All Chapters of SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA: Chapter 181 - Chapter 190

216 Chapters

181. Sakit

Saga, yang berdiri di sampingnya sambil menggendong Baby Rain, tersenyum melihat wajah istrinya yang begitu antusias. "Iya, benar. Dari sini, semuanya terlihat lebih indah," jawabnya sambil menatap ke bawah, ke jalanan yang mulai dipenuhi lampu-lampu kota.Saga melirik ke arah langit yang sudah mulai gelap. Matahari perlahan tenggelam di balik cakrawala, menyisakan langit yang berwarna oranye keemasan. "Kita beruntung banget bisa lihat pemandangan kayak gini," kata Saga sambil menatap Damay."Benar," jawab Damay dengan nada lembut, tangannya mengelus lengan Saga. "Kadang aku nggak percaya kita akhirnya bisa ke sini. Semua terasa begitu... sempurna."Saga menatap Damay dengan penuh cinta, seolah ingin mengungkapkan semua perasaan yang terkumpul dalam dadanya. “Sayang, setiap detik yang kita lewati bersama terasa begitu berarti. Aku merasa dunia ini milik kita berdua.”Damay pun tersenyum, wajahnya merona. Ia menatap Saga lalu menatap Rain
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

182. Tak Terduga

Tak lama, dokter datang untuk menghampiri mereka. "Anak Anda sudah lebih baik. Kami telah memberikan obat, dan demamnya mulai turun. Anda bisa menunggunya pulih di sini beberapa jam lagi untuk memastikan kondisinya stabil."Damay dan Saga saling berpandangan, sebuah senyum lega akhirnya terukir di wajah mereka. "Terima kasih, Dok," ujar Saga dengan tulus.Mereka berdua duduk di samping Rain, memegang tangannya yang kecil."Rain, cepat sembuh ya, Sayang. Kami janji akan selalu ada untuk Rain," lirih Saga. Lelaki itu terlihat sangat menyayangi anaknya.Setelah beberapa jam di rumah sakit, Baby Rain mulai membaik. Ia sudah mulai bisa duduk dan tersenyum, meskipun masih tampak lesu, tapi ia sudah diperbolehkan pulang. Damay dan Saga memutuskan untuk kembali ke penginapan.Mereka berdiri di depan halaman Rumah Sakit sekaligus menunggu taksi."Duh, maaf Mas, tasku ketinggalan di dalam!" ucap Damay, ia menoleh ke belakang."Lho
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

183. Tenanglah

Aidan, nama lelaki itu. Ia menatap jalanan yang terbentang di depan mobil dengan tatapan kosong. Pikiran-pikirannya melayang jauh, terfokus pada sosok Damay yang barusan ia temui. Ada sesuatu yang membuatnya merasa terganggu, meskipun ia sendiri tidak sepenuhnya paham apa yang sedang terjadi. Tapi, matanya yang cantik tak bisa hilang dari ingatannya. Mobil melaju lancar di malam yang semakin larut, meninggalkan area Rumah Sakit dan menuju ke arah pusat kota. Pengawalnya yang berada di kursi sopir tak banyak berbicara, menghormati suasana hening yang tiba-tiba menyelimuti mobil. "Tuan, maaf, kami tidak mendapatkan informasi apapun tentang gadis itu! Yang jelas, dia bukan penduduk asli, tapi datang dari Indonesia," kata pengawal yang duduk di samping Aidan setelah beberapa saat keheningan. Aidan mendengus, tidak terlalu terkesan dengan informasi yang diberikan. "Sudahlah lupakan saja." ujarnya, suaranya penuh ketidakpuasan.
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

184. Meeting tengah malam

Saga sedang duduk menatap layar laptopnya dengan raut wajah serius. Meeting di zoom terus berlanjut meski waktu menunjukkan pukul tengah malam . Di ujung sana, terlihat wajah Rizal--salah satu orang kepercayaannya, yang terlihat khawatir. Dan Pak Tom dan Pak Jerry yang online zoom dari kamar sebelah."Pak Bos, maaf mengganggu waktu liburan Anda.""Bagaimana, Pak Rizal?""Ada kabar buruk. Ada masalah besar di kantor cabang Jakarta. Ada beberapa isu yang harus segera diselesaikan, dan saya gak bisa menanganinya sendirian.""Pak Bos, biar saya dan Pak Jerry saja yang pulang ke Indonesia. Pak Bos tetap di sini menikmati waktu liburan," ujar Pak Tom kemudian."Benar, Pak Bos. Saya rasa kami berdua bisa menangani langsung. Jadi kami harus segera kembali ke Indonesia. Kalau kami tidak segera pulang, situasinya bisa semakin buruk. Kami sudah coba delegasikan ke tim di sana, tapi seperti yang Pak Rizal bilang, mereka belum bisa menyelesaika
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

185. Namsan Park

"Kalau begitu di Namsan saja, Mas, biar gak terlalu jauh, kasihan Rain kan baru sembuh. Aku gak mau kalau jaraknya kejauhan nanti Rain bisa sakit lagi," sahut Damay."Bener nih?""Iya, Mas, asalkan bisa menikmati pemandangan bunga Sakura yang sedang bermekaran itu udah cukup, Mas. Pasti suasananya juga gak jauh berbeda, sangat indah."Saga tersenyum, terlihat puas dengan keputusan yang diambil. "Kalau begitu, kita atur saja hari ini ke Namsan, ya. Kondisikan Rain juga, biar dia bisa nikmati suasana.""Aku yakin dia pasti senang kok, apalagi dengan pemandangan bunga sakura itu," jawabnya, sambil menatap Rain yang sedang duduk di tempat tidur bersama beberapa mainannya. "Yaudah, kalau gitu, setelah sarapan kita siap-siap. Aku akan pastikan semuanya nyaman buat kamu dan juga Rain," jawab Saga dengan lembut.Usai bersiap-siap, mereka tiba di Namsan Park.Damay memeluk Rain erat di dadanya, menghirup aroma lembut bayi itu ya
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

186. Terindah

Damay menerima bunga itu dan menggenggam tangan Saga, ia merasa terharu dengan perlakuan suaminya."Mas, aku juga bersyukur banget punya kamu. Kamu suami dan ayah terbaik," ucapnya pelan.Rain, seakan mengerti suasana hati orang tuanya, tersenyum lebar sambil mengeluarkan suara "he-he-he" yang menggemaskan. Keduanya tertawa melihat ekspresi bayi mereka."Rain setuju," kata Saga sambil mencubit lembut pipi anak mereka. "Dia tahu kalau kita harus saling mendukung, ya, Nak?"Mereka memutuskan untuk berjalan lagi, menikmati setiap sudut taman. Damay bersandar di lengan Saga, sementara Rain terlelap dalam gendongan Damay, sesekali menggerakkan tangan mungilnya, seolah sedang bermimpi indah. Kelopak sakura yang berguguran menghiasi perjalanan mereka, seperti adegan dari sebuah film romantis.Saat malam tiba, taman berubah menjadi lautan lampu warna-warni yang menerangi bunga-bunga sakura. Saga dan Damay duduk di bawah pohon besar, memandangi b
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

187. Bandara

Setelah puas menikmati suasana tenang di tepi Sungai Han, Damay dan Saga memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka. Mereka menuju Insadong, kawasan yang terkenal dengan seni tradisional Korea, pusat perbelanjaan unik, dan berbagai toko oleh-oleh. Sesampainya di sana, suasana langsung terasa berbeda. Jalanan yang dipenuhi oleh toko-toko dengan dekorasi tradisional yang khas, menjual segala macam barang mulai dari lukisan, keramik, hingga barang-barang kerajinan tangan Korea. Beberapa toko kecil juga menjual pakaian hanbok yang bisa disewa untuk berfoto. Di sudut-sudut jalan, ada seniman jalanan yang sedang melukis atau memainkan alat musik tradisional, menambah pesona kawasan ini.Damay dan Saga berjalan perlahan, menikmati setiap detik perjalanan mereka. "Aku suka sekali dengan suasana di sini, Mas," ujar Damay, sambil berhenti di depan sebuah toko yang menjual pernak-pernik tradisional Korea.“Kalau begitu, kita cari sesuatu untuk Rain, ya?” Saga te
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

188. Tak Sengaja Bertemu

"Sagara?" Saga terkejut dan langsung menoleh, wajahnya berubah seketika saat melihat siapa yang menyapanya. "Saga, kamu masih ingat aku kan?" Saga terdiam sejenak sambil memikirkan siapa wanita itu. "Hahaha, ya ampun, Saga, jadi kamu lupa ya? Aku Diana, kamu ingat?" “Diana?” kata Saga, suara sedikit tercengang. Diana, teman lama Saga yang sudah lama tak bertemu, berdiri di belakangnya dengan senyum lebar. Raut wajahnya menunjukkan kegembiraan, meski ada sedikit kejutan di mata Saga. “Wow, nggak nyangka bisa ketemu di sini!” Diana berkata dengan riang, kemudian melirik ke Damay yang sedang memandangnya dengan heran. Damay tersenyum ramah meski sedikit bingung. "Ini istri dan anakmu, Saga?" tanya perempuan itu. "Ya, benar." "Hahah, wah gak nyangka ya! Pria dingin yang sulit didekati ternyata sudah punya istri." Saga tersenyum tipis, mencoba menutupi rasa canggung yang mulai muncul. "Iya, hidup memang penuh kejutan," jawabnya sambil melirik ke Damay Diana melirik ke arah
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

189. Jeju

Perjalanan dengan pesawat terasa singkat, tapi pemandangan dari jendela sudah cukup membuat Damay terpesona. Langit biru berpadu dengan hamparan lautan dan hijau pegunungan yang memukau.Saat mereka tiba di Jeju, angin langsung menyambut dengan lembut, membawa aroma segar yang menenangkan. Saga sudah menyewa mobil kecil untuk menjelajahi pulau itu. Rain tertidur di car seat-nya di belakang, sementara Damay duduk di samping Saga, mengagumi pemandangan yang begitu indah.“Mas, Pulau Jeju ini cantik banget, ya?” ujar Damay sambil menopang dagu di tangannya.Saga tersenyum kecil, melirik Damay sejenak sebelum kembali fokus pada jalan. “Iya, kayak kamu.”Damay memutar matanya, tapi senyumnya tak bisa disembunyikan. “Mas, kita udah nikah, loh. Nggak usah gombal terus.”“Justru karena udah nikah, aku wajib ngegombal tiap hari. Biar kamu nggak lari ke yang lain,” jawab Saga sambil tertawa kecil.Damay tertawa mendengar jawabannya, meskipun matanya tetap fokus pada pemandangan di luar jendela.
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

190. Duh, gagal lagi!

Malam harinya ...."Rain sudah tidur?" tanya Saga saat melihat Damay menghampirinya di balkon hotel. Ia tengah menikmati suasana malam yang mengagumkan.Angin laut yang cukup kencang tapi juga menenangkan. Serta lampu-lampu di sepanjang pantai mulai menyala, menciptakan cahaya lembut yang memantul di atas permukaan laut."Sudah, Mas," jawab Damay duduk di samping sang suami. Saga langsung merangkul Damay ke pelukannya.“Mas, aku jadi inget waktu kita pertama kali jalan-jalan bareng, kamu ajak aku mancing, terus bakar ikan, karena kemaleman jadi nginep di rumahmu. Dan sekarang, kita ada di sini, rasanya masih kayak mimpi,” ujar Damay dengan suara pelan, masih berada dalam pelukan Saga.Saga tersenyum, matanya menatap lembut wajah Damay. "Aku juga ingat. Tapi waktu itu aku nggak tahu kalau hari-hari berikutnya akan jadi semenyenangkan ini. Kamu bikin semuanya terasa lebih indah."Damay menoleh. “Aku juga nggak nyangka, setiap hari bersama kamu tuh selalu ada kejutan yang bikin aku makin
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more
PREV
1
...
171819202122
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status