Share

Tetap tenang, jangan cemburu!

Author: Embun Senja
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Tidak ada yang kurang dari dirimu, hanya saja aku tidak bisa mencintaimu, bagaimana bisa kamu berpikir aku akan mencintaimu? sedangkan yang pertama kali kau berikan adalah rasa benci! bukan hanya itu, untuk dekat denganmu saja aku tidak sudi, lalu bagaimana aku bisa mencintai?" Bella bicara dengan tegas, ia membalas tatapan tajam itu dengan penuh amarah, bahkan amarah di dalam hatinya seperti sudah membara.

"Aku akan memberikan semuanya, akan ku pastikan tidak ada yang kurang selama kau bersamaku!" ucap Arland dengan nada suara pelan karena ia tahu Bella sedang dilanda amarah.

"Berhentilah menggangguku, jangan sampai aku kehilangan calon bayiku karena ulahmu!" Bella pun mengambil handuk lalu melilitkannya di badannya. Ia segera mendorong Arland keluar dari kamar itu, Arland tidak berdaya ia hanya mengikuti kemauan Bella.

Bella segera memakai baju, kemudian ia duduk di atas ranjang sambil merenung. Ia bahkan tidak selera untuk makan, meskipun perutnya begitu lapar tetapi ia sama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Rencana Maudy yang licik

    Arland menatap Kay yang tengah berjalan mendekatinya. Kay mengerti jika Arland akan marah padanya. Tetapi ia mencoba mengalihkan pembicaraan saat mereka duduk berdua. "Sebelum pernikahan ku dengan Bella dilangsungkan, aku ingin mengakhiri semua kepura-puraan Maudy," ucap Arland tanpa basa-basi, ia sebenarnya tahu jika Kay ingin mengalihkan pembicaraan Lebih dulu. "Rencana apa lagi yang dimainkan Maudy? kemungkinan dia berkerja sama dengan Antoni untuk menghancurkan perusahaan." "Aku tahu, lagi pula aku tidak ingin menikah dengannya. Aku menyuruhmu untuk menyadarkan mommy, Maudy dan keluarganya hanya menginginkan uang dan kekuasaan." Mereka berdua pun berusaha mencari solusi supaya rencana Maudy segera diketahui oleh Murni. Tetapi sebelum mereka selesai bicara, ponsel Arland berdering ia pun melihat ternyata Murni yang meneleponnya. "Hello mom." "Arland cepatlah pulang, Maudy ada di rumah kalian harus segera memilih baju untuk acara pernikahan." Arland langsung mematika

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bella dan Maudy hampir bertemu.

    Tetapi Maudy curiga jika Arland telah mencintai orang lain, karena sangat jelas terlihat dari sikap Arland yang sudah sangat cuek pada dirinya. "Aku harus mencari tahu siapa Bella, jangan sampai rencanaku berantakan, aku mati-matian berusaha untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, setelah itu aku akan pergi dengan Anthony." Gumamnya sambil merencanakan sesuatu yang lain. "Jangan khawatir sayang, tidak ada yang bisa menggantikan mu di sisi Arland," kata Murni sambil mengelus rambut Maudy. Tetapi terlihat jelas di wajah Maudy ia panik. Seketika Murni mendekatinya lalu mencoba menghibur calon menantunya itu. Arland merasa pulang ke rumahnya hanya buang-buang waktu saja, ia tidak berniat sama sekali untuk memilih atau fitting baju pengantin. Tetapi Murni lah yang paling antusias untuk melakukan itu. "Mom, aku mau ke kamar dulu, tolong jangan ada yang masuk. Aku tidak mau di ganggu!" Ucap Arland dengan tegas. Maudy menjadi gelisah, ia tetap kepikiran dengan Bella. Setibanya Arla

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Maudy & Anthony (21+)

    Arland berusaha untuk membuat Bella tidak memikirkan banyak hal yang akan membahayakan dirinya. tetapi ia tidak tahu jika Bella sudah mengetahui tentang Maudy. Hanya saja Bella belum mengatakannya pada Arland. "Aku akan pergi sebentar Aku akan kembali segera." Arland mengelus rambut Bella lalu ia pun keluar dari apartemen menuju parkiran. Bella merasa sudah tidak bosan lagi di apartemen karena ia diberi laptop oleh Kay, setidaknya dia punya kesibukan bermain game atau membuka internet. Arland memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi agar ia segera tiba ke rumah Maudy. Arland berusaha untuk tiba secepatnya, sesampainya di sana iya langsung bicara dengan Maudy. Maudy mengira kedatangan Arland ke rumahnya untuk meminta maaf padanya atau mempercepat pernikahan mereka, tapi nyatanya Arland justru marah padanya. "Jangan pernah bermimpi pernikahan ini terjadi, aku akan segera memberitahu mommy semua kebohonganmu dan semua rencana jahat mu terhadap keluargaku. Setidaknya setelah ini kau

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay di jebak

    Saat pagi telah menyingsing Arland pun terbangun dari sofa di mana ia tidur semalaman, ia tidur di sofa sejak Bella tinggal di apartemennya. Ia segera mandi lalu bersih untuk pergi, tapi sebelum pergi ia menunggu Bella bangun. Ketika ia duduk di sofa Bella keluar dari kamar, matanya masih terlihat mengantuk dan rambutnya sangat berantakan, Arland pun mendekatinya lalu tersenyum. "Pagi ini aku akan pergi ke kantor, semua yang kamu butuhkan sudah ku siapkan di kulkas. Kau tidak perlu pergi keluar untuk mencari sesuatu!" Arland meninggalkan Bella lalu ia segera menuju kantornya di mana Kay juga sudah ada di sana. Kay menghubunginya karena Anthony mencurangi proyek yang sedang mereka kerjakan. Anthony tetap berusaha untuk menghancurkan kejayaan Alexander. Dia menyuruh seseorang untuk mencuri data di kantornya ketika malam hari. Tetapi Kay tidak tahu siapa orang yang disuruh Anthony. Karena semua yang bekerja dengan mereka tidak pernah ada yang mengkhianati mereka. "Maafkan aku, ak

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kisah pilu masa kecil Anthony

    Maudy menemui Anthony di rumahnya. Anthony marah rencananya selalu gagal. Maudy langsung memeluknya lalu ia pun berusaha menghibur Anthony. "Kenapa selalu dia yang beruntung aku sudah berusaha bertahun-tahun untuk balas dendam pada keluarga Alexander yang sombong itu." Anthony teringat pada masa lalu, di mana ayahnya adalah karyawan Mars Group. Ayahnya selalu jujur dalam bekerja dan tidak pernah mengecewakan keluarga Alexander. Tetapi Tuan Yudha Alexander mengkhianatinya ketika ayahnya berhasil mendapatkan beberapa tender besar dengan keuntungan miliaran Rupiah. Dalam semalam Yudha Alexander menyingkirkan ayahnya tanpa memberikan sepeser pun dari keuntungan yang ia dapatkan. Saat itu Anthony masih kecil, iya tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong ayahnya, tak membutuhkan waktu lama keluarganya pun segera mengalami kebangkrutan hingga ayahnya sakit-sakitan dan tidak punya uang untuk berobat. Sementara ibunya menjadi pembantu. Anthony sejak kecil sudah mengalami kepahitan

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Menjelang pernikahan

    Nampaknya Arland sudah tidak sabar menunggu sampai malam tiba, apapun yang ia kerjakan rasanya semua berantakan. ia selalu teringat dengan Bella. Melihat Arland yang tidak fokus bekerja Kay pun memberi masukan agar ia tidak perlu memikirkan pernikahan itu, karena pernikahan itu akan segera berlangsung. Tetapi Arland tidak bisa menyembunyikan apa yang dirasakan, sementara Bella di apartemen tidak menyiapkan apapun. Untung saja Kai pulang lebih dulu ke apartemen, iya tidak melihat gaun pengantin yang akan di kenakan Bella nanti. "Di mana gaun pengantin mu? malam ini pernikahanmu dengan Arlan akan berlangsung, sebagai seorang kakak aku akan berusaha memberikan yang terbaik untukmu!" Bella hanya menatap Kay ia tidak bicara, karena sebelumnya Kay mengatakan akan membantunya menjauh dari Arland, tetapi sekarang Kay malah menyuruhnya untuk segera menikah dengan pria yang ia benci itu. Kay pun mengerti sikap diam Bella. Ia menghela nafas lalu duduk di sofa. Kay sebenarnya tidak ingin

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bella di pukuli oleh Murni

    Menjelang pernikahan beberapa jam lagi, pekerjaan Arland semakin menumpuk hingga ia tidak bisa pulang atau istirahat sebentar, Murni datang ke perusahaan secara tiba-tiba mengejutkannya. Selama ini Murni tidak pernah datang karena ia sibuk dengan urusan sosialita bersama dengan istri-istri pengusaha yang lainnya, termasuk ibunya Maudy. "Ada apa Mom tumben ke sini?" tanya Arland saat ia melihat Murni masuk kedalam ruangannya. "Mommy ingin bicara serius denganmu Arland," Murni meletakkan tas branded nya di atas meja. Meskipun mommy nya ingin bicara serius, tetapi Arland tetap duduk di kursinya dan tetap fokus bekerja, ia terus menendangi layar laptopnya. "Di mana kau sembunyikan Bella?" pertanyaan itu seperti petir yang menyambar Arland di siang hari. "Apa yang mami katakan?" Arland pura-pura tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Murni. "Mommy bicara serius denganmu Arland, di mana kau sembunyikan Bella? jangan sampai mommy yang mencari tahu sendiri, setelah mommy menemukanny

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Murni di tuduh menculik Bella

    Arland juga menatap sosok yang berdiri di depan pintu, ia melihat Kay mencoba membujuk Bella agar tidak meninggalkan apartemen. Tetapi Bella sudah tidak tahan lagi diperlakukan dengan sangat buruk. "Aku tidak pernah meminta apapun, mengapa orang-orang itu begitu kejam?" Bella sebenarnya sudah menganggap Kay sebagai seorang kakak yang akan selalu melindunginya, tetapi keluarga Arland begitu kejam terhadap dirinya. "Aku tidak akan membiarkanmu pergi, di luar sana begitu banyak kejahatan!" "Aku tidak perduli, aku akan pulang ke kampungku di mana aku hidup dengan tenang, aku tidak ingin kehidupan yang seperti ini." Bella menangis, wajahnya terlihat pucat dan bibirnya masih bengkak karena dipukuli oleh Murni. Arland pun mencoba bicara dengan Bella, tetapi Bella sama sekali tidak mau mendengarkannya. "Jangan mendekatiku, aku tidak mau bicara denganmu." Arland tetap berusaha agar Bella mau mendengarkannya, ia tidak mengerti mengapa Murni datang tiba-tiba lalu memukuli Bella

Latest chapter

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay mendapatkan masalah baru

    Dengan terpaksa, Anthony dan Nilesh tunduk pada Kay, Kay sama sekali tidak lengah, ia fokus pada Anthony, ia tidak mau gegabah. Anthony mencoba memanfaatkan Sunny, tapi Kay segera mengetahuinya, ia segera melepaskan tembakan sekali hampir mengenai Anthony, Anthony kaget lalu menunduk, ia takut di lukai oleh Kay. "Sunny adalah milikku, aku ke sini untuk mengambil apa yang menjadi milikku, kau tidak boleh menyembunyikan sesuatu yang bukan milikmu Kay, biarkan Sunny ikut denganku, tanyakan saja padanya, dia adalah milikku!" Anthony dengan bangga mengatakan itu, tapi Sunny muak mendengar ucapan Anthony. "Aku bukan milikmu, aku bukan barang, aku berhak menentukan pilihan ku, lagipula aku tidak suka padamu, aku dan Kay sudah menikah, siapa yang kau bilang milikmu? apa kau tidak merasa bersalah mengatakan hal itu?" Sunny berbohong supaya Anthony tidak mengganggunya lagi. "Kau jangan berbohong Sunny, Kay akan menikah dengan mantan kekasihnya Amanda, kenapa kau mau tinggal dengan pri

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Anthony menemukan Sunny

    Murni tetap tenang meski Maudy memberinya beberapa pertanyaan mengenai Arland dan Bella, ia tidak mau Maudy sampai tahu jika Arland berada di rumah sakit. "Arland sendiri yang meminta Bella menemaninya, biarlah dia ikut, lagi pula mommy bisa mengurus Novia, mommy tidak kemana-mana juga," ucapnya lalu ia duduk di sofa karena selama di rumah sakit ia tidak bisa menyandarkan tubuhnya. "Pasti mereka berbohong, tidak mungkin Bella mendadak pergi dengan Arland keluar kota," gumamnya, ia masih penasaran tapi sepertinya Murni menutupi sesuatu darinya, yang anehnya lagi, Tuan Alexander segera membawa Novia masuk ke kamarnya. Murni meminta Bi Ijah membuatkan minuman dingin untuknya, tenggorokannya terasa sangat kering. "Bibi tolong buatkan minum dingin," ucap Murni dengan lembut, Bi Ijah segera ke dapur kalau membuat minuman itu. Maudy pergi ke kamarnya, ia mondar-mandir di dalam, sebab Kay juga belum kembali, ia tidak mungkin mendapatkan informasi itu dari Murni. "Kapan Kay kembali

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Murni berbohong pada Maudy

    Tuan Alexander bersiap untuk pulang ke rumah dengan Novia, sedangkan Bella dan Kay akan tinggal di rumah sakit menjaga Arland. "Mom, tolong jangan katakan apapun, aku bukan tidak percaya sama bibi, tapi Maudy akan mendesaknya sampai bibi bicara, kita harus merahasiakan ini dari Maudy sampai terbukti ia tidak bersekongkol dengan papanya dan juga Anthony." Kay sangat mewaspadai Maudy, sampai sekarang ia tidak percaya padanya meskipun Maudy selalu berbuat baik di depannya. "Sayang, kamu pulang dulu ya sama opa Oma, tapi mama mau kamu berjanji!" "Berjanji apa ma?" Novia tidak mengerti apa yang di katakan Bella padanya. "Kamu harus janji, jika Tante Maudy bertanya apapun padamu tentang papa dan mama, jangan katakan apapun ya, mama mohon ya nak," Novia diam, ia masih belum mengerti apa yang dimaksud mamanya itu. "Novia, kalau misalnya Tante Maudy bertanya, dimana papa dan mama, kamu harus bilang tidak tahu, papa dan mama bekerja ada urusan, mama mohon ya nak, supaya papa bisa

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Anthony dan Nilesh bertengkar

    "Papa janji setelah papa pulang kita akan jalan-jalan keluar negeri," ucap Arland sambil mengelus rambut Novia. "Janji ya pa, kita akan jalan-jalan!" Novia mengingatkan janji itu supaya Arland tidak lupa. Novia kembali bermain game di ponsel, Arland merasa sedih saat Novia menagih janji padanya. Kay masih duduk di sofa, ia terlihat murung, Sunny tidak tahu harus bicara apa padanya. Kay melihat jam di tangannya sudah pukul 07.15, ia segera menghabiskan teh nya lalu beranjak. "Aku akan ke rumah sakit, tetaplah di rumah, jika ada sesuatu yang kau butuhkan katakan saja padaku," ucapnya lalu ia segera pergi. Sunny menutup pintu rapat-rapat setelah Kay pergi meninggalkan rumah, ia masuk kamar karena merasa sedih, ia khawatir jika suatu saat nanti Anthony menemukannya. "Ya Tuhan, jauhkan aku dari pria jahat itu, aku tidak ingin menjadi tawanannya, aku menyesal telah percaya padanya dulu," ucap Sunny sambil menangis, kalau bisa ia ingin tinggal bersama Kay supaya ia aman dari

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Menjenguk Arland ke rumah sakit

    "Kita harus waspada, pasti ada serangan yang akan dilakukan Arland pada kita, aku tidak mau itu terjadi!" Anthony pun mulai hati-hati dengan Arland dan Kay, mereka tidak mau menyepelekan kekuatan Arland, apalagi Kay selalu bisa membuat lawannya kalah. Bella masih menunggu Arland di rumah sakit, Arland perlahan-lahan mulai pulih tapi ia harus tetap mendapatkan pengobatan supaya ia segera pulih. Pagi hari sudah pukul 07.00, Murni dan suaminya mengajak Novia ke rumah sakit, tapi ia tidak memberitahu siapapun, termasuk Bi Ijah. Murni tetap memakai seragam sekolah pada Novia supaya tidak seorangpun yang curiga pada mereka. "Novia sayang, cepatlah nanti kita terlambat. "Iya Oma!" Maudy mendengar Murni memanggil Novia merasa heran kenapa tiba-tiba pagi ini ia yang mengantar Novia ke sekolah, ia pun segera menemui Murni yang masih ada di kamarnya, sedangkan Tuan Alexander ada di garasi. Tok... tok.... Maudy mengetuk pintu kamar Murni, Murni masih belum sempat membukanya karena

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay membuat Anthony takut

    Seseorang menghalangi jalan Kay saat ia terus mengejar mobil Anthony, akhirnya ia kehilangan jejak mereka. "Sial, siapa yang berani melakukan itu?" ia sama sekali tidak bisa melihat siapa yang ada di dalam mobil itu, ia marah, memukul setir mobil lalu berputar arah. Ia pun memutuskan untuk pergi ke rumah Sunny, rumah Sunny lumayan jauh dari jalan itu, tapi hatinya masih kacau, ia marah tapi keberuntungan masih berpihak pada Anthony. Kay pun menyetir dengan pelan, tangannya masih gemetar dan ia belum bisa meredam emosinya. Ia pun akhirnya sampai di depan rumah Sunny, ia masih berada di dalam mobil sampai tangannya berhenti gemetar. "Jika terus seperti ini, aku tidak akan masuk ke dalam," batinnya. Ia menghela nafasnya berulang-ulang lalu mencoba menetralkan emosinya, tangannya perlahan berhenti gemetar lalu ia sekali lagi menghela nafasnya. Sebelum turun ia mengirim pesan pada Arland, ia mengatakan jika saat ini berada di rumah ibunya, ia selalu berbohong jika berada di ru

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay balas dendam seorang diri

    "Apakah ada yang tahu kau datang ke sini?" tanya Arland saat Bella masih memegang tangannya. "Tidak, aku keluar rumah diam-diam, lagi pula aku keluar jam 03.00 pagi, semua orang di rumah masih tidur." Lalu Kay keluar dari kamar itu, ia mengatakan akan segera kembali. "Aku keluar sebentar, aku akan kembali segera!" Bella menangis melihat suaminya terbaring, ia menghela nafasnya karena dadanya terasa sangat sesak. "Jangan khawatir, sebentar lagi aku akan pulih, kita pasti pulang nanti!" "Jangan bicara lagi, pulihkan dirimu dulu, akan menemani mu di sini!" Bella tidak mau meninggalkan suaminya di rumah sakit meskipun Arland menyuruhnya pulang. "Pulanglah ke rumah, Novia dan yang lainnya membutuhkan mu, lagi pula kau harus mengabari ke rumah supaya tidak ada yang khawatir." "Nanti saja, ini masih jam 04.20 bibi belum bangun," ucapnya. Bella mengambil air minum lalu diberikan pada Arland. "Minum yang banyak supaya tidak dehidrasi." Arland mengembang air mineral itu

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bella menemui Arland dirumah sakit

    Bella menunggu hingga subuh tapi keduanya tidak ada yang meneleponnya, ia semakin khawatir, lalu ia segera turun ke bawah duduk sofa, ia selalu membawa ponselnya kemanapun. "Tidak biasanya Arland mengabaikan panggilan ku hingga beberapa kali, pasti ada yang tidak beres dengan mereka, tapi kemana aku harus mencarinya? tidak ada yang bisaa ku tanyakan," Bella termenung di bawah sendirian, kemudian ponselnya berdering, ia segera melihatnya, panggilan itu dari Arland, ia dengan antusias segera mengangkatnya. "Halo." "Bella maafkan aku, aku tidak bisa pulang karena sekarang aku dan Kay berada di rumah sakit, aku mengalami kecelakaan, tapi tidak parah, jangan khawatir, nanti aku dan Kay akan segera pulang." Jantung Bella seolah berhenti karena mendengarkan kata kecelakaan, ia tidak mampu bicara. "Bella jangan khawatir, aku dan Kay akan segera pulang, jangan katakan pada mommy, aku tidak apa-apa!" "Dimana kalian sekarang? kenapa sejak tadi tidak ada yang mengangkat teleponku?"

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bella gelisah

    "Apa kau yakin Maudy tidak terlibat saat Anthony dan Nilesh bebas? lebih baik suruh saja dia pergi dari rumah, aku yakin dia tahu banyak hal, tapi dia tidak mengatakan apapun sebelum ada orang yang bicara di rumah mengenai hal ini." Kay sebenarnya sangat mengkhawatirkan Novia, anak kecil itu selalu di ganggu oleh Anthony untuk membebaskan dendamnya pada Arland. "Kita akan memerlukan bantuannya nanti, jika dia pergi dari rumah sekarang, aku yakin Anthony akan merajalela, jadi sebagai gantinya untuk membalasnya nanti, saat Maudy masih ada di rumah!" Kay pun mengerti apa yang dikatakan Arland, ia tahu Maudy suatu saat akan berguna bagi mereka. Mereka tidak pergi ke kantor, tapi ke club untuk menenangkan diri, seperti beberapa tahun yang lalu. Kay dan Arland kembali ke club itu setelah lebih dari 6 tahun, tapi orang-orang di sana masih menyambut mereka seperti dulu, Arland duduk di kursi yang biasa mereka duduki, Kay dengan sangat senang meneguk beberapa gelas minuman yang ada d

DMCA.com Protection Status