All Chapters of TERPAKSA MENIKAH dengan CEO TEMPERAMEN: Chapter 61 - Chapter 70

79 Chapters

Bab 61

"Nyo_nya ...." Netraku langsung mencelos mendapati Ibu dari suamiku berdiri tepat di depanku bersama Sean."Oh, jadi sekarang kamu ngumpet di sini? Mau mencari perlindungan sama anak saya?" Wajahnya begitu sangar dengan tatapan nyalang ke arahku." Aku kira kamu itu cewek udik yang bo_doh, ternyata li_cik juga ya, sudah diusir biar jauh dari Very malah masih ngejar!""Udah seret aja Tante, suruh keluar dari sini biar dia tidur di jalanan. Pintar banget ya dia ngejar Mas Very, pengen hidup enak itu!" Sean ikut menimpali dengan berkacak pinggang.Nyonya menarik tanganku kasar hingga aku tersungkur di batako." Maafin saya Nyonya.""Kamu harus keluar dari rumah anak saya, karena Very akan saya nikahkan dengan Sean, wanita yang sederajat dan sepadan!""Hentikan! Apa-apan nih?!" Papi tiba-tiba keluar dari dalam dan menyaksikan adegan ini. Dan suamiku ada di belakangnya bergegas menghampiriku dan membantu aku berdiri."Mas ... ken_apa ad_a di sini?" cakap Nyonya terbata, ia terperanga meliha
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 62

"Sayang, kamu kenapa?" Mas Very menatapku penuh iba."Aku lemes, Mas. Dari tadi muntah mulu," keluhku sambil beranjak duduk di sofa ruang tengah.Suamiku bergegas ke kamar mengambilkan minyak kayu putih dan menyerahkanya padaku."Sayang, ini olesi perut kamu biar gak mual!" Ia menyodorkan minyak kayu putih dengan tatapan bingung." Ini tadi Mas ke apotek beli obat yang kamu pesan, kamu minum dulu ya, sebelum makan."Took ... Toook ... Toook ...Mendengar suara ketukan pintu, kami saling menatap, menerka siapa yang ke sini?"Mas, itu di depan ada orang, coba tengok, gih, sana! Aku ke kamar dulu ya, mau rebahan." Aku beranjak dari dudukku dibantu oleh suamiku ke kamar karena badanku lemes."Mas, buka pintu dulu ya!" Ia bergerak keluar dari kamar dan tak lupa menutupnya kembali.Aku mengintip dari balik pintu karena penasaran."Mba Sarah?" "Hai Ver, kamu kenapa nikah gak bilang-bilang sama Mba? Kamu sudah gak menganggap Mba kakakmu lagi?" Wanita yang berpenampilan anggun itu menoyor dahi
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 63

"Sayang, ini rujak buahnya, Mas tadi muter-muter loh. Ketemunya di ujung jalan sana dekat Puskesmas," tuturnya menjelaskan lalu membuka bungkusan itu dan menaruhnya ke piring." Tapi nanti makan nasi ya, kamu belum makan nasi loh.""Iya, Mas, terima kasih ya sudah menuruti mauku," cicitku tak enak hati.Tak menunggu lama, aku langsung menyambar rujak buah itu dan melahapnya hingga tersisa sedikit."Oh, iya Mas, aku mau tanya soal Mba Sarah, boleh?" ucapku ragu."Boleh, kamu mau nanya apa?" "Mba Sarah tinggal di mana? Selama aku tinggal di situ perasaan belum pernah sekali pun melihatnya.""Mba Sarah itu tingga di Australia, dia jarang pulang ke sini. Kalau keluarga kangen, paling kita yang ngalah ke sana," tuturnya menerangkan."Dia sudah punya anak berapa?" cecarku."Punya anak satu cewek umur 15 tahun," sahutnya lagi.Dan tanpa aku bertanya lagi dia menceritakan kehidupan pribadi kakaknya itu yang seorang janda. Katanya mereka dulu dijodohkan hingga akhirnya menikah. Namun, setelah
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 64

"Sean, Mamah ada apa ini?" tegur suamiku dengan menatap mereka bergantian."Very, cepat ceraikan istrimu yang ba_bu itu dan menikahlah dengan Sean," titah orang yang sudah melahirkan suamiku sedikit memaksa."Cukup, Mah, jangan hina istriku! Aku gak akan menceraikan Ratna karena di rahimnya sudah ada benihku yang sedang tumbuh," tolaknya penuh penegasan tapi tetap menghormatinyaAku melihat Sean dan Mamah saling bertukar pandang lalu beralih menatapku dan Mas Very. Mereka tampak menahan amarah yang memuncak."Maksudnya apa Very, apa dia ha_mil?" pekik Mamah."Iya, Mah, Ratna sedang mengandung anakku, cucu Mamah," tukasnya melunak berharap mamahnya senang mendengar kabar bahagianya."Tidak ... ini tidak mungkin. Kamu bohong kan?" sergahnya memperjelas."Benar, Mah, Ratna sekarang sedang hamil 5 minggu kandungannya. Kemarin aku dan Mba Sarah yang mengantarnya ke Dokter Obgyn." "Apa? Sarah kemarin ke sini?""Iya, Mah. Makanya Mamah tolong restuin Ratna sebagai menantu Mamah. Dan jangan
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 65

"Maaf, ya, Vira aku duluan soalnya sudah ditungguin." Ia bergegas ke arahku dengan membawa nampan berisi makanan yang dipesannya.Wanita cantik itu berlalu sambil melambaikan tangan ke arah suamiku tak lupa senyumnya merekah, begitu pun dengan suamiku yang sepertinya senang berjumpa dengannya. Aku kesel ngeliatnya, dasar lelaki selalu ramah kalau di depan cewek cantik."Hai, sayang, lama ya nunggunya? Maaf, ya tadi ngantri," sapanya lalu menurunkan semua makanan dari nampan ke meja, dan segera dia duduk.qAku termangu menatap makanan yang ada di meja tanpa mau menyahuti ucapannya. Semenjak hamil perasaan aku selalu khawatir dan cemburu tiap suamiku bicara atau bertegur sapa dengan yang namanya wanita. Entah kenapa, apa mungkin ini bawaan dede bayi yang aku kandung? Aku ingin selalu diperhatiin dan dimanja."Sayang, ayok dimakan nanti keburu dingin gak enak!" tukasnya sambil menyeruput minuman yang ia pesan lemon tea kesukaannya."Sayang, kamu kenapa sih, dari tadi diem aja? Apa kamu g
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 66

"Mas Fe_bi," lirihku dengan terperanga."Hai ..." sapanya ragu"Mm ... Mas Very ...," ucapku menggantung sambil menunjuk ke arah jalanan di mana baru saja suamiku berangkat."Iya, aku tahu. Aku sengaja ke sini tanpa memberitahunya, aku gak enak," tukasnya dengan tersenyum kaku.Aku mengajaknya duduk di kursi teras, dengan perasaan gak enak dan takut jadi gunjingan orang. Seringnya aku menatap sembarang arah untuk menghindari bersitatap dengannya. "Ma_af, Mas Febi ke sini ada keperluan apa?" tanyaku langsung ke intinya."Aku ke sini mau minta maaf atas kesalahan yang dulu semenjak kita masih suami istri, aku banyak salah sama kamu. Sering berkata kasar bahkan beberapa kali aku pernah menamparmu. Aku menyesal kala mengingatnya, tolong, maafin aku, ya, Ratna!" tukasnya dengan wajah sendu penuh penyesalan."Sudahlah, Mas, gak usah diungkit lagi. Aku sudah memaafkanmu," cicitku."Terima kasih ya, Ratna. Kamu memang wanita yang baik dan lembut. Aku menyesal sudah menceraikanmu," timpalnya
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 67

"A_pa?" Aku pura-pura gak dengar."Apa kamu bahagia hidup bersama Febi?" Ia menatapku ragu, senyumnya pun terlihat kaku."Alhamdulillah Mas, aku bahagia. Mas Very sangat baik dan menyayangiku." Sesaat aku menatapnya dan segera menarik pandanganku."Aku menyesal dulu sudah menalakmu, harusnya aku tak melakukannya. Aku terbawa emosi ...," keluhnya dengan wajah sendu."Sudahlah, Mas gak usah dibahas lagi. Semua sudah terjadi, jangan diungkit lagi. Aku gak mau mendengarnya," sanggahku tak terima. "Maaf, kalau sikapku dulu sudah kasar sama kamu," ucapnya sesal.Tak lama Amel keluar dari arah ruang tamu dan langsung duduk di samping suaminya. Aku membuang pandangan dari arah mereka. Beruntung suamiku gak lama datang dan menghampiriku, dia duduk di sebelahku."Sayang, kalau kamu pegal mendingan masuk aja gih, istirahat di kamar! Kasihan dedenya nanti capek," cetusnya, ia terus mengelus perutku meski ada sahabatnya yang memperhatikan."Iya, Mas, perutku keram. Aku pengen rebahan di kasur,"
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 68

Hari ini aku dan suami mau menjenguk Papah di rumah sakit. Ada rasa Khawatir di hati ini mengingat Mamah mertuaku itu belum merestui pernikahan kami, takut ada keributan di sana. Tetapi aku akan berusaha untuk mendapatkan hati kedua orang tua suamiku."Sayang, sudah siap?" Mas Very menatapku dengan wajah yang teduh, membuatku merasa nyaman berada di sisinya. "Sudah, Mas. Ayok, jalan!" Langkahku mendekat ke arahnya, dan tangan ini mengait di lengannya.Lelaki dengan penampilan memukau ini membukakan pintu mobil untukku di bangku depan. Baru kemudian dia masuk di bangku kemudi, sebelahku."Mas, nanti di sana jangan ninggalin aku sendiri ya, aku takut," cicitku manja."Iya, sayang. Masa Mas mau ninggalin kamu, nanti di sana Mas bakal gandeng kamu terus biar gak lepas," tukasnya seraya terkekeh, ia menengok ke arahku sambil mengelus pipiku mesra."Ya, kali Mas nanti di sana bertemu dengan yang lainnya terus aku dicuekin kayak kambing congek," ketusku pasang muka masam."Ya, ampuuun, masa
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 69

"Mas ada apa, tumben jam segini sudah pulang?" Aku mengerutkan dahi sambil menyalaminya."Mas sengaja pulang cepat karena mau mengajakmu shoping. Kasihan Ibu hamil di rumah terus nanti bosan."Aiisst, suamiku pengertian banget. Aku jadi makin sayang deh. Seketika kedua tanganku melingkar di perutnya yang sispeck. Meski dia belum mandi dan bau keringat tapi aku betah di dekatnya. Malahan aku terus mengendus aroma wangi maskulin tubuhnya yang masih terasa. Senyumku seketika melebar dengan perasaan senang dan bahagia."Kamu senang?" Wajahnya menatapku lekat dari samping."Hu_um." Kepalaku mengangguk pelan dengan senyum yang tersemat."Mas, mau makan dulu? Aku ambilkan ya?" tawarku. "Enggak usah, nanti kita makan di luar aja biar gak bosan. Nanti semua makanan ini kamu masukkan kulkas aja buat sarapan besok!" Netranya menyapu pandangan ke ke arah makanan yang ada di atas meja."Iya, Mas," sahutku girang. Lekas aku masuk ke kamar mandi terlebih dahulu sebelum jalan keluar."Sayang, kamu
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab 70

"Mel, aku pengen cepet-cepat punya anak, itu si Very enak banget ya, belum lama nikah Ratnanya sudah hamil," keluh Febi pada istrinya."Ya, mau gimana orang kita belum dikasih, masa iya kita mau protes," ketusnya. Ia sedang serius menatap layar laptopnya menyelesaikan tugas-tugas kantornya.Amel memegang pekerjaan orang tuanya yang bergerak di bidang expedisi dan travel. Suaminya sendiri gak mau membantunya untuk mengelola usaha tersebut dengan alasan gak minat. Ia lebih memilih kerja bersama Very_sahabatnya yang bergerak di bidang properti. Dia dipercaya untuk membantu mengelola usaha sahabatnya itu dengan imbalan bonus dan gaji."Besok kita ke Dokter kandungan ya, buat mastiin kita itu subur apa enggak, soalnya aku sudah tidak sabar pengen punya anak. Begitu pun Papi sama Mami, mereka terus aja nanya," tukasnya penuh harap dengan sedikit memaksa."Ya, udah aku ngikut aja. Orang tuaku juga sama sudah nagih pengen nimang cucu," sambungnya dengan wajah datar.Selama menikah mereka tin
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status