Semua Bab Rahasia di balik Pernikahan: Bab 91 - Bab 100

110 Bab

siapa dalangnya?

Seorang wanita berjalan ke arah Azkiya seraya menenteng sebuah tas mewah.Pupil mata Azkiya membesar. Mulutnya menganga dengan tatapan tidak lepas dari wanita tersebut.Wanita tersebut adalah Ria.Ia tersenyum sinis seraya menatap Azkiya dengan lekat.“Kerja bagus,” puji Ria pada dua lelaki tersebut.Mereka memang anak buah yang dipekerjakan Ria sejak lama.Dua penculik tersebut mengangguk sopan lalu mundur beberapa langkah untuk memberi ruang pada Ria.Salah satu penculik tersebut bergegas menyeret sebuah kursi yang diperuntukkan untuk sang bos.Ria duduk tepat di hadapan AzkiyaWanita itu tersenyum seraya menatap Azkiya untuk beberapa saat.Sementara itu, Azkiya masih terdiam. Ia menatap wanita yang duduk di hadapannya dengan tidak percaya.“Lama tidak berjumpa.”“Bagaimana kabarmu?” sapa Ria dengan tersenyum manis.Mata Azkiya mengerjap beberapa kali. Ia in
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

Ria pelakunya?

Azkiya membeku saat matanya bertatapan langsung dengan penculik itu.“Kau tidak akan bisa kabur,” ujar si penculik seraya menyeringai.Kepala Azkiya menggeleng cepat. Tubuhnya beringsut untuk masuk ke dalam semak lagi.Penculik itu mendekat lalu menarik tubuh perempuan itu dengan kasar.“Tidak!” Azkiya memberontak tapi tentu saja tidak membuahkan hasil apa-apa. Tenaganya makin melemah setelah berlari cukup jauh.Penculik itu terus menyeretnya tanpa memperdulikan teriakan dan tangisan Azkiya.Telapak kaki Azkiya berdarah karena bergesekan dengan aspal. Tapi ia bagai mati rasa, Azkiya terus memberontak dan menahan tarikan penculik itu.“Tolong!”“Siapapun tolong aku!” jerit Azkiya dengan sekuat tenaga.Penculik itu tertawa mendengar teriakan Azkiya.“Jeritanmu itu sia-sia karena tidak ada siapapun di sini,” tukasnya.Tapi Azkiya tidak peduli. Ia teru
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

Membongkar kedok Ria

Arza terdiam untuk sesaat. Dugaannya ternyata benar.Ia tahu jika wanita itu memang licik, tapi Arza sungguh tidak menyangka jika Ria bisa berbuat sejauh itu.“Tolong jaga mereka hingga besok,” titah Arza sebelum akhirnya pergi untuk menghampiri Azkiya kembali.****Arza tampak terduduk di ruang di lorong rumah sakit sendirian.Setelah pulang dari tempat itu, Arza memang langsung membawa Azkiya ke rumah sakit.Tubuh perempuan itu banyak yang terluka jadi harus segera diobati.Ditambah dengan trauma dan syok yang dialami, Arza pikir Azkiya harus mendapatkan penanganan lebih.Tidak lama, seorang dokter dan perawat keluar dari ruangan Azkiya dan mempersilakan lelaki itu untuk masuk.Azkiya tersenyum melihat kedatangan suaminya dari ranjang rumah sakit. Wajahnya masih pucat tapi ia terlihat lebih baik.Dengan hati-hati Arza menyentuh telapak kaki Azkiya yang sudah dibalut dengan perban.Usapannya lalu berpindah pada pergelangan tangan dan berakhir di sudut bibir Azkiya yang terluka.Emosi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Berakhir di penjara

“Apa yang kamu maksud, Arza?”“Melenyapkan siapa?” tanya Mahendra yang membuat semua orang beralih menatapnya.Ria terdiam. Tubuhnya gemetar karena panik. Ia tidak menyangka jika semuanya akan berakhir seperti ini.Nafas Arza masi tampak terengah-engah.“Putri anda….”Arza menjeda ucapannya. Hatinya terlalu sakit bahkan hanya untuk mengatakan kebenarannya.“Dia menculik dan mencoba melenyapkan istri saya,” racaunya dengan parau.Mata Mahendra seketika membulat. Pandangannya langsung beralih pada sang putri.“Tidak!”“Tidak Ayah! Itu tidak benar!” elak Ria dengan panik.Wanita itu menggeleng dengan kuat.Tiba-tiba Ria menghampiri Mahendra dengan cepat. Ia berlutut seraya memegang tangan sang ayah.“Ayah percaya padaku, kan?” tanya Ria dengan wajah yang panik.Mahendra menatap lekat wajah anak perempuannya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Siapa Arza sebenarnya?

Arza tampak terkejut mendengar pertanyaan polos Azkiya.Sepertinya perempuan itu salah paham dengan ucapan Arza.“Bukan itu maksudku.” Arza sampai tercengang. Tapi akhirnya ia tersenyum tipis karena merasa pertanyaan Azkiya terdengar lucu.Lelaki itu menghela nafas seraya menggeleng pelan.”Apa aku tampak seperti preman di matamu?”Perempuan itu kemudian memindai Arza lalu tampak berpikir cukup lama.”Sepertinya tidak juga,” celetuk Azkiya sambil mengunyah.“Jadi bagaimana kamu bisa berteman dengan mereka?” tanya Azkiya.Arza kembali menyuapi Azkiya saat melihat mulut perempuan itu sudah kosong.Tak ada penolakan. Azkiya membuka mulutnya sambil terus menatap Arza dengan lekat.Arza menatap ke sembarang arah dan tampak sedang menerawang kejadian yang telah berlalu.“Dulu aku pernah menolong seseorang yang mengalami kecelakaan.” Arza menatap sang istri seray
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Arza yang posesif

Lelaki itu terus menarik baju Azkiya ke atas dan mengabaikan panggilan Azkiya.Perut Azkiya sudah terbuka seluruhnya. Sedikit lagi bagian tubuhnya yang lain juga akan terekspos.“Kak!” Azkiya dengan cepat mencekal tangan Arza yang terus bergerak membuka bajunya.Suara serta cekalan Azkiya menyeret Arza kembali pada kesadarannya.Arza langsung mengalihkan pandangannya pada Azkiya. Wajahnya tampak terkejut bercampur bingung.“Biar aku saja,” ujar Azkiya gugup.Lelaki itu kembali menatap ke bawah, tepatnya pada perut Azkiya.“Oh!”“Iya!” Arza bergegas melepas baju Azkiya lalu menarik tangannya menjauh.Ia juga membuang tatapannya ke sembarang arah. Jantungnya tiba-tiba berdegup cepat dan tidak karuan.Wajah datar Arza sedikit banyaknya membantu sehingga ia tidak terlalu kentara saat gugup.“Lagi-lagi pikiranku kacau.” Arza bermonolog dalam hatinya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Siapa dia?

Hari ini, Azkiya sudah mulai kembali bekerja setelah satu bulan beristirahat. Perempuan itu sudah benar-benar sembuh total.Sebenarnya Arza kembali meminta sang istri untuk berhenti saja, tapi Azkiya menolaknya.Ia sudah sangat bosan hanya berdiam diri di rumah.Kembalinya Azkiya disambut hangat oleh seluruh teman pegawainya. Terlebih Atifa yang tampaknya sudah sangat merindukan sahabatnya itu.“Jangan memaksakan diri!”“Jika lelah masuklah ke ruanganku,” ujar Arza yang hanya ditanggapi dengan anggukan kepala oleh Azkiya.Tidak lama lelaki itupun melenggang pergi menuju ke ruangannya.Azkiya langsung mengiyakannya karena lelaki itu akan terus mengulang perintah yang sama jika ia membantah sedikit saja.Seseorang menyenggol lengan Azkiya dari belakang.Ternyata Atifa.“Apa Pak Arza selalu perhatian seperti itu?” tanya Atifa seraya berbisik.Tak ada jawaban. Azkiya hanya mengangkat kedua bahunya seraya tersenyum.“Aish! Kamu ini!” gerutu Atifa lalu kemudian terkekeh pelan.Azkiya kembal
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Masa lalu kelam

Azkiya mengantar suaminya hingga ke depan untuk berangkat bekerja. Hari ini Arza akan pergi ke kafe cabangnya yang berada di luar kota.Sementara Azkiya tidak berangkat ke kafe karena kebetulan tengah libur.“Hati-hati saat mengemudi,” ujar Azkiya setelah mencium punggung tangan sang suami.Lelaki itu hanya mengangguk pelan.Kemudian ia mengeluarkan dompet lalu mengambil lembaran uang dari dalam sana.Arza menyodorkan uang itu pada Azkiya.“Untuk apa?” Azkiya tak lantas mengambil uang tersebut.“Bukankah kamu bilang ingin keluar?” Arza justru balik bertanya.“Kamu mengizinkan?”Arza mengangguk pelan sebagai jawaban.Sebelumnya Azkiya memang sudah mengatakan ingin keluar untuk sekedar melepas bosan, tapi Arza tidak memberinya izin karena khawatir.Tentu saja Azkiya bingung saat lelaki itu memberinya uang dan tiba-tiba memberinya izin.“Ah! Terima k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

Tabir Rahasia

Azkiya tertegun. Matanya bahkan tidak berkedip untuk beberapa saat.“Bukankah Bapak ini yang bertemu dengan Arza di kafe waktu itu?” tanya Azkiya dalam hati.Pria paruh baya tersebut tersenyum seraya mengangguk pelan pada Azkiya.Perempuan itu langsung tersadar lalu membalas dengan melakukan hal yang sama.“Bapak akan pergi ke mana?” tanya Azkiya berbasa-basi.“Oh! Tidak. Saya hanya ingin beristirahat saja di sini,” jawab pria yang rambutnya sudah banyak yang memutih itu.Obrolan tersebut terus mengalir. Azkiya tipe yang mudah berbaur dengan siapapun sehingga cocok berbincang dengan siapapun.Selama berbincang sebenarnya Azkiya amat penasaran mengenai siapa pria tersebut. Tapi ia tidak mungkin bertanya begitu saja bukan?“Oh! Jadi Bapak baru pulang dari suatu tempat?” tanya Azkiya.Pria tersebut mengangguk pelan.”Benar. Saya kemudian sengaja datang ke sini untuk menca
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-05
Baca selengkapnya

Di bibirmu juga enak

“T-tapi maksudku bukan begitu, Kak,” tukas Azkiya.Wajahnya mulai memerah karena malu.Ia lalu kemudian mengambil ice cream di atas meja yang masih utuh.”Yang ini.” Azkiya menyodorkan makanan beku itu.“Oh! Begitu.”“Tapi yang di sana juga enak,” celetuk Arza.Ucapan lelaki itu membuat Azkiya semakin syok. Baru kali ini ia melihat tingkah tengil sang suami.Takut semakin melenceng, Azkiya memutuskan untuk tidak menanggapinya.Ia mengalihkan pandangannya ke depan lalu lanjut memakan makanan itu dalam diam.****Azkiya menatap ke beberapa sudut kafe seperti tengah mencari seseorang.“Itu dia,” gumamnya seraya mengayunkan langkah untuk menghampiri orang tersebut.“Alwi!”Lelaki itu seketika menghentikan langkah saat mendengar seseorang memanggil namanya.Ia menoleh.”Azkiya? Ada apa?”Azkiya terdiam sejenak.”Aku ingin bertanya sesuatu.”Kedua alis Alwi bertaut satu sama lain.”Apa?”“Beberapa hari lalu ada seorang pria yang datang menemui Arza kesini. Kamu tahu siapa?” Akhirnya pertanyaa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status