Semua Bab Istri Imutku (Season #2): Bab 41 - Bab 50

61 Bab

Bagian 41

Pertandingan pun pada akhirnya tiba. Rania dan Varka mengenakan pakaian rapi dari sekolahnya yang memiliki tambahan rompi berwarna hitam. Penampilannya sangat rapi, dan mereka juga siap untuk memulai lomba."Aku gugup." ucap Rania di sebelah Varka.Cowok itu menoleh, entah apa yang dicari ke dalam sakunya sampai mendapatkan sebuah gelang berwarna putih terbuat dari benang, tanpa permisi Varka meraih tangan Rania dan menggunakan gelang tersebut ke pergelangan tangan gadis itu."Apa ini?""Udah kamu pake aja, ini tuh biar kamu nanti gak gugup pas pertandingan udah mulai."Rania melihat gelang itu kembali, "Kamu yang buat?"Varka mengangguk, "Iya, maaf jelek ya. Ini aku lagi belajar buat gelang dari benang, anggap aja ini gantian dari gantungan kunci yang kamu kasih ke aku dulu."Senyum terukir di bibir Rania, "Makasih ya.""Sekarang gak gugup kan?""Masih, sedikit." jawabnya.Kedua remaja itu menoleh melihat kedatangan Kevin, Airin dan Gim."Apa ada yang kalian inginkan kalau menang nan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-10
Baca selengkapnya

Bagian 42

"Gak sia-sia kan aku daftarin kamu ke lomba ini." kata Saga setelah Varka menghampiri."Emang dasarnya aku pinter aja sih itu." katanya sambil bercanda.Saga memutar bola matanya jengah, "Jadi kamu masuk lomba nasional ya setelah ini?""Masih belum pasti, mungkin nanti bakalan diganti sama kandidat lain. Masalahnya lomba nasional itu dilakukan di Jakarta, bertepatan sama les tambahan untuk persiapan ujian nasional.""Ujian masih lama, santai dulu gak sih.""Itu mah kamu yang terlalu santuy aja," Varka merangkul Saga sampai Rania yang tadinya bersama kedua orang tuanya kini menghampiri kedua cowok itu.Candaan Saga untuk Varka langsung berhenti dan ia kembali teringat kalimat yang orang tua Rania sempat ucapkan. Kalau memang benar Rania sama Varka dijodohkan, mereka pasti senang kalau tahu hal ini.Tapi, kedua orang tua mereka pasti punya alasan tersendiri kenapa tidak langsung memberitahu anak-anaknya, dan Saga juga tidak ingin merusak rencana orang dewasa, mungkin memang belum waktun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-10
Baca selengkapnya

Bagian 43

Keesokan harinya Varka sudah berangkat ke tempat dimana pertandingan renang dilakukan, tak ada kesempatan baginya untuk ikut merayakan hasil kemenangan lomba kemarin. Keberangkatan ke lokasi, Varka ditemani oleh guru pelatihnya. Dan saat itu, Varka pun sibuk sampai tidak ada waktu memegang ponsel."Kamu gak temani Varka?" tanya Liora sambil menggendong putrinya yang baru saja diam."Dia udah bukan anak kecil lagi, gak apa-apalah pergi sendiri. Besok aku datang aja pas pertandingannya dimulai." Kevin mengambil Zaline dari Liora, "kamu makan dulu sana, biar aku yang jagain Zaline."Liora mengangguk, bertepatan dengan itu terdengar suara pintu terbuka dan sosok Karin muncul membawa tote bag berisi baju-baju lucu untuk Zaline."Tara..., aku desain khusus baju cantik untuk Zaline." dengan senyum cerah Karin menunjukkan tiga pasang baju yang dia buat sendiri di butiknya."Zaline masih sekecil ini masa dipakein baju begitu." kata Kevin."Ini bisa dipake sampai Zaline umur enam bulan kok, se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-10
Baca selengkapnya

Bagian 44

Pertandingan yang Varka tunggu akhirnya tiba hari ini, persiapan sudah disediakan oleh pelatih, makanan juga disediakan oleh pihak penyelenggara lomba.Sudah pukul sembilan tapi Kevin belum datang, mungkin tengah sibuk dengan pekerjaan. Varka melihat sekeliling, hanya ada pelatih yang menemani Varka."Makan dulu biar punya tenaga," kata pelatih.Varka menerima nasi box yang disediakan, ia ingat masalah sebelumnya dimana makanan para atlet pernah sempat diracuni dengan obat sakit perut, sekarang pun Varka ragu untuk makan makanan itu meski sebenarnya ia sudah lapar.Semalam Saga juga memperingati agar Varka hati-hati untuk makan apapun yang dihidangkan, tapi kalau gak makan mana punya tenaga dirinya saat bertanding?"Kenapa gak dimakan, nanti keburu gak enak." tegur pelatih.Varka mengangguk, dia lebih memilih meneguk air mineral. Pertandingan tinggal dua jam lagi, Varka memilih menahan lapar karena rasa takutnya kalau ada sesuatu di dalam makanan yang membuatnya bermasalah dalam perta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-11
Baca selengkapnya

Bagian 45

Para peserta lomba terdiri dari lima orang yang siap bertanding hari ini, Varka melihat cowok yang sok menantang bahkan sampai begitu yakin dia bakalan menang, sekarang saja tatapannya melihat Varka seolah cari-cari kesalahan.Tadinya Varka gak mau berpikiran negatif, tapi pas tahu kalau ada niat tertentu dari sorot matanya, kayaknya emang bener cowok itu yang menumpahkan minyak, karena Varka ingat betul gak ada yang masuk ke ruang tempatnya istirahat selain pelatih dan cowok itu.Kan gak mungkin kalau pelatih yang menuangkan minyak ke lantai agar anak didiknya cedera, sekarang saja Varka sedang menahan nyeri agar sakit yang ia rasakan tidak kentara dibaca oleh lawan.Gak akan Varka biarin orang yang berniat curang bakalan bisa menang, meskipun sekarang tangan cedera tapi ia masih punya kemampuan dorong dengan kaki.Sebelum pertandingan, Varka kembali mendapatkan saran dari pelatih agar pergerakan tangan dapat diminimalisir sesedikit mungkin."Pertandingan tinggal beberapa menit lagi,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-11
Baca selengkapnya

Bagian 46

Karena satu lengan mengalami dislokasi, entah dalam berapa waktu ke depan Varka tidak bisa berenang, tak olahraga bahkan mengendarai kuda besi hitamnya yang gagah itu. Setiap harinya Varka hanya menggendong satu tangannya, untuk bergerak melepaskan baju saja ia harus di bantu.Sekarang sudah empat hari sejak cedera yang ia alami, lengannya sedikit membengkak dan pasti rasa sakitnya jangan ditanya lagi, namun Varka punya saudara yang sangat jahil, Saga tiba-tiba muncul dan menoel bagian lengan yang bengkak tadi."Bangcat!" umpat Varka.Saga terkekeh, berniat merangkul Varka tapi kaki cowok itu sudah lebih dulu terayun untuk menendang Saga, "Awas aja Lu, dikira gak sakit apa di toel-toel gitu.""Toel dikit aja sakit, cemen banget.""Tukeran posisi yok." sahut Varka geram.Saga menggeleng cepat, "Ogah," katanya. "Eh, Ka. Katanya yang mewakili sekolah untuk lomba selanjutnya yang skala nasional itu kamu ya?""Gak kok, cuman sampai tingkat provinsi aja. Kalau tingkat nasional itu ada minim
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-11
Baca selengkapnya

Bagian 47

Beberapa hari setelahnya, bagian tangan yang cedera masih membengkak, itu karena benturan yang Varka alami waktu itu sangat kasar hingga mengakibatkan pergeseran pada tulang pangkal lengannya. Sore ini saat Zaline di gendong Kevin, Liora membantu Varka mengompres bagian yang membengkak itu dengan air hangat, setidaknya agar rasa nyeri berkurang."Mam, tangan aku nanti gak bengkok kan?" tanya Varka khawatir karena bengkaknya sudah seminggu masih juga tidak hilang."Semoga aja enggak, asal kamu itu dengerin kata dokter jangan banyak gerak dulu. Kamu jadi orang tuh kalau dinasehatin di dengerin.""Udah Varka dengerin kok, tapi kalau namanya gak sengaja ya gimana lagi. Ini tadi aku coba pake baju sendiri, malah tambah sakit."Liora menggelengkan kepalanya, ia juga cemas karena lengan Varka membengkak dan tak kunjung kempis, hasil pemeriksaan CT scan kemarin terlihat ada sedikit pergeseran tulang di lengan Varka, dekat di bagian pundak."Masih sakit?" tanya Liora.Varka mengangguk, banyak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-11
Baca selengkapnya

Bagian 48

"Woy! Lu ngelamunin apa?" tangan Varka dilambaikan di depan wajah Rania sampai gadis yang duduk di sebelahnya itu tersentak kaget.Rania menoleh, lalu ia segera menyadari kalau yang barusan itu hanya imajinasinya ketika ia nekat menyatakan perasaan pada Varka. Rania langsung menggeleng, wajahnya bersemu hangat sehingga muncul warna kemerahan."Heh, kamu sakit ya?"Rania kembali menggeleng, "Gak kok.""Tadi kamu mau ngomong apa, kenapa malah diem?"Rania menunduk malu, bisa-bisanya ia membayangkan kalau bibirnya ini mengutarakan perasaan di depan Varka, gak bisa dibayangkan reaksi Varka nanti bakalan seperti apa kalau dia tahu pikiran Rania barusan.Sekarang saja Rania malu dengan imajinasi yang dibuat oleh pikirannya."Malah diem lagi, kenapa sih.""Gak ada kok, kamu sendiri tadi mau ngomong apa?" tanyanya balik."Tadinya sih cuman mau bilang, besok mau sekolah. Saga bilang ada ujian harian di kelas, jadi ya mau gak mau harus datang.""Tanganmu?"Varka melihat tangannya, "Ya gak apa-a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-11
Baca selengkapnya

Bagian 49

Hari-hari berlalu, kondisi tangan Varka juga mulai membaik meski kadang masih terasa nyeri. Dan hari ini, Kevin mengajak putranya itu ke negara tetangga, Malaysia. Di sana ada orang yang terkenal dengan kemampuannya untuk mengembalikan tulang yang bergeser dari tempatnya.Kevin ingin melakukan yang terbaik untuk anaknya, apalagi Varka termasuk anak yang aktif, jadi kalau ada masalah pada satu tangannya, jelas itu menghambat aktivitas Varka di kemudian hari.Apalagi dalam waktu dekat Varka juga akan mengikuti lomba antar provinsi mewakili sekolahnya. Perjalanan ditempuh hampir dua hari untuk mencari tempat tinggal orang yang mereka cari di negara tetangga.Hari ini akhirnya tempat yang dicari ketemu juga, sialnya pasien yang datang gak cuman satu atau dua orang, Varka sendiri malah dapat antrian ke dua puluh satu."Panjang bener kayak rel kereta api." celetuk Varka melihat antrian."Iya, ya. Berarti banyak yang geser juga tulangnya." tambah Kevin.Varka melirik Kevin, emang ya, anak sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-11
Baca selengkapnya

Bagian 50

Hari yang ditunggu pun tiba dimana lomba yang membuat setiap perwakilan antar provinsi datang ke ibukota untuk melakukan pertandingan, sayangnya hari ini jadwalnya bersamaan dengan pertandingan Saga sebagai ketua tim basket.Beberapa hari sebelumnya, Varka, Rania dan Yuda sudah belajar dengan dengan baik, semoga pertandingan ini membuahkan hasil yang memuaskan sesuai dengan apa yang mereka ketahui."Masih kamu pakai itu gelang." ucap Varka sambil melihat gelang yang terbuat dari benang di tangan Rania."Ini jimat dari kamu." jawabnya seenak jidat yang membuat Varka tertawa."Bentar ya, aku ke toilet." katanya, Rania pun mengangguk bersamaan dengan perginya Varka, Yuda datang menghampiri Rania."Varka mau kemana?""Toilet."Yuda mengulurkan air mineral botol dan juga beberapa permen mintz, "Nih permen biar gak ngantuk.""Thanks.""Eh btw kamu sama Varka pacaran ya, setiap hari aku lihat kalian deket banget gitu. Pas belajar bareng aku kayak jadi obat nyamuk di antara kalian tau gak."M
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status