All Chapters of Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu: Chapter 401 - Chapter 410

422 Chapters

Bab 401: Di Sekap Serdadu Zionis

Bryan tak tahu berapa lama ia pingsan, saat sadar dengan kepala pusing, Bryan kaget dia berada di sebuah ruangan mirip sel.Yang bikin dia kaget lagi, di ruangan yang sempit ini terdapat tiga orang lainnya, sehingga sempit ini terasa sesak dan panas.Bryan pun hela nafas dan mengingat-ingat apa yang terjadi padanya, ini seolah mimpi saja baginya, niat healing berubah jadi mimpi buruk baginya.“Darimana kah asal kamu anak muda?” tiba-tiba ada suara yang bertanya padanya dalam bahasa Inggris, agak kurang dan logatnya seperti logat Arab asli.Bryan menoleh dan orang itu seorang pria kurus yang belum terlalu tua. Namun brewoknya terlihat mulai bercampur putih.“Aku dari Indonesia tuan, aku tak paham apa yang terjadi, saat jalan-jalan usai syuting film, tiba-tiba saja aku di todong dan di bawa ke sini oleh 5 orang berpakaian militer Israel,” sahut Bryan.Bryan lalu cerita singkat kenapa ia di tahan dan sama sekali tak tahu kalau dia sudah masuk wilayah zionis, di pikirnya ini masih wilayah
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 402: Kabur Gunakan Kantong Mayat

Ketiga serdadu ini lalu panggil dua orang yang sepertinya dokter dan satunya perawat.Begitu ruangan ini di buka dan 3 serdadu yang tetap siaga, dokter wanita dan perawat ini memeriksa, mereka pun beri tanda, kalau dua tahanan ini sudah tewas.Tak lama datang lagi satu tentara dan membawa dua kantong mayat dan memasukan kedua jasad ini ke dalam kantong mayat tersebut.Lalu di letakan begitu saja dipojokan, agaknya mereka memanggil petugas lainnya yang khusus akan mengangkat dua kantong mayat tersebut. Bryan dan Abu Amir saling pandang.“Cepat Abu Amir, inilah saatnya dan satu-satunya jalan kita kabur, sebelum para serdadu balik lagi ke sini,” bisik Bryan dengan langkah cepat, bangkit dari tempatnya.Dengan tergesa-gesa karena berpacu dengan waktu, Bryan dan Abu Amir buru-buru buka kantong mayat tersebut dan keluarkan kedua jasad tadi.Lalu keduanya copot pakaian di jasad itu dan menukar dengan pakaian mereka.Bryan tak peduli baju itu bau apek, setelah itu pakaian mereka yang di lepas
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 403: Tak Sengaja Ikut Berperang

“Anda orang Palestina juga?” sahut orang ini sambil menatap Abu Amir dan Bryan.“Iya..!” Lalu Abu Amir secara ringkas menceritakan kaburnya mereka dari tahanan zionis, Bryan tentu saja paham bahasa ini, karena masih masih gunakan bahasa Arab dialek Palestina.Keduanya lalu di ajak ke desa tersebut, yang terlihat porak poranda, seperti habis kena gempa bumi 9 skala richter saja, luluh lantak tak ada bangunan yang utuh lagi. “Tempat ini dua minggu yang lalu di bom pesawat-pesawat zionis,” kata orang tadi sambil serahkan air mineral buat Abu Amir dan Bryan.Tak lama kemudian mereka di kenalkan dengan Abu Shekar, dia adalah pemimpin perlawanan di daerah ini, yang berafiliasi dengan sebuah kelompok di Lebanon dan Iran.Begitu tahu Bryan dari Indonesia, Abu Shekar senang bukan main, dia langsung sebut rakyat Indonesia adalah saudara seperjuangan.Bryan tak paham apa maksudnya, karena dia memang tak paham soal politik, apalagi soal perang, dia berada di sini karena di culik pasukan zionis.
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 404: Bertemu Sahabat Brandi

“Sebelum berangkat, kita akan menemui seorang pejuang senior, selain minta restu juga minta petunjuk. Tuan Bryan jangan kaget yaa, beliau itu asli Indonesia, tapi sejak masih remaja sudah jadi warna negara Palestina, beliau bernama Syekh Mat Bani, asalnya dari Madura!” cerita Abu Shekar.Abu Shekar juga cerita latar belakang Syekh Mat Bani, yang di katakan sangat berpengalaman berperang, tapi kini menyepi alias pensiun di medan laga, karena faktor usia."Beliau bahkan di katakan kebal peluru, makanya sampai kini pasukan zionis sangat menginginkan kepala beliau, sampai ada sayembara segala." cerita Abu Shekar.Mendengar asalnya Madura, Bryan otomatis teringat masa-masa kecilnya, sekaligus teringat kenakalannya bersama dua sahabat dekatnya, Cholil dan Kadir.“Entah di mana mereka kini,” batin Bryan, yang baru sadar, sudah lama tak kontak kedua sahabatnya, gara-gara sibuk ngartis.Tuan Shekar hanya di temani Abu Amir dan dua pejuang lainnya, tapi kali ini Bryan di ajak serta.Tempat tingg
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 405: Bobol Gudang Senjata

“Ingat kita mulai menyerang pukul 2 dinihari, jadi manfaatkan waktu ini untuk istirahat lalu menuju ke sasaran, kita juga akan rampas 15 buah jeep itu dan hancurkan 10 buah tank tersebut,” perintah Abu Shekar pada 80 orang pejuang plus Bryan.Tanpa setahu Abu Shekar, kalau pasukan yang lain istirahat untuk pulihkan stamina setelah berjalan hampir 4 jam, Bryan diam-diam malah menyusup mendekati pos ini.Bryan sebelumnya sudah tahu gambaran letak amunisi di pos pasukan zionis ini, maka ke sinilah dia menuju.Bryan di temani Suhail, orang yang selama ini mengajari dirinya menembak sekaligus jadi sahabat dekatnya.Ternyata ide masuk ke gudang amunisi ini justru dari Suhail dan Bryan tanpa ragu setuju.“Kalau gunakan senjata jadul ini, yang ada akan kita akan mati konyol, sementara pasukan musuh semuanya pakai senjata hebat dan modern,” alasan Suhail dan Bryan mengangguk setuju.Bryan aslinya tak ada beban, selain beranggapan dia sebatang kara, kalau pun nasibnya apes tertembak dan tewas, m
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 406: Misi Sukses

“Aku pernah kursus militer selama 3 minggu, untuk keperluan syuting film,” sahut Bryan kalem.“Pantas kamu cepat sekali beradaptasi, latihan menembak juga kamu oke.” Suhail tak sungkan memuji Bryan.“Sudahlah Suhail, sekarang kita harus buktikan perjuangan ini tak sia-sia…!” potong Bryan lagi, sambil liat arlojinya…yang lagi-lagi sengaja Bryan ambil dari salah satu serdadu tadi, selain rokok yang di ambil sebelumnya.“Tinggal 15 menitan lagi…!” bisik Bryan, dadanya mulai bergemuruh, antara gugup, senang dan cemas jadi satu…!Inilah perang yang sesungguhnya, bukan di adegan film, tapi di alam nyata. Diam-diam Bryan aslinya sangat antusias.Jiwa petualangnya terbangkit saat ini, padahal dia bukan serdadu.Tepat pukul 2 dinihari, terdengarlah rentetan suara tembakan, Bryan dan Suhail pun kini bergerak maju dan mereka duluan menyerbu pos ini.5 orang yang jaga di pos depan langsung terjengkang terkena tembakan senjata otomatis curian yang di lepaskan Bryan ini.Kalau Suhail lebih banyak be
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 407: Fareeha Si Bidadari Gurun

Sebelum pagi, mereka kini sudah sampai di markas kembali, Abu Shekar bahagia dan puas bukan kepalang.Tak ada pasukannya tewas bahkan terluka, yang paling bikin dia senang bukan main, 10 jeep berhasil di curi juga puluhan senjata berikut amunisinya.Tentu saja yang paling jadi sorotan dan dianggap man of the match malam tadi adalah Bryan.Aksinya yang nekat dan berani mati membuat semua anggota pasukan kini salut dan kagum dengan keberaniannya.Hampir tak ada yang percaya, Bryan baru pertama kali ikut berperang.“Punya anggota pasukan macam si Bryan, aku yakin seradadu zionis makin banyak yang pasang popok,” gumam Abu Shekar sambil tertawa bersama Abu Amir, yang kini jadi tangan kanannya.Orang yang di puji…malah duduk santai sambil menikmat kopi khas Arab di temani Suhail, sambil nge-rokok yang tadi malam Bryan ambil dari 3 serdadu yang di tewaskannya.“Hmm…enak juga rokok ini…astagaa…ini rokok buatan Indonesia?”Bryan baru nyadar saat menatap bungkusnya. Rokok ber filter black ini me
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 408: Nekat Menyusup Ke Sarang Musuh

Ternyata aksi Ryan makin menjadi-jadi, sudah 3X dia terlibat perang dan julukan Desert Ghost makin melekat di dirinya.Keberanian dan kenekatannya serbu musuh tak ada anak buah Abu Shekar yang sanggup menandinginya. Ryan dianggap anggota pasukan yang cari mati saja kalau lagi perang.Akibat asyik berperang Ryan sampai lupa untuk segera cari jalan pulang kembali ke Indnesia. Produser film dan sang sutrada termasu Mami Latini sampai stress karena tak ada kabar apapun tentang Bryan atau Ryan ini.Namun saat teringat dompet dan ponselnya yang di rampas serdadu zionis, Ryan pun tak urung termenung juga.“Aku harus ambil kembali ponsel dan dompetku itu!” batin Ryan sambil duduk termenung menatap gurun pasir.“Mikir apa Bang..?”Tiba-tiba Fareeha sudah duduk di dekatnya walaupun masih ada jarak, Fareeha tetap jaga kesopanan.Kaget juga Ryan, si cantik bak bidadari yang sempat jadi pikirannya, tanpa di duga nongol dan kini malah duduk berdampingan dengannya.“Fareeha….aku ingin menyeludup ke t
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 409: Menyamar Jadi Perwira

“Ini demi keselamatan kamu Suhail, kalau kamu bertahan di sini, pasti akan ketahuan para serdadu musuh. Tenang saja, aku akan baik-baik saja kok!”Ryan menenangkan hati Suhail dan pemuda yang umurnya sama dengan Ryan ini pun tak bisa lagi membantah ucapan Ryan.Ryan lalu bergerak seorang diri sambil mengendap-ngendap menuju ke sasaran, di tatap khawatir Suhail, yang terus memantau Ryan dari kejauhan, hingga tubuh sahabat nekatnya ini hilang dari pandangan.Ryan kini menatap arlojinya, sudah hampir 2,5 jam dia bersembunyi di reruntuhan bangunan sambil terus memantau tempat ini.Malam sudah menjelang, saat ini sudah hampir pukul 9 malam.“Aku harus menyergap satu orang dan mencuri pakaiannya, lalu masuk ke bangunan itu,” batin Ryan sambil lihat-lihat para serdadu yang lalu lalang.Berpikir begitu, Ryan pun nekat mendekati sasarannya. Dia bahkan kini sudah berada di parkiran dan berlindung di mobil-mobil yang berjejer.Tiba-tiba datang sebuah mobil SUV, lalu dari mobil ini keluar seorang
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Bab 410: Tabungan Ryan Ludes

Ryan masih pura-pura melihat jendela dan tak mau menatap wajah Letnan Elita.“Lohh, kan ada di tempat komandan, masa lupa? Kan komandan simpan di laci meja!” sahut Letnan Elita.Mendengar ini, Ryan refleks menoleh dan saat itu pula Letnan Elita terkejut bukan kepalang, saat Ryan menodongnya dengan pistol.“Si-siapa kamu…di mana Komandan Mayor Ehud?” dengan suara tergagap Letnan Elita menatap wajah Ryan.“Jangan berteriak, atau pistol ini akan membuat kepalamu bolong, komandan kamu sudah aku kirim ke neraka!” dengus Ryan.Letnan Elita dan berkutik, apalagi saat Ryan mengunci pintu dan sang tentara wanita ini hanya bisa menatap Ryan.Letnan Elita kini di lucuti Ryan, pistolnya Ryan rampas, setelah itu dia membuka laci meja kerja Mayor Ehud dan Ryan lega, di sana memang ada ponselnya dan juga dompetnya.Saat ngecek isinya, Ryan lega, kartu-kartunya masih ada, tapi uangnya tak ada lagi.Saat menatap Letnan Elita lebih lekat, barulah Ryan kaget, wanita ini sangat cantik dengan rambut blonde
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more
PREV
1
...
383940414243
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status