Semua Bab Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku: Bab 71 - Bab 80

101 Bab

Aku Memang Jahat

Gudang rumah ini bukan berisi barang-barang usang tak terpakai seperti yang Irish pikirkan. Mungkin lebih tepatnya tempat ini memang berisi barang bekas milik mendiang ibunya. Hingga foto-foto ibunya yang tak pernah Irish lihat pun terpajang di sini. “Aku yang menyimpan semuanya di sini. Aku memang jahat. Jangan terlalu terkejut,” celetuk Karina seraya membuka pintu lebih lebar. Irish tak menanggapi dan langsung melangkah masuk ke gudang tersebut. Gudang itu terlalu rapi untuk disebut gudang. Foto-foto ibunya terpajang di dinding. Bahkan, ada juga beberapa foto ibu dan ayahnya. Mereka tampak seperti pasangan yang bahagia. Ketika Irish masih kecil, ia sering dibuat penasaran dengan ruangan ini. Namun, tak pernah diizinkan masuk. Karina selalu mengatakan jika gudang itu kotor dan berantakan. Oleh karena itu, ia tidak pernah tahu isi dalam gudang ini sampai sekarang. Dan ternyata, apa yang Karina katakan dulu hanyalah kebohongan. Gudang ini tidak berantakan ataupun kotor. Ruangan ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

Tahu Tanpa Diberi Tahu

“Billy? Apa yang kamu lakukan di sini? Apa kamu berpapasan dengan Arthur?”Irish yang baru keluar kamar dan hendak berbelok ke meja makan terkejut bukan main melihat Billy duduk manis di ruang tengah. Masalahnya, Arthur yang terburu-buru berangkat ke kantor baru berpamitan dengannya kurang dari 10 menit lalu. Namun, jika Arthur benar-benar berpapasan dengan Billy, tak mungkin lelaki itu masih duduk manis di sini. Arthur pasti langsung mengusir bahkan menyeret Billy keluar. Tak mungkin Arthur dan Billy tiba-tiba akur saat bertemu. Kecuali jika di depan umum. Itu pun bukan benar-benar akur. Biasanya Arthur dan Billy akan bersikap seolah tak saling mengenal ataupun menyapa. Kecuali jika ada hal penting yang terpaksa membuat mereka saling bicara. Namun, ketenangan itu tak mungkin terjadi jika mereka hanya berduaan. “Tentu saja tidak. Aku menunggu mobilnya pergi agak jauh sebelum masuk. Kamu se takut itu padanya? Apa dia selalu mengancammu?” tanya Billy seraya bangkit dari sofa dan meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

Melampaui Batas

Irish yang tadinya ingin mengejutkan Arthur malah dibuat terkejut. “Kamu memasang CCTV?”Rumah ini memang dilengkapi CCTV, namun servernya hanya terhubung ke komputer ayahnya yang kini digunakan oleh kakaknya. Jika tidak memasang CCTV baru, kemungkinan besar Arthur meminta akses dari Tristan agar bisa mengawasinya. Irish sudah cukup gerah dengan pengawasan yang Arthur lakukan padanya di luar sana. Meskipun ia tak pernah melihat penguntitnya secara langsung. Irish berusaha memaklumi itu karena berkaitan dengan keselamatannya di luar sana. Namun, jika di dalam rumah pun seperti itu, ia tak terima. “Tidak. Untuk apa aku melakukannya? Ini rumah orang tuamu. Aku tidak akan mengusik keamanannya. Kecuali jika diperlukan,” jawab Arthur seraya merogoh saku dan mengambil ponselnya. Irish menyipitkan matanya. Tak percaya dengan jawaban Arthur. Jika lelaki itu tak memasang apa pun. Tidak mungkin dia tahu Billy baru menyerahkan cek itu hari ini. Sebab, beberapa hari sebelumnya Irish dan Billy m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-23
Baca selengkapnya

Milikku adalah Milikmu

“Kamu pasti senang, ‘kan?”Maudy yang entah datang dari mana tiba-tiba sudah berdiri di dekat Irish. Ucapan wanita paruh baya itu selalu pedas seperti biasa. Lengkap dengan tatapan sinisnya. Padahal Irish hanya bertanya karena dirinya heran, bukan karena senang atau bagaimana. Pernah dua tahun tinggal bersama dan Irish tak pernah merasa keberatan. Apalagi ini hanya beberapa minggu saja. Dibilang senang atau tidak mendengar jika Maudy akan pindah dari sini, sebenarnya Irish tak merasakan apa pun. Toh, mereka tak se sering itu berinteraksi. “Mama bisa tinggal di sini sampai kapan pun. Aku tidak melarang. Tapi, kalau mama mendapat tempat yang lebih baik, aku senang. Rumah ini memang agak sempit “ jawab Irish dengan senyum tipis. Irish lebih terkejut melihat barang-barang Maudy yang sepertinya baru dikeluarkan dari kamar sebelah. Barang-barang ini jauh lebih banyak dibanding yang ada di kamarnya. Entah bagaimana bisa semuanya masuk, padahal ruangan itu lebih kecil dari kamarnya. Irish
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Ditinggal dalam Kesalahpahaman

“Aku mengizinkanmu menemani Billy ke makam orang tuanya. Sekarang giliran kamu yang menemaniku,” sambung Arthur sebelum turun dari mobil. Lagi-lagi Irish melupakan sesuatu yang penting. Padahal ia sering mengunjungi pemakaman ini sebelumnya. Pikirannya benar-benar kacau belakangan ini. Hanya karena Arthur mengambil jalur dari pintu lain, dirinya lupa sering mengunjungi tempat ini. Arthur lebih dulu membukakan pintu untuk Irish sebelum sang empunya membuka pintu. Irish menyambut uluran tangan Arthur. Kemudian, membiarkan lelaki itu melingkari pinggangnya. Jalan di sekitar makam agak licin, Irish harus lebih berhati-hati. Irish tak tahu kapan Arthur menyiapkan sebuah buket bunga berukuran sedang. Tahu-tahu Arthur sudah mengambil bunga tersebut di jok bagian belakang. Sepertinya, Arthur membeli buket tersebut sebelum dirinya keluar kamar tadi pagi. “Harusnya kamu bilang kalau mau ke sini. Aku tidak menyiapkan apa-apa,” celetuk Irish yang berpegangan erat pada ujung kemeja Arthur, tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Asisten atau Penggoda?

“Cari siapa?” tanya Irish dengan sebelah alis terangkat melihat wanita yang tiba-tiba bertamu ke rumahnya. Irish tak mengenal wanita yang berdiri di hadapannya ini. Akan tetapi, mobil Arthur yang terparkir di depan rumahnya membuatnya heran. Ia tidak mungkin salah lihat. Irish hapal warna dan jenis mobil itu hingga plat nomor mobil tersebut. Yang membuat Irish lebih heran lagi adalah pakaian mencolok wanita itu. Pakaiannya terlalu terbuka dengan makeup tebal. Mungkinkah wanita ini seorang artis atau penyanyi? Namun, Irish merasa wajah wanita itu tak familiar sama sekali. “Perkenalkan, saya Mona. Asisten baru Pak Arthur,” jawab wanita bernama Mona itu sembari mengulurkan tangan pada Irish. Bukan hanya Irish saja yang menelisik penampilan mencolok wanita itu. Sebaliknya, Mona juga mengamati penampilan Irish. Membandingkan dengan penampilannya sendiri. Agak tak menyangka Arthur yang luar biasa itu memiliki istri yang biasa saja. Makeup yang Irish pakai memang tdak setebal makeup Mon
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

Temani Aku

“Tidak. Dia ada di luar. Katakan saja,” jawab Irish sembari menoleh ke belakang. Memastikan pintu kamarnya masih tertutup rapat. Firasat Irish mendadak tak enak, entah kenapa. Billy jarang menghubunginya semenjak ia berganti ponsel. Sejak terakhir kali mereka bertemu, baru kali ini keduanya saling berkomunikasi. Irish tak berani menghubungi Billy tanpa alasan yang jelas karena takut mengganggu. [“Aku sudah menemukan bukti tentang kebakaran yang terjadi di butikmu. Aku yakin kalau—”]“Siapa yang meneleponmu?” tanya Arthur yang sudah memeluk Irish dari belakang. Irish terkesiap. Ia tidak mendengar suara pintu terbuka ataupun langkah kaki. Tiba-tiba Arthur sudah memeluknya. Ponselnya nyaris terpental, namun Arthur lebih dulu menangkapnya. Ia panik saat Arthur melihat layar ponselnya. Untungnya, Billy telah mematikan panggilan tersebut. Belakangan ini Arthur memang tidak marah lagi meskipun tahu dirinya beberapa kali bertemu dengan Billy. Akan tetapi, bukan berarti semuanya akan baik-
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

Minta Maaf atau Karirmu Hancur!

Irish mencari nomor telepon Billy berulang kali, namun tetap tak dapat menemukannya. Untuk riwayat chat, memang tidak ada karena ia sudah menghapus semuanya. Meminimalisir masalah jika Arthur mengecek ponsel ini, meskipun ia tak yakin lelaki itu akan membuang waktu untuk menyentuh ponselnya. “Apa jangan-jangan Arthur membuka ponselku?” gumam Irish yang masih berusaha menemukan nomor kontak Billy. Irish yakin tak mungkin dirinya menghapus nomor telepon Billy. Setelah lelaki itu meneleponnya semalam, ia belum mengutak-atik ponselnya lagi. Yang dirinya hapus hanya riwayat chat whatsapp mereka. Bukan nomor kontak lelaki itu. “Bagaimana dia bisa membuka ponselku?” monolog Irish lagi. Ponselnya menggunakan kata sandi yang seharusnya tidak Arthur ketahui. Hari ulang tahun ibu kandungnya. Namun, jika bukan lelaki itu yang mengutak-atik ponselnya, tak ada orang lagi yang kemungkinan melakukannya. Terlebih, belakangan ini ia tidak pergi ke mana-mana. Setelah memutar otak untuk menemukan ri
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

Selamanya Hanya Kamu

Suara Arthur yang menggelegar membuat atensi beberapa orang teralih pada mereka. Apalagi dengan posisi Elyza yang seakan setengah bersujud di depan kaki Irish. Apa pun masalah di antara Arthur dan Elyza, seharusnya tak perlu sampai seperti ini. Memang tak ada yang berani menatap ke sini secara terang-terangan. Namun, semua yang melintas pasti melirik dua kali ke sini. Irish menyadari itu dari ekor matanya. Sebenci apa pun dirinya pada Elyza, ia juga tak mau wanita itu merasa dipermalukan seperti ini. “Aku minta maaf,” ucap Elyza sembari memegang kaki Irish. Dalam hatinya, Elyza bersumpah akan membalas semuanya. Ia tak terima diperlakukan seperti ini. Elyza sengaja memeluk kaki Irish kuat-kuat, sengaja ingin membuat keseimbangan wanita itu goyah. Elyza tak peduli jika perbuatannya akan mencelakai Irish. Arthur menyipitkan mata. Ia menyadari Elyza memeluk kaki Irish terlalu keras. Lelaki itu sedikit berjongkok dan langsung mendorong Elyza. Tak peduli perbuatannya menjadi tontonan, i
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

Aku Tidak Akan Memilih

“Selamanya hanya kamu.” Sepenggal ucapan Arthur itu masih terngiang di benak Irish sampai detik ini. Hingga nyaris memasuki dini hari dan Irish malah tak bisa tidur. Sedangkan orang yang membuatnya kepikiran terlelap dengan damai di sampingnya. Dirinya yang berulang kali mengganti posisi pun tak mengusik ketenangan lelaki itu. Pengakuan Arthur memang bukan pengakuan cinta yang membuat hati berbunga-bunga. Namun, begini saja sudah cukup membuat Irish jauh lebih tenang. Setelah sekian lama bertanya-tanya tentang hubungan Arthur dan Elyza, akhirnya sekarang semuanya sudah terjawab. Irish merasa dirinya selalu bisa membedakan Arthur dan Ardian meskipun keduanya kembar identik. Sejak dulu, ia memang sering melihat Elyza datang ke rumah Arthur, ia pikir wanita itu menemui Arthur. Ternyata dirinya salah sangka. “Kenapa aku tidak bisa membedakan mereka?” gumam Irish dengan tatapan menerawang. Bukan sekali dua kali Irish melihat Elyza dan Ardian berduaan di rumah itu. Kala itu, ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status