"Emang mereka ngomong apa sampai kamu cemberut gitu?" Bi Sukma menatapku penuh telisik."Mereka bilang aku sudah menyerahkan kesucianku pada Tuan Very, makanya Beliau deketin aku terus." Wajahku cemberut sambil membuka hijabku."Kalau kamu gak ngerasa, jangan dipikirin! Biarin aja mereka ngomong apa." Beliau mengelus bahuku sambil mengucap kata sabar."Abisnya mereka sering banget nyibirin aku, Bi," keluhku."Oh, iya, Bibi mau nanya sama kamu. Emang benar ya, kamu pacaran sama Den Very?" tanyanya sambil menaikkan kedua alisnya.Aku berpikir sejenak untuk menjawabnya, antara malu dan takut. "I_iya, Bi. Aku dan dia saling mencintai, salah, ya?""Ya, enggak salah, cuma takutnya Tuan sama Nyonya melarangnya karena kalian gak sederajat. Apalagi kamu kan, tahu kalau kemarin Den Very dijodohin dengan wanita lain. Kamu sendiri kan, yang mengantar minumnya?" tukasnya."Iya memang, Bi. Tapi katanya dia gak mau dijodohin sama cewek itu, dia lebih milih aku. Aku juga sudah terlanjur sayang sama
Terakhir Diperbarui : 2024-12-05 Baca selengkapnya