All Chapters of SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA: Chapter 171 - Chapter 180

204 Chapters

170. Dasar Genit!

Part 89B Damay tersenyum simpul, kembali ke dapur. Ia membuka kulkas dan mengambil ayam ungkep yang sudah disiapkan sebelumnya. Ia memeriksa bumbu-bumbu di dapur dan memastikan semuanya tersedia. Setelah itu, ia mulai menggoreng ayam ungkep tersebut, sembari memotong mentimun, kacang panjang, kubis dan daun selada untuk lalapan. Tak hanya ppelengkap. "Wah kamu masak apa, Damay?" tanya Tante Widuri yang tiba-tiba menghampirinya. "Ayam goreng, Tante, sama lalapan. Ada sayur asem juga, nanti saya buatkan sambal yang pedas ya, supaya lebih enak.” “Wah, pasti cocok sekali, jadi gak sabar untuk menikmatinya,” jawab Tante Widuri sambil tersenyum. "Oh ya, jadi kamu lahiran caesar ya, Damay?" "Iya, Tante. Waktu itu kena musibah yang mengharuskan aku dioperasi. Rain lahir sebelum waktunya." Tante Widuri mengangguk. "Tante ikut prihatin. Cuma kata orang-orang dulu nih, kalau
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

171. Menunggu Kepastian

Part 90 "Mega, aku sudah menunggu cukup lama. Cahaya juga sudah mulai besar. Hari ini aku ingin mendengar jawabanmu. Apa kamu bersedia menikah denganku?" Mega menatap Lanang dengan tatapan berkaca-kaca. Lelaki di hadapannya ini benar-benar pantang menyerah. Sudah satu tahun, dan perlakuan Lanang masih sama. Dia bahkan lebih dekat ke anaknya. "Bagaimana dengan orang tua kamu, Mas?" "Ibuku sudah tahu mengenai kamu dan Cahaya." "Jadi ibumu gak keberatan meski aku seorang janda?" Lanang tersenyum, terlihat sangat manis. "Ibu selalu mendukung apapun keputusanku. Dan beliau sangat setuju saat kuperlihatkan fotomu dan juga Cahaya," sahut Lanang mantap. "Benarkah?" "Ya." Mega terdiam sejenak. "Kalau kamu bersedia, aku akan langsung mengajak ibu untuk melamarmu." Mega menghela napas, mencoba menenangkan dirinya yan
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

172. Mencintaimu

Part 90B Saga pulang ke rumahnya melihat Damay tertidur di ranjangnya sembari mendekap Rain yang juga tengah tertidur di pelukan ibunya. "Suami pulang sampai gak dengar, ternyata lagi tidur, sayangkuu .... sayangku ...." Saga melepas jas yang dikenakannya. Ia berjalan ke arah westafel, mencuci tangan dan wajahnya sejenak lalu menghampiri sang istri, berusaha mengambil Rain untuk ia tidur kan di box bayi, namun gerakan kecilnya membuat Damay terbangun. "Mas ..." Saga memandangnya sejenak lalu mengecup keningnya dengan lembut. "Maaf aku tidak bermaksud membangunkanmu. Aku hanya ingin memindahkan Rain." "Tidak apa-apa, Mas. Aku yang minta maaf gak sadar kamu udah pulang." "Iya, kamu pasti capek seharian ngurus Rain. Rewel gak dia hari ini?" tanya Saga. Ia meraih Rain ke dalam dekapannya. "Alhamdulillah, tidak Mas, Rain bisa diajak kompromi." "Syukurlah
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

174. Hadiah

"Selamat ya atas pernikahan kalian. Ini ada sedikit hadiah dari kami," ujar Saga saat mereka berkumpul di ruang keluarga.Mega dan Lanang saling pandang sejenak, lalu tersenyum manis."Makasih banyak, Mas Bos," ujar Lanang.Ia menerima hadiah dari Saga yang berupa tiket liburan sekeluarga gratis dan beberapa barang yang cukup berharga."Wow, ini luar biasa banget, Mas Saga! Terima kasih banyak," ujar Mega, matanya bersinar bahagia. Saga hanya tersenyum sambil mengangguk, merasa senang bisa memberikan kebahagiaan pada mereka. "Senang bisa membantu. Semoga liburannya menyenangkan dan memberikan banyak kenangan indah," katanya.Lanang membuka satu per satu barang yang diberikan dalam hadiah itu, mulai dari tiket liburan keluarga yang mengagumkan hingga beberapa barang lainnya yang terlihat sangat berharga. "Kamu tahu banget apa yang kita butuhkan, Mas," kata Lanang dengan senyum lebar."Semoga liburan ini bisa jadi kesempatan untuk kalian menghabiskan waktu bersama setelah segala kesibu
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

175. Persiapan

Damay berjalan mendekat dan duduk di samping Saga. "Mungkin kita bisa juga cari tahu tentang festival bunga sakura yang kamu bilang itu. Pasti seru banget kalau bisa lihat langsung."Saga mengangguk. "Iya, itu salah satu yang aku tunggu-tunggu. Festival bunga sakura di Korea biasanya ada di bulan April, jadi kalau kita ke sana pada waktunya, kita bisa ikut merayakan.""Bayangin aja, kita bisa jalan-jalan di bawah pohon sakura yang penuh bunga pink, pasti romantis banget!" Damay berkata penuh semangat."Dan kita juga bisa foto-foto banyak di sana, bikin kenangan yang nggak terlupakan," jawab Saga, sambil menggenggam tangan Damay. "Pokoknya, semua yang terbaik buat kamu."Damay menatap Saga, matanya berkaca-kaca karena terharu. "Terima kasih, Mas. Aku merasa sangat beruntung punya kamu."Saga tersenyum, "Aku yang beruntung, Sayang. Bisa membuat kamu bahagia itu lebih dari cukup buat aku."***Beberapa hari berlalu, dan per
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

176. Selamat Datang

Damay menoleh, penasaran. "Apa, Mas?" Saga tersenyum, mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam tasnya. "Ini, buat kamu. Sebagai kenang-kenangan sebelum kita mulai perjalanan ini." Damay membuka kotak itu, dan di dalamnya terdapat sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati yang indah. "Mas, ini cantik banget! Terima kasih, aku nggak tahu harus bilang apa..." ujar Damay, terharu. Saga menggenggam tangannya, "Aku ingin kamu selalu ingat, kemanapun kita pergi, aku akan selalu di samping kamu. Setiap tempat yang kita kunjungi, akan selalu lebih bermakna kalau kita nikmati bersama." Mata Damay berkaca-kaca mendengar kata-kata itu. "Aku juga merasa begitu, Mas. Liburan ini bukan hanya tentang tempat-tempat indah yang kita kunjungi, tapi tentang perjalanan kita." Saga tersenyum hangat, mengelus kepala Damay dengan lembut. "Iya, Sayang. Kita akan menciptakan kenangan yang tak terlupakan." Tak lama setelah itu, pengumuman untuk naik pesawat pun terdengar. Mereka berdiri, saling me
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

177. Kota Yang Indah

Pak Tom yang sudah lebih dulu siap, memeriksa daftar keperluan mereka. "Semua keperluan sudah lengkap, Mas Bos. Kami sudah menyiapkan stroller, makanan bayi, dan perlengkapan lainnya. Liburan ini pasti lancar." Pak Jerry, yang tampak ceria, mengangguk sambil memegang tas kecil berisi kamera dan gadget. "Aku juga sudah siap, Mas. Nggak sabar untuk foto-foto selama perjalanan." Setelah semuanya siap, mereka keluar dari hotel dan menuju taksi yang sudah menunggu. Perjalanan menuju Bukchon Hanok Village. Selama perjalanan, mereka berbincang-bincang ringan tentang apa yang akan mereka lakukan hari itu. "Aku rasa Rain akan suka suasana di Bukchon, ya?" tanya Damay, mengamati bayi mereka yang tampak tertidur dengan tenang. Saga tersenyum, "Iya, aku yakin dia akan terpesona dengan rumah-rumah tradisional itu. Suasana yang tenang, dengan jalan-jalan kecil yang penuh sejarah, pasti menyenangkan." Pak To
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

178. Bidadari Masa Lalu

Damay tersenyum tipis, "Mas, aku cuma ingin bilang, aku sangat bersyukur bisa hidup bersama kamu."Saga tersenyum lebar, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. "Aku pun begitu, Sayang. Aku akan selalu ada untuk kamu dan Rain."Saga menundukkan kepalanya, dan dengan lembut, ia mencium kening Damay. Setelah menikmati suasana tenang di Bukchon Hanok Village, Saga dan Damay melanjutkan petualangan mereka dengan menuju Gyeongbokgung Palace."Pak, terima kasih sudah jagain Rain, sini biar aku gendong lagi!" tukas Saga."Tidak apa-apa, Mas Bos. Tenang saja, Rain aman bersama kami, Mas Bos dan Mbak Damay bersenang-senang saja dulu! Nikmati waktu liburannya!" timpal Pak Tom."Iya, benar Mas Bos, menjaga Rain adalah hal yang menyenangkan, apalagi dia sangat lucu," timpal Pak Jerry.Udara yang sejuk pagi itu semakin memperkaya pengalaman mereka. Begitu tiba di area istana, mereka langsung disambut oleh keindahan bangunan ist
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

179. Foto

"Boleh aku cium?" tanya Saga, suaranya penuh rasa sayang. Damay justru mendorong wajah Saga dengan pelan. "Ingat Mas, ini tempat umum. Jangan macem-macem deh!" Saga menoleh ke kanan dan ke kiri lalu tertawa. "Aku gak sadar karena aku hanya melihatmu di sini. Anggap saja dunia hanya milik kita berdua." "Issshh! Ngaco kamu, Mas!" timpal Damay yang membuat Saga terpingkal. Setelah mengagumi penampilan Damay, Saga juga memilih hanbok yang sesuai. Mereka berdua kemudian berjalan keluar menuju area istana. Begitu keluar, Damay dan Saga berjalan beriringan menuju gerbang utama Gyeongbokgung Palace di mana pemandangan istana yang megah semakin terasa menakjubkan. “Bagaimana kalau kita foto di sini?” tanya Saga sambil meraih kamera yang ada di tasnya. “Aku ingin mengabadikan kenangan kita di sini.” Damay mengangguk dengan senyum manis. Mereka pun mulai berpose di berbagai spot di dalam istana, dengan pe
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

180. Love n lock

Sesampainya di hotel, mereka langsung menuju kamar untuk beristirahat.Setelah beberapa saat, saat suasana mulai tenang dan Rain terlelap di tempat tidurnya, Saga dan istrinya duduk di balkon, menikmati angin sore yang sejuk. Di kejauhan, lampu-lampu kota Seoul mulai menyala, memberikan kesan romantis yang sempurna.Saga memandang istrinya dengan tatapan penuh cinta, "Sayang, mumpung kita di sini, aku ingin sekali menaruh gembok kita di sana. Sebagai simbol cinta kita yang tak terputus."Damay menatapnya, matanya berbinar. "Aku juga ingin. Aku suka ide itu, Mas. Seperti janji kita, untuk terus bersama sampai kapan pun."Saga tersenyum dan mengulurkan tangannya, meraih tangan istrinya dengan lembut. Mereka saling bertatapan, seolah dunia di sekitar mereka hilang sejenak, hanya ada mereka berdua. Angin yang berhembus lembut seolah menjadi latar belakang yang sempurna untuk kebersamaan mereka."I love you, Damay ....""Lov
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more
PREV
1
...
161718192021
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status