Huachhiimmm"Ini yang terakhir, sekali lagi kamu berurusan dengannya, maka bengkel itu akan saya ratakan dengan tanah!" peringat mas Azka tegas sambil memberikan selembar cek kosong yang sudah ditandatangani kepadaku.Bahkan saking kesalnya, ia terus memarahiku dan tak peduli padaku yang sejak tadi bersin-bersin karena sakit setelah ikut mandi berendam bersamanya.Huachiiim"Iya mas, iya ... tapi ini apa?" tanyaku kebingungan menerima cek kosong tersebut.HikAku mencoba meluruskan pandangan ke arah mas Azka meskipun rasanya berat sekali. Bukannya apa-apa, kondisi saluran pernapasanku sedang tidak baik-baik saja, karena itulah aku mengalami hidung tersumbat dan bersin tak henti-henti, apalagi sekarang ini aku tak bisa jauh-jauh dari kotak tisyu, cairan bening yang keluar dari dua lubang udara itu semakin membuatku tak karuan."Bayaran untuknya karena sudah jagain bapak, dia bisa mengisi dengan jumlah berapapun." kata mas Azka berpaling dingin."Lihat saja, dari situ kamu pasti tahu,
Read more