Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Pembalasan Tuan Muda Terkuat: Chapter 301 - Chapter 310

508 Chapters

Bab 301 - Penerobosan Ranah Kecil

Meski begitu, Ryan memutuskan untuk menunggu dan melihat langkah selanjutnya dari organisasi pembunuh legendaris itu. Ia tak ingin gegabah mengambil tindakan, tapi jika mereka berani menyentuh orang-orang terdekatnya, bahkan neraka pun tak akan mampu menampung jiwa-jiwa yang akan ia kirim. Dengan gerakan santai, Ryan mengeluarkan batu giok naga dari sakunya. Cahaya samar berpendar dari permukaan benda misterius itu saat ia mengambil posisi bersila. 'Sudah waktunya menaikkan tingkat kultivasiku,' pikirnya sambil memejamkan mata. Hari ini ia bertekad menerobos ke tingkat ketiga ranah Foundation Establishment. Batu giok naga melayang dengan anggun, berputar mengelilingi tubuhnya seperti satelit yang mengitari planet. Energi spiritual yang telah diserap dari liontin giok mengalir deras, memenuhi seluruh vila dengan aura yang begitu pekat hingga udara terasa berat. Ryan mengeluarkan dua butir pil dari sakunya–Pil Jiwa tingkat tujuh yang telah ia buat beberapa hari lalu. Begitu
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 302 - Kecurigaan Adel

Setelah memikirkan banyak hal, Ryan melihat waktu telah menunjukkan pukul 2 pagi. Ia memutuskan untuk beristirahat setelah penerobosan ranah yang menguras tenaga ini. Keesokan paginya, tepat pukul delapan, sebuah mobil mewah berhenti di depan villa. Adel melangkah keluar dengan anggun, koper bermerek mahal terseret di belakangnya. Sebagai perwakilan Golden Dragon Group di Kota Riverpolis, Adel akan bertanggung jawab atas seluruh operasi bisnis di sini. Perusahaan mereka kini menjadi perbincangan hangat, produk-produknya bahkan dijual dengan harga sepuluh kali lipat di pasar gelap! Adel tersenyum bangga mengingat kesuksesan ini. Golden Dragon Group telah resmi menjadi pemain utama dalam industri farmasi, dan sebagai wakil direktur, ia akan memastikan momentum ini terus berlanjut. Dengan lincah ia memasukkan kode yang Ryan kirimkan sebelumnya. Pintu terbuka tanpa suara, mempersilakan sang putri muda melangkah masuk ke wilayah kekuasaannya. Setelah meletakkan kopernya di lant
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 303 - Selly Memohon

"Ya, dia memilikinya sejak muda," Ryan mengangguk santai. "Apa yang salah?" "Aneh..." Adel semakin mengerutkan keningnya. "Itu seharusnya tidak ada." Ryan mengangkat alisnya bingung. Namun kata-kata Adel selanjutnya bagaikan petir yang menyambar di siang bolong. "Ryan," Adel menatapnya dengan ekspresi serius, "aku yang menangani jenazah orang tuamu lima tahun lalu. Aku sendiri yang mengurus pemakaman mereka. Dan aku bisa mengingat dengan sangat jelas–tidak ada tahi lalat di leher ibumu saat itu." "Kau... kau yakin?" Ryan mencengkeram tangan Adel, jantungnya berdegup kencang. "Ya." Adel mengangguk mantap. "Itu pertama kalinya aku berhadapan dengan jenazah. Aku sangat ketakutan waktu itu, jadi setiap detail terpatri kuat dalam ingatanku. Bahkan selama beberapa bulan, adegan itu terus muncul dalam mimpiku!" "Mungkinkah ibumu menghilangkan tahi lalat itu sebelum... sebelum kejadian itu?" Adel bertanya ragu. "Semua fitur wajahnya sama persis seperti di foto, kecuali tahi lalat itu."
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 304 - Informasi Dari Eagle Squad

Pukul dua siang, di ruang pertemuan khusus markas Eagle Squad, Patrick dan Sammy Lein telah menunggu dengan setumpuk berkas rahasia. "Tuan Ryan, ini semua rincian tentang insiden Paviliun Riverside yang dimiliki Eagle Squad," Patrick meletakkan dokumen itu di hadapan Ryan. "Terima kasih." Patrick dan Sammy Lein saling pandang tak percaya. Kata "terima kasih" begitu langka dari mulut Ryan hingga mereka curiga apakah ini pertanda kiamat! Mengabaikan keterkejutan keduanya, Ryan membolak-balik berkas dengan teliti. Dua puluh menit berlalu dalam keheningan sebelum ia mengangkat wajahnya. "Apakah kalian yakin orang tuaku sudah meninggal?" Ekspresi Sammy Lein berubah aneh. "Tuan Ryan, laporan kematian sudah dikeluarkan. Bagaimana mungkin itu palsu?" "Namun," Ryan menatap tajam, "aku mengetahui bahwa seseorang mungkin telah menukar jenazah mereka." "Apa?!" Meski terkejut, kedua pria itu paham ini bukan hal mustahil. Terkadang tahanan penting memang "dimatikan" secara resmi sebelum
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 305 - Kesepakatan Dengan Winston

Setengah jam kemudian, di sebuah ruangan remang-remang, pintu besi terbuka dengan suara berdenyit. Winston Zerford, dengan tangan dan kaki terborgol, didorong masuk menggunakan kursi roda. Atas permintaan khusus Ryan, pintu ditutup dan semua peralatan pemantau dimatikan. Hanya cahaya redup yang menerangi ruangan, menciptakan atmosfer mencekam yang menegangkan. Mata Winston Zerford yang suram menatap Ryan bagai binatang buas yang terpojok–penuh kebencian dan kemarahan yang tak terbendung. Ryan mengeluarkan sebungkus rokok dengan gerakan santai. "Anda merokok?" tawarnya. Alih-alih menjawab, Winston Zerford membanting tangannya yang terborgol ke meja, menciptakan suara keras yang menggetarkan ruangan. Tanpa terpengaruh, Ryan memasukkan kembali rokoknya dan mengeluarkan sebuah foto. Dengan gerakan tenang ia meletakkan foto itu di hadapan Winston Zerford. "Apakah Anda mengenali dua orang ini?" "Enyahlah!" Winston Zerford meraung murka. "Aku tidak peduli siapa dirimu! Pergi darik
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 306 - Melaksanakan Kesepakatan

Malam telah turun di Kota Riverpolis, langit gelap bagai tinta. Angin dingin bersiul di udara, seolah mengumumkan kedatangan Malaikat Maut yang akan mengambil nyawa. Di Hotel Hexa, kamar 2203, seorang pria tua bermata tajam berdiri mengawasi pintu dengan waspada. Tang Chen–praktisi bela diri peringkat 251 dalam ranking grandmaster Nexopolis, ditugaskan khusus untuk melindungi Tuan Muda Tang Hao. Tang San memang memanjakan putra semata wayangnya itu. Meski Tang Hao tak tertarik berlatih seni bela diri, sang ayah tak pernah memaksa. Sebagai gantinya, ia menugaskan praktisi-praktisi bela diri terbaik Keluarga Tang untuk melindungi putranya. Bahkan ketika Tang Hao mulai menunjukkan ketertarikan tidak sehat pada wanita, Tang San menggunakan pengaruhnya untuk menutupi segala kekacauan yang putranya buat. Tang Chen bersandar di pintu, sesekali mengernyit mendengar suara erangan wanita dari dalam kamar. "Beberapa orang memang terlahir dengan sendok emas di mulut," gumamnya. "Dengan
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 307 - Kemarahan Tang San

Ryan tahu betul bahwa membunuh Tang Hao sama saja dengan secara resmi menjadi musuh Tang San. Namun, karena ia berencana untuk membunuh Tang San, itu tidak menjadi masalah. Dengan gerakan tenang namun dipenuhi presisi, Ryan merobek tirai yang tergantung di jendela hotel. Ia menatap kepala Tang Hao di tangannya dengan ekspresi dingin. Darah masih menetes dari potongan leher yang tidak rata, menciptakan jejak merah gelap di lantai marmer yang mahal. 'Seperti ayah seperti anak,' batinnya sinis sambil membungkus kepala itu dengan hati-hati. 'Sama-sama akan berakhir mengenaskan.' Setelah memastikan bungkusan itu aman, Ryan menurunkan topi untuk menutupi sebagian wajahnya. Dengan langkah ringan ia menghilang dari kamar hotel, meninggalkan kekacauan berdarah di belakangnya. Tak lama setelah kepergian Ryan, sosok wanita yang terbaring tak sadarkan diri di ranjang mulai bergerak. Matanya mengerjap perlahan, berusaha memfokuskan pandangan yang masih kabur. "Ugh..." ia mengerang pe
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 308 - Menagih Kesepakatan

"Maaf, tidak ada yang boleh masuk..." dua petugas berseragam menghadang jalan Tang San. Namun sebelum mereka sempat menyelesaikan kalimat, gelombang tekanan qi yang mengerikan menyapu tubuh mereka. Kedua petugas malang itu terpelanting ke samping, tubuh mereka terpelintir sebelum mendarat keras di aspal. Tang San menerobos garis polisi tanpa ragu, langkahnya dipercepat oleh firasat buruk yang semakin kuat. Begitu tiba di kamar hotel yang ditunjuk, jantungnya seolah berhenti berdetak. Di sana, di atas ranjang hotel mewah yang kini bermandikan darah, tergeletak sosok Tang Hao yang tak bernyawa. Dan di sampingnya... tubuh tanpa kepala putra kesayangannya. "SIAPA?!" raungan Tang San memenuhi hotel. "SIAPA YANG BERANI MEMBUNUH ANAKKU?! SIAPA DIA?!" BOOM! Tinjunya menghantam dinding, menciptakan lubang menganga yang menembus hingga kamar sebelah. Para petugas kepolisian yang menyaksikan demonstrasi kekuatan itu hanya bisa menelan ludah ngeri. Siapa yang mampu menahan amarah seor
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 309 - Informasi

Ryan tidak berkata apa-apa. Dengan gerakan anggun ia melipat tangan di belakang punggung, matanya yang tajam mengamati setiap perubahan ekspresi di wajah Winston. Sebagai mantan penyidik senior, pria tua ini pasti menyimpan banyak informasi berharga. Winston menatap Ryan dengan pandangan rumit sebelum menghela napas berat. "Dulu, aku tahu kalau putra Keluarga Pendragon jatuh ke Sungai Emas. Semua orang mengira dia telah mati, tapi..." ia menatap Ryan lekat-lekat, "tak kusangka dia akan kembali." Melihat Ryan tetap diam, Winston memutuskan untuk langsung ke inti masalah. "Lima tahun lalu, aku bertugas menyelidiki beberapa kasus khusus di Provinsi Riveria. Di antara semua kasus yang saya tangani tahun itu, insiden Paviliun Riverside adalah yang paling ganjil." "Lanjutkan," Ryan menyipitkan mata penuh minat. Setiap kata yang keluar dari mulut Winston bisa menjadi petunjuk penting. "Saat kejadian, aku kebetulan sedang menangani kasus lain di Kota Golden River," Winston melanjutkan
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 310 - Jackson Jorge

"Apakah kau punya foto pria ini?" tanya Ryan. "Atau setidaknya, bisakah kau menggambar sketsa kasarnya?" Winston mengangguk, seolah telah menduga pertanyaan ini akan muncul. "Aku juga berusaha menyelidiki identitas pria ini, tapi anehnya rekaman CCTV di manapun dia muncul selalu terhapus. Namun, aku masih bisa menggambar sketsanya." Ryan segera memanggil petugas dan meminta kertas serta pena. Winston mulai menggambar dengan tangan terlatih–hasil dari bertahun-tahun pengalaman sebagai penyidik. Meski hanya sketsa kasar, Ryan bisa mendapat gambaran samar tentang penampilan pria misterius tersebut. "Ini belum cukup," Ryan mengerutkan dahi. "Aku akan mengurus pembebasanmu dari penjara. Nanti akan ada orang yang menghubungimu. Aku ingin mendapatkan wajah asli pria ini melalui pemodelan 3D." Winston berpikir sejenak sebelum mengangguk. "Itu seharusnya tidak jadi masalah. Saat masih aktif bertugas, aku cukup sering menggunakan teknologi itu." "Baiklah," Ryan mengangguk puas. Setelah
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
51
DMCA.com Protection Status