"Isshh, kamutu malu maluin banget sih El, gak mikir apa resikonya buat gerai, mana udah habis modal banyak, malah kamu mau seenaknya ngancurin nama besar laundry!" gerutu mbak Lena sepanjang jalan menarikku untuk segera pergi ke kamar dan berganti pakaian."Maaf mbak, maaf !" seruku dengan wajah menyesal sebab baru saja membenarkan tuduhan wanita itu.Ya... aku terpaksa melakukannya karena tak ingin mereka tahu jika aku baru saja selesai makan malam berdua dengan Mas Azka."Pokoknya kamu harus cuci lagi baju itu dan kembalikan ketempatnya semula, ingat jangan sampai ada yang lecet dan rusak, itu baju harganya mahal!" peringatnya lagi seraya menghempas tubuh didepan meja makan."Apasih, berisik!" mbak Damai menyela."Itu mbak si Elva, ketahuan pinjem baju mahal punya pelanggan di gerai, katanya biar hedon pas datang ke ulangtahun teman SMA." jawab mbak Lena . Meski bergeleng kepala karena jawabannya yang berlebihan, Namun aku tidak berniat membela diri atau menyangkalnya karena menur
Read more