Semua Bab Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama: Bab 31 - Bab 40

58 Bab

Nilesh mengkhianati Bella?

"Jangan berpikir untuk bisa melarikan diri dari ku, aku akan memberi mu pelajaran jika sampai Bella kenapa-kenapa," gumam Arland. Arland mengikuti mereka kemanapun Nilesh pergi. Akhirnya Nilesh dan Bella berhenti, Nilesh menggenggam kuat tangan Bella agar tidak lepas darinya. Arland pun turun dari mobilnya, sedangkan Kay hanya melihat dari jauh apa yang akan dilakukan Arland pada Nilesh. "Beraninya kau membawa istriku lari" ucap Arland dengan suara baritonnya. Seketika Bella mundur ke belakang Nilesh, ia tidak ingin di bawa oleh Arland lagi sebagai tawanan. "Bella bukan istrimu, kau melakukan hal bejat hingga Bella seperti ini, harusnya kau malu pada dirimu, dimana cerminan dirimu? apakah seperti ini?" jawab Nilesh dengan lantang. "Bella, apa yang terjadi? mengapa kamu bisa lari dari mobil?" tanya Arland dengan tenaga saat bicara dengannya. Ia tidak mau jika Bella pergi bersama Nilesh. "Tolong lepaskan kami, aku berjanji tidak akan pernah kembali mengusik kehidupan mu,
Baca selengkapnya

Siasat Maudy!

Kay memutar otaknya agar bisa segera membawa Bella, ia kasihan pada keduanya karena keegoisan sahabatnya, lagi pula Bella bukanlah tawanan yang bisa di permainan hidupnya oleh orang yang punya kuasa dan harta. "Kay apa rencana mu?" tanya Arland saat ia terlihat merenung. "Aku tidak memikirkan apapun," jawab Kay sambil menggeleng. Arland pun tidak terlalu bertanya, karena saat ini ia harus memikirkan cara agar secepatnya ia dan Bella menikah dan mendapatkan restu mommy, jika di biarkan terlalu lama semua bisa-bisa semua orang tahu jika Bella telah mengandung sebelum menikah. "Aku akan pulang ke rumah, jika ada apa-apa kabarin saja" ucap Kay lalu ia mengambil jaket dan kunci mobilnya lalu segera berlalu dari apartemen. Ia pun tidak banyak bicara soal Bella pada Arland, ia takut jika Arland mencurigai dirinya. Arland bersandar lalu memandang ponselnya, kemudian meletakkan ponsel itu di meja, pikirannya serasa buntu untuk mendapatkan solusi agar semua baik-baik saja. "Apa yang
Baca selengkapnya

Bella melihat Maudy?

"Pertunangan akan segera dilaksanakan," ucap mommy saat ia telah memegang kotak berisi cincin berlian mewah. Arland mengambil cincin yang diberikan mommy, ia kemudian menatap wajah Maudy dengan rasa dendam, cinta yang selama ini ia berikan pada Maudy telah sirna saat Maudy mengkhianati nya, luka itu pun akhirnya membuat Bella hamil. Mau tidak mau Arland memasukkan cincin itu di jari manis Maudy, mereka akhirnya sah bertunangan. "Akhirnya kita bertunangan setelah waktu yang lama," ucap Maudy sambil memandangi cincin berlian di jari manisnya. "Arland masuk dulu mom, ada pekerjaan di kantor yang belum selesai." "Baiklah sayang," jawab mommy sambil mengelus pipi puteranya itu. Arland pun meninggalkan Maudy dan yang lain di ruang keluarga, ia mengunci kamarnya lalu tidur, ia tidak lagi memikirkan apapun. Keluarga Maudy pun pulang setelah acara selesai, Maudy dan keluarganya sangat senang akhirnya mereka bisa mengikat Arland agar tidak bisa menikah dengan yang lain. "Mom, ak
Baca selengkapnya

Jangan berpikir bisa melarikan diri!

"Apa yang harus kulakukan di sini?" Bella mondar-mandir di apartemen itu sendiri. Tiba-tiba ia berniat untuk melarikan diri sejauh-jauhnya, ia berpikir untuk meninggalkan kota besar ini lalu pergi bersama Nilesh. Ia memimpikan kehidupan pernikahan yang bahagia. Namun ia juga berpikir jika Arland tidak akan tinggal diam, bisa-bisa Arland menghancurkan hidup Nilesh. "Bagaimana jika ini adalah kesempatan yang diberikan Tuhan padaku bersama Nilesh? iya, mungkin saja inilah saatnya aku pergi," gumamnya lalu secepatnya mengambil beberapa pakaian baru yang diberikan Arland padanya. Bella dengan cepat mengemas barangnya, lalu mengambil semua uang yang diberikan Arland padanya, segera ia turun kebawah untuk mencari taksi, namun ia tidak bisa menghubungi Nilesh karena ponselnya entah dimana. "Aduh, bagaimana ini? aku harus menelepon dari mana?" batinnya sambil berpikir. Tak lama kemudian taksi pun melintas dari depannya. Setelah memberhentikan taksi ia pun segera masuk kedalam agar tidak ada
Baca selengkapnya

Amarah Arland memuncak.

Nilesh membaringkan Bella di tikar pandan yang sudah lapuk dan hampir koyak di beberapa bagian, Bella pun berusaha agar dirinya cepat pulih lalu mereka segera pergi sejauh-jauhnya. Hampir satu jam mereka istirahat di pondok itu, Bella pun sudah mulai membaik, namun suara beberapa pria membuat Bella ketakutan, ia memegang lengan Nilesh sangat kuat. "Aku berharap itu bukanlah Arland dan anak buahnya, ya Tuhan, bagaimana jika dia datang kesini?" gumamnya dalam hati. Sesekali ia pun memejamkan matanya karena ketakutan. "Jangan takut, aku akan selalu menjagamu," bisik Nilesh agar Bella merasa tenang. Namun disaat mereka berusaha diam, tiba-tiba perut Bella muat, ia tidak tahan untuk tidak muntah, ia pun menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan suara. tapi dia tetap saja mengeluarkan suara sampai beberapa pria itu menghampiri pondok yang mereka tempati saat ini. tok tok tok Suara ketukan itu sangat kuat terdengar di telinga Bella dan Nilesh, mereka terdiam dan tidak bicara apapun, sam
Baca selengkapnya

Tetap tenang, jangan cemburu!

"Tidak ada yang kurang dari dirimu, hanya saja aku tidak bisa mencintaimu, bagaimana bisa kamu berpikir aku akan mencintaimu? sedangkan yang pertama kali kau berikan adalah rasa benci! bukan hanya itu, untuk dekat denganmu saja aku tidak sudi, lalu bagaimana aku bisa mencintai?" Bella bicara dengan tegas, ia membalas tatapan tajam itu dengan penuh amarah, bahkan amarah di dalam hatinya seperti sudah membara. "Aku akan memberikan semuanya, akan ku pastikan tidak ada yang kurang selama kau bersamaku!" ucap Arland dengan nada suara pelan karena ia tahu Bella sedang dilanda amarah. "Berhentilah menggangguku, jangan sampai aku kehilangan calon bayiku karena ulahmu!" Bella pun mengambil handuk lalu melilitkannya di badannya. Ia segera mendorong Arland keluar dari kamar itu, Arland tidak berdaya ia hanya mengikuti kemauan Bella. Bella segera memakai baju, kemudian ia duduk di atas ranjang sambil merenung. Ia bahkan tidak selera untuk makan, meskipun perutnya begitu lapar tetapi ia sama
Baca selengkapnya

Rencana Maudy yang licik

Arland menatap Kay yang tengah berjalan mendekatinya. Kay mengerti jika Arland akan marah padanya. Tetapi ia mencoba mengalihkan pembicaraan saat mereka duduk berdua. "Sebelum pernikahan ku dengan Bella dilangsungkan, aku ingin mengakhiri semua kepura-puraan Maudy," ucap Arland tanpa basa-basi, ia sebenarnya tahu jika Kay ingin mengalihkan pembicaraan Lebih dulu. "Rencana apa lagi yang dimainkan Maudy? kemungkinan dia berkerja sama dengan Antoni untuk menghancurkan perusahaan." "Aku tahu, lagi pula aku tidak ingin menikah dengannya. Aku menyuruhmu untuk menyadarkan mommy, Maudy dan keluarganya hanya menginginkan uang dan kekuasaan." Mereka berdua pun berusaha mencari solusi supaya rencana Maudy segera diketahui oleh Murni. Tetapi sebelum mereka selesai bicara, ponsel Arland berdering ia pun melihat ternyata Murni yang meneleponnya. "Hello mom." "Arland cepatlah pulang, Maudy ada di rumah kalian harus segera memilih baju untuk acara pernikahan." Arland langsung mematika
Baca selengkapnya

Bella dan Maudy hampir bertemu.

Tetapi Maudy curiga jika Arland telah mencintai orang lain, karena sangat jelas terlihat dari sikap Arland yang sudah sangat cuek pada dirinya. "Aku harus mencari tahu siapa Bella, jangan sampai rencanaku berantakan, aku mati-matian berusaha untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, setelah itu aku akan pergi dengan Anthony." Gumamnya sambil merencanakan sesuatu yang lain. "Jangan khawatir sayang, tidak ada yang bisa menggantikan mu di sisi Arland," kata Murni sambil mengelus rambut Maudy. Tetapi terlihat jelas di wajah Maudy ia panik. Seketika Murni mendekatinya lalu mencoba menghibur calon menantunya itu. Arland merasa pulang ke rumahnya hanya buang-buang waktu saja, ia tidak berniat sama sekali untuk memilih atau fitting baju pengantin. Tetapi Murni lah yang paling antusias untuk melakukan itu. "Mom, aku mau ke kamar dulu, tolong jangan ada yang masuk. Aku tidak mau di ganggu!" Ucap Arland dengan tegas. Maudy menjadi gelisah, ia tetap kepikiran dengan Bella. Setibanya Arla
Baca selengkapnya

Maudy & Anthony (21+)

Arland berusaha untuk membuat Bella tidak memikirkan banyak hal yang akan membahayakan dirinya. tetapi ia tidak tahu jika Bella sudah mengetahui tentang Maudy. Hanya saja Bella belum mengatakannya pada Arland. "Aku akan pergi sebentar Aku akan kembali segera." Arland mengelus rambut Bella lalu ia pun keluar dari apartemen menuju parkiran. Bella merasa sudah tidak bosan lagi di apartemen karena ia diberi laptop oleh Kay, setidaknya dia punya kesibukan bermain game atau membuka internet. Arland memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi agar ia segera tiba ke rumah Maudy. Arland berusaha untuk tiba secepatnya, sesampainya di sana iya langsung bicara dengan Maudy. Maudy mengira kedatangan Arland ke rumahnya untuk meminta maaf padanya atau mempercepat pernikahan mereka, tapi nyatanya Arland justru marah padanya. "Jangan pernah bermimpi pernikahan ini terjadi, aku akan segera memberitahu mommy semua kebohonganmu dan semua rencana jahat mu terhadap keluargaku. Setidaknya setelah ini kau
Baca selengkapnya

Kay di jebak

Saat pagi telah menyingsing Arland pun terbangun dari sofa di mana ia tidur semalaman, ia tidur di sofa sejak Bella tinggal di apartemennya. Ia segera mandi lalu bersih untuk pergi, tapi sebelum pergi ia menunggu Bella bangun. Ketika ia duduk di sofa Bella keluar dari kamar, matanya masih terlihat mengantuk dan rambutnya sangat berantakan, Arland pun mendekatinya lalu tersenyum. "Pagi ini aku akan pergi ke kantor, semua yang kamu butuhkan sudah ku siapkan di kulkas. Kau tidak perlu pergi keluar untuk mencari sesuatu!" Arland meninggalkan Bella lalu ia segera menuju kantornya di mana Kay juga sudah ada di sana. Kay menghubunginya karena Anthony mencurangi proyek yang sedang mereka kerjakan. Anthony tetap berusaha untuk menghancurkan kejayaan Alexander. Dia menyuruh seseorang untuk mencuri data di kantornya ketika malam hari. Tetapi Kay tidak tahu siapa orang yang disuruh Anthony. Karena semua yang bekerja dengan mereka tidak pernah ada yang mengkhianati mereka. "Maafkan aku, ak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status