Share

Dia Tidak Mencintaimu

Author: Young Lady
last update Huling Na-update: 2025-03-02 20:26:44

“Kenapa dia melakukan itu?” tanya Irish dengan suara yang nyaris menghilang.

Jujur saja, Irish tak bisa langsung percaya meskipun sudah dua kali Billy mengatakannya. Di lubuk hatinya yang terdalam, ia merasa Arthur tak mungkin sejahat itu padanya. Kalaupun itu benar, sekarang dirinya sudah tidak bernyawa.

“Bukannya sudah jelas? Dia ingin kamu bergantung padanya sepenuhnya!” desis Billy sinis. Lelaki itu mengutak-atik ponselnya, mencari bukti yang dirinya simpan di sana.

“Dia ingin membunuhku dan anak-anak kami?”

Mungkin, ucapan Billy cukup masuk akal jika bukan Arthur yang menolongnya malam itu. Jika Arthur memang ingin menghabisinya, seharusnya lelaki itu tak perlu repot-repot menolongnya. Apalagi sampai membahayakan dirinya sendiri.

Dan sekarang, Arthur kembali membantunya untuk membangun butiknya dari awal. Menggunakan uang pribadi lelaki itu. Jika Arthur memang ingin menghancurkan usahanya, seharusnya lelaki itu tak membuat rencana untuk membangun butiknya yang baru.

Atau mu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Keluarga yang Diimpikan

    “Apa kamu tidak punya pembantu sampai menutup pagar sendiri?” Irish yang terkejut karena kedatangan Maudy semakin dibuat terkejut karena ucapan wanita paruh baya itu. Suara Maudy yang melengking terdengar sampai ke area dalam rumah. Mia yang mendengar itu langsung berjalan tergopoh-gopoh keluar dan meminta maaf. “Ini bukan salah Bibi. Tidak perlu meminta maaf.” Sebenarnya, memang tak ada yang bersalah di sini. Irish hanya mengantar Arthur dan menunggu hingga lelaki itu pergi. Kemudian, mengunci pagar. Itu bukan kesalahan siapa pun karena memang dirinya yang ingin jalan-jalan sebentar. “Tidak apa-apa, Nyonya. Nyonya baru pulang, harusnya istirahat saja.” Mia kembali membuka pagar yang telah dikunci itu. Setelah itu, Irish dan Mia menyingkir dari pagar yang telah terbuka lebar itu. Disusul oleh Maudy yang juga melangkah masuk dan menghentikan langkah di samping Irish. Kemudian, supir yang mengantar Maudy langsung memasukkan mobil tersebut ke pekarangan rumah Irish. Yang lebih m

    Huling Na-update : 2025-03-03
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kita dalam Bahaya?

    “Kemarin mama menemuimu? Mama mengancammu lagi?” tanya Arthur di tengah keheningan malam. Irish yang baru keluar dari toilet spontan menoleh. Ia mengira Arthur sudah tidur. “Mama hanya menjenguk Kenneth dan Kennedy.”Irish tak enak jika harus mengatakan Maudy juga meminta maaf padanya. Ia hanya ingin diterima, tetapi Maudy tak perlu sampai meminta maaf padanya. Sebab, wanita paruh baya iti tak sepenuhnya salah. Dirinya memang bukan berasal dari keluarga yang akan diterima oleh keluarga Devandra. Irish berbelok ke ranjang anak-anaknya, memastikan mereka tidur nyenyak dan nyaman. Sekarang memang belum terlalu malam. Namun, semenjak si kembar lahir, Arthur membuat aturan jika mereka harus tidur lebih awal, mengikuti waktu tidur Kenneth dan Kennedy. Itu karena Kenneth dan Kennedy sering terbangun di tengah malam. Kadang-kadang sampai beberapa kali. Dengan tidur lebih awal juga, setidaknya Irish bisa mendapatkan jatah istirahat yang seharusnya. Meskipun sebenarnya Irish tak pernah bisa

    Huling Na-update : 2025-03-04
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Dalang yang Sama

    Irish tak ingin terlihat ketakutan, namun tanpa bisa dicegah sekujur tubuhnya sudah gemetar. Ia tak terlalu bodoh untuk menebak alasan Mario ada di sini. Belum lagi, ekspresi lelaki itu juga sangat mendukung. Dan orang yang ingin bertamu baik-baik tak akan datang jam segini. Irish tak pernah bersinggungan dengan Mario selain jika ada keperluan yang sangat penting. Yang memiliki masalah dengan Mario pastinya adalah Arthur. Entah apa yang terjadi hingga Arthur memecat Mario. Arthur tak pernah mau membahasnya. Diam-diam Irish memperhatikan sekitarnya. Berharap ada siapa pun yang dapat membantunya. Namun, hanya dirinya dan Mario yang berada di sini. Orang-orang yang katanya Arthur minta berjaga di sekitar sni juga tak terlihat sama sekali. “Kenapa Nyonya sangat tegang? Saya hanya ingin menyapa,” Mario menampilkan senyum mengerikan. Nada bicara Mario masih terdengar sopan seperti biasanya. Namun, tak sejalan dengan kalimat dan ekspresi lelaki itu. Ketika Mario mulai merangsek maju,

    Huling Na-update : 2025-03-05
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Puncak Patah Hati

    “Aku yakin Irish tidak benar-benar menggugurkan anakku. Billy pasti melakukan sesuatu untuk memanipulasinya!”“Billy mengacaukan segalanya! Dia tiba-tiba mendekati Irish dan bersikap seperti pahlawan kesiangan!”“Apa maksudnya memberi butik untuk Irish?! Dia pikir aku tidak mampu memberikannya pada Irish? Asal Irish meminta, aku akan memberikan apa pun!”“Akan aku bakar butik sialan itu!”Rekaman suara Arthur yang sedang mengamuk itu terus berputar di kepala Irish meskipun sebenarnya rekaman tersebut telah usai. Meskipun suara itu seperti suara orang mabuk, Irish sangat mengenalnya. Itu memang suara suaminya. Bahkan, kalimat-kalimat makian yang Irish dengar juga memperjelas siapa si pemilik suara. Irish nyaris terhuyung jika tidak berpegangan pada tembok di belakangnya. Kenyataannya ini jauh lebih mengejutkan dibanding ketika ia tahu Mario ingin membunuhnya. Berulang kali Billy mengatakan jika kemungkinan Arthur terlibat dalam insiden kebakaran yang terjadi di butiknya. Namun, Irish

    Huling Na-update : 2025-03-07
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kepercayaan yang Dikhianati

    [“Nomor yang Anda tuju tidak ada dihubungi. Mohon coba beberapa saat lagi.”][“Nomor yang Anda tuju tidak ada dihubungi. Mohon coba beberapa saat lagi.”]Berulang kali Arthur mencoba menghubungi Irish, namun hasilnya tetap sama. Tak ada jawaban dari wanita itu. Entah pesan atau telepon, semuanya diabaikan. Bahkan, sekarang ponsel wanita itu malah tidak bisa dihubungi. Padahal biasanya ponsel Irish selalu aktif. Siang hari kemarin, saat dirinya baru tiba di Surabaya, Irish masih membalas pesannya seperti biasa. Wanita itu juga mengingatkan dirinya agar tidak terlambat makan dan istirahat cukup. Namun, setelah pulang dari kantor cabang, Irish sudah tidak merespon pesan maupun telepon darinya. Sudah lebih dari setengah hari berlalu sejak Arthur mengirim pesan semalam. Namun, ponsel Irish masih belum aktif juga. Biasanya, meskipun kehabisan baterai, Irish tak akan membiarkan ponselnya nonaktif se lama ini. Orang-orang yang ia minta berjaga di sekitar rumahnya pun tak bisa dihubungi. “A

    Huling Na-update : 2025-03-07
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Selamat Tinggal

    “Masih berani kamu datang ke sini?!”Irish menatap tangannya yang baru saja mendarat di wajah Arthur. Ia tak berniat menampar lelaki itu. Namun, melihat kedatangan Arthur membuat emosinya terbakar. Sehingga Irish tak bisa mengontrol pergerakannya sendiri. Tetapi, ia tidak menyesal. Irish yakin Arthur sudah mengetahui apa yang menimpanya semalam. Dan seharusnya, lelaki itu tak perlu menemuinya lagi. Melihat wajah Arthur membuat sakit di hatinya kian terasa. Apalagi lelaki itu memasang ekspresi seolah tak tahu apa-apa. Mengabaikan nyeri di wajahnya, Arthur pun menyentuh bahu Irish. “Ada apa, Sayang? Kamu dan anak-anak baik-baik saja, ‘kan? Maaf aku baru datang. Aku dengar Mario menyerangmu.”Irish tertawa sinis. “Hanya mendengar? Atau itu perintahmu?”Billy memang mengatakan kemungkinan besar Arthur bukanlah dalang dari penyerangan Mario semalam. Irish pun tak tahu kebenarannya. Akan tetapi, yang dirinya tahu selama ini, Mario sangat loyal pada Arthur. Apa pun yang lelaki itu perintah

    Huling Na-update : 2025-03-08
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kehilangan Separuh Jiwa

    Sembari menghapus air matanya yang meleleh tanpa ia sadari, Irish bergegas pergi dari rumah ayahnya. Keadaan di luar kamarnya sepi, seperti yang dirinya inginkan. Mobil Billy menunggunya di area yang cukup jauh dari rumahnya. Katanya area tersebut tak terjamah CCTV. Karina dan Tristan masih menunggu di samping mobil. Sedangkan Kenneth dan Kennedy sudah berada di dalam mobil Ketiganya berpelukan singkat. Sebagai tanda perpisahan. Padahal sebenarnya mereka masih bisa bertemu kapan pun. “Hati-hati. Masalah Arthur, biar kami yang urus,” ucap Karina sebelum melepas rengkuhannya. “Terima kasih. Maaf mengganggu istirahat kalian.” Setelah mengatakan itu, Irish bergegas masuk ke mobil Billy. “Tidak ada yang tertinggal?” tanya Billy yang sudah menggendong Kennedy. Sedangkan Kenneth berada di car seat bayi di samping lelaki itu. Irish menggeleng samar. “Aku tidak membawa apa pun.”Billy langsung meminta supirnya melajukan mobil. “Oke. Kakek sudah menyiapkan semuanya. Kamu memang tak perlu

    Huling Na-update : 2025-03-09
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Penyakit Rindu

    “Bagaimana pun caranya, cari keberadaan istri dan anak-anakku secepatnya. Atau kalian akan aku pecat!” titah Arthur pada asisten dan lima orang anak buahnya. Sudah seminggu berlalu dan tidak ada satu pun anak buahnya yang berhasil menemukan Irish. Memang tak ada petunjuk mengenai keberadaan istri dan anak-anaknya. Meskipun begitu, seharusnya mereka tetap bisa menemukan petunjuk. Satu minggu bukan waktu yang singkat. “Baik, Tuan!” jawab seluruh anak buah Arthur secara bersamaan sebelum melenggang pergi dari ruangan sang tuan. Hanya asisten baru Arthur yang tersisa di sana. Sang asisten meletakkan sebuah undangan di atas meja Arthur. “Ada undangan dari Billy Mahesa. Acaranya pekan depan.”Arthur tak berminat melirik undangan tersebut sama sekali. Ia sedang tidak mau menghadiri acara tak penting, apalagi hanya undangan dari Billy. Fokusnya sekarang adalah mencari dan menemukan keberadaan Irish dan anak-anaknya. Bahkan, selama seminggu ini ia selalu menolak undangan di luar jam kerjany

    Huling Na-update : 2025-03-11

Pinakabagong kabanata

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Hanya Teguran Kecil

    Bukan hanya Arthur yang terkejut, Irish tampak jauh lebih terkejut lagi. Mendadak wanita itu menyentuh tangan Arthur, khawatir Arthur kalap dan memukul kakeknya. Dan benar saja, Arthur sudah menunjukkan gelagat akan mengamuk. Namun, orang-orang kakeknya lebih dulu datang. “Belum cukup Anda membunuh ayahku?! Anda juga ingin membunuh ibuku dan semua orang yang ada di sana?!” sentak Arthur dengan suara menggelegar. Beberapa orang sudah memegangi Arthur, seolah takut lelaki itu akan bertindak nekat. Melihat itu membuat Irish tak tega. Seharusnya tak perlu sampai seperti itu. Lelaki itu hanya ingin menuntut penjelasan darinya, bukan ingin menyakiti siapa pun. “Itu karena kamu membakar butik milik mendiang putriku. Ibunya Irish. Kamu yang menggunakan cara kotor untuk menjerat cucuku, itu hanya balasan kecil yang aku berikan. Rumahmu tidak rata dengan tanah seperti butik milik putriku!” balas Prayoga tak kalah tegas. “Aku menentang hubunganmu dan Irish. Selama ini kamu hanya menyakiti cu

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kamu Milikku Selamanya

    Arthur menjadi tamu terakhir yang tiba di pesta yang diselenggarakan oleh Prayoga Mahesa. Ekspresi malas dan enggan tampak jelas di wajahnya. Namun, Arthur terpaksa mendatangi pesta tak penting ini demi mencari keberadaan Irish. Asistennya mengatakan jika supir taksi online yang Irish tumpangi saat melarikan diri itu pernah menemui Billy dan pergi bersama. Sejak awal, Arthur sudah curiga jika Billy ada kaitannya dengan menghilangnya Irish dan anak-anaknya. Dan ia harus menemukan Irish di sini. Arthur dan sekretarisnya menempati satu-satunya meja yang kosong di dekat pintu masuk. Karena saat ini sudah detik-detik menjelang waktu pembukaan acara, tidak perlu ada basa-basi tak penting. Arthur bisa langsung duduk dan mengabaikan beberapa orang yang menyapanya. “Ck! Kenapa acaranya lama sekali?!” Belum sampai 10 menit duduk, Arthur sudah mulai menggerutu. Arthur hanya ingin melihat Irish. Namun, sejauh mata memandang, ia belum menemukan keberadaan wanita itu. Entah karena memang Irish

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Penyakit Rindu

    “Bagaimana pun caranya, cari keberadaan istri dan anak-anakku secepatnya. Atau kalian akan aku pecat!” titah Arthur pada asisten dan lima orang anak buahnya. Sudah seminggu berlalu dan tidak ada satu pun anak buahnya yang berhasil menemukan Irish. Memang tak ada petunjuk mengenai keberadaan istri dan anak-anaknya. Meskipun begitu, seharusnya mereka tetap bisa menemukan petunjuk. Satu minggu bukan waktu yang singkat. “Baik, Tuan!” jawab seluruh anak buah Arthur secara bersamaan sebelum melenggang pergi dari ruangan sang tuan. Hanya asisten baru Arthur yang tersisa di sana. Sang asisten meletakkan sebuah undangan di atas meja Arthur. “Ada undangan dari Billy Mahesa. Acaranya pekan depan.”Arthur tak berminat melirik undangan tersebut sama sekali. Ia sedang tidak mau menghadiri acara tak penting, apalagi hanya undangan dari Billy. Fokusnya sekarang adalah mencari dan menemukan keberadaan Irish dan anak-anaknya. Bahkan, selama seminggu ini ia selalu menolak undangan di luar jam kerjany

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kehilangan Separuh Jiwa

    Sembari menghapus air matanya yang meleleh tanpa ia sadari, Irish bergegas pergi dari rumah ayahnya. Keadaan di luar kamarnya sepi, seperti yang dirinya inginkan. Mobil Billy menunggunya di area yang cukup jauh dari rumahnya. Katanya area tersebut tak terjamah CCTV. Karina dan Tristan masih menunggu di samping mobil. Sedangkan Kenneth dan Kennedy sudah berada di dalam mobil Ketiganya berpelukan singkat. Sebagai tanda perpisahan. Padahal sebenarnya mereka masih bisa bertemu kapan pun. “Hati-hati. Masalah Arthur, biar kami yang urus,” ucap Karina sebelum melepas rengkuhannya. “Terima kasih. Maaf mengganggu istirahat kalian.” Setelah mengatakan itu, Irish bergegas masuk ke mobil Billy. “Tidak ada yang tertinggal?” tanya Billy yang sudah menggendong Kennedy. Sedangkan Kenneth berada di car seat bayi di samping lelaki itu. Irish menggeleng samar. “Aku tidak membawa apa pun.”Billy langsung meminta supirnya melajukan mobil. “Oke. Kakek sudah menyiapkan semuanya. Kamu memang tak perlu

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Selamat Tinggal

    “Masih berani kamu datang ke sini?!”Irish menatap tangannya yang baru saja mendarat di wajah Arthur. Ia tak berniat menampar lelaki itu. Namun, melihat kedatangan Arthur membuat emosinya terbakar. Sehingga Irish tak bisa mengontrol pergerakannya sendiri. Tetapi, ia tidak menyesal. Irish yakin Arthur sudah mengetahui apa yang menimpanya semalam. Dan seharusnya, lelaki itu tak perlu menemuinya lagi. Melihat wajah Arthur membuat sakit di hatinya kian terasa. Apalagi lelaki itu memasang ekspresi seolah tak tahu apa-apa. Mengabaikan nyeri di wajahnya, Arthur pun menyentuh bahu Irish. “Ada apa, Sayang? Kamu dan anak-anak baik-baik saja, ‘kan? Maaf aku baru datang. Aku dengar Mario menyerangmu.”Irish tertawa sinis. “Hanya mendengar? Atau itu perintahmu?”Billy memang mengatakan kemungkinan besar Arthur bukanlah dalang dari penyerangan Mario semalam. Irish pun tak tahu kebenarannya. Akan tetapi, yang dirinya tahu selama ini, Mario sangat loyal pada Arthur. Apa pun yang lelaki itu perintah

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kepercayaan yang Dikhianati

    [“Nomor yang Anda tuju tidak ada dihubungi. Mohon coba beberapa saat lagi.”][“Nomor yang Anda tuju tidak ada dihubungi. Mohon coba beberapa saat lagi.”]Berulang kali Arthur mencoba menghubungi Irish, namun hasilnya tetap sama. Tak ada jawaban dari wanita itu. Entah pesan atau telepon, semuanya diabaikan. Bahkan, sekarang ponsel wanita itu malah tidak bisa dihubungi. Padahal biasanya ponsel Irish selalu aktif. Siang hari kemarin, saat dirinya baru tiba di Surabaya, Irish masih membalas pesannya seperti biasa. Wanita itu juga mengingatkan dirinya agar tidak terlambat makan dan istirahat cukup. Namun, setelah pulang dari kantor cabang, Irish sudah tidak merespon pesan maupun telepon darinya. Sudah lebih dari setengah hari berlalu sejak Arthur mengirim pesan semalam. Namun, ponsel Irish masih belum aktif juga. Biasanya, meskipun kehabisan baterai, Irish tak akan membiarkan ponselnya nonaktif se lama ini. Orang-orang yang ia minta berjaga di sekitar rumahnya pun tak bisa dihubungi. “A

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Puncak Patah Hati

    “Aku yakin Irish tidak benar-benar menggugurkan anakku. Billy pasti melakukan sesuatu untuk memanipulasinya!”“Billy mengacaukan segalanya! Dia tiba-tiba mendekati Irish dan bersikap seperti pahlawan kesiangan!”“Apa maksudnya memberi butik untuk Irish?! Dia pikir aku tidak mampu memberikannya pada Irish? Asal Irish meminta, aku akan memberikan apa pun!”“Akan aku bakar butik sialan itu!”Rekaman suara Arthur yang sedang mengamuk itu terus berputar di kepala Irish meskipun sebenarnya rekaman tersebut telah usai. Meskipun suara itu seperti suara orang mabuk, Irish sangat mengenalnya. Itu memang suara suaminya. Bahkan, kalimat-kalimat makian yang Irish dengar juga memperjelas siapa si pemilik suara. Irish nyaris terhuyung jika tidak berpegangan pada tembok di belakangnya. Kenyataannya ini jauh lebih mengejutkan dibanding ketika ia tahu Mario ingin membunuhnya. Berulang kali Billy mengatakan jika kemungkinan Arthur terlibat dalam insiden kebakaran yang terjadi di butiknya. Namun, Irish

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Dalang yang Sama

    Irish tak ingin terlihat ketakutan, namun tanpa bisa dicegah sekujur tubuhnya sudah gemetar. Ia tak terlalu bodoh untuk menebak alasan Mario ada di sini. Belum lagi, ekspresi lelaki itu juga sangat mendukung. Dan orang yang ingin bertamu baik-baik tak akan datang jam segini. Irish tak pernah bersinggungan dengan Mario selain jika ada keperluan yang sangat penting. Yang memiliki masalah dengan Mario pastinya adalah Arthur. Entah apa yang terjadi hingga Arthur memecat Mario. Arthur tak pernah mau membahasnya. Diam-diam Irish memperhatikan sekitarnya. Berharap ada siapa pun yang dapat membantunya. Namun, hanya dirinya dan Mario yang berada di sini. Orang-orang yang katanya Arthur minta berjaga di sekitar sni juga tak terlihat sama sekali. “Kenapa Nyonya sangat tegang? Saya hanya ingin menyapa,” Mario menampilkan senyum mengerikan. Nada bicara Mario masih terdengar sopan seperti biasanya. Namun, tak sejalan dengan kalimat dan ekspresi lelaki itu. Ketika Mario mulai merangsek maju,

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kita dalam Bahaya?

    “Kemarin mama menemuimu? Mama mengancammu lagi?” tanya Arthur di tengah keheningan malam. Irish yang baru keluar dari toilet spontan menoleh. Ia mengira Arthur sudah tidur. “Mama hanya menjenguk Kenneth dan Kennedy.”Irish tak enak jika harus mengatakan Maudy juga meminta maaf padanya. Ia hanya ingin diterima, tetapi Maudy tak perlu sampai meminta maaf padanya. Sebab, wanita paruh baya iti tak sepenuhnya salah. Dirinya memang bukan berasal dari keluarga yang akan diterima oleh keluarga Devandra. Irish berbelok ke ranjang anak-anaknya, memastikan mereka tidur nyenyak dan nyaman. Sekarang memang belum terlalu malam. Namun, semenjak si kembar lahir, Arthur membuat aturan jika mereka harus tidur lebih awal, mengikuti waktu tidur Kenneth dan Kennedy. Itu karena Kenneth dan Kennedy sering terbangun di tengah malam. Kadang-kadang sampai beberapa kali. Dengan tidur lebih awal juga, setidaknya Irish bisa mendapatkan jatah istirahat yang seharusnya. Meskipun sebenarnya Irish tak pernah bisa

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status