Beberapa hari setelah masa sadarnya, Aksa dipindahkan ke ruang perawatan VVIP yang sudah dibooking khusus oleh Danu. Papa mertuanya itu sudah berpesan jauh-jauh hari bahkan membayar semua biaya yang dibutuhkan. Aksa sendiri sudah mulai jelas melihat wajah siapa saja yang datang. Hanya belum bisa bicara secara normal. Kaku, kelu, yang dirasakan oleh lidahnya. Kata dokter itu efek koma, namun tidak permanen. Dia harus berlatih, mencoba berbicara sedikit demi sedikit agar kembali normal. Sepertinya, memang masih akan berbulan-bulan menginap di rumah sakit. Tubuh lelaki itu kurus, pucat dengan bekas-bekas luka. Matanya cekung. Aksa yang gagah kini berubah 180 derajat. Sungguh miris sekali jika melihat keadaannya. Hayu bahkan masih berlinang air mata setiap kali datang menjenguk. Bergantian dengan mertuanya, wanita itu mengurus sang suami. Tapi, tetap saja dia tidak boleh menginap disini, sekalipun sudah mencoba membujuk mamanya.Rumah sakit adalah tempat paling mudah menularkan segala
Read more