamu kenapa sih kok tiba-tiba aneh." Rania menghadang langkah Varka, tapi tatapan cowok itu ke arah teman lain."Varka!" pangg
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bagian 35

"Kamu yang lapor ke kepala sekolah soal apa yang Lizzy lakukan sama Rania tadi?" Saga mengikuti langkah Varka menuju parkiran."Ka, kenapa diem sih. Orang kalau lagi nanya tuh dijawab."Varka berhenti hanya untuk menggunakan helm, "Ini bukan kali pertama orang kayak Lizzy itu buli orang lain, kalau dibiarkan aja nanti dia makin berbuat semena-mena.""Sekarang kamu paham kan maksud aku waktu itu apa?" sahut Saga.Kini Varka terdiam, iya, sekarang ia paham maksud Saga itu apa mengenai Lizzy yang menyukainya, tapi hal itu gak bisa dipake untuk alasan bisa membully orang lain.Saga langsung menahan tangan Varka yang ingin pergi, "Hari ini kenapa Lu, ada masalah apa?""Gak ada apa-apa, biarin gue pergi kenapa sih kok repot amat.""Abisnya kamu tuh aneh banget tau gak, kamu tuh kayak menghindar gitu, memang kamu lagi menghindari apa?""Menghindar dari kenyataan." jawabnya seenaknya jidat.Saga membalas dengan decihan, tak sengaja tatapannya menyadari Rania berlari ke arah gerbang menghampir
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bagian 36

Dan karena keisengan Saga mendaftarkan Varka mengikuti lomba cerdas cermat yang waktunya hanya selisih dua hari dari lomba renang yang akan Varka juga ikuti. Tentunya dalam waktu berdekatan, kemampuan Varka diuji dengan dua latihan sekaligus.Siang hingga sore ia dan Rania mengikuti kelas tambahan, malam harinya mengikuti latihan renang. Sebagai seorang atlet renang, Varka jelas gak mau melewatkan begitu saja. Sialnya lagi pengumuman lomba tersebut juga dadakan sehingga tidak ada kesiapan yang Varka lakukan.Sekitar sepuluh hari waktu yang diberikan sebelum lomba cerdas cermat dilakukan, semoga saja waktunya tidak dihari yang sama ketika pertandingan renang.Sekarang hari kedua sejak Varka dan Rania diresmikan menjadi pasangan untuk mengikuti lomba, di sisi lain ada kabar baik mengenai Lizzy yang mendapatkan skors selama tiga hari dari sekolah."Capeknya." Varka merebahkan tubuhnya diatas sofa, sekarang pukul sepuluh malam dan ia baru bisa istirahat."Tumben pulang malam terus."Varka
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bagian 37

Sepulang sekolah, bukannya pulang seperti yang lainnya, Varka dan Rania justru masuk ke ruang pelatihan untuk pelajaran tambahan sebelum lomba cerdas cermat dilakukan. Guru yang membimbing sedikit terlambat dari biasanya tapi rania sudah menyiapkan buku serta pertanyaan di atas meja sampai setumpuk.Varka menopangkan sebelah pipinya sambil melihat Rania."Psst!"Rania menoleh, "Kayak manggil kucing kamu.""Itu kalau memanggil kucing pus-pus, bukan psst." jelas Varka."Iya, kenapa manggil-manggil." kata cewek itu."Dih ketus banget jadi cewek, eh Ran.""Apa?""Kamu nyadar gak sih kalau kita itu mulai berjarak akhir-akhir ini padahal kita bentar lagi ikutan lomba bareng, harusnya kita sih kompak bukan malah perang dingin, mana gitu perangnya gak tau masalahnya dimana, kan aneh."Tampak kernyitan tipis di kening Rania, apa Varka gak sadar kalau yang mulai menjauh duluan itu dia, bukan Rania. Sekilas menghela nafas, Rania menggeleng sambil mengeluarkan alat tulis dari dalam tas."Bohong k
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bagian 38

Keseharian Varka dan Rania masih berulang untuk belajar bersama menuju lomba cerdas cermat yang akan berlangsung sebentar lagi, tak jarang selama pelajaran berlangsung itu Varka kerap kali curi pandang pada Rania untuk memastikan perasaannya pada gadis itu seperti apa.Dan benar saja, ada debaran aneh yang kerap kali Varka rasakan. Sebuah perasaan senang tanpa alasan yang jelas hanya dengan menatap wajah cantik Rania yang sebentar lagi baru akan enam belas tahun.Di indonesia, pacaran di usia itu tentu tidak diwajarkan karena masih dibawah umur, tapi kalau cuman pacaran aja gak ngapa-ngapain pasti boleh dong.Lalu mendadak Varka sadar, kok pikirannya malah pengen pacaran, cowok itu menggeleng agar kembali pada fokus belajarnya."Nanti kamu masih latihan renang ya?" tanya Rania sambil mengemasi bukunya dan bersiap pulang.Varka menggeleng, cowok itu keluar lebih dulu dari ruang kelas dan melihat hari ini mobil putih yang sering menjemput Rania pulang balik ke sekolah tidak ada."Jemput
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bagian 39

Hingga pukul sembilan malam Varka latihan renang, setidaknya ia menghabiskan waktu empat hingga lima jam untuk latihan karena waktu pertandingan sudah sangat mepet, lomba cerdas cermat tinggal tiga hari lagi, lalu dua hari setelah lomba tersebut dilakukan, Varka akan mengikuti olimpiade renang.Lokasi kedua lomba berjauhan, tema pertandingan juga jelas berbeda. Mengatur waktu sebaik mungkin dalam sehari itu bukanlah hal yang mudah, beruntungnya Varka punya Saga yang setia menemaninya saat latihan sendirian sampai malam hari di kolam yang sangat luas dan sepi."Makasih loh udah nemenin sampai malam begini.""Hei ngomong apa sih Lu, gue tau kalau punya sodara penakut makannya ditemenin, mana gitu di sini cuman kita berdua, berasa kayak uji nyali tau gak." Saga meraih tasnya dan mereka berjalan keluar bersama."Yang lainnya pada kemana sih, biasanya kan ada dua atau tiga orang yang ikut latihan, hari ini cuman berdua doang."Saga mengenakan helmnya, "Mereka mau malam mingguan lah, ya kal
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bagian 40

Hari ini Rania sengaja datang lebih awal karena siang nanti ia akan pergi bersama keluarganya, begitu pukul sembilan kurang lima belas menit, Rania dan Varka sudah berada di ruang belajar bersama setumpuk buku yang perlu mereka pelajari."Saga di sini ya?" tanya Rania."Kayaknya masih tidur itu anak, lagian ini juga hari minggu jadi gak ada yang mau lakuin." Varka menunjukkan bukunya, "Kamu lihat di sini, bagian ini yang kamu kerjakan kurang tepat, kamu tambahkan rumus X lalu jumlahkan dengan bawahnya."Rania mengangguk mengerti, mereka kembali belajar walaupun sesekali Varka curi pandang ke arah Rania, semakin diperhatikan, semakin hatinya merasa senang, ini bukan lagi hanya rasa suka, mungkinkah secara gak langsung ia mencintai gadis di depannya ini?Tanpa sadar cowok itu tersenyum lalu kembali pada bukunya, dan saat itu Rania gantian yang memperhatikan Varka, gadis itu tampak malu-malu karena ia sadar barusan cowok di depannya ini memperhatikannya."Rajin banget sih kalian," tegur
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status