Semua Bab Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Bab 491 - Bab 500

506 Bab

Bab 491

Irene memperhatikan papan informasi dengan saksama, lalu menggeleng. "Nggak ada."Dia berjalan mendekat, berdiri di samping putrinya, dan menatap papan informasi dengan mata penuh pertimbangan. "Di sini tertulis bahwa setelah reformasi, Wahyudi Garden dikembalikan kepada keturunan Keluarga Wahyudi. Kalau dikembalikan, berarti taman ini seharusnya milik pribadi."Namun, kalau memang itu milik pribadi, kenapa taman ini dibuka untuk umum? Yang lebih aneh lagi, tidak ada tiket masuk sama sekali, seolah-olah ini proyek amal.Aneh sekali.Namun, Irene tidak terlalu memikirkan hal itu lebih jauh. Mereka bertiga melanjutkan perjalanan menuju gerbang timur.Tak bisa disangkal, taman ini sangat luas. Mereka berjalan lebih dari sepuluh menit sebelum akhirnya sampai di sebuah bangunan paviliun berikutnya.Di samping paviliun, terdapat hutan bambu kecil. Jalan setapak berbatu membentang di sepanjang tepi hutan bambu, mengarah ke bagian yang lebih dalam.Tempat ini memberi kesan ketenangan dan miste
Baca selengkapnya

Bab 492

Perlu diketahui, Irene adalah orang yang mudah tersesat.Bukan hanya di taman sebesar ini. Bahkan di gang kecil yang belum pernah dia kunjungi saja, dia sering kehilangan arah."Ibu, kok bisa nemuin jalan?" tanya Nadine penasaran.Irene tampak terdiam sejenak, lalu menjawab dengan ragu-ragu, "Aku ... aku juga nggak tahu. Rasanya kayak ada suara di dalam kepala yang membimbingku ke sini. Aku pikir, coba saja dulu ... eh, ternyata berhasil."Jeremy tertawa santai. "Percaya istri, hidup bahagia selamanya!"Ayah dan anak itu hanya menganggap Irene beruntung telah memilih jalur yang benar.Namun, Irene tanpa sadar menoleh ke belakang. Melihat taman yang indah dan gerbang kecil yang tersembunyi itu ... seolah-olah semua ini sudah ada dalam memorinya.....Di waktu yang sama, di bagian lain Wahyudi Garden.Stendy menemani kakek dan neneknya mengunjungi tempat ini lagi setelah bertahun-tahun. Sudah lebih dari 10 tahun sejak terakhir kali mereka menginjakkan kaki di sini.Melihat Bangunan Utama
Baca selengkapnya

Bab 493

Terlebih lagi, saat Aileen menghilang, dia sudah berusia 22 tahun. Meskipun saat itu mungkin dia tidak punya pilihan, tetapi sekarang lebih dari 20 tahun telah berlalu. Jika dia benar-benar masih hidup, seharusnya dia sudah menemukan cara untuk menghubungi orang tuanya.Namun, tidak ada satu pun telepon ataupun kabar. Akan tetapi, kedua orang tua itu tetap tidak mau menyerah. Di usia yang seharusnya bisa menikmati masa tua dengan damai, mereka justru harus berkelana ke negeri asing.Hati Stendy tersentuh, tetapi dia hanya berkata, "Ayo, kita ke halaman belakang.""Oke! Dulu Aileen paling suka ayunan di halaman belakang dan bunga wisteria di sana ...."Stendy menggandeng neneknya dan berjalan masuk. Di tengah perjalanan, ponselnya bergetar. Dia melirik layar dan melihat nama penelepon. Ekspresinya tetap tenang, tetapi dia sengaja menggenggam ponsel lebih erat agar neneknya tidak melihat."Nenek, aku keluar sebentar untuk menerima telepon.""Baik."Setelah keluar dari bangunan utama, Ste
Baca selengkapnya

Bab 494

Inez menatap ponselnya yang baru saja diputus dengan penuh amarah, lalu dengan geram membalikkan nampan di depannya.Nampan berisi sarang burung walet yang baru saja dimasak itu pun terbalik dan tumpah ke lantai. Mangkuk porselen jatuh dan pecah dengan suara nyaring yang menggema di ruangan."Nyonya ...." Para pelayan menatap kejadian itu dengan ketakutan."Keluar! Semuanya keluar dari sini ...." Inez menunjuk ke arah pintu, ekspresi yang biasanya terawat dengan baik kini tampak penuh amarah.Para pelayan buru-buru berjalan keluar dan tidak berani membantah.Inez mundur dua langkah lalu jatuh terduduk di sofa. Dadanya naik turun dengan cepat, napasnya memburu karena emosi yang meluap.Selama bertahun-tahun, dia sudah berusaha keras untuk memperbaiki hubungannya dengan kedua orang tuanya. Meski awalnya ayahnya sangat dingin dan menyalahkannya, lambat laun mulai bersikap lebih tenang. Meskipun hubungan mereka tidak sehangat dulu, setidaknya masih bisa dikatakan cukup baik.Namun, ibunya
Baca selengkapnya

Bab 495

"Hah …. Aku tahu, kalian semua menyalahkanku! Ayah, Ibu, dan juga kamu! Kalian semua merasa bahwa saat itu aku pergi bersama Aileen, tapi dia menghilang sementara aku kembali, jadi aku yang harus menanggung semua ini, bukan?""Kalian pasti berharap aku nggak pernah kembali! Lebih baik aku mati bersamanya!""Diam ...!" Paulus tiba-tiba menunjukkan ekspresi dingin, tatapannya menjadi tajam. "Coba saja kamu ucapkan kata 'mati' lagi!""Hahaha .... Dua puluh delapan tahun sudah berlalu. Kalian benar-benar pikir dia masih hidup? Ayah dan Ibu nggak mau menyerah, aku nggak heran. Aileen adalah anak kesayangan mereka. Kalau mereka nggak berpegang pada harapan, bagaimana mereka bisa terus hidup?""Tapi yang sama sekali nggak aku sangka, Paulus, ternyata kamu juga masih nggak bisa melupakannya!""Kita sudah menikah lebih dari 20 tahun! Anak kita hampir berkeluarga! Tapi kamu masih terus mengingatnya?! Hahaha ... lucu sekali! Menjijikkan sekali!"Plak!Paulus mengangkat tangan dan menamparnya. Ger
Baca selengkapnya

Bab 496

Saat melewati toko ini, Irene tiba-tiba berhenti dan berkata ingin makan kue kacang hijau.Nadine melihat sekeliling. Toko ini tampak sangat tua, dekorasinya sudah ketinggalan zaman, tidak ada poster promosi di sekitarnya, dan seseorang harus masuk lebih dalam untuk bisa melihat daftar kue yang dijual di papan menu.Ternyata memang ada kue kacang hijau!Jadi, bagaimana ibunya bisa tahu bahwa toko ini menjual kue kacang hijau hanya dengan berdiri di depan pintu? Dan kue kacang hijau ini ternyata juga menjadi menu andalan di sini.Irene berkata, "Nggak tahu. Aku cuma merasa mereka seharusnya menjualnya, dan mungkin rasanya cukup enak."Jeremy menimpali, "Kamu kacang tahu kalau ibumu ini punya hidung yang sangat tajam? Makanan enak atau nggak, cukup dengan mencium baunya, dia sudah tahu."Nadine mengangguk. "Oh begitu .... Wah, benar-benar luar biasa!"Di saat yang sama, Stendy juga muncul di antrean. "Kebetulan sekali, aku juga ke sini untuk membeli kue kacang hijau."Nadine menoleh ke a
Baca selengkapnya

Bab 497

Nadine bertanya lagi, "Nenek, mau coba dulu kue kacang hijau ini? Aku ambilkan satu untuk Anda."Safir baru hendak berbicara, tetapi saat itu juga ponsel Stendy berdering. Tak lama setelah mendengar isi panggilan, ekspresinya langsung berubah dingin. "Baik, aku mengerti. Stabilkan dulu situasinya, aku akan segera ke sana ...."Setelah menutup telepon, dia menoleh ke Nadine sambil meminta maaf. "Maaf, ada masalah mendesak di kantor. Aku harus pergi sekarang."Lalu, dia berpaling kepada kedua orang tua itu. "Kakek, Nenek, aku antar kalian pulang dulu. Lain kali kalau ada waktu, kita jalan-jalan lagi, ya?"Corwin mengangguk, tetapi sempat melirik ke Nadine. "Tapi kami belum sempat bertemu orang tuamu ...."Nadine segera menjawab, "Nggak masalah, pasti akan ada kesempatan lain.""Baiklah."Ketika Irene dan Jeremy mendekat, Stendy sudah membawa kedua orang tua itu keluar dari kedai teh dan langsung mengantar mereka pulang.Irene melihat sekilas ke luar, lalu bertanya, "Siapa dua orang tua t
Baca selengkapnya

Bab 498

Setelah berkeliling taman dan menikmati kue kacang hijau, Irene merasa sangat puas. Keesokan harinya, dia dan Jeremy kembali ke Kota Linong. Nadine mengantar mereka ke stasiun kereta cepat.Hugo yang mendapat kabar langsung bergegas menyusul."Bu Irene, ini surat dari para penggemar yang dikirim ke penerbit. Mereka minta aku untuk menyerahkannya kepada Anda."Irene tampak terkejut dan senang. Ini pertama kalinya dia menerima surat dari penggemar. Dan jumlahnya cukup banyak, satu buntalan besar.....Setelah kembali ke rumah, Nadine memanfaatkan cuaca cerah untuk mencuci seprai dan sarung bantal dari dua kamar.Akhir Oktober, hawa panas musim panas perlahan memudar, digantikan dengan kesejukan musim gugur yang menyelinap diam-diam.Nadine kemudian merapikan lemari pakaian. Baju dan gaun yang sudah jarang dipakai dia simpan di bagian atas, sementara pakaian musim gugur dia pindahkan ke tempat yang lebih mudah dijangkau.Saat semuanya beres, waktu sudah menunjukkan pukul dua siang dan dia
Baca selengkapnya

Bab 499

Melewati bagian perlengkapan rumah tangga, Arnold tiba-tiba berhenti. "Ada yang perlu dibeli?"Nadine teringat kalau sabun mandi dan deterjen di rumahnya hampir habis. "Ada."Saat memilih sabun mandi, dia melirik ke arah Arnold yang juga sedang memasukkan beberapa barang ke dalam troli belanja. Dia melirik sekilas dan melihat ada handuk, sandal rumah, gantungan, dan beberapa barang kecil lainnya ....Barang yang dibelinya cukup banyak, dan troli yang sudah hampir penuh kini makin menggunung.Saat tiba di kasir, Arnold berkata bahwa dia yang akan membayar. Nadine tidak terlalu mempermasalahkan, hanya mengingatkannya untuk menyimpan struk agar nanti mereka bisa membagi biayanya.Arnold mengangguk dan menyuruhnya menunggu di luar jalur kasir. "Di sini terlalu ramai.""Baik," kata Nadine, lalu keluar terlebih dahulu.Beberapa saat kemudian, Arnold selesai membayar dan keluar sambil membawa tiga kantong besar.Melihat itu, Nadine langsung mengulurkan tangan untuk membantu membawanya. Namun,
Baca selengkapnya

Bab 500

Banyak atau tidak, Nadine tidak tahu. Karena Arnold tidak membalas pesannya lagi.Saat semua bakpao kepiting selesai dikukus, Nadine mengambil sepuluh buah, memasukkannya ke dalam kantong plastik, dan berencana membawanya untuk Arnold. Namun, setelah mengetuk pintunya selama setengah menit, tetap tidak ada jawaban.Dia mengeluarkan ponselnya dan mengetik.[ Profesor, ada di rumah? ]Kali ini Arnold membalas dengan cepat:[ Sudah di laboratorium. ]Nadine mengetik lagi.[ Aku mengukus bakpao kepiting, aku sudah siapkan sepuluh untukmu. Nanti malam waktu kamu pulang, ambil di tempatku, ya? ]Arnold awalnya ingin membalas "Terima kasih, nggak usah", tetapi saat hampir mengetik selesai, dia merasa .... Seorang gadis bersusah payah membuat makanan sendiri dan bahkan ingin memberinya, kalau dia menolak mentah-mentah, sepertinya ....Sangat tidak sopan.Dan juga ... akan terlihat sangat mencurigakan.[ Oke. ]Nadine menyimpan ponselnya dan kembali ke rumah.Setelah selesai merapikan dapur, ba
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
464748495051
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status