“Ibu, tolonglah berdiri! Jangan Ibu kotori tangan dan jiwa Ibu dengan bersujud padaku. Bu, aku hanya manusia biasa yang juga punya salah dan khilaf. Aku bukan Tuhanmu, Bu!" ucap Dina seraya memegang ke dua pundak ibu dan meminta ibu untuk segera berdiri.“Kamu janji dulu pada, Ibu, kalau kamu tidak akan pergi hari ini. Dina, tolong pikirkan perasaan, Ibu, pikirkan juga anakmu yang masih bayi. Dina ... Ibu mohon,” ucap ibu lagi dan Dina tetap diam saja pandangannya kosong.Aku tahu, apa yang dirasakannya. Dia pun bingung harus menjawab apa. Di satu sisi hatinya sakit dan di sisi lain dia ingin cepat-cepat pergi menjauh dari tempat yang membuatnya terluka.“Ayo, Bu, berdiri kasihan Dina kalau Ibu terus begini! Dina susah menggendong cucu Ibu. Kasihan pasti kakinya pegal. Ayo, Bu, aku bantu berdiri!" ajak Mbak Susi. Ibu tetap menggeleng dan tidak mau menjauh dari kakinya Dina.“Baiklah, Bu, akan aku pertimbangkan lagi, tapi tolong sekarang Ibu berdiri jangan sujud di kakiku, Bu. Aku mo
Terakhir Diperbarui : 2025-03-12 Baca selengkapnya