Share

Selamanya Hanya Kamu

Author: Young Lady
last update Last Updated: 2025-02-28 10:26:12

Suara Arthur yang menggelegar membuat atensi beberapa orang teralih pada mereka. Apalagi dengan posisi Elyza yang seakan setengah bersujud di depan kaki Irish. Apa pun masalah di antara Arthur dan Elyza, seharusnya tak perlu sampai seperti ini.

Memang tak ada yang berani menatap ke sini secara terang-terangan. Namun, semua yang melintas pasti melirik dua kali ke sini. Irish menyadari itu dari ekor matanya. Sebenci apa pun dirinya pada Elyza, ia juga tak mau wanita itu merasa dipermalukan seperti ini.

“Aku minta maaf,” ucap Elyza sembari memegang kaki Irish.

Dalam hatinya, Elyza bersumpah akan membalas semuanya. Ia tak terima diperlakukan seperti ini. Elyza sengaja memeluk kaki Irish kuat-kuat, sengaja ingin membuat keseimbangan wanita itu goyah. Elyza tak peduli jika perbuatannya akan mencelakai Irish.

Arthur menyipitkan mata. Ia menyadari Elyza memeluk kaki Irish terlalu keras. Lelaki itu sedikit berjongkok dan langsung mendorong Elyza. Tak peduli perbuatannya menjadi tontonan, i
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Aku Tidak Akan Memilih

    “Selamanya hanya kamu.” Sepenggal ucapan Arthur itu masih terngiang di benak Irish sampai detik ini. Hingga nyaris memasuki dini hari dan Irish malah tak bisa tidur. Sedangkan orang yang membuatnya kepikiran terlelap dengan damai di sampingnya. Dirinya yang berulang kali mengganti posisi pun tak mengusik ketenangan lelaki itu. Pengakuan Arthur memang bukan pengakuan cinta yang membuat hati berbunga-bunga. Namun, begini saja sudah cukup membuat Irish jauh lebih tenang. Setelah sekian lama bertanya-tanya tentang hubungan Arthur dan Elyza, akhirnya sekarang semuanya sudah terjawab. Irish merasa dirinya selalu bisa membedakan Arthur dan Ardian meskipun keduanya kembar identik. Sejak dulu, ia memang sering melihat Elyza datang ke rumah Arthur, ia pikir wanita itu menemui Arthur. Ternyata dirinya salah sangka. “Kenapa aku tidak bisa membedakan mereka?” gumam Irish dengan tatapan menerawang. Bukan sekali dua kali Irish melihat Elyza dan Ardian berduaan di rumah itu. Kala itu, ia

    Last Updated : 2025-02-28
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Irish Bukan Adikku

    “Bu Irish membutuhkan transfusi darah secepatnya. Stok golongan darah B rhesus negatif sedang kosong. Bapak bisa menghubungi pihak keluarga jika ada yang memiliki golongan darah sama dengan Bu Irish,” ucap dokter kandungan Irish pada Arthur. Pendarahan yang Irish alami sudah berhasil diatasi. Akan tetapi, masalah tidak berhenti sampai di sana. Wanita itu belum sadarkan diri dan kini membutuhkan donor darah. Arthur ingin menyelamatkan Irish jika bisa, namun golongan darahnya berbeda dengan Irish. “Aku akan mencari pendonornya secepatnya. Lakukan yang terbaik untuk istriku,” ucap Arthur yang tatapannya masih tampak kosong. “Pasti, Pak. Segera kabari kami jika sudah menemukan pendonornya,” jawab sang dokter sebelum kembali memeriksa keadaan Irish. Arthur melirik Irish sekilas sebelum bergegas keluar dari ruangan operasi. Terlalu khawatir dengan kondisi Irish, ia sampai belum menghampiri putra-putranya sama sekali. Namun, ia telah memastikan jika kedua putranya baik-baik saja.“Bagaim

    Last Updated : 2025-02-28
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Apa yang Kamu Tahu?

    “Irish bukan adik kandungku.”Tristan sudah berdiskusi dengan ibunya sebelum memberanikan diri untuk mengatakan ini pada Arthur. Irish melarangnya mengatakan ini pada siapa pun. Namun, sepertinya sudah waktunya Arthur mengetahui kenyataan ini sebelum lelaki itu curiga. Arthur yang hendak menyeka wajah Irish lagi menghentikan pergerakannya. Lelaki itu lantas menoleh dengan tatapan penuh makna. Tentunya, ia tak percaya. Keluarganya dan keluarga Irish sudah saling mengenal sejak lama. Tak mungkin hal sepenting ini tak dirinya ketahui. Arthur tahu bagaimana silsilah keluarga Irish. Tentunya, Irish adalah putri kandung Abimana dan Karina dan pastinya adik kandung Tristan. Kecuali, jika ternyata Tristan adalah anak pungut dalam keluarga itu karena lelaki itu dan Irish memang tak mirip.“Jangan bercanda. Pergilah tidur atau cari makanan. Aku tidak butuh omong kosongmu!” balas Arthur yang tak mempercayai ucapan Tristan. “Kalau kamu sudah bosan di sini, silakan pulang. Aku bisa menjaga Iris

    Last Updated : 2025-02-28
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Anak Wanita Simpanan

    Nama kakak tirinya yang disebut oleh Arthur membuat Irish menyadari jika Tristan lah yang membeberkan fakta tersebut pada Arthur. Meskipun itu termasuk lancang, Irish tidak akan marah. Sebab, memang sudah waktunya Arthur mengetahui identitasnya.“Ya. Aku adalah anak dari seorang wanita simpanan,” ucap Irish dengan sengaja, membongkar identitasnya. Arthur pasti marah besar mengetahui dirinya hanyalah anak dari seorang wanita simpanan yang bahkan tak pernah diakui statusnya. Dalam akta kelahirannya saja, yang tertera adalah nama Karina. Keberadaan ibu kandungnya seolah-olah tak dianggap. Itulah yang membuat siapa pun akan terkejut saat mengetahui jika Irish bukanlah putri kandung Karina. Sebab, di seluruh identitasnya, ibu kandungnya adalah Karina. Entah apa alasan ayah dan ibu dirinya membuat semuanya jadi seperti itu. Irish tak tahu apakah status pernikahan kedua orang tuanya jelas atau tidak. Sebab, ia tak pernah menemukan bukti tersebut. Apalagi dirinya malah diakui sebagai anak

    Last Updated : 2025-03-01
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Di Balik Ketenangan Arthur

    “Aku hanya ingin menjenguk cucu dan cicitku!”Ucapan Prayoga membuat Irish panik. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk membongkar semuanya. Paling tidak, ia harus sembuh dulu dan mengatakan semuanya sendiri. Cukup identitasnya yang tidak jelas saja yang terbongkar, sisanya jangan sampai terbongkar dulu. Irish melirik Arthur, meneliti ekspresi lelaki itu. Entah kenapa, ia belum menginginkan rahasia besarnya terbongkar sekarang. Padahal, seharusnya ia senang jika Prayoga dan Billy menjemputnya. Dengan begitu, Arthur tak akan mengganggunya lagi. “Biarkan mereka masuk!” titah Arthur pada anak buahnya yang menghalangi jalan Prayoga dan Billy. Seruan Arthur membuat Irish semakin terkejut. Biasanya, lelaki itu selalu mengusir Prayoga dan Billy setiap kali ingin bertemu dengannya. Namun, sekarang Arthur malah semudah itu mengizinkan Prayoga dan Billy masuk. Bahkan, tak terlihat sorot curiga meski Prayoga telah mengatakan ‘ingin menjenguk cucuku'. ‘Apa jangan-jangan Arthur sudah tahu? Kal

    Last Updated : 2025-03-01
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Dia Tidak Mencintaimu

    “Kenapa dia melakukan itu?” tanya Irish dengan suara yang nyaris menghilang. Jujur saja, Irish tak bisa langsung percaya meskipun sudah dua kali Billy mengatakannya. Di lubuk hatinya yang terdalam, ia merasa Arthur tak mungkin sejahat itu padanya. Kalaupun itu benar, sekarang dirinya sudah tidak bernyawa. “Bukannya sudah jelas? Dia ingin kamu bergantung padanya sepenuhnya!” desis Billy sinis. Lelaki itu mengutak-atik ponselnya, mencari bukti yang dirinya simpan di sana. “Dia ingin membunuhku dan anak-anak kami?” Mungkin, ucapan Billy cukup masuk akal jika bukan Arthur yang menolongnya malam itu. Jika Arthur memang ingin menghabisinya, seharusnya lelaki itu tak perlu repot-repot menolongnya. Apalagi sampai membahayakan dirinya sendiri. Dan sekarang, Arthur kembali membantunya untuk membangun butiknya dari awal. Menggunakan uang pribadi lelaki itu. Jika Arthur memang ingin menghancurkan usahanya, seharusnya lelaki itu tak membuat rencana untuk membangun butiknya yang baru. Atau mu

    Last Updated : 2025-03-02
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Keluarga yang Diimpikan

    “Apa kamu tidak punya pembantu sampai menutup pagar sendiri?” Irish yang terkejut karena kedatangan Maudy semakin dibuat terkejut karena ucapan wanita paruh baya itu. Suara Maudy yang melengking terdengar sampai ke area dalam rumah. Mia yang mendengar itu langsung berjalan tergopoh-gopoh keluar dan meminta maaf. “Ini bukan salah Bibi. Tidak perlu meminta maaf.” Sebenarnya, memang tak ada yang bersalah di sini. Irish hanya mengantar Arthur dan menunggu hingga lelaki itu pergi. Kemudian, mengunci pagar. Itu bukan kesalahan siapa pun karena memang dirinya yang ingin jalan-jalan sebentar. “Tidak apa-apa, Nyonya. Nyonya baru pulang, harusnya istirahat saja.” Mia kembali membuka pagar yang telah dikunci itu. Setelah itu, Irish dan Mia menyingkir dari pagar yang telah terbuka lebar itu. Disusul oleh Maudy yang juga melangkah masuk dan menghentikan langkah di samping Irish. Kemudian, supir yang mengantar Maudy langsung memasukkan mobil tersebut ke pekarangan rumah Irish. Yang lebih m

    Last Updated : 2025-03-03
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kita dalam Bahaya?

    “Kemarin mama menemuimu? Mama mengancammu lagi?” tanya Arthur di tengah keheningan malam. Irish yang baru keluar dari toilet spontan menoleh. Ia mengira Arthur sudah tidur. “Mama hanya menjenguk Kenneth dan Kennedy.”Irish tak enak jika harus mengatakan Maudy juga meminta maaf padanya. Ia hanya ingin diterima, tetapi Maudy tak perlu sampai meminta maaf padanya. Sebab, wanita paruh baya iti tak sepenuhnya salah. Dirinya memang bukan berasal dari keluarga yang akan diterima oleh keluarga Devandra. Irish berbelok ke ranjang anak-anaknya, memastikan mereka tidur nyenyak dan nyaman. Sekarang memang belum terlalu malam. Namun, semenjak si kembar lahir, Arthur membuat aturan jika mereka harus tidur lebih awal, mengikuti waktu tidur Kenneth dan Kennedy. Itu karena Kenneth dan Kennedy sering terbangun di tengah malam. Kadang-kadang sampai beberapa kali. Dengan tidur lebih awal juga, setidaknya Irish bisa mendapatkan jatah istirahat yang seharusnya. Meskipun sebenarnya Irish tak pernah bisa

    Last Updated : 2025-03-04

Latest chapter

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Aku Tidak Bisa Kehilangannya

    BRAK! CIITTT ....Irish tak tahu apa yang terjadi hingga seseorang mendorongnya sangat kuat. Wanita itu jatuh terjerembab dan belanjaannya berhamburan ke mana-mana. Di saat yang sama, terdengar suara tabrakan sangat kencang di belakangnya. “Arthur!” pekik Irish melihat Arthur yang kini sudah bersimbah darah di tengah jalan. Tanpa memedulikan luka pada kaki dan tangannya, Irish langsung berlari menghampiri Arthur. Tangannya gemetar bersamaan dengan air matanya yang bercucuran. Lelaki itu masih setengah sadar, namun tampak sudah sangat tak berdaya. “Apa yang kamu lakukan? Bodoh! Kenapa kamu menyelamatkan aku?” tanya Irish dengan suara bergetar di sela isak tangisnya. Arthur terkekeh pelan dengan mata setengah terpejam. “Aku lebih bodoh kalau membiarkan kamu celaka di depan mataku. Mungkin dengan cara ini kamu bisa memaafkaanku. Aku tidak akan bisa mengganggumu lagi setelah ini. Jangan khawatir.”“Kamu bicara apa?! Jangan pejamkan matamu!” Irish bergegas bangkit dan hendak mencari ba

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Selamat Tinggal, Tuan Putri

    Irish mengejapkan matanya. Ia ingat hari anniversary pernikahannya, namun tak memiliki niatan untuk merayakannya lagi. Irish malah mengantarkan surat gugat cerainya pada Arthur di hari anniversary pernikahan mereka. Tentunya, ia tak berharap Arthur akan mengingat hari itu juga. “Aku ingat. Tapi, baru sempat datang kemari. Aku ingin langsung memberikannya padamu, bukan melalui kurir,” jelas Arthur yang tak ingin Irish salah paham. “Oke, terima kasih.” Irish tetap menerima buket bunga dan paper bag tersebut. Anggap saja untuk menebus rasa bersalahnya karena membuat Arthur semalaman berada di sini. “Harusnya kamu tidak perlu repot-repot membelikan apa pun. Proses perceraian kita sedang berjalan. Tidak ada yang perlu dirayakan,” imbuh Irish datar. Irish meletakkan buket dan paper bag pemberian Arthur di bangku taman yang tersedia. Kemudian, duduk di sana tanpa menawari Arthur untuk duduk juga. Lelaki itu sudah kembali berlutut di depan stroller si kembar sembari mengajak keduanya meng

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Merasa Bersalah

    Mendengar pemberitahuan pelayan tersebut membuat ekspresi Irish berubah seketika. Ia nyaris tak percaya. Namun, ketika mengintip dari jendela di kamarnya yang terhubung dengan halaman depan rumah, Irish tak bisa menyangkal. Arthur benar-benar ada di sini. Arthur tahu dirinya dan anak-anak mereka berada di sini sejak melarikan diri dari rumah ayahnya. Selama itu juga, Arthur tak pernah sekali pun datang kemari. Dan sekarang, setelah lelaki itu mengacaukan sidang perceraian mereka, dia malah muncul di depan rumah kakeknya. “Apa dia ingin cari mati?” gerutu Irish sembari menatap Arthur yang bersandar di belakang pintu gerbang tinggi yang kini masih tertutup rapat. Dari kamarnya yang berada di lantai dua, Irish dapat melihat lelaki itu dengan jelas. Pintu gerbang yang tak dibuka padahal ada tamu menunjukkan jika Arthur tak boleh masuk. Seharusnya lelaki itu mengerti dan langsung pergi, bukan malah menunggu. Hari ini, kakeknya dan Billy memang sedang berada di luar kota. Seharusnya Iri

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Lakukan yang Kamu Inginkan

    Penuturan Arthur membuat Irish terbelalak. Ia bisa menerima jika Arthur marah padanya karena dirinya tiba-tiba menggugat cerai lelaki itu. Namun, seharusnya kemarahan itu hanya Arthur perlihatkan saat bersamanya saja. Tak perlu membuat onar di tempat seperti ini. Irish tak menyangka Arthur akan melakukan ini. Memfitnah keluarganya seolah-olah keluarganya telah melakukan kesalahan. Keluarganya tak pernah memperalatnya. Justru, Irish mengurus gugatan ini sendirian. Kakeknya hanya membantunya mencari pengacara saja. “Jangan bicara sembarangan! Aku memang ingin bercerai denganmu!” balas Irish tajam. Irish sampai spontan berdiri. Jika akhirnya akan seperti ini, lebih baik Arthur tak perlu mendatangi persidangan ini. Ia kembali duduk saat menyadari orang-orang mulai menatapnya dengan sorot aneh. Ia memejamkan matanya sejenak, tak ingin semakin tersulut emosi. “Hubungan kita baik-baik saja. Lalu, tiba-tiba keluargamu membawamu pergi diam-diam. Kalai mereka mengancammu, harusnya kamu kata

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kejutan dari Arthur

    “Mario masih belum mau mengaku siapa yang menyuruhnya. Tapi, aku sudah yakin orangnya pasti Arthur. Dia sangat loyal pada Arthur. Apa pun yang Arthur katakan pasti dituruti,” ucap Billy pada Irish yang sengaja ia ajak makan siang di ruangannya. Kunyahan Irish terhenti sejenak. Namun, setelah itu ia kembali melanjutkan makan siangnya dengan tenang. Sebenarnya Irish sudah mengetahui persoalan ini dari kakeknya. Dan entah bagaimana cara menyelesaikannya karena Mario benar-benar tak mau mengatakan apa pun. Mario sudah Billy jebloskan ke penjara sejak lelaki itu menyerangnya tempo hari. Akan tetapi, hingga saat ini Mario tak mau membuka suara tentang siapa yang menyuruhnya. Lelaki itu malah mengatakan bergerak sendiri karena keinginannya. Alasan tersebut kurang masuk akal karena Irish tak memiliki masalah dengan Mario. Jangankan bersinggungan, saling berbicara pun hanya beberapa kali saja selama bertahun-tahun ini. Padahal jika lelaki itu mengaku, penyidikan akan lebih mudah dilakukan.

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Tidak Ada Perceraian

    Bunyi ketukan high heelsnya terdengar seiring laju langkah Irish. Hampir setahun dirinya tak berani memakai high heels lagi karena khawatir akan membahayakan kandungannya. Setelah itu pun, sandal biasa masih menjadi andalannya karena lebih nyaman digunakan. Irish sudah terbiasa menangani butik, namun belum pernah bekerja di kantor sungguhan. Apalagi kantor sebesar milik kakeknya. Namun, cepat atau lambat, ia memang harus ikut mengelola perusahaan tersebut. Sebenarnya kakeknya memberinya pilihan, bekerja di kantor atau mencari butik baru, dan Irish memilih bekerja di kantor. Irish masih belum selesai dengan traumanya atas insiden di butik lamanya. Ia belum siap mengelola butik baru, lengkap dengan segala persiapannya. Untuk saat ini, masuk ke perusahaan kakeknya lebih masuk akal. Ini juga menjadi caranya untuk mempelajari strategi bisnis yang baik.“Selamat pagi, Bu Irish!” sapa beberapa karyawan yang berpapasan dengan Irish. “Pagi semuanya!” Irish menghentikan langkah sejenak dan m

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Hanya Teguran Kecil

    Bukan hanya Arthur yang terkejut, Irish tampak jauh lebih terkejut lagi. Mendadak wanita itu menyentuh tangan Arthur, khawatir Arthur kalap dan memukul kakeknya. Dan benar saja, Arthur sudah menunjukkan gelagat akan mengamuk. Namun, orang-orang kakeknya lebih dulu datang. “Belum cukup Anda membunuh ayahku?! Anda juga ingin membunuh ibuku dan semua orang yang ada di sana?!” sentak Arthur dengan suara menggelegar. Beberapa orang sudah memegangi Arthur, seolah takut lelaki itu akan bertindak nekat. Melihat itu membuat Irish tak tega. Seharusnya tak perlu sampai seperti itu. Lelaki itu hanya ingin menuntut penjelasan darinya, bukan ingin menyakiti siapa pun. “Itu karena kamu membakar butik milik mendiang putriku. Ibunya Irish. Kamu yang menggunakan cara kotor untuk menjerat cucuku, itu hanya balasan kecil yang aku berikan. Rumahmu tidak rata dengan tanah seperti butik milik putriku!” balas Prayoga tak kalah tegas. “Aku menentang hubunganmu dan Irish. Selama ini kamu hanya menyakiti cu

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kamu Milikku Selamanya

    Arthur menjadi tamu terakhir yang tiba di pesta yang diselenggarakan oleh Prayoga Mahesa. Ekspresi malas dan enggan tampak jelas di wajahnya. Namun, Arthur terpaksa mendatangi pesta tak penting ini demi mencari keberadaan Irish. Asistennya mengatakan jika supir taksi online yang Irish tumpangi saat melarikan diri itu pernah menemui Billy dan pergi bersama. Sejak awal, Arthur sudah curiga jika Billy ada kaitannya dengan menghilangnya Irish dan anak-anaknya. Dan ia harus menemukan Irish di sini. Arthur dan sekretarisnya menempati satu-satunya meja yang kosong di dekat pintu masuk. Karena saat ini sudah detik-detik menjelang waktu pembukaan acara, tidak perlu ada basa-basi tak penting. Arthur bisa langsung duduk dan mengabaikan beberapa orang yang menyapanya. “Ck! Kenapa acaranya lama sekali?!” Belum sampai 10 menit duduk, Arthur sudah mulai menggerutu. Arthur hanya ingin melihat Irish. Namun, sejauh mata memandang, ia belum menemukan keberadaan wanita itu. Entah karena memang Irish

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Penyakit Rindu

    “Bagaimana pun caranya, cari keberadaan istri dan anak-anakku secepatnya. Atau kalian akan aku pecat!” titah Arthur pada asisten dan lima orang anak buahnya. Sudah seminggu berlalu dan tidak ada satu pun anak buahnya yang berhasil menemukan Irish. Memang tak ada petunjuk mengenai keberadaan istri dan anak-anaknya. Meskipun begitu, seharusnya mereka tetap bisa menemukan petunjuk. Satu minggu bukan waktu yang singkat. “Baik, Tuan!” jawab seluruh anak buah Arthur secara bersamaan sebelum melenggang pergi dari ruangan sang tuan. Hanya asisten baru Arthur yang tersisa di sana. Sang asisten meletakkan sebuah undangan di atas meja Arthur. “Ada undangan dari Billy Mahesa. Acaranya pekan depan.”Arthur tak berminat melirik undangan tersebut sama sekali. Ia sedang tidak mau menghadiri acara tak penting, apalagi hanya undangan dari Billy. Fokusnya sekarang adalah mencari dan menemukan keberadaan Irish dan anak-anaknya. Bahkan, selama seminggu ini ia selalu menolak undangan di luar jam kerjany

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status