All Chapters of TERPAKSA MENIKAH dengan CEO TEMPERAMEN: Chapter 11 - Chapter 20

57 Chapters

Bab 11

"Oh, jadi, diam-diam loe naksir Ratna? Sejak kapan?" Mas Febi mendorong kasar tubuh Mas Very hingga mundur beberapa langkah."Lo tidak perlu tahu."Mas Very menatap nyalang ke arah suamiku."Loe mau jadi pahlawan kesiangan?" Kini Mas Febi mendekati Mas Very seolah ingin menantang."Aku hanya ingin melindungi orang yang aku sayang, apakah itu salah?" "Kamu tanya? Kamu bertanya-tanya? Hei bro, Ratna itu istri gue, lo gak berhak dan gak perlu melakukan itu. Itu biar menjadi urusan gue!" "Mas Febi ... sudah, jangan berantem! Ini kantor, gak enak dilihat orang," ucapku melerai perdebatan sengit mereka." Dan kamu __ Mentang-mentang aku tidak pernah menyentuhmu, lantas kamu godain temenku minta dib3lai, iya?! Dasar perempuan gatal!' Lelaki yang bergelar suami itu kini murka dengan tatapan nyalang ke arahku seraya menggerak-gerakkan telunjuknya tepat di depan wajahku kemudian berlalu pergi menuruni anak tangga.Kenapa dia ngomong seperti itu di depan sahabatnya, dan ini tempat umum. Kala
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 12

Buuugghh!!Bogem mentah spontan melayang ke pipi Very hingga membuatnya tersungkur di lantai. Tangan kekarnya mampu membuat darah segar keluar dari sudut bibirnya."Apa loe bilang? Ayo, ngomong sekali lagi! Biar gue hajar loe sampe bonyok!" Kedua tangan Febi mencengkeram kerah kemeja Very dengan tatapan nyalang penuh amarah."Gue ngomong apa adanya. Dari pada loe sia-siakan Ratna dengan tidak memenuhi haknya, lebih baik loe lepasin aja dia." "Gak usah loe ceramahin gue! Lebih baik diam!" Kedua tangan Febi mendorong kasar dada bidang lelaki yang dibawah cengkeramannya hingga dia terlentang di lantai granit berwarna cokelat susu itu Suami dari Ratna itu berlalu meninggalkan Very yang masih tergeletak di lantai begitu saja lalu beranjak menuju ruangannya. "Pak, Bapak kenapa mulutnya berdarah? Siapa yang melakukannya?" tegur sekertarisnya di kantor yang biasa ia panggil dengan nama Amanda. Dia melintas di depannya. Tangannya dengan sigap menyeka darah yang mengalir di sudut bibir Ve
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 13

Sendiri merutuki kebodohan ini yang terlalu berharap mendapat belaian mesra dari lelaki yang tak pernah menganggapku ada, hatinya yang masih terpaut dengan wanita lain meski sudah ada aku istrinya yang sah.Bu, Engkau sudah bahagia di alam sana, tapi aku tidak, Bu. Kenapa Ibu biarkan aku di sini sendiri? Aku tak punya siapa-siapa selain Ibu. Tak terasa air bening jatuh menetes di pipiku, aku tergugu mengingat sosoknya yang lembut dan penuh kehangatan.Sudah larut malam, mataku enggan untuk terpejam. Pikiranku merasa suntuk. Kupandangi jam yang menempel di dinding yang bercat putih, jarum jam berhenti di angka 02 tapi Mas Febi belum juga pulang.Tak lama berselang, pintu kamar terdorong dan menampakkan wajahnya yang terlihat berseri. Mungkin karena bahagia telah menghabiskan malam bersama Amel."Kamu belum tidur? Ini kan, sudah larut malam. Bukankah aku tadi bilang suruh tidur duluan?" ucapnya sembari berjalan ke arah kamar mandi."Aku belum ngantuk," sahutku sambil memutar bola mata
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 14

Tapi apa iya dia bisa melakukannya, sementara di hatinya masih tersemat nama wanita lain yang sudah berbagi peluh dengannya.Dan apa bisa aku menerima lelaki yang sudah mengabaikan arti ikatan suci pernikahan? Aaah, kenapa pikiranku jadi kacau gini. Tak kusangka dan tak terduga, tiba-tiba dia mendekat lalu mendaratkan ciuaman di sebelah pipiku. Sontak aku menolehnya dengan menatap dalam manik matanya. Suamiku kini tersenyum menatapku, kami bertukar pandang hingga beberapa menit."Ka_mu ... mau apa? Apa per_lu sesu_a_tu?" tanyaku gugup memulai pembicaraan setelah cukup lama saling diam, dengan melempar pandangan."Eng_gak, aku cuma mau bilang, sekarang aku mau keluar sama Amel. Mau nemenin dia shoping, ke salon, makan. Jadi, nanti kalau Papi tanya aku, kamu tolong jawab aku lagi maen ke rumah teman, ya! Kamu mau pesan apa, biar pulangnya sekalian aku belikan!" tukasnya ramah karena ada maunya.Ya ampun, aku sudah salah tanggap, aku pikir dia mau melakukannya terhadapku. Di PHP in lag
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 15

"Mas, apa kamu su_dah bi_sa menerimaku sebagai istrimu seutuhnya?" Aku mendelik ke arahnya, menatap wajahnya yang begitu mempesona."Iya, aku sudah bisa menerimamu sebagai istriku," itulah jawaban yang mau aku dengar dari mulutnya."Ma_af, Ratna, aku belum bisa. Aku masih terlalu cinta sama Amel, dia wanita yang bisa membuatku bahagia. Dan maaf aku belum bisa tunaikan kewajibanku sebagai seorang suami untuk memberikanmu nafkah batin." Tatapannya berubah sayu, seakan merasa bersalah sudah menikahiku.Jleeepp!!!Asaku runtuh berserakan mendengar pengakuannya yang terus terang tapi membuatku terluka. Belum lama dia bawa anganku melayang tinggi menembus awan, lalu sekarang dia hempaskan aku jauh ke jurang terdalam."Lalu mau dibawa ke mana hubungan kita, Mas? Apa kamu akan terus menganggapku seperti boneka yang bisa kau mainkan sesukamu? Tanpa pernah menghargai perasaanku? Aku manusia biasa, Mas, yang punya rasa sakit hati, cemburu, terluka?" protesku dengan air mata yang tiba-tiba melunc
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 16

"Maas Very .... Mas Very sedang apa di sini?" Sontak aku terlonjak melihat kehadirannya di depan mata, senyum manisnya terlempar ke arahku begitu ikhlas."Aku janjian ketemu klien di sini, tapi dia belum datang." Tangannya bergerak cepat membantuku memunguti belanjaan yang berserakan di lantai." Kamu sama siapa ke sini?""Ooh. Aku tadi sama Mami dan juga Alexa, tapi mereka jalannya cepat sampai aku buru-buru ngejar. Alhasil aku terjatuh hingga barang bawaanku berantakan kayak gini," umpatku dengan wajah malu karena dia menatapku terus."Belanjaannya banyak banget sih, sampe kamu kerepotan kek gini?" protesnya lagi."Iya, soalnya Mami semalam dikasih duit sama Papi buat belanjain aku," cicitku seraya beranjak bangun."Oh, ya udah sini, biar aku bantu bawain." Tangannya terulur meraih paper bag dari tanganku. "Katanya Mas Very mau janjian sama orang, nanti kalau dia nyariin gimana? Sudah, sini biar aku saja yang bawa." Tanganku meraih lagi paper bag yang ia pegang, tapi dia menolaknya
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 6

"M_Mas Very! Mas Very da_tang ju_ga?" Suaraku tergagap melihat kedatangannya yang tiba-tiba.Pikiranku sudah kemana-mana keingat film-film horor di tv. Sesaat dalam hati aku merasa lega melihat kedatangannya. Sontak aku bergegas berdiri dengan mengibas-ngibas gamis yang tertempel debu."Iya, aku juga diundang, kan, dia karyawanku," tukasnya santai seraya menyodorkan air mineral ke hadapanku. "Kamu ngapain di sini sendiri? Kenapa gak nemenin suamimu di dalam? Aku lihat tadi dia lagi ngobrol sama Amel," pekiknya dengan mengerutkan dahinya seraya menatap mataku penuh telisik."Mas Febi yang nyuruh aku di sini, dia malu mengajakku ke dalam takut banyak pertanyaan dari rekan-rekannya," cicitku menimpali dengan nada kesel campur jengkel."Lah, malu kenapa? Kalian kan, sudah nikah?" sanggahnya dengan nada tak percaya."Dia malu karena aku tak secantik dan semapan Amel," cicitku lagi seraya melirik ke arahnya."Kata siapa?" bantahnya lagi seraya menyilangkan kedua tangannya di dada dan berd
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 18

"Mas ...! Aku ini istri kamu, gimana bisa aku tidur dan hamil dengan lelaki lain? Kamu anggap aku ini apa, hah!!" Langkahku mendekat ke arahnya"Iya, istri bayangan. Aku sama sekali tak mencintaimu, sekarang dan seterusnya. Dan aku gak mau memberimu nafkah batin." Dia mendelik ke arahku."Kewajiban seorang suami itu bukan hanya memberi nafkah lahir aja untuk istrinya, Mas, tapi juga nafkah batin." "Oh ... jadi, kamu ngebet, minta disentuh, iya?!" Langkahnya cepat ke arahku.Tangannya dengan cepat menarik bajuku dengan kasar hingga terkoyak, lalu tangan kekarnya menyeretku ke kasur dan menjatuhkan tubuhku begitu saja. "Ini, yang kamu mau, kan? Ya, udah, ayo, kita lakukan sekarang!" sarkasnya dengan suara bariton."Sudah, Mas, cukup ... , hentikan! Bukan seperti ini yang aku mau ...," cegahku dengan mendorong dadanya hingga dia terpental ke kasur."Lalu ... seperti apa?" cebiknya kesal dengan tatapan nyalang ke arahku. Aku terisak lalu menutup mata,Karena dia tak ikhlas menjadi suami
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 19

"Hai, sayang." Amel bergegas menghampiri Mas Febi, dia tak sungkan langsung cipika-cipiki. Issshh ... bikin aku muak ngeliat kemesraan mereka, gak dimana-gak dimana selalu mereka janjian. Dasar cewek gak tahu malu, sudah tahu sekarang Mas Febi sudah menikah. Masih aja nempel-nempel.Teman-teman yang lainnya juga menyambut kedatangan suamiku dengan ramah. Aku terus diam, mengekor di belakang lelaki yang tak punya perasaan ini. Mereka juga tersenyum ramah saat melihatku seraya menganggukkan kepalanya sebagai sapaannya."Hai, Bro, siapa tuh?" tanya salah satu temannya sambil menatap ke arahku. "Bukan siapa-siapa, dia cuma pembantu di rumah gue," jawab lelaki yang sudah menikahiku dengan pongah tanpa menoleh sedikit pun ke arahku.Astaghfirullahaladziiim ... Mas, kamu tega banget berkata seperti itu, kamu tak menghargai perasaanku sedikit pun. Hatiku sakit mendengar penuturannya barusan. Dasar, lelaki angkuh. Aku hanya bisa menjerit dalam hati, tak bisa mengungkapkan penolakanku sekara
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 20

"Sudah, biarkan saja, jangan kamu pedulikan!" tuturnya lembut seraya mengelus kepalaku.Aku terisak dalam pelukannya, meski aku sadar perbuatanku dosa karena berpelukan dengan lelaki yang bukan muhrimku. Apalagi di sini ada suamiku sendiri, tapi apa boleh dikata. Aku butuh sandaran untuk melepas beban yang menyesakkan dada."Sudah, ayok, pulang sekarang, nanti Papi nungguin!" Tangan kekar suamiku tiba-tiba menarik lenganku, sontak membuatku langsung menoleh dan dengan segera aku beranjak bangun.Dia tak peduli pada Amel dan juga teman-temannya yang sedari tadi melihat aksinya yang secara tiba-tiba menarikku dengan paksa.Dia berjalan menuju parkiran mobil, aku berusaha mensejajarkan langkahku dengannya agar tidak terkesan sedang diseret paksa. Tak kuduga ternyata Mas Very mengikuti kami di belakang."Febi! Jangan kasar sama Ratna!" teriak lelaki yang kini mengikuti kami di belakang. "Loe ngapain ngikut ke sini? Jangan bilang mau jadi pahlawannya Ratna!" Mas Febi menatap sengit ke
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status