Share

Asisten atau Penggoda?

Author: Young Lady
last update Last Updated: 2025-02-26 16:35:53

“Cari siapa?” tanya Irish dengan sebelah alis terangkat melihat wanita yang tiba-tiba bertamu ke rumahnya.

Irish tak mengenal wanita yang berdiri di hadapannya ini. Akan tetapi, mobil Arthur yang terparkir di depan rumahnya membuatnya heran. Ia tidak mungkin salah lihat. Irish hapal warna dan jenis mobil itu hingga plat nomor mobil tersebut.

Yang membuat Irish lebih heran lagi adalah pakaian mencolok wanita itu. Pakaiannya terlalu terbuka dengan makeup tebal. Mungkinkah wanita ini seorang artis atau penyanyi? Namun, Irish merasa wajah wanita itu tak familiar sama sekali.

“Perkenalkan, saya Mona. Asisten baru Pak Arthur,” jawab wanita bernama Mona itu sembari mengulurkan tangan pada Irish.

Bukan hanya Irish saja yang menelisik penampilan mencolok wanita itu. Sebaliknya, Mona juga mengamati penampilan Irish. Membandingkan dengan penampilannya sendiri. Agak tak menyangka Arthur yang luar biasa itu memiliki istri yang biasa saja.

Makeup yang Irish pakai memang tdak setebal makeup Mon
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Temani Aku

    “Tidak. Dia ada di luar. Katakan saja,” jawab Irish sembari menoleh ke belakang. Memastikan pintu kamarnya masih tertutup rapat. Firasat Irish mendadak tak enak, entah kenapa. Billy jarang menghubunginya semenjak ia berganti ponsel. Sejak terakhir kali mereka bertemu, baru kali ini keduanya saling berkomunikasi. Irish tak berani menghubungi Billy tanpa alasan yang jelas karena takut mengganggu. [“Aku sudah menemukan bukti tentang kebakaran yang terjadi di butikmu. Aku yakin kalau—”]“Siapa yang meneleponmu?” tanya Arthur yang sudah memeluk Irish dari belakang. Irish terkesiap. Ia tidak mendengar suara pintu terbuka ataupun langkah kaki. Tiba-tiba Arthur sudah memeluknya. Ponselnya nyaris terpental, namun Arthur lebih dulu menangkapnya. Ia panik saat Arthur melihat layar ponselnya. Untungnya, Billy telah mematikan panggilan tersebut. Belakangan ini Arthur memang tidak marah lagi meskipun tahu dirinya beberapa kali bertemu dengan Billy. Akan tetapi, bukan berarti semuanya akan baik-

    Last Updated : 2025-02-27
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Minta Maaf atau Karirmu Hancur!

    Irish mencari nomor telepon Billy berulang kali, namun tetap tak dapat menemukannya. Untuk riwayat chat, memang tidak ada karena ia sudah menghapus semuanya. Meminimalisir masalah jika Arthur mengecek ponsel ini, meskipun ia tak yakin lelaki itu akan membuang waktu untuk menyentuh ponselnya. “Apa jangan-jangan Arthur membuka ponselku?” gumam Irish yang masih berusaha menemukan nomor kontak Billy. Irish yakin tak mungkin dirinya menghapus nomor telepon Billy. Setelah lelaki itu meneleponnya semalam, ia belum mengutak-atik ponselnya lagi. Yang dirinya hapus hanya riwayat chat whatsapp mereka. Bukan nomor kontak lelaki itu. “Bagaimana dia bisa membuka ponselku?” monolog Irish lagi. Ponselnya menggunakan kata sandi yang seharusnya tidak Arthur ketahui. Hari ulang tahun ibu kandungnya. Namun, jika bukan lelaki itu yang mengutak-atik ponselnya, tak ada orang lagi yang kemungkinan melakukannya. Terlebih, belakangan ini ia tidak pergi ke mana-mana. Setelah memutar otak untuk menemukan ri

    Last Updated : 2025-02-27
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Selamanya Hanya Kamu

    Suara Arthur yang menggelegar membuat atensi beberapa orang teralih pada mereka. Apalagi dengan posisi Elyza yang seakan setengah bersujud di depan kaki Irish. Apa pun masalah di antara Arthur dan Elyza, seharusnya tak perlu sampai seperti ini. Memang tak ada yang berani menatap ke sini secara terang-terangan. Namun, semua yang melintas pasti melirik dua kali ke sini. Irish menyadari itu dari ekor matanya. Sebenci apa pun dirinya pada Elyza, ia juga tak mau wanita itu merasa dipermalukan seperti ini. “Aku minta maaf,” ucap Elyza sembari memegang kaki Irish. Dalam hatinya, Elyza bersumpah akan membalas semuanya. Ia tak terima diperlakukan seperti ini. Elyza sengaja memeluk kaki Irish kuat-kuat, sengaja ingin membuat keseimbangan wanita itu goyah. Elyza tak peduli jika perbuatannya akan mencelakai Irish. Arthur menyipitkan mata. Ia menyadari Elyza memeluk kaki Irish terlalu keras. Lelaki itu sedikit berjongkok dan langsung mendorong Elyza. Tak peduli perbuatannya menjadi tontonan, i

    Last Updated : 2025-02-28
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Aku Tidak Akan Memilih

    “Selamanya hanya kamu.” Sepenggal ucapan Arthur itu masih terngiang di benak Irish sampai detik ini. Hingga nyaris memasuki dini hari dan Irish malah tak bisa tidur. Sedangkan orang yang membuatnya kepikiran terlelap dengan damai di sampingnya. Dirinya yang berulang kali mengganti posisi pun tak mengusik ketenangan lelaki itu. Pengakuan Arthur memang bukan pengakuan cinta yang membuat hati berbunga-bunga. Namun, begini saja sudah cukup membuat Irish jauh lebih tenang. Setelah sekian lama bertanya-tanya tentang hubungan Arthur dan Elyza, akhirnya sekarang semuanya sudah terjawab. Irish merasa dirinya selalu bisa membedakan Arthur dan Ardian meskipun keduanya kembar identik. Sejak dulu, ia memang sering melihat Elyza datang ke rumah Arthur, ia pikir wanita itu menemui Arthur. Ternyata dirinya salah sangka. “Kenapa aku tidak bisa membedakan mereka?” gumam Irish dengan tatapan menerawang. Bukan sekali dua kali Irish melihat Elyza dan Ardian berduaan di rumah itu. Kala itu, ia

    Last Updated : 2025-02-28
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Irish Bukan Adikku

    “Bu Irish membutuhkan transfusi darah secepatnya. Stok golongan darah B rhesus negatif sedang kosong. Bapak bisa menghubungi pihak keluarga jika ada yang memiliki golongan darah sama dengan Bu Irish,” ucap dokter kandungan Irish pada Arthur. Pendarahan yang Irish alami sudah berhasil diatasi. Akan tetapi, masalah tidak berhenti sampai di sana. Wanita itu belum sadarkan diri dan kini membutuhkan donor darah. Arthur ingin menyelamatkan Irish jika bisa, namun golongan darahnya berbeda dengan Irish. “Aku akan mencari pendonornya secepatnya. Lakukan yang terbaik untuk istriku,” ucap Arthur yang tatapannya masih tampak kosong. “Pasti, Pak. Segera kabari kami jika sudah menemukan pendonornya,” jawab sang dokter sebelum kembali memeriksa keadaan Irish. Arthur melirik Irish sekilas sebelum bergegas keluar dari ruangan operasi. Terlalu khawatir dengan kondisi Irish, ia sampai belum menghampiri putra-putranya sama sekali. Namun, ia telah memastikan jika kedua putranya baik-baik saja.“Bagaim

    Last Updated : 2025-02-28
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Apa yang Kamu Tahu?

    “Irish bukan adik kandungku.”Tristan sudah berdiskusi dengan ibunya sebelum memberanikan diri untuk mengatakan ini pada Arthur. Irish melarangnya mengatakan ini pada siapa pun. Namun, sepertinya sudah waktunya Arthur mengetahui kenyataan ini sebelum lelaki itu curiga. Arthur yang hendak menyeka wajah Irish lagi menghentikan pergerakannya. Lelaki itu lantas menoleh dengan tatapan penuh makna. Tentunya, ia tak percaya. Keluarganya dan keluarga Irish sudah saling mengenal sejak lama. Tak mungkin hal sepenting ini tak dirinya ketahui. Arthur tahu bagaimana silsilah keluarga Irish. Tentunya, Irish adalah putri kandung Abimana dan Karina dan pastinya adik kandung Tristan. Kecuali, jika ternyata Tristan adalah anak pungut dalam keluarga itu karena lelaki itu dan Irish memang tak mirip.“Jangan bercanda. Pergilah tidur atau cari makanan. Aku tidak butuh omong kosongmu!” balas Arthur yang tak mempercayai ucapan Tristan. “Kalau kamu sudah bosan di sini, silakan pulang. Aku bisa menjaga Iris

    Last Updated : 2025-02-28
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Anak Wanita Simpanan

    Nama kakak tirinya yang disebut oleh Arthur membuat Irish menyadari jika Tristan lah yang membeberkan fakta tersebut pada Arthur. Meskipun itu termasuk lancang, Irish tidak akan marah. Sebab, memang sudah waktunya Arthur mengetahui identitasnya.“Ya. Aku adalah anak dari seorang wanita simpanan,” ucap Irish dengan sengaja, membongkar identitasnya. Arthur pasti marah besar mengetahui dirinya hanyalah anak dari seorang wanita simpanan yang bahkan tak pernah diakui statusnya. Dalam akta kelahirannya saja, yang tertera adalah nama Karina. Keberadaan ibu kandungnya seolah-olah tak dianggap. Itulah yang membuat siapa pun akan terkejut saat mengetahui jika Irish bukanlah putri kandung Karina. Sebab, di seluruh identitasnya, ibu kandungnya adalah Karina. Entah apa alasan ayah dan ibu dirinya membuat semuanya jadi seperti itu. Irish tak tahu apakah status pernikahan kedua orang tuanya jelas atau tidak. Sebab, ia tak pernah menemukan bukti tersebut. Apalagi dirinya malah diakui sebagai anak

    Last Updated : 2025-03-01
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Di Balik Ketenangan Arthur

    “Aku hanya ingin menjenguk cucu dan cicitku!”Ucapan Prayoga membuat Irish panik. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk membongkar semuanya. Paling tidak, ia harus sembuh dulu dan mengatakan semuanya sendiri. Cukup identitasnya yang tidak jelas saja yang terbongkar, sisanya jangan sampai terbongkar dulu. Irish melirik Arthur, meneliti ekspresi lelaki itu. Entah kenapa, ia belum menginginkan rahasia besarnya terbongkar sekarang. Padahal, seharusnya ia senang jika Prayoga dan Billy menjemputnya. Dengan begitu, Arthur tak akan mengganggunya lagi. “Biarkan mereka masuk!” titah Arthur pada anak buahnya yang menghalangi jalan Prayoga dan Billy. Seruan Arthur membuat Irish semakin terkejut. Biasanya, lelaki itu selalu mengusir Prayoga dan Billy setiap kali ingin bertemu dengannya. Namun, sekarang Arthur malah semudah itu mengizinkan Prayoga dan Billy masuk. Bahkan, tak terlihat sorot curiga meski Prayoga telah mengatakan ‘ingin menjenguk cucuku'. ‘Apa jangan-jangan Arthur sudah tahu? Kal

    Last Updated : 2025-03-01

Latest chapter

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Perasaan yang Berbalas

    “Selamat atas pembukaan butikmu. Mama akan mengajak teman-teman mama kemari. Mama yakin butikmu akan sukses,” tutur Maudy sembari menggandeng tangan Irish. “Terima masih, Ma. Kalau mama butuh gaun untuk acara apa pun, kabari aku. Aku akan menyiapkan yang terbaik,” jawab Irish seraya mengikuti langkah Maudy menelusuri butiknya yang baru saja diresmikan. Butuh waktu dua tahun hingga Irish yakin untuk kembali terjun ke dunia fashion. Sebenarnya, butik ini telah selesai dibangun sejak tahun lalu, namun karena masih banyak yang perlu dipersiapkan, peresmiannya baru dilaksanakan sekarang. Karina, Tristan, Billy, Prayoga hingga Maudy turut mempromosikan butik ini. Sedangkan Arthur sudah memesan beberapa jas untuk menghadiri beberapa acara besar, sekaligus membantu Irish promosi. Arthur juga telah merekomendasikan pakaian rancangan Irish pada beberapa kolega bisnisnya. Kini, butik Irish dipenuhi oleh teman-teman sosialita Maudy. Kejutan yang luar biasa bagi Irish. Sebab, ia tak menyang

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Rencana Licik yang Berhasil

    “Kemarilah. Kenapa mengintip di sana?” tanya Arthur yang mendapati keberadaan Irish dari ekor matanya. Irish yang sedang memperhatikan gerakan tangan terampil Arthur kontan tersentak. Lelaki itu sedang menyuapi Kenneth dan Kennedy secara bergantian. Ia hanya ke toilet sebentar setelah menyiapkan makanan untuk si kembar dan anak-anaknya malah sudah disuapi oleh Arthur. “Bisa bicara sebentar?” pinta Irish pada Arthur yang sedang menyuapi Kenneth dan Kennedy di balkon penthouse. “Bicara saja. Kamu tidak perlu meminta izin.” Arthur masih sibuk mengelap mulut putra-putranya yang belepotan. Irish mengelap tangannya yang basah, lalu menyusul ke balkon. Ia duduk di samping Arthur, kemudian mengambil alih mangkuk makanan Kenneth dan menyuapi sang putra. Sedangkan Arthur berlanjut menyuapi Kennedy yang sudah tidak sabaran. “Biar aku yang menyuapi anak-anak. Kamu makan juga. Sekarang sudah siang,” ucap Arthur sembari menatap Irish sekilas. “Nanti saja. Aku masih kenyang,” jawab Irish semba

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Batal Cerai?

    Arthur masih berbaring dengan posisi membelakangi pintu spontan menoleh ke sumber suara. Bukan suara mamanya yang terdengar, melainkan suara Irish. Dan benar-benar saja, ketika dirinya berbalik, Irish yang berdiri di depan pintu sembari membawa anak-anaknya di dalam stroller. “Ya sudah kalau kamu tidak menerima kami di sini, kami akan pergi.” Irish berpura-pura berbalik dan mendorong stroller si kembar, seolah-olah benar-benar akan pergi. Arthur spontan bangkit dan berakhir meringis karena tubuhnya masih nyeri. Irish yang hendak bermain-main dengan Arthur pun akhirnya dibuat khawatir dan langsung menghampiri lelaki itu. Lalu, membantu Arthur duduk dengan benar. “Mana yang sakit? Kenapa kamu bergerak sekaligus begitu? Apa aku harus menghubungi dokter?” berondong Irish yang tampak benar-benar khawatir. Arthur baru keluar dari rumah sakit kemarin. Lelaki itu belum benar-benar pulih. Pergerakan mendadak mungkin dapat membuat luka Arthur semakin parah. Irish hendak merogoh tasnya dan m

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Hanya Ingin Irish

    Tangan Maudy nyaris mendarat di wajah Irish, namun Irish lebih dulu menangkis tangan wanita paruh baya itu. Ia dapat membaca pergerakan Maudy dan tentu saja ia tak akan membiarkan itu terjadi. Meskipun saat ini dirinya memang bersalah atas kecelakaan Arthur. “Kamu mulai berani, hah?!” bentak Maudy sembari menarik tangannya yang masih dipegang oleh Irish. “Mama tidak mau menyapaku dulu? Sudah lama kita tidak bertemu.” Irish menyunggingkan senyum tipis. Ia tetap bersikap santai, berbanding terbalik dengan Maudy yang tampak sangat murka. “Mama mau minum apa? Sudah sarapan atau belum? Mau sarapan bersamaku?” tawar Irish yang sebenarnya tak memiliki apa pun untuk disuguhkan pada Maudy. Irish melakukan ini hanya untuk basa-basi saja sekaligus mencairkan suasana. Walaupun tampaknya Maudy sudah tidak mau diajak berbasa-basi lagi. Apalagi dengan banyaknya orang yang wanita paruh baya itu bawa. Ini seperti penggerebekan. Irish sudah bisa menebak jika Maudy akan bersikap seperti ini saat me

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Gengsi untuk Mengakui

    “Aku minta maaf. Dugaanku membuat rumah tangga kalian berantakan,” sesal Billy karena selama ini bersikukuh jika Arthur ingin mencelakai Irish. Billy pun tak menduga jika Elyza se licik ini sampai bisa merencanakan semuanya dengan mulus dan menjadikan Arthur sebagai kambing hitam. Billy sampai terkecoh dan mengira Arthur adalah dalang dari semuanya karena seluruh bukti mengarah pada lelaki itu. “Tidak apa-apa. Hubungan kami memang sudah berantakan sejak lama,” jawab Irish dengan senyum kaku. “Aku mau lihat buktinya. Apa saja yang dia katakan?” Irish memilih mengalihkan pembicaraan. Tak ingin memperpanjang pembahasan tentang rumah tangganya. Billy membuka tas dan menyalakan laptopnya. Ia langsung membuka file berisi bukti-bukti tentang keterlibatan Elyza dalam insiden di butik Irish. Bukan itu saja. Namun, juga beberapa insiden yang menimpa Irish. Semuanya karena perbuatan Elyza. Bahkan, orang yang menabrak Irish dan berujung menabrak Arthur hingga membuat lelaki itu lumpuh. Pemil

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kembali Satu Ranjang

    “Apa maksudmu?” tanya Arthur dengan kening mengerut. “Aku akan ikut denganmu.” Tanpa menunggu respon Arthur, Irish langsung masuk ke bangku bagian belakang mobil lelaki itu. Irish sudah memikirkan ini matang-matang. Ia memang ingin merawat Arthur. Meskipun Arthur tinggal bersama Maudy, ia tetap akan tinggal di tempat lelaki itu berada. Ini sebagai bentuk tanggungjawab dan ungkapan terima kasihnya pada Arthur. Barusan, Irish menelepon kakeknya dan meminta izin untuk tinggal bersama Arthur selama proses pemulihan lelaki itu. Entah sampai kapan, ia belum tahu pasti. Yang jelas, untuk saat ini ia benar-benar ingin merawat Arthur dulu hingga keadaan lelaki itu membaik. Cukup sulit mendapat izin dari Paryoga. Oleh karena itu, Irish agak lama berada di toilet saat bertelepon. Namun, pada akhirnya izin yang dirinya inginkan tetap ia dapatkan. Saat keluar dari sana, ia malah hampir tertinggal. Sedangkan dirinya tak tahu di mana tempat tinggal Arthur sekarang. “Kenapa kalian sangat tidak s

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Yang Penting Aku Masih Hidup

    “Itu yang membuatmu di sini sekarang?” tanya Arthur sembari terkekeh pelan. Irish yang hendak menyimpan baskom di toilet spontan kembali berbalik dan melangkah ke bangsal Arthur. Ia menggeleng samar. Dirinya berada di sini bukan karena keadaan Arthur, bukan karena rasa bersalahnya. Namun, karena dirinya memang ingin berada di sini. “Bukan karena itu. Aku memang ingin merawatmu,” jawab Irish yang sudah jatuh berlutut di samping bangsal Arthur. Ia menyentuh tangan lelaki itu yang terpasang infus. Arthur mendengus pelan. “Berarti aku memang lumpuh? Kenapa diam saja? Kamu takut?”Irish mengangkat kepalanya. Membalas tatapan Arthur dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Ia dapat melihat dengan jelas kekecewaan di mata lelaki itu. Kondisi kaki lelaki itu pasti menjadi pukulan besar bagi Arthur dan akan menghambat banyak hal ke depannya. Sungguh, jika bisa bertukar posisi, Irish tak ingin Arthur menyelamatkannya hari itu. Biarlah dirinya yang celaka sebab tabrakan tersebut terjadi karena k

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Seperti Putra Tidur

    Saat menoleh ke belakang, Irish terbelalak melihat Arthur yang sudah membuka mata dan kini menggenggam tangannya. Ia mengerjapkan matanya, tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Namun, genggaman pada tangannya saat ini membuatnya tersadar jika ini nyata. “Apa sekarang wajahku menyeramkan?” tanya Arthur dengan suara serak dan satu alis terangkat. Irish spontan kembali melangkah ke arah Arthur dan memeluk lelaki itu. Air matanya menetes tanpa bisa dicegah. Lama-kelamaan isak tangisnya mulai terdengar. Ini benar-benar nyata, bukan bagian dari khayalannya. Bukan sekadar kelegaan yang dirinya rasakan. Perasaan menyiksa itu kini sepenuhnya hilang. “Akhirnya kamu sadar,” gumam Irish di sela isak tangisnya. Selama seminggu ini, Irish tak berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Apalagi melihat kondisi Arthur yang tak menunjukkan perubahan signifikan. Rasanya, ia ingin bertukar posisi dengan lelaki itu. Sebab, memang seharusnya dirinya yang celaka. Arthur mengangkat tangan kirinya

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Jangan Menghukum Dirimu Sendiri

    “Apa ini bagian dari rencanamu juga?” gumam Billy sembari menatap Arthur yang masih memejamkan mata. Billy berhasil memaksa Irish untuk pulang dan istirahat di rumah. Sebagai gantinya, ia yang menjaga Arthur di sini. Arthur sudah dipindahkan ke ruang perawatan VVIP. Namun, hingga saat ini lelaki itu belum sadarkan diri. Dan Irish sudah berulang kali menanyakan kondisi Arthur melalui whatsapp. Billy yang baru kembali dari kantin rumah sakit langsung menarik kursi di samping bangsal Arthur. Ia mengamati wajah dan tubuh Arthur. Bukan hanya patah kaki, tangan kanan Arthur juga patah. Wajah lelaki itu penuh luka dengan kening yang diperban. “Kamu sangat bodoh kalau ini bagian dari rencanamu juga. Kamu bisa mati dan belum tentu Irish bersedia kembali padamu,” monolog Billy pada Arthur yang masih tak sadarkan diri. Arthur terlalu sering membuat skenario untuk menarik perhatian Irish. Oleh karena itu, Billy sedikit curiga jika ini adalah bagian dari rencana Arthur juga. Sebab, lelaki itu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status