Langkah kaki Aksa begitu mantap saat memasuki ruangan. Mereka diberikan ruangan di hotel cabang sebelumnya, dan berkantor disitu. "Hallo." Mereka saling menyapa satu dengan yang lain. Berkenalan juga berbincang-bincang. Hari pertama tidak formal, masih sebatas pengenalan diri. Aksa yang paling muda diantara mereka, semnetar yang lain sudah kawakan dari segi pengalaman kerja juga usia. "Hebat kamu. Masih kuliah pegang tender gede gini.""Rezeki anak istri, Pak.""Loh, sudah menikah rupanya.""Nak calon 2, Pak. Istri ditinggal hamil pas kesini," katanya."Umur kamu berapa?""Jalan 25.""Ckckck. Pasti nikah muda, nih?""Iya, Pak. Udah gak tahan. Daripada zina, lamar aja langsung."Mereka tergelak saat mendengar jawabannya. Aksa memang humoris dan suka bercanda. Gaya bicara yang blak-blakan menjadi ciri khasnya. "Kita ngapain aja hari ini?""Paling ntar kenalan ma direksi. Tunggu aja."Mereka duduk di sofa dan menunggu. Tak lama pintu dibuka lalu masuklah beberapa orang. Satu persatu
Read more