Mendengar perkataan Nenek Zain membuatku salah tingkah. Ada rasa bahagia yang tidak bisa aku jelaskan saat mendengar ‘Mama Zain’ jantungku langsung berdebar dan seperti ada jutaan kupu-kupu di perutku.Setelah makan siang, aku berguling-guling di atas ranjang sebelah Zain tidur. Ingin sekali berteriak kencang untuk mengeluarkan rasa yang membuncah di hatiku. Bukan rasa sesak melainkan bahagia. Padahal sejak tadi pagi pasienku memanggilku dengan sebutan itu. Tapi rasanya biasa saja tidak ada sesuatu yang spesial. Namun saat Nenek Zain yang mengatakannya membuat jantungku berdebar kencang.“Kenapa pipinya di tepuk-tepuk begitu?”Aku bangun, lalu melihat ke arah pintu. Ternyata, Mama yang datang. Bikin kaget saja! “Gapapa, lagi senam pipi saja.”“Pipi kamu merah banget, sakit?” “Pakai blush on kebanyakan tadi, Ma," jawabku asal.Mama menyentuh keningku, lalu ke leher belakang. “Ngak panas,” ucapnya heran.“Rumi u
Last Updated : 2024-10-02 Read more