Home / Fantasi / Dewa Naga Terpilih / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Dewa Naga Terpilih: Chapter 31 - Chapter 40

56 Chapters

31. Baikan

Langkah Jaquer berhenti di ambang batas antara ruang tamu dan ruang makan. Pandangannya terkunci pada sosok wanita yang menggunakan gaun santai yang menampilkan tulang selangka yang indah. "Makan siang dulu, bukankah kamu belum makan?" Suara Meilani yang lembut meluluhkan emosi Jaquer hingga membuat langkahnya memanjang agar segera sampai pada meja makan. "Duduklah!"Jaquer langsung mengikuti semua arahan istrinya dengan sopan. Dia masih diam menikmati semua layanan Meilani. Tidak hanya itu, otak Jaquer berkelana dan kedua mata memindai sosok istrinya yang berubah dalam waktu sebentar. "Ini aku siapkan khusus untukmu, semoga masih bisa kamu nikmati, Jaqu!" kata Meilani dengan lembut sambil menyiapkan menu makanan. Kepala Jaquer mendongak menatap pada wajah Meilani, dia mengulum senyum sesaat lalu menunduk fokus kembali pada piringnya dan mulai menyendok makanan. Meilani menarik kursi di samping kanan Jaquer lalu duduk di sana dan mulai mengambil makanan. Perlahan dia mulai menyuap
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

32. Menyiapkan Uang Tebusan

Apa yang dilakukan oleh Jaquer setelah mendengar inginnya sang istri pun mulai berpikir lagi. Meilani yang masih duduk di sebelah suaminya hanya menunduk dalam. Hatinya mulai berdebar kencang menunggu keputusan Jaquer akan usahanya Selama ini dia begitu bahagia bisa keluar dari keluarga menyesatkan, maka untuk alasan itulah dia merayu suaminya. Jaquer tersenyum melihat sikap istrinya yang cemberut. "Baiklah, akan kita usahakan untuk menebus lapak milikmu." Jaquer pun segera mengeluarkan selembar cek lalu diberikan pada Meilani, "tulis di sini berapa jumlah yang dibutuhkan agar lapak itu bisa kamu dapatkan lagi!"Meilani termangu melihat lembar kertas itu, lalu wajahnya menatap pada wajah Jaquer seakan tidak percaya. "Apakah ini nyata, bisa aku tulis sesuai harga yang mereka minta?""Hem."Meilani masih bimbang, lalu perlahan tangannya meraih bolpaint dan mulai menuliskan beberapa angka hingga delapan digit. Setelah selesai cek itu diberikan pada Jaquer dengan tatapan penuh harap. "
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

33. Membangun Kedai

Setelah semua selesai, akhirnya lapak mie rebus yang diidamkan oleh Meilani pun sudah jadi. Bangunan cukup sederhana berasa di pinggir jalan telah selesai dibangun sendiri oleh tangan Jaquer. Kali ini dia benar-benar menunjukkan pada istrinya bagitu berharganya hadirnya untuk keluarga. Selama pembangunan warung mie rebus terlihat kerja sama antara suami istri itu. Bahkan, putranya pun ikut membantu penuh dengan senyum. "Akhirnya semua selesai. Kapan kamu memulai pekerjaan ini, Mei?" tanya Jaquer. Pria itu berdiri kokoh dengan tengadah menatap papan nama. Tubuhnya terlihat mengkilat karena keringat yang membasahi otot lengannya terpapar sinar mentari. Meilani terpaku menatap sosok suaminya yang telah lama tidak berjumpa. "Mei!" panggil Jaquer dengan melambaikan tangannya. Merasa istrinya tidak ada respon, maka Jaquer pun berdiri melangkah mendekat pada Meilani dan menyentuh dahinya. "Apakah kamu demam? Oh, ternyata tidak." Jaquer menatap lembut pada istrinya, "Mei." Kemudian kepa
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

34. Kelepasan

Meilani menatap tajam pada Jaquer dengan kedua tangan di pinggang. Melihat sikap istrinya yang garang, Jaquer menciut nyalinya. Selama sepuluh tahun ke belakang dia sama sakali lupa wajah istrinya dalam emosi tinggi. Jaquer melangkah perlahan mengikis jaraknya dengan Meilani, saat tubuhnya sudah dekat tangannya terulur meraih telapak tangan kanan istrinya. Kemudian dicium lembut punggung tangan itu. "Sudahi ya marahnya, kan jadi jelek lho!" rayu Jaquer sambil mengerjab kelopak matanya memasang wajah melas. Meilani tidak menampilkan senyumnya, dia justru menyentak lengan suaminya. Lalu berbalik cepat melangkah menuju ke kedainya. Wanita itu membereskan semua mangkuk kotor yang telah mereka gunakan untuk makan sebelum datangnya para bawahan Jaquer. "Sayang, jangan marah dong!" Jaquer berkata sambil mengejar langkah istrinya Sementara Leonard yang sejak tadi berdiri masih tetap diam terpaku di tempatnya. Baginya apa yang dilakukan oleh Jaquer adalah sesuatu sikap yang keren. Pria ke
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

35. Rencana Berhasil

Setelah Jaquer setuju dengan syarat yang diajukan oleh Leonard, dia mulai melakukan pendekatan pada istrinya. Hampir setiap saat Jaquer menempel kemana pun Meilani bergerak. Hal ini membuat wanita itu tidak nyaman dalam setiap kegiatannya. "Pergilah, cari kesibukanmu sendiri, Jaqu!""Tetapi aku sedang menginginkanmu, Mei.""Aku tidak pantas untuk berdiri sejajar denganmu. Identitasmu sudah tidak biasa lagi."Mendengar apa yang dikatakan oleh istrinya seketika dada Jaquer terasa nyeri. Napasnya naik turun dengan kasar, terlihat jika pria itu sedang menahan emosi. Kedua tangan mengepal kuat melampiaskan kekesalannya. Setelah mereda dan kedai tampak sepi, barulah Jaquer bertindak memperlakukan Meilani dengan lembut. Tubuh ramping itu diangkat dan didudukkan pada meja khusus untuk menata satiap makanan yang sudah siap disajikan. Tubuh Meilani ditekan oleh Jaquer. Terlihat otot pada lengan bawah Meilani mulai tegang. Hal ini terjadi karena tubuh Jaquer condong ke depan mengakibatkan waj
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

36. Mulai Terbuka

Leonard mulai menceritakan kehidupannya selama lima tahun terakhir. Dia terlihat begitu kesusahan menjelaskan juga menyebutkan satu nama yang menurut Jaquer begitu berpengaruh. "Coba kamu ulangi nama itu, Leon!""Lidahku seperti mengulung saat kusebut namanya, Ayah.""Sebut saja marganya jika kamu kesulitan!"Leonard masih menatap manik mata ayahnya, dia terlihat bingung. Hal ini membuat Jaquer berdiri, lalu berjalan menuju ke meja pembeli yang terdapat buku pemesanan dan dibawanya buku itu. "Coba tulis di sini!"Leonard menerima pensil dan selembar kertas dari ayahnya. Ada gurat ragu di sana, tetapi anggukan Jaquer membuat pria kecil itu menghembuskan napas berat. "Leon belum pandai menulis Ayah."Dada Jaquer seketika terasa sesak, bagaimana bisa putranya yang sudah berusia sembilan tahun masih belum paham huruf dan angka. Lalu sebenarnya seperti apa kehidupan mereka saat silam. "Sejak kapan kamu mulai bersekolah, Leon?"Leonard menghela napas panjang, kedua alisnya menyatu berus
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

37. Axio Diskotik dan Karaoke

Alexandria berdandan selayaknya wanita pada umumnya. Malam ini dia memakai dress berwarna hitam dengan sedikit berlian yang menghias lehernya. Gaun malam yang cukup cantik dan elegan membungkus tubuh seksinya hingga membuat Elang menatapnya takjub. "Hai, apakah ini benar seorang Xandriaku? Cantik.""Just, jangan gombal. Aku muak dengar kata manismu!"Xandria pun berjalan lebih dulu meninggalkan Elang menuju ke mobil Rolls-Royce yang sudah siap di halaman. "Ayo segera antar aku ke lokasi!"Elang pun berjalan santai dan keren menuju ke pintu kemudi. Setelah semua alat terpasang lengkap barulah Elang menjalankan mobil menuju ke lokasi terakhir keberadaan pria targetnya. Jalanan yang sepi membuat laju kendaraan Elang melasat tajam menuju ke sebuah kelab malam kelas elit. Mobil terparkir di tempat khusus pelanggan VVIP. Satpam pun tahu bahwa mobil itu milik penguasa propinsi hanya melihat plat nomer saja. "Silakan, Tuan. Target ada di ruang 1008!"Elang berjalan sambil meraih pergelang
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

38. Terbongkar

Xandria terus memicu adrenalin Domain. Dia tidak ingin tubuhnya disentuh oleh pria laknat itu. Dengan berbagai cara Xandria mengorek keterangan sepuluh tahun silam. Namun, Domain bukanlah pria yang bodoh. Meskipun pria itu dalam keadaan mabuk, otaknya masih bekerja dengan benar. Dia hanya tersenyum sambil tangannya mulai bergerilya pada tubuh Xandria. Sesekali tangan itu dengan jari panjang mulai meremas benda bulat dan kenyal milik Xandria. Wanita itu tidak bereaksi, hal ini membuat nafsu dan gairah Domain makin memuncak. "Keluarkan suaramu, Nona! Apakah semua ini kurang?""Sentuhan ini masih di bawah radarku. Tuan harus berusaha membuatku puas, baru nanti kepuasaan milik Tuan. Bagaimana?"Domain tidak menjawab, dia lebih memilih langsung bergerak pada area sensitif Xandria. Awalnya wanita terbawa arus yang dibuat akibat sentuhan Domain. Namun, kilatan wajah Elang membuatnya kembali fokus pada pekerjaan. Sedangkan Domain terus melakukan foyerplay pada tubuh Xandria. Dia tidak in
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

39. Akhirnya

Kabar begitu cepat sampai di telinga Jaquer, dia hanya diam duduk di depan kedai mie rebus. Tatapannya jauh ke depan hingga dia tidak menyadari jika istrinya datang dengan membawakan segelas teh dan mangkuk mie. "Jangan banyak melamun, makan dulu beru bekerja!" Jaquer menoleh masih dengan tatapan dingin. Hal ini membuat dahi Meilani berkerut, ada gurat tanya yang terlihat di wajahnya. "Ada apa?""Apakah kamu mengenal Alfonso Kastialino?"Wajah Meilani seketika memucat, gerakan menjadi tidak fokus. Jaquer terus menatap setiap pergerakan istrinya dengan teliti. "Semua sudah terbongkar, mengapa masih kamu sembunyikan?""Aku-- aku hanya tidak mau kamu terluka. Biarkan aku yang hadapi ini semua, Jaqu!" kata Meilani dengan sedikit merendah. Jaquer berdiri menatap jalanan yang sepi dengan suasana pagi sedikit berkabut. Kedua tangannya masuk ke saku celana, dia berdiri begitu tegak dan menjulang. Wajahnya terlihat segar penuh pesona, apalagi terpapar sinar lampu. Meilani menelan ludahny
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

40. Ketahuan

Langkah tegak memancarkan aura dingin membuat para barisan pria berjas hitam hanya menunduk. Mereka tidak berani menatap langsung pada sosok pria tersebut. Jaquer berjalan dengan kepala tengadah penuh kesombongan dan keangkuhan yang sulit untuk di tembus. Pakaiannya yang begitu berkelas menandakan posisinya yang tidak biasa di bangunan megah bak istana. Iya bangunan yang begitu megah berhias lukisan naga terbang di setiap dinding menyatakan bahwa itulah istana naga. "Semua sudah ada di tempat biasanya, Tuan. Apa masih perlu di keluarkan?""Antar aku ke sana!"Elang berjalan lebih dulu dia menunjukkan jalan ke dalam ruang bawah tanah. Lorong yang gelap dan lembab langsung menyapa penciuman Jaquer, pria itu mengeratkan rahang dengan kedua tangan mengepal. Terlihat sekali bahwa dia sedang menahan emosinya. Pintu terbuka dengan pelan, Elang berdiri di sisi pintu menunggu datangnya Jaquer. Pria dengan jas terbaik itu berjalan tenang menuju ke dua kursi yang diduduki oleh tersangka. "Ba
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status