Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 312 - Sikap Keluarga Wealth

Share

Bab 312 - Sikap Keluarga Wealth

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-20 06:14:37
Meski Agravain yakin itu Ryan, ia tak berani membuka mulut.

Esensi darah Ryan yang tertanam dalam tubuhnya memastikan kesetiaannya absolut.

Berkhianat hanya akan mengundang kematian!

Matanya melirik ke arah Castiel Wealth yang berdiri tak jauh darinya.

Bagaimanapun, kepala Keluarga Wealth itu adalah orang yang paling mungkin mengenali Ryan.

Untungnya, Castiel hanya merasa sosok itu tampak familiar tanpa mengaitkannya dengan Ryan.

Dka pun tidak mengatakan apa-apa, sehingga untuk sementara situasi masih aman.

"Agravain," suara dingin Tang San memecah keheningan. "Sebagai wakil presiden asosiasi, tugas penting mencari pembunuh ini menjadi tanggung jawabmu! Apa kau sanggup?"

Wajah Agravain seketika berubah serius. "Saya sudah melihat Tang Hao tumbuh dewasa!" ujarnya mantap. "Saya akan menemukan pelakunya dengan cara apapun!"

"Bagus!" Tang San menepuk bahunya. "Kuberi waktu tiga hari untuk menemukannya. Orang ini pasti masih di Provinsi Riveria. Bahkan jika harus menggeledah se
Rianoir

Terima Kasih Kak Pengunjung3943, Kak Pengunjung6088, Kak Arief, Kak Alam, Kak Rama, Kak Jon, Kak Danu, Kak Andre, dan Kak Deri atas dukungan Gem-nya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Dengan ini telah terkumpul 23 Gem, yang artinya ada 4 Bab Bonus lagi (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠) Akumulasi Gem Bab Bonus: 20-11-2024 (pagi): 3 Gem (reset) Hari ini othor hanya rilis 5 Bab saja. Selamat Membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Bab Bonus Gem Hari Ini: 0/3 Bab Bonus Gem Antrian: 29 Bab Reguler: 0/2

| 6
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 313 - Sikap Keluarga Wealth (II)

    Castiel menggeleng, menatap Eriel tajam. "Menurutmu mana yang lebih dihargai Tang San? Mengonfirmasi identitasnya lalu menyerahkannya, atau sekadar memberitahu bahwa Ryan adalah tersangka?" Mata Eriel berbinar penuh pengertian. "Tentu saja yang pertama! Dengan menangkap dan membawa musuhnya ke depan pintu, Tang San akan berutang budi besar pada Keluarga Wealth!" Castiel Wealth berpikir sejenak, menatap semua orang di Keluarga Wealth, dan berkata, "Siapa yang berani menjatuhkan anak ini?" "Begitu kita menangkapnya, kita akan menginterogasinya! Jika memang anak ini pelakunya, kita akan melumpuhkan anggota tubuhnya dan menyerahkannya secara pribadi kepada Presiden Tang!" Suasana di ruangan itu mendadak mencekam. Para tetua Keluarga Wealth saling melirik dengan tatapan penuh arti. Mereka tahu betul, memutuskan untuk menjadi musuh Ryan bukanlah keputusan yang bisa diambil dengan ringan. "Anak ini telah menyebabkan Keluarga Wealth menderita banyak kerugian, dan bahkan menyebabkan ki

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 314 - Gawain Melawan

    "Aku tidak lagi memiliki hubungan dengan Keluarga Wealth. Mengapa kalian datang?" tanya Gawain tajam sambil bangkit berdiri. Eriel menyeringai mengejek. "Yo, bukankah itu anjing anak itu! Dia pekerja keras dan masih berkultivasi saat ini! Setelah meninggalkan Keluarga Wealth, kamu telah bekerja keras." Yoshua yang sedari tadi mengamati sekeliling mendadak melesat ke arah meja. Tangannya meraih botol berisi pil-pil pemberian Ryan! "Di mana kamu mendapatkan pil-pil ini?" tanyanya dengan mata berkilat tamak. Sebagai praktisi bela diri berpengalaman, ia bisa melihat kualitas luar biasa dari pola di permukaan pil yang masih baru itu. Jantung Gawain Wealth berdegup kencang. Tanpa ragu ia melesat maju untuk merebut kembali pemberian tuannya. Namun Yoshua hanya mendengus meremehkan. "Aku selalu lebih kuat darimu. Apakah kamu benar-benar berpikir kamu dapat mengambil ini kembali?" Yoshua melancarkan pukulan, namun kali ini Gawain Wealth siap. Teknik Api Surgawi mengalir deras dala

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 315 - Firasat Tidak Enak

    Keesokan harinya, sinar mentari pagi menembus jendela vila mewah milik Ryan di kota Riverpolis. Pemuda itu membuka mata dan menghembuskan napas panjang, mengeluarkan udara keruh dari tubuhnya setelah sesi kultivasi semalam. Meski level kultivasinya meningkat signifikan, ia masih belum mencapai Foundation Establishment tingkat keempat. Namun dengan bantuan energi spiritual dari Kuburan Pedang dan pil-pil yang ia buat, kecepatannya berkembang bahkan melampaui saat masih di Gunung Langit Biru. Ketika bangkit, Ryan mendapati Adel dan Rindy telah lama pergi. Keduanya sedang menangani urusan Golden Dragon Group di kota Riverpolis. Semalam mereka telah berdiskusi–karena ini pertama kalinya Adel berada di sini, Rindy akan membimbingnya dalam beberapa urusan bisnis. Setelah menghabiskan sarapan yang disiapkan Adel, Ryan menghubungi Patrick untuk menanyakan perkembangan kasus Winston Zerford. Patrick meyakinkannya bahwa beberapa teknisi telah dikirim untuk menirukan sosok pria itu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 316 - Gawain Disiksa

    Yoshua dan Eriel saling pandang sebelum melirik Gawain Wealth yang terkapar. "Kepala keluarga, kami mengambil pil-pil ini darinya. Saat itu kami sangat ingin tahu asalnya, itulah sebabnya kami memukulinya seperti ini. Namun orang ini terlalu keras kepala." Castiel berjongkok di samping Gawain Wealth, menggoyangkan pil di tangannya. "Gawain Wealth, dari mana kamu mendapatkan pil ini? Jika kamu memberi tahuku, aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang juga. Mungkin tubuhmu masih bisa diselamatkan..." Gawain Wealth tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia masih bertekad untuk bertahan! Meski tubuhnya hancur, kesetiaannya pada Ryan tak tergoyahkan sedikitpun. "Kepala keluarga," Yoshua Wealth mendadak angkat bicara, "saya menemukan sesuatu kemarin. Gawain Wealth telah menjadi jauh lebih kuat dalam beberapa hari terakhir. Saya menduga bahwa dia memperoleh kesempatan besar!" Castiel Wealth mengangguk antusias. Ia kembali menatap Gawain Wealth, "Asalkan kau memberitahuku di mana kau memp

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 317 - Amukan Ryan

    Sosok Ryan muncul di ambang pintu yang hancur, aura membunuh yang pekat menguar dari tubuhnya. Kedua tangannya terlipat santai di belakang punggung, namun setiap langkahnya dipenuhi intimidasi yang membuat udara terasa berat. Mata dinginnya tertuju pada Gawain Wealth yang terkapar. Amarah berkobar dalam dadanya saat ia melangkah maju, meninggalkan jejak dalam di lantai. "Siapa yang melakukan semua ini pada Gawain?" suaranya tenang namun mengandung ancaman. "Tunjukkan dirimu!" Tak seorang pun berani menjawab, takluk oleh aura mengerikan yang ia pancarkan. Ryan melangkah lagi. "Siapa yang melakukan ini? Cepat tunjukkan dirimu!" Kali ini Castiel bereaksi, wajah tuanya memerah karena amarah. Dia, kepala Keluarga Wealth yang terhormat, diintimidasi oleh seorang bocah yang belum berusia 30 tahunan? "Bocah," desisnya berbahaya, "aku baru saja akan mengirim seseorang ujtuk mencarimu, tetapi aku tidak menyangka kau akan datang mengetuk pintuku!" "Apakah kamu membunuh putra Tang San

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 318 - Membunuh Grandmaster Keluarga Wealth

    "Karena kau mencari kematian, kami akan memenuhi keinginanmu!" tegas Yoshua. Belati muncul di tangan Yoshua dan Terry, mengincar titik vital Ryan. Namun pemuda itu hanya mendengus sebelum tubuhnya lenyap bagai hantu berkat Teknik Dragon Phantom Flash. Mata kedua lawannya membelalak tak percaya. Bagaimana mungkin ada orang secepat ini? Mereka berbalik panik mencari Ryan, namun sosok bayangan telah muncul di belakang Terry. Tangan Ryan mencengkeram pergelangan tangan pria itu. KRAK! Tulang remuk dalam sekejap, membuat belati jatuh dari genggamannya. Ryan menangkap senjata itu di udara sebelum mengayunkannya dalam gerakan mulus namun mematikan. SLASH! Darah menyembur dari leher Terry yang terputus. Tubuhnya ambruk tanpa nyawa ke lantai marmer. Melihat rekannya dibunuh semudah membalikkan telapak tangan, ketakutan memenuhi mata Yoshua. Tanpa pikir panjang dia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menusuk Ryan. Namun sesuatu yang tak terduga terjadi. Udara di hadapannya men

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 319 - Leluhur Keluarga Wealth

    Ryan sama sekali belum melancarkan serangan balasan. Ia terus menghindari serangan demin serangan Castiel bagai hantu. Bukannya Ryan tidak ingin melawan, ia hanya ingin mengukur kekuatan salah satu praktisi bela diri terkuat di Provinsi Riveria ini. Dengan membandingkannya pada Tang San yang lebih kuat, ia bisa memperkirakan level lawannya nanti. Namun ketidakmampuannya menyentuh Ryan membuat Castiel semakin murka. "Bukankah kamu tadi sangat sombong? Ayo lawan aku! Kenapa kamu hanya menghindar?" Castiel meningkatkan kecepatannya, berusaha menutup semua jalur pelarian Ryan. "MATI KAU!" Telapak tangannya melesat ke arah kepala Ryan. Kali ini pemuda itu berhenti menghindar. Energi qi pembantaian merah darah berkumpul di tinjunya saat ia menyambut serangan Castiel. BOOM! Benturan dua kekuatan itu menghancurkan dinding halaman. Castiel terpental enam langkah ke belakang, sementara Ryan hanya mundur tiga langkah. Para anggota Keluarga Wealth terperangah. Siapa sangka ada pemuda

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 320 - Melawan Leluhur Keluarga Wealth

    Pedang patah di tangan Ryan bergetar samar, seolah merasakan niat membunuh yang menguar dari tuannya. Ryan tak pernah membayangkan akan menggunakan Pedang Suci Caliburn secepat ini, namun kelakuan Keluarga Wealth telah melampaui batas toleransinya. "Hari ini," Ryan mengangkat pedangnya, "darah Keluarga Wealth akan memberi makan Pedang Suci Caliburn!" Castiel Wealth menatap Ryan dengan campuran ketidakpercayaan dan penghinaan. Pemuda ini masih berani menantang dalam situasi tak menguntungkan seperti ini? Di sampingnya, sang ayah–tetua tertinggi Keluarga Wealth–mendengus dingin. Dia membungkuk untuk mengambil pedang panjang yang tergeletak di tanah, energi qi pekat menguar dari tubuhnya yang masih kuat di usia senja. "Aku telah memberimu jalan keluar," desis sang tetua, "tapi kau menolak mengambilnya. Karena kau bersikeras memilih jalan menuju neraka, akan kugunakan nyawamu untuk menenangkan jiwa ketiga anggota Wealth yang tewas itu!" Dengan gerakan mulus hasil latihan puluha

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 511 - Darah Pertama Di Riverdale

    Pria berjubah panjang itu tampak berpikir keras. Tiba-tiba, seolah teringat sesuatu penting, ia buru-buru berkata, "Tuan, ada satu hal lagi. Bawahan Lucas Ravenclaw pernah menyebutkan bahwa kunci Penjara Catacomb ada di tangan seorang wanita.""Itulah sebabnya saya bertanya kepada seorang gadis yang saya lihat di sana tentang hal itu. Saya pikir itu dia, tetapi saya jelas salah..."Ryan menyipitkan matanya, mencerna informasi baru ini. Setelah beberapa saat, ia memutuskan untuk mengajukan satu pertanyaan lagi."Izinkan aku bertanya satu hal lagi," ujarnya dengan nada yang tak terbantahkan. "Di mana Lucas Ravenclaw sekarang?"Ekspresi pria berjubah panjang itu semakin memburuk. Dia tersenyum pahit sebelum menjawab, "Tuan, tempat tinggal keluarga-keluarga papan atas di ibu kota sangat tersembunyi.""Ada juga formasi yang menyembunyikannya. Tidak mungkin orang rendahan sepertiku tahu di mana Keluarga Ravenclaw berada."Ryan bisa merasakan kejujuran dalam kata-kata itu. Pria ini jelas

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 510 - Suruhan Keluarga Ravenclaw

    Tanpa peringatan, pria itu kembali melemparkan pisau ke arah Ryan. Kali ini, gerakannya jauh lebih cepat dan akurat. Pisau itu melesat bagai anak panah, mengincar salah satu titik vital Ryan! Jelas sekali, pria misterius ini punya niat membunuh yang tak main-main. Dia sangat percaya diri dengan kemampuan melempar pisaunya, mengingat senjata itu telah merenggut nyawa banyak praktisi lainnya. Namun, Ryan hanya tersenyum mengejek melihat serangan itu. "Kamu sangat suka bermain dengan pisau?" tanyanya santai, seolah sedang berbicara tentang cuaca. Dalam gerakan yang nyaris tak terlihat mata telanjang, Ryan menangkap keduanya dan menghancurkan pisau tersebut. "Bagaimana mungkin..." gumam pria berjubah panjang tak percaya. Senyum di wajahnya lenyap seketika. Pisau terbangnya tidak hanya gagal membunuh Ryan, tapi juga dengan mudahnya dihancurkan oleh pemuda itu. Terkejut oleh hal ini, dia segera mundur untuk menghindari serangan balik Ryan. Namun sebelum dia sempat mengambil na

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 509 - Mengejar Pria Misterius

    Nada suara Ryan lebih terdengar seperti perintah daripada pertanyaan, membuat wanita di hadapannya semakin waspada. Wanita dengan rambut kuncir dua itu mengerutkan kening, ekspresinya campuran antara bingung dan kesal. "Jika kau bertanya padaku, siapa yang harus kutanyai?" balasnya sengit. "Kau adalah orang kedua yang menanyakan hal ini padaku hari ini! Baru saja, seorang paman juga menanyakan hal ini padaku…" Tanpa peringatan, Ryan mencengkeram pergelangan tangan wanita itu. Matanya berkilat berbahaya saat ia berkata dengan tegas, "Di mana orang yang bertanya tadi? Sudah berapa lama dia pergi?" Wajah wanita itu membeku, terkejut dengan tindakan tiba-tiba Ryan. Dia ingin melawan, namun seketika menyadari bahwa teknik bela dirinya tidak akan berguna melawan pemuda di hadapannya. Aura Ryan terlalu kuat, membuatnya merasa seperti seekor kelinci yang berhadapan dengan harimau. Dengan enggan, wanita itu mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah jam dua. "Dua menit yang lalu," uja

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 508 - Keterkejutan Keluarga Dustin

    Yura Dustin dan ibunya, merasakan ada yang tidak beres, bergegas menghampiri pintu. Begitu melihat pemandangan di luar, mata mereka terbelalak kaget. Keduanya berdiri terpaku, seolah berubah menjadi patung. 'Apakah pemalsuan Ryan telah ditemukan?' batin Yura Dustin panik. 'Apakah militer seefisien ini?' "Kalian berdua, ini…" Gordon Dustin akhirnya menemukan suaranya kembali, meski terdengar gemetar. Salah satu pemuda melangkah maju, tatapannya tajam saat berkata dengan serius, "Halo, kami di sini untuk menjemput pemimpin kami." Kata-kata itu bagaikan petir di siang bolong bagi keluarga Dustin. Berbagai emosi berkecamuk dalam dada mereka–kaget, bingung, dan sedikit... takut? 'Mungkinkah anak itu benar-benar memiliki identitas itu?' pikiran itu terlintas dalam benak mereka bertiga. 'Mustahil!' Memang benar, tanda pengenal mungkin saja palsu. Tapi dua orang berseragam dan kendaraan militer di depan mereka? Itu jelas bukan sesuatu yang mudah dipalsukan. Gordon Dustin, berusaha

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 507 - Masih Tidak Percaya

    Ryan menatap kartu itu sejenak sebelum mendengus pelan. Tanpa peringatan, ia menampar kartu itu hingga terjatuh ke lantai. Bersamaan dengan itu, Gordon Dustin merasakan gelombang udara tak kasat mata menyapu ke arahnya. Tubuhnya terdorong mundur lima hingga enam langkah tanpa bisa ia kendalikan, nyaris membuatnya jatuh terjengkang. "Aku tidak peduli dengan uang sebanyak ini," ujar Ryan dingin. "Aku tidak akan mengganggumu." Dengan itu, Ryan berbalik dan melangkah keluar, menutup pintu di belakangnya tanpa menoleh lagi. "Ayah, kau sudah bertindak terlalu jauh," Yura Dustin berseru marah sebelum bergegas mengejar Ryan. Namun begitu ia membuka pintu, sosok pemuda itu telah lenyap tanpa jejak. Yura Dustin mengedarkan pandangan ke sekeliling, namun tak menemukan tanda-tanda keberadaan Ryan. Nyonya Dustin melirik suaminya dengan tatapan kecewa. Di menghela napas panjang sebelum berkata, "Gordon, kali ini kamu benar-benar buta! Tuan Ryan baru saja datang, jadi aku tidak bisa berka

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 506 - Perlakuan Tidak Menyenangkan

    Setengah jam kemudian, sebuah BMW melaju memasuki jalan kecil menuju sebuah kompleks vila. Suasana di sana sangat tenang, pepohonan rindang berjajar di sepanjang jalan memberikan kesan asri dan nyaman. Bangunan-bangunan vila tampak masih baru, dengan desain modern minimalis yang elegan. Mobil berhenti di depan salah satu vila. Ryan turun, matanya menyapu sekeliling mengamati lingkungan barunya. Udara sejuk menyapanya, membuat suasana hatinya sedikit membaik setelah perjalanan panjang yang melelahkan. Pasangan ibu dan anak itu membawa Ryan memasuki vila. Begitu pintu terbuka, mereka disambut pemandangan ruang tamu yang luas dan nyaman. Seorang pria paruh baya tengah duduk di sofa, fokus membaca koran di tangannya. Mendengar suara pintu terbuka, pria itu bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari korannya, "Yura, bagaimana perjalananmu ke Provinsi Riveria? Apakah kamu menikmatinya?" Orang yang berbicara adalah ayah Yura Dustin, Gordon Dustin. Pria itu telah berkecimpung dala

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 505 - Tiba di Riverdale

    Ibu Yura Dustin yang tadinya tak sadarkan diri perlahan membuka mata. "Ibu! Ibu baik-baik saja?" Yura nyaris menangis bahagia. "Air... aku mau air hangat..." pinta sang ibu lemah. Semua orang terkesiap dan menoleh ke arah Ryan. Permintaan itu persis seperti yang ia prediksikan! Seorang pramugari bergegas mengambilkan air hangat. Setelah meminumnya perlahan, warna mulai kembali ke wajah ibu Yura. Wanita itu menatap Ryan dengan sorot mata penuh rasa terima kasih. Namun melihat pemuda itu sedang beristirahat, ia memilih diam. "Berkat pemuda ini aku baik-baik saja," ujarnya lembut pada kerumunan. "Semuanya silakan bubar." Sang dokter masih ingin protes, namun petugas keamanan segera membawanya pergi ke belakang. Keributan mereda, namun tatapan penasaran terus tertuju pada Ryan sepanjang sisa penerbangan. Para penumpang kelas satu yang kebanyakan pebisnis dan tokoh berpengaruh bisa merasakan ada yang istimewa dari pemuda misterius itu. Banyak yang ingin menyerahkan kartu nama,

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 504 - Dirgaukan Banyak Pihak

    Pramugari yang dipanggil segera membuat pengumuman mencari dokter di pesawat. Tak lama kemudian seorang dokter datang memeriksa kondisi wanita itu. "Apa penyakit ibumu?" "Dokter, ibu saya menderita CORD stadium akhir," Yura menjelaskan panik. "Selama ini bergantung pada obat, tapi sekarang obatnya hilang..." "Apa?!" sang dokter melotot. "Kenapa bepergian dengan penyakit seserius itu? Kau tidak tahu ini butuh pengobatan rutin?" Tanpa buang waktu ia memberi instruksi pada pramugari. "Cepat beritahu kapten untuk mendarat di kota terdekat! Kalau tidak, bahkan dokter ajaib pun tak akan bisa menyelamatkannya!" Tepat saat pramugari hendak berlari ke kokpit, sebuah suara tenang terdengar. "Tidak perlu mendaratkan pesawat. Aku bisa menolongnya." Semua mata tertuju pada Ryan. Yura masih panik–dia tahu betul betapa mengerikannya PPOK stadium akhir. Tanpa obat dan peralatan medis profesional, mustahil mengobatinya! Sang dokter mendengus. "Jangan bercanda! Nyawa sedang dipertaruhkan!"

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 503 - Perjalanan Ke Riverdale

    Pagi itu, suasana Bandara Riveria tampak ramai seperti biasa. Di area keberangkatan domestik, Ryan berdiri dengan santai diapit oleh dua wanita cantik–Adel dan Rindy. "Kau yakin tidak mau kami ikut?" tanya Adel dengan nada khawatir. Tangannya menggenggam lengan Ryan erat, enggan melepaskan. Ryan tersenyum tipis. "Tidak perlu. Selain itu, Galahad dan Lancelot akan menjaga kalian selama aku pergi." Ia melirik kedua pengawalnya yang berdiri tak jauh dari sana. "Lagipula, aku hanya pergi sebentar. Paling lama satu minggu." "Tapi..." Adel masih tampak ragu. "Sudahlah," Rindy menyela sambil tersenyum jahil. "Biarkan saja dia pergi. Toh dia pasti akan kembali–kecuali kalau dia berani selingkuh di Ibu Kota." Ryan tertawa kecil mendengar ancaman terselubung itu. Ia mengacak rambut Rindy dengan gemas. "Mana berani aku selingkuh kalau punya dua wanita secantik kalian?" "Gombal!" Rindy menepis tangan Ryan dengan wajah merona. Pengumuman keberangkatan pesawat RD8978 menggema di terminal,

DMCA.com Protection Status