Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Pasangan Gelap Tuan Javier : Chapter 21 - Chapter 30

192 Chapters

Bab 21. Taruhan

Javier melihat Freya mendekat dengan langkah anggun. Tanpa berkata apapun, pria itu menyerahkan gelas kosong kepadanya. Freya menerima gelas itu, dan tepat saat ia menggenggamnya, Javier menuangkan wine merah ke dalamnya, warnanya yang pekat kontras dengan kulit tangan Freya yang pucat."Bagaimana bisa kau membujuk Viona untuk mengajakmu ikut liburan bersama kami?" Suara Javier dingin, hampir tanpa emosi. Setiap kata yang keluar dari bibirnya terkesan tajam, seperti pisau yang siap mengiris setiap kebohongan.Freya tersenyum samar, bibirnya tersenyum dengan ekspresi tanpa bersalah. "Aku tidak mengatakan apa-apa padanya. Viona sendiri yang mengundangku," jawabnya tenang, matanya tak lepas menatap Javier.Ia meneguk wine itu perlahan, menikmati setiap tetesnya seolah merasakan kemenangan kecil di antara keheningan mereka. "Bukankah itu kabar baik? Kita bisa liburan bersama dan... kau juga bisa menikmati waktu bersamaku," lanjut Freya.Javier menaikkan alisnya, "Kau tidak akan berhasi
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Bab 22. Pergi liburan

Seperti yang dijanjikan, hari ini Freya turut serta dalam liburan keluarga Javier dan Viona. Meskipun ia diundang sebagai pelayan pribadi Viona, Freya memiliki agendanya sendiri. Liburan musim panas ini adalah peluang emas untuk membuktikan dirinya, dan ia tidak akan menyia-nyiakannya.“Sayang, sudah kau siapkan kamar untuk Freya juga? Kita akan tinggal di penginapan dekat pantai, kan?” Viona menoleh pada Javier dengan senyum hangat, suaranya riang penuh antusias.“Tentu, aku sudah menyiapkan semuanya untuk istriku tercinta.” Javier membalas dengan nada mesra, lalu mencium sisi wajah Viona, seolah menunjukkan betapa ia adalah suami yang sempurna.Freya mengikuti dari belakang, menahan kecemburuan yang bergejolak di dadanya. Ia tahu, ini hanya sementara. Rasa iri itu akan segera berakhir. Saat mereka tiba di lokasi liburan, Freya yakin Javier akan mulai melihatnya dengan cara yang berbeda.“Freya, ini kamar yang akan kamu tempati selama dua minggu ke depan.” Viona menyerahkan sebuah ke
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Bab 23. Niat licik

Ada pesta malam yang diadakan di dekat penginapan, banyak orang yang hadir menari bebas dengan pasangan masing-masing. Beberapa jenis minuman alkohol tersedia di sana, dan Viona tampaknya tak bisa mengendalikan diri saat melihat minuman tersebut disajikan.“Sayang, cukup. Kau terlalu banyak minum,” Javier menarik gelas dari tangan Viona dengan tegas, suaranya terdengar penuh peringatan.“Javier, kita sedang liburan!” Viona tersenyum lebar, matanya bersinar nakal. Ia merangkul leher Javier, mencoba menariknya kembali ke dalam tarian yang mengalun. “Ayo, kita nikmati saja momen ini…”Namun Javier terlihat tidak tertarik. Wajahnya menyiratkan ketidaknyamanan. Meskipun Viona ada di pelukannya, pikirannya melayang ke tempat lain.Tatapannya diam-diam menyisir kerumunan, mencari sosok yang tak ia lihat sejak tadi. Di mana dia? Kecemasan halus mengintip dari balik sikap tenang Javier.Hingga pada akhirnya, matanya melihat Freya bersama seorang pria di luar dari tempat pesta. Wajah Freya terl
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Bab 24. Tak mudah jadi orang ketiga

Sepanjang malam, Javier merasa gelisah. Viona terbaring di sampingnya, tertidur lelap akibat terlalu banyak minum, tapi Javier tak mampu menutup mata. Pikirannya kacau, setelah berulang kali membolak-balikkan badan tanpa hasil, ia bangkit dari tempat tidur dan melangkah ke balkon, membawa sebatang rokok di tangannya.Di luar, angin malam menerpa kulitnya, memberikan sedikit rasa dingin yang menenangkan. Javier menyalakan rokok, menghisap dalam-dalam, membiarkan asapnya memenuhi paru-parunya sebelum perlahan menghembuskannya kembali.Matanya menerawang jauh, menatap hamparan laut gelap yang diselimuti malam. Suara deburan ombak yang menghantam bibir pantai terdengar lirih, mengiringi keheningan yang terasa aneh di tengah liburan ini.“Belum bisa tidur juga?”Javier menoleh, mencari asal suara yang tidak ia duga. Di balkon kamar sebelah, berdiri Freya dengan anggunnya, mengenakan gaun tidur tipis yang membentuk lekuk tubuhnya dengan sempurna. Di tangannya, ia memegang segelas wine, memu
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 25. Selalu waspada

Tidak ada kata menyerah untuk Freya sampai ia bisa menyelesaikan misi rahasia yang Pamela berikan. Di depan Javier ia akan terang-terangan menggoda pria itu. Tapi jika ada Viona, maka Freya akan bersikap selayaknya pelayan pada umumnya.Pagi ini, Freya memastikan segala sesuatu siap sebelum pasangan suami istri itu keluar dari kamar mereka. Di meja makan sudah tertata rapi berbagai hidangan favorit Javier dan Viona. Ketika suara langkah terdengar, diikuti dengan pujian dari Viona, Freya mengangkat wajahnya dengan senyum tipis.“Aku suka bajumu, kau terlihat cantik mengenakannya,” ujar Viona, suaranya hangat dan ramah, sesuatu yang selalu membuat Freya merasakan tusukan rasa bersalah. Bagaimana bisa ia mengkhianati perempuan sebaik ini?"Terima kasih, Nyonya. Saya mendapatkan rekomendasi baju ini dari internet," jawab Freya, menyembunyikan perasaan yang menggerogoti batinnya.Viona duduk di kursinya, menatap Freya dengan tatapan penuh minat. “Gaya pakaianmu benar-benar bagus. Lain ka
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 26. Salah orang

"Sepertinya kau cukup dekat dengan pria tadi," ujar Viona sambil memeriksa deretan pakaian di hadapannya.Freya menoleh pelan, sedikit terkejut. "Maksud Nyonya, David?""Ya, memang siapa lagi? Pria itu terlihat baik. Apa kau berpikir untuk menjalin hubungan dengannya?" tanya Viona dengan nada ringan, namun penuh rasa penasaran.Freya tersenyum tipis kemudian menggeleng, "Aku baru mengenal David kemarin, karena kebetulan namanya sama dengan seseorang yang sangat aku sayangi. Tapi, aku rasa tidak akan ada hubungan apapun antara aku dan David."Karena tujuan Freya adalah Javier, entah kapan ia bisa membuat pria itu membantunya menyelesaikan misi ini. Hamil bukanlah hal yang mudah, Freya tau kalau kondisi kandungannya normal. Tapi kehadiran seorang janin adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi, sejenak ia memejamkan mata sampai tiba-tiba Viona menepuk bahunya."Lihat, menurutmu apakah baju ini cocok untukku?" tanya Viona, sambil mengangkat sebuah gaun cerah berwarna kuning.Freya mengern
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 27. Berkelit

Wajah Javier mendadak memucat, terkejut seketika saat menyadari perempuan yang baru saja ia peluk bukanlah istrinya. Ia menatap Freya dan Viona bergantian, kebingungan menguasai dirinya. Memastikan beberapa kali karena keduanya mengenakan baju dan model rambut yang sama.“Sayang, ini tidak seperti yang kau pikirkan,” katanya, dengan cepat mendekati Viona, memastikan istrinya tidak salah paham semakin jauh. “Lihat pakaian kalian, aku benar-benar mengira Freya adalah dirimu. Kenapa kalian mengenakan baju yang sama?”Freya tetap tenang, tatapannya dingin sementara wajah panik Javier semakin tak tertutupi. Di sisi lain, Viona yang awalnya marah perlahan menunduk melihat penampilannya, lalu menyadari situasi yang tak sengaja ia ciptakan sendiri. Ia menatap dirinya sendiri dan Freya, lalu menepuk keningnya pelan."Tuan Javier benar, ini salah paham," kata Freya ikut bicara.Viona menghela napas dalam-dalam, mengangguk setuju. “Kau benar, Freya. Ini semua karena aku memilih baju yang sama de
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 28. Merasa aneh

Lima hari berlalu sejak mereka tiba di tempat liburan, dan selama dua hari terakhir, Freya berubah drastis. Tidak ada lagi usaha mendekati atau menggoda Javier seperti sebelumnya. Freya tampak sepenuhnya fokus pada tugasnya sebagai pelayan yang andal. Awalnya, Javier seharusnya merasa lega. Namun, ada sesuatu yang terus menghantui pikirannya, ia merasa ada yang tidak beres.“Apa yang sebenarnya dia rencanakan?” batin Javier, pikirannya diselimuti kecurigaan yang tak kunjung hilang.Pagi itu saat sarapan, Javier mencuri pandang ke arah Freya. Tidak ada tatapan yang dia dapatkan. Perempuan itu sibuk menikmati makanannya, bahkan tak sedikit pun menoleh padanya. Namun, ketika seorang pria bernama David melambai dari kejauhan, wajah Freya langsung berubah penuh semangat.“Tuan, Nyonya, saya pamit lebih dulu,” kata Freya riang, seolah tak ada beban. Javier terpaku. Freya begitu cepat berpaling darinya, begitu cepat mengalihkan perhatian.Saat Freya bergabung dengan David, tawa dan keceria
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 29. Marah

Di luar, Javier menghembuskan asap rokoknya, mencoba menyingkirkan bayangan Freya yang terus menghantui pikirannya. Aroma tembakau bercampur dengan udara malam, tapi sebelum rokok di tangannya habis, matanya menangkap sosok Freya dari kejauhan.Perempuan itu baru saja kembali ke penginapan, berjalan dengan langkah ringan, sementara tak jauh di belakangnya, David melambaikan tangan, lalu pergi ke arah lain.Freya pun melanjutkan langkahnya, tak menyadari bahwa Javier mengikutinya. Sisa rokok yang masih membara segera dibuang oleh Javier, lalu dia menginjaknya dengan tegas sebelum mempercepat langkah membuntuti. Freya tidak menyadari akan hal itu sampai ketika ia membuka pintu kamar, tanpa aba-aba, begitu pintu terbuka, Javier mendorongnya masuk.Sentuhan kasar yang tiba-tiba membuat Freya tersentak. Sebelum sempat berkata apapun, Javier langsung menutup jarak dan mencium Freya tanpa peringatan. Bibirnya menyerang, penuh desakan.Kedua tangan Freya mencoba untuk mendorong, tapi Javier
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 30. Sekarat

Pukul empat dini hari, Javier keluar dari kamar Freya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia mengenakan pakaiannya dengan cepat, seakan tak ingin ada jejak yang tertinggal, kemudian pergi setelah memuaskan hasratnya.Udara dingin dan suara deburan ombak dari pantai yang dekat, tak sanggup menenangkan kekacauan yang melanda hatinya, dia duduk di atas pasir pantai melihat kegelapan malam yang menyelimuti lautan. Sama seperti hatinya, yang kini dipenuhi oleh aura kegelapan karena ia telah mengkhianati Viona."Aku tidak bisa mengendalikan diri," gumamnya dengan getir. "Seorang Javier Bennett, kalah oleh seorang wanita. Ironis, tapi itulah faktanya. Aku kalah dengan permainan Freya."Cukup lama Javier diam, sampai akhirnya langit yang tadinya gelap mulai terbit cahaya. Sesekali Javier mengacak rambutnya, suasana yang awalnya sepi hingga perlahan mulai ramai, ia tetap duduk tanpa berpindah posisi.Suara langkah kaki di atas pasir membuatnya menoleh. Viona menghampirinya, senyumnya lembut,
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more
PREV
123456
...
20
DMCA.com Protection Status