Semua Bab Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama: Bab 71 - Bab 80

196 Bab

Lima tahun telah berlalu

"Kurang ajar, beraninya dia mengusirku," ucap Maudy dalam hatinya. Ia segera mengatakan pada Murni jika Bella berani mengusirnya dan melarangnya untuk masuk ke dalam. "Bella berani mengusirku dari ruangan Arland, dia juga tidak malu mengatakan jika ia adalah istri Arland, aku harus bagaimana mom, aku tidak mungkin membiarkan Bella merasa berkuasa." Murni pun marah pada Bella karena telah mengusir Maudy dari ruangan Arland, Murni menyeret Bella keluar dari dalam ruangan, tidak ada seorangpun yang membelanya karena Kay sudah pergi ke kantor. "Aku mengatakan yang sebenarnya, harusnya dia malu dia tidak ada hubungannya dengan Arland," ucap Bella. Murni menampar wajah Bella di depan Maudy, Maudy merasa senang, ia tertawa di belakang Murni. Murni pun melarang Bella masuk ke dalam, karena murni mengatakan jika Bella sama sekali tidak berguna. "Lebih baik kau pulang sekarang daripada aku semakin marah padamu, kau membuat kekacauan, jika kau terus di sini Arland semakin lama pulih." Be
Baca selengkapnya

Samar-samar tapi mulai ingat

Maudy datang ke kantor untuk menemui Arland, tapi setibanya di sana ia bertanya pada security kemana Arland pergi, security mengatakan jika Tuan Muda pergi dengan Kay, Maudy khawatir jika Kay mengatakan semuanya pada Arland, ia segera menyusul Arland ke cafe. "Syukurlah aku segera tiba, jika tidak Kay akan menghancurkan semuanya," gumamnya dalam hati, lalu ia tersenyum pada Arland kemudian memeluknya. "Kenapa kau ke sini?" tanya Arland saat Maudy memeluknya. "Aku tadi ke kantor, tapi kamu tidak ada, jadi aku menyusul mu ke sini." Kay pun meneguk minumannya yang sudah di pesan, lalu ia pamit pada Arland untuk segera ke kantor, tapi tiba-tiba saja Maudy mendekatinya. "Kay tunggu, aku aku bicara." Kay menoleh, ia pun menatap Maudy, lalu Maudy memasang senyuman liciknya. "Kau tidak akan bisa menghancurkan apa yang sudah ku miliki, jika kau masih ingin melihat perempuan kampung itu hidup, jangan pernah menggangguku," ucapnya sambil tersenyum, "pergilah Kay, mungkin kau sangat s
Baca selengkapnya

Anthony kembali ingin balas dendam

Dug. Jantung Maudy seperti di tusuk sembilu, ia terdiam, bibirnya seperti terkunci, tak ada yang bisa ia ucapkan, hanya detak jantungnya yang terdengar begitu kencang. "Ada apa denganmu?" tanya Arland saat ia melihat Maudy bengong. "Apa yang kau katakan tadi?" "Aku tidak tahu, tapi nama Bella terngiang-ngiang di kepalaku, siapa dia?" Maudy gugup, wajahnya terlihat pucat. Ia seperti tidak bisa bicara. "Aku tidak tahu, lupakan saja, itu tidak penting," ucap Maudy lalu ia kembali ke meja rias, ia menatap dirinya, hatinya sangat hancur, ia khawatir berlebihan, secepat itukah Arland menginginkan Bella? "Aku tidak akan membiarkan ini terjadi, aku harus secepatnya menjauhkan Bella dan anaknya dari kota ini, aku tidak mau kehilangan apa yang sudah ku miliki," ucapnya dalam hati. Ia benar-benar hilang akal. Ia pun membuka pintu kamar, Arland menarikan tangannya, ia melihat Maudy begitu pucat dan berkeringat. "Ada apa? mengapa kau terlihat pucat?" "Aku mau ke bawah, di sini
Baca selengkapnya

Arland melihat Novia

"Jika itu yang kau inginkan aku bisa memberitahu siapa dirimu sebenarnya kepada suami palsu mu itu, kau masih beruntung ibunya berpihak padamu, tetapi jika kebenaran terungkap kau akan terbuang entah ke mana seperti sampah, jadi siapa yang ingin bermain?" Anthony merasa senang membuat Maudy tertekan, tentu saja Maudy takut jika Anthony mengatakan pada Arland, jika istrinya adalah Bella. Maudy segera mendorong Anthony lalu ia pun keluar dari kamar itu, setelah ia berjalan beberapa langkah, Arland ada di belakangnya Arland pun memanggil Maudy, ia pun takut jika Arland mendengar ia bicara dengan Anthony. "Apa yang kau lakukan disini? bukankah kau bilang kau sedang rapat?" Arland menatap Maudy yang terlihat gugup. "Iya, aku salah kamar, aku akan segera menemui klien ku, tunggu aku di rumah," jawab Maudy lalu ia bergegas pergi, wajahnya berkeringat ia sangat khawatir jika Arland mengetahui kebohongannya. Arland pun mengerutkan keningnya, ia bingung melihat Maudy. Biasanya Maudy tid
Baca selengkapnya

Arland menjemput Novia ke sekolah

"Halo, siapa namamu?" tanya Arland pada Novia. Novia tidak mengatakan apapun, ia hanya diam saja, Bella mengatakan padanya jika bertemu orang baru yang belum pernah ia lihat jangan bicara apapun, Novia pun selalu mengingatkan yang dikatakan mamanya. "Paman Kay, ayo kita pergi!" Novia mengajak Kay untuk segera pergi ke sekolah, Arland terus menatapnya. "Aku akan mengantarnya ke sekolah!" Kay menutup pintu mobilnya, lalu segera meninggalkan Arland. Sepanjang jalan ke sekolah, Kay menyesal tidak mengatakan pada Arland jika ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Novia. Tapi ia sudah terlanjur berjanji pada Bella beberapa tahun yang lalu, ia tidak boleh mengatakan apapun pada Arland tentang Novia. "Berjanjilah padaku untuk tidak mengatakan apapun pada Arland tentang Novia, biarkan saja dia datang menemui kami sampai ingatannya pulih, aku tidak mau menjadi egois, aku sudah berjanji pada mommy nya untuk menjauhi Arland demi kesembuhannya, terdengar sangat egois bukan? tapi aku t
Baca selengkapnya

Kepala Arland kena benturan

"Tempat ini tidak asing, aku sepertinya pernah ke sini, kapan? ada sesuatu yang terjadi, tapi aku sama sekali tidak ingat," gumamnya, ia pun menelusuri jalan kecil itu hingga mereka tiba di paviliun kecil. "Rumahmu disini?" tanya Arland pada Novia, ada sesuatu yang ia rasakan saat ia berdiri di gerbang depan. "Iya paman, ayo masuk mama sudah menungguku." Arland berjalan memegang tangan kecil Novia, ia melihat setiap sudut di halaman depan, sangat tidak asing, ia seperti mengenali paviliun ini. Novia berlari masuk ke dalam paviliun, ia memanggil mamanya agar keluar, ia ingin memberitahu mamanya kalau yang mengantarnya bukanlah paman Kay, tetapi orang lain tapi dekat dengan paman Kay. "Mama, aku sudah pulang." Mendengar suara putrinya Bela langsung keluar dari kamar, sejak tadi ia sudah menunggu Novia pulang. Ia melihat seorang pria memakai jas berdiri membelakanginya sambil menatap setiap sudut rumah itu. Bella melihat sosok pria itu bukanlah Kay, ia mulai curiga jika Nokia
Baca selengkapnya

Maudy mendapatkan berlian 5 miliiar

Arland istirahat di sofa, ia tidak mengijinkan Maudy untuk tidur dengannya karena kepalanya masih sakit. Sepanjang malam ia teringat pada Novia gadis kecil yang cerewet, ia berencana bsok pagi ia akan menemuinya. Hingga pukul 4.00 WIB Arland belum bisa memejamkan matanya. Ia merasa gelisah, seolah banyak sekali kejadian yang ia khawatir akan terjadi. Matahari telah bersinar, udara terasa sejuk saat Arland membuka matanya, ia segera turun dari sofa lalu berjalan membuka gorden rumahnya.Ia menghirup udara yang sejuk, ia segera turun setelah mandi, Bi Ijah sudah menyiapkan sarapan di atas meja untuk keluarga Alexander."Selamat pagi Bi," sapa Arland saat ia sudah tiba di meja, Bi Ijah kaget mendengarnya, selama beberapa tahun ini Arland tidak pernah menyapanya sekalipun, Bi Ijah merasa senang."Tuan Muda? apakah tuan sedang sakit?" tanya Bi Ijah saat melihat perban di kepala Arland."Tidak Bi, aku baik-baik saja, ini hanya luka kecil."Arland lanjut sarapan, Maudy tiba-tiba turun mas
Baca selengkapnya

Ingatan Arland pulih, Bella kembali

Maudy tidak mempermasalahkan yang dilakukan Arland, ia percaya sekali sedang melakukan pekerjaan di dalam kamar. 30 menit kemudian kaki pun tiba di rumah itu, ia segera masuk ke atas menemui Arland dan yang lainnya. Kay langsung masuk lalu mengunci pintu, Murni merasa ada yang tidak beres di dalam kamar Arland, ia naik ke atas lalu memanggil Arland, tapi Arland mengatakan ia sangat sibuk dan tidak ingin di ganggu. Setelah dua jam di dalam kamar, mereka berempat pun turun, kedua pria itu langsung pulang, Kay juga pulang, sedangkan Arland masuk ke kamarnya, Maudy pun bertanya apa yang mereka lakukan di kamar sehingga tidak boleh diganggu siapapun, Arland pun menjawab sesuatu telah terjadi di perusahaan. Maudy pun mengangguk, ia naik ke ranjang lalu tidur, sementara Arland masih duduk di balkon, ia tidak sabar menunggu pagi. Cukup lama ia di balkon seorang diri, ia pun akhirnya naik ke ranjang lalu tidur di samping Maudy. Sebelum subuh Arland sudah bangun, ia meninggalkan Mau
Baca selengkapnya

Arland mengusir Maudy dari rumah

Kay merasa senang akhirnya Arland kembali pada Bella dan juga Novia, Kay melihat Maudy di bawa oleh polisi, orang tua Maudy marah, mengancam Arland agar memasukkannya ke penjara karena ia telah memfitnah Maudy. "Jangan bawa anak saya, ini semua fitnah, anak saya tidak bersalah," ucap Ari Fernandez orang tua Maudy pada polisi. "Jelaskan saja di kantor nanti, bersalah atau tidak nanti bisa kami buktikan." Kay menepuk pundak Arland, ia tidak percaya Arland sudah kembali mengingat semuanya, Arland sangat berterimakasih pada Kay. "Terimakasih sudah menjaga Bella dan juga Novia selama aku tidak mengingat apapun, kau sangat baik, aku tidak tahu harus bagaimana membalasnya," ucap Arland pada Kay. "Tidak perlu berlebihan seperti itu, ini sudah tugasku untuk menjaga mereka berdua, lagipula aku menganggap Bella sebagai adikku, jadi aku harus menjaga mereka sampai kau kembali." Bella juga tidak lupa mengucap terima kasih pada Kay. Pandangan Bella tiba-tiba tertuju pada Murni yg berd
Baca selengkapnya

Honeymoon kedua Bella dan Arland

"Tidak perlu minta maaf seperti itu padaku, aku sudah memaafkan sejak dulu," Bella pun memeluk Murni agar Murni tidak merasa terus bersalah. Mereka pun makan bersama, murni tidak membeda-bedakan asisten rumah tangga dan juga keluarganya, ia menyuruh asisten rumah tangga itu untuk makan yang banyak. "Kalian harus menikmati makanan ini, ini sebagai bentuk terima kasih kepada kalian semua, karena kalian semua tidak pernah membenciku meskipun ucapanku selalu menyakiti hati kalian." "Iya terimakasih Nyonya," ucap mereka. Setelah selesai makan malam Murni pun mengajak keluarganya untuk jalan-jalan keluar, mereka juga mengajak kelima asisten rumah tangga yang bekerja di rumah itu. Belum pernah terjadi sekalipun Murni mengajak asistennya untuk pergi keluar atau mengajaknya makan bersama, tetapi setelah Bella kembali ke rumah Murni berubah menjadi lebih baik. "Nyonya Bella membawa banyak perubahan dalam rumah ini, Nyonya besar berubah menjadi sangat baik, tapi jika saat bersama Mau
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
20
DMCA.com Protection Status