Sore Semuanya <( ̄︶ ̄)> Semoga novel ini bisa menemani sore kalian (◍•ᴗ•◍) Terima Kasih Kak Yan, Kak Alberth, Kak Adhen, Kak Pengunjung3700, Kak Pengunjung3943, dan Kak Car atas dukungan Gem-nya (. ❛ ᴗ ❛.) Dengan ini, telah terkumpul 10 Gem, yang artinya ada 2 Bab Bonus lagi (≧▽≦) Akumulasi Gem Bab Bonus: 19-11-2024 (sore): 0 Gem (reset) Bab Bonus Gem Hari ini: 2/3 Bab Bab Bonus Gem Antrian: 27 Bab Bonus Hadiah: 0/1 Selamat Membaca (◠‿・)—☆
"Apakah kau punya foto pria ini?" tanya Ryan. "Atau setidaknya, bisakah kau menggambar sketsa kasarnya?" Winston mengangguk, seolah telah menduga pertanyaan ini akan muncul. "Aku juga berusaha menyelidiki identitas pria ini, tapi anehnya rekaman CCTV di manapun dia muncul selalu terhapus. Namun, aku masih bisa menggambar sketsanya." Ryan segera memanggil petugas dan meminta kertas serta pena. Winston mulai menggambar dengan tangan terlatih–hasil dari bertahun-tahun pengalaman sebagai penyidik. Meski hanya sketsa kasar, Ryan bisa mendapat gambaran samar tentang penampilan pria misterius tersebut. "Ini belum cukup," Ryan mengerutkan dahi. "Aku akan mengurus pembebasanmu dari penjara. Nanti akan ada orang yang menghubungimu. Aku ingin mendapatkan wajah asli pria ini melalui pemodelan 3D." Winston berpikir sejenak sebelum mengangguk. "Itu seharusnya tidak jadi masalah. Saat masih aktif bertugas, aku cukup sering menggunakan teknologi itu." "Baiklah," Ryan mengangguk puas. Setelah
Pada saat yang sama, di sebuah gedung megah di pusat kota, pertemuan darurat sedang berlangsung. Para tokoh penting berkumpul dalam ruangan yang dipenuhi ketegangan mencekam. Tak seorang pun berani menatap Tang San secara langsung. Mereka tahu betul betapa ia memanjakan putranya, dan tak ada yang ingin memicu konfrontasi yang tidak perlu. Ekspresi Tang San dipenuhi amarah yang nyaris meledak. Meski belum mengatakan apa-pun, aura membunuh yang menguar dari tubuhnya sudah cukup membuat ruangan terasa sesak. "Kalian pasti sudah tahu putraku terbunuh malam ini!" akhirnya ia membuka suara dengan raungan murka. BOOM! Meja marmer di hadapannya hancur berkeping-keping oleh satu pukulan penuh amarah. Mata Tang San yang memerah menyapu sekeliling ruangan. "Aku mengadakan rapat darurat ini dengan satu permintaan!" lanjutnya dengan nada mengancam. "Gunakan seluruh jaringan dan koneksi kalian untuk menemukan pembunuhnya! Aku akan menyiksanya sampai mati dengan tanganku sendiri!" Tang S
Meski Agravain yakin itu Ryan, ia tak berani membuka mulut. Esensi darah Ryan yang tertanam dalam tubuhnya memastikan kesetiaannya absolut. Berkhianat hanya akan mengundang kematian! Matanya melirik ke arah Castiel Wealth yang berdiri tak jauh darinya. Bagaimanapun, kepala Keluarga Wealth itu adalah orang yang paling mungkin mengenali Ryan. Untungnya, Castiel hanya merasa sosok itu tampak familiar tanpa mengaitkannya dengan Ryan. Dka pun tidak mengatakan apa-apa, sehingga untuk sementara situasi masih aman. "Agravain," suara dingin Tang San memecah keheningan. "Sebagai wakil presiden asosiasi, tugas penting mencari pembunuh ini menjadi tanggung jawabmu! Apa kau sanggup?" Wajah Agravain seketika berubah serius. "Saya sudah melihat Tang Hao tumbuh dewasa!" ujarnya mantap. "Saya akan menemukan pelakunya dengan cara apapun!" "Bagus!" Tang San menepuk bahunya. "Kuberi waktu tiga hari untuk menemukannya. Orang ini pasti masih di Provinsi Riveria. Bahkan jika harus menggeledah se
Castiel menggeleng, menatap Eriel tajam. "Menurutmu mana yang lebih dihargai Tang San? Mengonfirmasi identitasnya lalu menyerahkannya, atau sekadar memberitahu bahwa Ryan adalah tersangka?" Mata Eriel berbinar penuh pengertian. "Tentu saja yang pertama! Dengan menangkap dan membawa musuhnya ke depan pintu, Tang San akan berutang budi besar pada Keluarga Wealth!" Castiel Wealth berpikir sejenak, menatap semua orang di Keluarga Wealth, dan berkata, "Siapa yang berani menjatuhkan anak ini?" "Begitu kita menangkapnya, kita akan menginterogasinya! Jika memang anak ini pelakunya, kita akan melumpuhkan anggota tubuhnya dan menyerahkannya secara pribadi kepada Presiden Tang!" Suasana di ruangan itu mendadak mencekam. Para tetua Keluarga Wealth saling melirik dengan tatapan penuh arti. Mereka tahu betul, memutuskan untuk menjadi musuh Ryan bukanlah keputusan yang bisa diambil dengan ringan. "Anak ini telah menyebabkan Keluarga Wealth menderita banyak kerugian, dan bahkan menyebabkan ki
"Aku tidak lagi memiliki hubungan dengan Keluarga Wealth. Mengapa kalian datang?" tanya Gawain tajam sambil bangkit berdiri. Eriel menyeringai mengejek. "Yo, bukankah itu anjing anak itu! Dia pekerja keras dan masih berkultivasi saat ini! Setelah meninggalkan Keluarga Wealth, kamu telah bekerja keras." Yoshua yang sedari tadi mengamati sekeliling mendadak melesat ke arah meja. Tangannya meraih botol berisi pil-pil pemberian Ryan! "Di mana kamu mendapatkan pil-pil ini?" tanyanya dengan mata berkilat tamak. Sebagai praktisi bela diri berpengalaman, ia bisa melihat kualitas luar biasa dari pola di permukaan pil yang masih baru itu. Jantung Gawain Wealth berdegup kencang. Tanpa ragu ia melesat maju untuk merebut kembali pemberian tuannya. Namun Yoshua hanya mendengus meremehkan. "Aku selalu lebih kuat darimu. Apakah kamu benar-benar berpikir kamu dapat mengambil ini kembali?" Yoshua melancarkan pukulan, namun kali ini Gawain Wealth siap. Teknik Api Surgawi mengalir deras dala
Keesokan harinya, sinar mentari pagi menembus jendela vila mewah milik Ryan di kota Riverpolis. Pemuda itu membuka mata dan menghembuskan napas panjang, mengeluarkan udara keruh dari tubuhnya setelah sesi kultivasi semalam. Meski level kultivasinya meningkat signifikan, ia masih belum mencapai Foundation Establishment tingkat keempat. Namun dengan bantuan energi spiritual dari Kuburan Pedang dan pil-pil yang ia buat, kecepatannya berkembang bahkan melampaui saat masih di Gunung Langit Biru. Ketika bangkit, Ryan mendapati Adel dan Rindy telah lama pergi. Keduanya sedang menangani urusan Golden Dragon Group di kota Riverpolis. Semalam mereka telah berdiskusi–karena ini pertama kalinya Adel berada di sini, Rindy akan membimbingnya dalam beberapa urusan bisnis. Setelah menghabiskan sarapan yang disiapkan Adel, Ryan menghubungi Patrick untuk menanyakan perkembangan kasus Winston Zerford. Patrick meyakinkannya bahwa beberapa teknisi telah dikirim untuk menirukan sosok pria itu.
Yoshua dan Eriel saling pandang sebelum melirik Gawain Wealth yang terkapar. "Kepala keluarga, kami mengambil pil-pil ini darinya. Saat itu kami sangat ingin tahu asalnya, itulah sebabnya kami memukulinya seperti ini. Namun orang ini terlalu keras kepala." Castiel berjongkok di samping Gawain Wealth, menggoyangkan pil di tangannya. "Gawain Wealth, dari mana kamu mendapatkan pil ini? Jika kamu memberi tahuku, aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang juga. Mungkin tubuhmu masih bisa diselamatkan..." Gawain Wealth tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia masih bertekad untuk bertahan! Meski tubuhnya hancur, kesetiaannya pada Ryan tak tergoyahkan sedikitpun. "Kepala keluarga," Yoshua Wealth mendadak angkat bicara, "saya menemukan sesuatu kemarin. Gawain Wealth telah menjadi jauh lebih kuat dalam beberapa hari terakhir. Saya menduga bahwa dia memperoleh kesempatan besar!" Castiel Wealth mengangguk antusias. Ia kembali menatap Gawain Wealth, "Asalkan kau memberitahuku di mana kau memp
Sosok Ryan muncul di ambang pintu yang hancur, aura membunuh yang pekat menguar dari tubuhnya. Kedua tangannya terlipat santai di belakang punggung, namun setiap langkahnya dipenuhi intimidasi yang membuat udara terasa berat. Mata dinginnya tertuju pada Gawain Wealth yang terkapar. Amarah berkobar dalam dadanya saat ia melangkah maju, meninggalkan jejak dalam di lantai. "Siapa yang melakukan semua ini pada Gawain?" suaranya tenang namun mengandung ancaman. "Tunjukkan dirimu!" Tak seorang pun berani menjawab, takluk oleh aura mengerikan yang ia pancarkan. Ryan melangkah lagi. "Siapa yang melakukan ini? Cepat tunjukkan dirimu!" Kali ini Castiel bereaksi, wajah tuanya memerah karena amarah. Dia, kepala Keluarga Wealth yang terhormat, diintimidasi oleh seorang bocah yang belum berusia 30 tahunan? "Bocah," desisnya berbahaya, "aku baru saja akan mengirim seseorang ujtuk mencarimu, tetapi aku tidak menyangka kau akan datang mengetuk pintuku!" "Apakah kamu membunuh putra Tang San
Pemikiran itu segera terhenti. Bagaimanapun, baik Brandy Shroud maupun para pengikutnya tidak dianggap sangat kuat di Gunung Langit Biru. Terlalu banyak kultivator di sana yang jauh lebih mengerikan.Brandy Shroud hanyalah kepala cabang Paviliun Ivoryshroud di Nexopolis. Para kultivator di cabang lain di Gunung Langit Biru jelas tak akan semudah ini ditangani. Dan kali ini, Ryan tidak hanya menyinggung Sekte Hell Blood, tetapi juga Paviliun Ivoryshroud.Namun Ryan justru tersenyum tipis. Lalu kenapa? Jika orang-orang dari Gunung Langit Biru ingin mencari masalah, mereka akan mencari Arthur Pendragon. Dan setelah hari ini, yang akan mereka temui hanyalah Ryan.'Meski begitu,' pikirnya sambil merapikan jubahnya yang ternoda darah, 'nama Arthur Pendragon mungkin masih berguna sebagai jimat penyelamat nyawa di masa depan.'Mulai hari ini, nama itu akan mengguncang seluruh Gunung Langit Biru. Jika suatu saat dia perlu mengungkapkan identitasnya sebagai Arthur Pendragon, mungkin dia bis
"Dahan pohon bunga sakura menghancurkan formasi kuno dan membunuh Brandy Shroud!" seru seseorang tak percaya. "Pengungkapan kekuatan ini sendiri sudah cukup untuk mengguncang seluruh Gunung Langit Biru!"Tetua Juan dari Keluarga Jirk gemetar hebat. Sebagai anggota terkuat dari rombongan Keluarga Jirk, ini adalah pertama kalinya dia merasakan ketakutan yang begitu mencekam. Penyesalan memenuhi hatinya–dia tahu telah kehilangan kesempatan terbaik.'Jika saja aku mendengarkan nona muda dan berdiri di pihak Arthur Pendragon tanpa ragu,' pikirnya getir. 'Mungkin Keluarga Jirk masih bisa membangun hubungan dengannya.'Berkat bakat Shirly Jirk yang luar biasa, Keluarga Jirk terbiasa unggul dalam hal negosiasi dan perekrutan orang-orang jenius. Namun penampilan Ryan tampak bahkan melampaui kejayaan Shirly Jirk yang selama ini menjadi kebanggaan keluarga.'Selama dua puluh tahun terakhir, mengapa tidak ada berita di Gunung Langit Biru tentang seorang jenius seperti ini?' Tetua Juan bertanya
"Astaga... Ini adalah petir Ilahi!""Bagaimana mungkin? Arthur Pendragon benar-benar memiliki kekuatan petir Ilahi!""Mungkinkah dahan pohon bunga sakura itu? Apakah itu harta karun yang dapat memicu petir Ilahi?""Kali ini Brandy Shroud akan mati!"Bisikan-bisikan ketakjuban memenuhi arena. Para anggota Keluarga Jirk yang hadir saling berpandangan dengan ekspresi tak percaya. Bahkan Tetua Juan dari Keluarga Jirk membelalakkan matanya lebar-lebar. "Dari mana Arthur Pendragon berasal?" gumamnya heran. "Kekuatan seperti ini... dia pasti bukan orang biasa!"Sementara itu, wajah Brandy Shroud semakin memucat. Dia bisa merasakan kematian mengintai dari balik petir ilahi yang menari-nari di sekeliling Ryan. Namun ego dan harga dirinya tidak mengizinkan dia mundur."Pergi kau ke neraka!" teriaknya sambil melancarkan serangan pamungkas.Pedang spiritualnya melesat bagai meteor merah yang siap menghancurkan segalanya. Namun Ryan hanya tersenyum dingin."Hari ini, aku akan mengajarimu kon
Dengan satu gerakan saja, bumi berguncang! Ryan mengayunkan dahan pohon bunga sakura di tangannya dengan gerakan ringan, namun dampaknya luar biasa. Tanah di bawah kakinya retak dan bergetar hebat, menciptakan gelombang kejut yang menyebar ke segala arah.Brandy Shroud yang tadinya berdiri angkuh terpaksa mundur beberapa langkah untuk menjaga keseimbangan. Matanya menyipit melihat kekuatan tak terduga ini.Dengan gerakan kedua, awan gelap menutupi langit!Dahan pohon bunga sakura kembali bergerak, kali ini membentuk pola rumit di udara. Dalam sekejap, langit cerah berubah gelap mencekam. Awan hitam bergulung-gulung menutupi matahari, menciptakan suasana yang membuat bulu kuduk merinding."Mustahil..." bisik salah seorang penonton. "Bagaimana bisa sebuah dahan pohon bunga sakura memiliki kekuatan seperti ini?"Dengan gerakan ketiga, bahkan ruang terasa terkoyak!Ryan tersenyum tipi
Wajah nona muda Jirk memucat seketika, seolah seluruh energinya tersedot habis. Dengan putus asa dia menoleh pada lelaki tua di sampingnya."Kakek Juan, izinkan aku melakukannya. Aku merasa Arthur Pendragon pantas mendapatkannya."Semua wanita di Keluarga Jirk memang memiliki bakat terpendam yang memungkinkan mereka merasakan hal-hal tertentu tentang masa depan. Shirly Jirk telah menyelamatkan Ryan empat tahun lalu berkat bakat itu. Dan kini, wanita lain dari Keluarga Jirk juga merasakan sesuatu yang serupa.Sayangnya lelaki tua di sampingnya sama sekali tidak tergerak. Para penonton mendesah tak henti-hentinya menyaksikan pertarungan ini. Mereka mengira akan melihat kelahiran seorang jenius, namun tampaknya takdir berkehendak lain. Sepertinya orang jenius memang ditakdirkan untuk mati muda.Bahkan Floridas Kennedy yang baru terbangun dari proses pemulihannya hanya bisa menghela napas panjang. Dia telah mele
"Ini adalah pertarungan antara para kultivator sejati!" seru salah seorang dari mereka."Niat pedang mereka benar-benar mengerikan!""Kudengar niat pedang Brandy Shroud berasal dari Dewa Pedang Alex Shroud seribu tahun lalu," ucap seorang tetua. "Tapi dari mana warisan Arthur Pendragon berasal..."Waktu seakan membeku saat kedua sosok itu saling menatap dalam diam. Meski tidak ada yang bergerak, tekanan di sana begitu mencekam hingga membuat para penonton kesulitan bernapas."MAJU!"Teriakan keras Brandy Shroud memecah keheningan bersamaan dengan ledakan auranya yang mencapai puncak."Pedang Pembelah Sembilan Provinsi!"Benda-benda di aula Paviliun Ivoryshroud mendadak tertarik ke arah Brandy Shroud, seolah ada kekuatan misterius yang menarik mereka. Dalam sekejap, semua benda itu hancur berkeping-keping!"Aura yang sangat kuat!""Gerakan ini... sungguh menakutkan!""Ya Tuhan, bahkan ahli Ranah Transcendence tingkat puncak biasa tidak akan memiliki aura semengesankan ini!" seru seora
Dari pinggir area pertarungan, tetua Keluarga Jirk yang tadinya berniat turun tangan mendadak menghentikan langkahnya. Dia memang berencana mengikat Ryan mengingat bakat dan teknik pedang menakjubkan yang dimiliki pemuda itu. Namun situasi telah berubah jauh lebih serius sejak Brandy Shroud memutuskan turun tangan secara pribadi.Ryan hanya mencibir mendengar ancaman itu. Dengan santai dia berkata, "Tidak ada yang pernah berhasil menghentikanku membunuh siapa pun yang kuincar. Albert Shroud harus segera belajar dari pengalaman pahit itu." Tatapannya berkilat berbahaya. "Kau ingin menghentikanku? Apa kau yakin punya hak untuk melakukannya?"Begitu kata-kata itu terucap, Ryan melepaskan niat membunuh yang pekat. Pedang spiritual yang dia peroleh dari Paviliun Ivoryshroud tiba-tiba muncul dan terbang keluar. Awalnya dia berniat memberikan pedang ini pada ibunya sebagai hadiah, namun sepertinya dia harus menggunakannya untuk menampar wajah Paviliun Ivoryshroud terlebih dahulu.BOOM!
Albert Shroud yang tadinya percaya diri kini dipaksa mundur langkah demi langkah. Keringat dingin membasahi tubuhnya saat merasakan tekanan mengerikan dari pemuda di hadapannya. Bahkan dengan kultivasi Ranah Transcendence-nya, dia benar-benar ditekan tanpa mampu melawan!"Ya Tuhan... Apakah aku sedang bermimpi?"Salah seorang penonton mengucek matanya berulang kali, tak percaya dengan pemandangan di hadapannya. Bagaimana mungkin seorang junior bisa mendominasi pertarungan melawan ahli sekaliber Albert Shroud?"Aku tidak bermimpi!" seru praktisi lain dengan suara bergetar. "Albert Shroud benar-benar bukan tandingan Arthur! Ini kenyataan!"Diskusi seru pecah di antara para penonton. Mereka yang tadinya mencemooh Ryan kini terpaksa menelan ludah melihat dominasinya yang mencengangkan."Dua jurus! Hanya butuh dua jurus!" seorang tetua menggeleng takjub. "Jurus pertama mengalahkan teknik pedang Albert Shroud, dan jurus kedua mengalahkannya. Dalam pertempuran ini, Arthur menekan Albert S
"Muridku, aku akan memberimu gelombang kekuatan lagi. Kekuatan itu seharusnya bisa bertahan beberapa menit!""Ada beberapa orang di sini yang merupakan ancaman besar bagimu. Satu-satunya hal yang perlu kau lakukan adalah membunuh lelaki tua di depanmu dan serahkan sisanya padaku!"Ryan tertegun mendengar ini. "Guru, bukankah Anda mengatakan bahwa Anda tidak dapat mengendalikan tubuhku?""Dulu aku mungkin tidak bisa melakukan hal itu," Lex Denver tersenyum misterius, "Tapi sekarang, aku punya Pil Ilusi Archaic.""Baiklah, jangan banyak bicara. Meski aura orang tua ini kuat, dengan kekuatan yang kuberikan padamu dan hal-hal yang diajarkan penghuni kuburan pedang lainnya kepadamu, itu sudah cukup untuk menghancurkannya!"Ryan kembali fokus, matanya berkilat dengan cahaya berbeda. Dengan dukungan Lex Denver, apa yang perlu ditakutkannya?"Ilmu pedangmu tidak buruk. Sayangnya, aura pedangmu lemah dan belum menyentuh Dao Pedang!" ejek