"Baiklah, sudah cukup." Zafir tiba-tiba berdiri, membuat semua yang duduk menatapnya termasuk Naura. "Nyonya Tirta sudah cukup memberikan kesaksiannya, kami juga tidak bisa mencampuri masalah ini lebih dalam lagi. Saya juga merasa keberatan jika acara besar Wajendra terganggu, mohon pengertiannya," timpal Zafir lagi, lalu menatap Naura dan mengulurkan tangan ke arahnya. "Mari, nyonya." Zafir tersenyum menatap Naura. Naura menatap dingin uluran Zafir, namun dia tidak bisa menolak karena jika ditolak, Naura lah yang akan dianggap tidak sopan. Naura menerima uluran tangan Zafir, dia ikut berdiri dan kemudian melangkah bersama meninggalkan ruangan. Belum tiba di ambang pintu, Naura dengan cepat melepas genggaman tangan Zafir. "Terima kasih," ucap Naura singkat, lalu hendak berjalan lebih cepat. Tetapi siapa yang menyangka, Zafir justru mengimbangi langkah cepatnya. "Bagaimana kabarmu?" tanya Zafir saat mereka berjalan cepat beriringan, nada dan gaya bicara pria itu telah berubah.
Terakhir Diperbarui : 2025-04-09 Baca selengkapnya