Home / Fantasi / Dewa Naga Terpilih / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Dewa Naga Terpilih: Chapter 11 - Chapter 20

56 Chapters

11. Kabar Terbaru

Jaquer terdiam, tatapannya lurus ke depan pada jalanan yang sepi. "Putar balik!"Asisten segera memanuver mobilnya berbalik arah menuju ke perusahaan. Sesuai perintah laju kecepatannya pun bertambah hingga hanya dalam hitungan detik mobil sudah terparkir kembali di depan lobi. "Silakan, Tuan!"Jaquer keluar dari mobil, kakinya yang panjang segera melangkah memasuki perusahaan yang baru saja ditinggalkan. Langkahnya terhenti tepat di tengah lobi, tatapan Jaquer memindai seluruh perangkat yang terselip di beberapa tempat rahasia. Setelah merasa yakin, kakinya melangkah pada sebuah vas bunga setinggi satu meter. Dengan gerak lambat, tapak tangannya menyusuri setiap guratan lukisan. "Rupanya di sini!" Jaquer bergumam lirih lalu dia melanjutkan langkahnya pada pihak resepsionis. "Berikan aku laptopmu!"Sang petugas sedikit tergagap menyingkapi inginnya atasa. "Laptop, Tuan?""Hem."Teman resepsionis itu menyenggol rekannya agar segera memberikan apa yang diinginkan atasannya. "Ini, Tua
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

12. Gedung Kosong

Sementara di sebuah gedung kosong terlihat seorang wanita dan pria kecil terikat di tiang saling membelakangi. Tubuh keduanya kucel dan lusuh. Suara pria kecil merengek inginkan air mineral. "Haus, berikan aku seteguk air!"Seorang pria berjaket kulit hitam melangkah mendekat sandera itu sambil membawa sebotol air mineral. Langkahnya berhenti tepat di depan pria kecil. "Kau haus, Bocah. Ini, minum!" Pria itu mulai menuangkan air mineral ke wajah pria kecil. "Tuan, jangan tinggi dan jauh. Lihatlah air itu terbuang percuma! Leon benar haus." Rupanya pria kecil itu bernama Leon, dan wanita yang terikat bersamanya pastilah ibunya--Meilani. "Tolong beri putraku air mineral dengan baik, Tuan! Biar nyawaku yang jadi jaminannya asal dia baik-baik saja.""Haha, jangan mimpi kalian. Selama di sini kalian adalah tanggung jawabku sampai pria itu mengalah dan mengikuti inginnya atasan kami!""Kalian pasti akan mati jika sampai ayahku berhasil menemukanku!" Ancam Leonard. Mendengar ancaman an
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

13. Ambil Saja Pria itu!

Suara desing selongsong peluru saling bertabrakan, angin seakan enggan berhembus. Suasana gedung kosong yang awalnya sunyi kini berganti penuh dengan asap tebal. Jaquer masih berdiri dengan sedikit condong ke samping dan sebilah pedang panjang berada di tangannya sebagai penopang tubuhnya. Beberapa sayatan terlihat nyata di beberapa bagian tubuhnya. Pakaian putih pembungkus tubuh kelarnya telah berubah warna. Di hadapannya terlihat sosok wanita dengan tatapan tajam bak mata pedang menghunus ke jantung Jaquer. Namun, pria itu hanya melempar senyum biasanya. "Bagaimana, Tuan Jaquer, apakah saya sudah layak untuk berada sejajar di sisimu?"Jaquer hanya melengkungkan bibirnya tipis. Tatapannya tidak bisa jauh dari posisi Meilani yang terkulai lemah dalam kurungan besi bersama putranya. "Bebaskan mereka, Nona! Aku lah yang kamu inginkan," ucap Jaquer dengan nada dingin dan datar. Wanita itu hanya menyeringai sinis. Lalu kaki panjangnya melangkah mendekat ke arah kurungan besi dan mer
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

14. Apa Yang Terjadi

Apa yang dikatakan oleh Meilani tidak membuat Jaquer sakit hati, dia merasa apa yang dikatakan oleh istrinya hanyalah cara dia mengulur waktu agar lebih mudah melepaskan diri. Namun, hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh Angeli. Wanita itu menginginkan agar Jaquer mau menyentuhnya di depan Meilani. "Aku adalah tunanganmu dalam sekte bulan sabit, Jaquer. Kau tidak bisa melupakan perjanjian itu!"Jaquer meraih pinggang Angeli, lalu mendorongnya dan menekan pada dinding. Kedua matanya menatap pergerakan Jaquer dengan sendu seakan dia sedang dikuliti oleh pria itu. Jaquer semakin menakan tubuh Angeli, "kau tidak bisa menekanku, Angeli. Ingat, semua ada batasnya!""Hai, Nona!" Meilani berteriak memanggil Angeli. Suara Meilani yang lantang dan tegas membuat Jaquer melepaskan tekanannya pada Angeli dan menggeser tubuhnya agar kedua wanita itu bisa saling tatap. "Kau sudah dapatkan pria itu, maka lepaskan kami!"Angeli berjalan menuju ke kurungan besi dan meraih leher Meilani, lalu menek
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

15. Pemimpin Sekte

Kedua mata Angeli berbinar kala sosok Jordan Wang (Mr.Jw) --ayah Angeli. Langkahnya tergesa mendekat pada Mr. JW lalu masuk ke dalam pelukan. "Apakah begitu lama menangkapnya, hem?""Bukan seperti itu, Ayah. Aku masih harus memastikan lebih dulu."Mr. JW berjalan dengan tatapan tertuju pada Jaquer. Dia tidak pernah terbayang bahwa orang yang dulu diselamatkan kini telah memberontaknya. "Apakah ini caramu membalas kebaikanku, Jaquer?"Mendengar namanya disebut, Jaquer bergeming. Tatapannya sama sekali tidak berpindah, masih sama tertuju pada anak dan istrinya. Hanya dia yang tahu gejolak jiwanya, kesakitannya dan kesedihan menghempaskan seluruh organ tubuh. Wanita yang dulu begitu cantik, segar dan penuh pesona kini menjadi layu hanya menyisakan senyum pahit. Putra yang dia harapkan bisa tumbuh kuat dan sehat saat ditinggalkan ternyata berbanding terbalik. Hatinya menjerit mengingat kata manis yang terlontar dari bibir Mr. JW masa silam. Dimana sebagian harta yang dia berikan pada
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

16. Membawa Pergi

Tubuh Meilani sudah berada di gendongan Jaquer dengan tangan lainnya menggandeng jemari kecil Leonard. Pria kecil itu melangkah mengikuti Jaquer tanpa suara, begitu pintu maybach terbuka barulah Leonard berhenti menunggu sejenak. "Masuk dan jaga ibumu, Leon!"Setelah siap, Jaquer berbalik badan melangkah cepat menuju ke tempat semula. Belum sampai di depan pintu gerbang, dia melihat Elang berjalan mendekat sambil membawa tas jinjing milik istrinya. "Maaf sedikit terlambat, Tuan. Ini tas milik Nyonya!""Hem." Jaquer menerima tas tersebut lalu membawanya ke mobil, dia berhenti sesaat dan berbalik lagi, "aku bawa mobil sendiri, kau cari taksi!"Elang mematung, tetapi dia tidak mampu berucap sepatah kata pun. Perintah Jaquer baginya mutlak tak terbantahkan. Maybach keluaran terbaru dan hanya beberapa di dunia meluncur meninggalkan Elang sendiri. Dia tidak segera melangkah hanya tetap berdiri di sana hingga sebuah mobil lainnya datang. "Masuk!" Suara perempuan memberi perintah pada Ela
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

17. Istana Naga

Mobil yang dikendarai oleh Alexandria terus melaju membelah jalan raya yang sepi menyusuri jalan khusus menuju ke mansion utama Istana Naga. Elang yang duduk di sampingnya hanya diam menatap lurus ke depan. Pintu gerbang terbuka, mobil masuk lebih dalam. Kedua orang itu menjadi saling tatap saat melihat mobil maybach Jaquer sudah terparkir rapi di depannya. "Lebih baik kita segera masuk sebelum pimpinan makin tidak nyaman!"Kedua sisi pintu mobil terbuka secara bersamaan dan mereka berdua pun gegas berjalan cepat menuju ke ruang rapat yang biasa digunakan untuk menyusun rencana. "Kalian sudah di tunggu tuan di ruang baca!" Seorang wanita paruh baya memberi kabar pada kedua bawahan Jaquer. "Baik, Bi Ayun."Elang dan Alexandria pun berbelok arah menuju ke ruang baca. Sesuai informasi Bi Ayun, Jaquer sudah ada di sana. Dia duduk di meja kerjanya sambil menatap layar laptop. Pandangannya masih fokus pada layar meskipun kedua orang kepercayaannya sudah berdiri di depan meja. "Duduk!"
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

18. Chip

Linhua tergagap menjawab semua tanya Ayun, dia tidak mengira jika apa yang diperbuatnya akan kepergok wanita paruh baya itu. "Katakan dengan jujur, Linhua. Apa yang sedang kami cari, mungkin bibi bisa bantu kamu!""Tidak perlu, Ayun. Aku hanya bersihkan meja yang mulai berdebu." Setelah berkata Linhua segera melangkah keluar dari buang baca. Dia terus melangkah menuju ke beranda samping mansion. Tangannya merogoh saku celananya mengambil benda pipih. Jarinya bergerak lincah menulis deretan kata pada seseorang. 'Semoga segera dibaca!'Setelah merasa cukup informasi yang dikirimkan, maka Linhua melanjutkan pekerjaannya yang lain. Wanita itu masuk ke ruang kerja, dia terlihat sibuk di depan laptop. Ayun--art mansion masih belum rela melepas ingin tahunya pada Linhua. Dia merasa ada yang disembunyikan wanita muda dan cukup mencurigakan. Namun, Ayum masih belum memberi kabar pada Jaquer. 'Biar saja dulu, mungkin jika sudah cukup bukti akan kuserahkan langsung pada Ms. Xandria.'Ayun m
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

19. Berhasil

"Tuan, tolong selamatkan aku!"Lima pria berjaket hitam melangkah maju, datin tampangnya terlihat sebagai preman murahan. Jaquer hanya menatapnya datar dengan aura dingin. "Lepaskan wanita itu, dia milik kami!" Jaquer bergeming masih memeluk pinggang Meilani membuatnya bertanya akan identitas sosok sang pria. Meilani masih terus merancau meminta perlindungan. "Segera lepaskan wanita itu jika masih sayang dengan nyawamu!""Kau inginkan nyawaku, apa statusmu untuk itu. Kau belum pantas!""Membual, hanya pria miskin tidak tahu diri. Serang!" Seorang pria kekar memberi perintah menyerang Jaquer. Empat pria segera maju mulai menyerang Jaquer. Tendangan dan pukulan datang bertubi-tubi dari lawannya tidak membuat Jaguer mundur. Namun, dia menghadapi ke empat pria hanya dengan gerakan ringan saja tanpa meninggalkan tubuh Meilani. Melihat gerakan lawannya ke empat pria mulai gentar, tetapi pimpinan yang bernama Wang Huan tetap ingin membunuh Jaquer. "Wanita itu milikku, serahkan!""Apa b
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

20. Kembali Ke Rumah Utama

"Keluarlah, kita sudah sampai!"Meilani tertegun untuk sesaat atas perlakuan Jaquer. Selama ini dia tidak pernah lupa bagaimana perlakuan pria itu terhadap nya yang selalu lembut. 'Dia masih sama seperti masa silam. Mungkinkah akan tetap sama saat berada di puncak kejayaan?' Berbagai tanya bermunculan akan sosok suaminya saat ini. Jaquer hanya melihat saja apa yang berputar pada sorot mata sang istri. Dia tidak berniat untuk bertanya ataupun mencari tahu mengenai kehidupan istri selama ditinggalkan. Baginya melihat senyum istri dan putranya sudah cukup, untuk yang lainnya dia mampu menahan meskipun itu harus mengorbankan nyawanya. 'Aku akan selalu ada untuk kalian dan buat bahagia.'Jaquer meraih jemari istrinya lalu menautkan. Dengan lembut dibawa masuk lebih dalam menuju ke rumah mereka. Selama perjalanan otak Meilani seakan mati, menemui jalan buntu untuk berpikir apa alasan Jaquer berbuat seperti itu padanya. "Selamat datang, Tuan dan Nyonya Jaquer. Apakah makan malam sudah bis
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status