“Alea, tidurlah. Besok kamu masih harus ujian.” Pak.Jonathan mengecup puncak kepalaku. “Kamu juga, jangan terus mikirin masalah kerjaan. Kamu juga harus mikirin aku,” sahutku. “Iya, aku tahu,” ucapnya, “selamat ulang tahun Alea. Hari ini usia kamu sudah sembilan belas. Aku harap, aku bisa terus bersama kamu, merayakan bertambahnya usiamu di tahun depan, tahun berikutnya dan seterusnya. Aku ingin kita menua bersama.” “Tapi aku nggak mau tua,” gumamku,” aku mau waktu berhenti dan kita tetap seperti ini.” Pak Jonathan menepuk-nepuk punggungku, seakan hendak meninabobokanku dalam pelukannya. Hangat. Aroma segarnya kayu-kayuan yang maskulin menguar dari tubuhnya, seakan aroma terapi yang bisa dengan cepat membantuku lelap dalam tidurku. Malam berlalu begitu saja, hari yang semula gelap, tiba-tiba berubah terang bertabur sinar keemasan sang surya. Aku tahu dengan pasti, hari ini bukan saja berat bagiku yang harus menyelesaikan soal-soal ujian, tapi juga bagi Pak Jonathan dan
Terakhir Diperbarui : 2024-12-01 Baca selengkapnya