Semua Bab Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama: Bab 171 - Bab 180

195 Bab

Kay menolak permintaan Maudy

Karena merasa di abaikan oleh Arland, Maudy jadi kesal, lalu ia ingin pergi dari ruangan Arland, Arland tidak mengatakan apapun padanya sehingga Maudy semakin kesal dan merasa tidak dianggap sama sekali. "Aku sudah membantu mu Arland, tapi kau masih saja tidak menganggapku ada di sini, aku ada di hadapan mu," batinnya kesal. Arland sangat sibuk dengan urusannya, lalu Maudy tiba-tiba saja hilang dari pandangannya, ia tidak tahu kapan Maudy keluar. "Kemana dia?" gumam Arland lalu segera ia mengerjakan tugasnya. Maudy masuk ke ruangan Kay, ia melihat Kay duduk sambil berkerja. Tok.... tok... tok... "Masuk," ucap Kay tanpa melihat siapa yang ada di hadapannya. "Kay boleh aku duduk?" tanya Maudy sehingga ia kaget, ia tidak menyangka jika Maudy yang datang menemuinya. "Duduk saja." Kay tetap melanjutkan pekerjaannya, sedangkan Maudy duduk sambil menatapnya. "Kay apa kau sudah makan siang?" "Tidak!" "Aku ingin makan bersamamu siang ini kalau kau tidak keberatan!" "M
Baca selengkapnya

Kay memikirkannya Sunny

Saat sudah sore, Kay membangunkannya lalu menyuruh Maudy pulang lebih dulu, karena ia masih ada pekerjaan lain. "Maudy pulanglah lebih dulu, nanti aku segera menyusul mu di rumah!" ucapnya, Maudy pun lebih dulu pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Setelah itu ia pun pulang ke rumah sendirian, lalu Kay melanjutkan pekerjaannya. Setibanya di rumah, Maudy segera mandi lalu duduk di ruang tamu, ia melihat Bi Ijah duduk sambil makan cemilan. "Bibi boleh aku duduk di sini?" tanya Maudy saat ia sudah berada di samping Bi Ijah. "Duduk saja." Maudy duduk lalu ia di tawarin cemilan oleh Bi Ijah tapi ia menolaknya. "Tidak bibi, aku sudah makan dengan Kay tadi," tanpa sengaja Bella mendengarnya, ia sedikit ragu, lalu segera masuk ke kamarnya, ia mencari ponselnya lalu menghubungi Arland yang masih berada di kantor. Tut..... Panggilannya tidak diangkat oleh Arland, lalu ia meletakkan ponselnya di atas ranjang. Tak lama setelah itu, Arland segera meneleponnya. "Halo."
Baca selengkapnya

Kay dilema

Paginya, Maudy tiba-tiba sakit, entah apa yang ia pikirkan sehingga seluruh tubuhnya menggigil. Untung saja ketika Bi Ijah masuk ke kamarnya, ia melihat Maudy menggigil lalu menyelimuti tubuhnya. "Ada apa nona Maudy? kenapa seperti ini?" tanya Bi Ijah panik, ia segera memanggil Bella yang masih berada di kamarnya. "Bibi jangan katakan pada siapapun, aku tidak mau menyusahkan mereka," ucap Maudy sambil memegang tangan Bi Ijah. "Tidak apa-apa nona Maudy, bibi harus memanggil Bella." Bi Ijah tidak mendengarkan apa yang di katakan Maudy, ia tidak mungkin membiarkan Maudy dalam bahaya. "Bella." Bi Ijah memanggilnya dari luar kamar, mungkin Bella masih berbaring sehingga lama membuka pintu. "Bella," sekali lagi ia memanggil, tak lama kemudian Bella pun keluar dari kamarnya, ia melihat wajah Bi Ijah sangat panik. "Ada apa bibi?" tanya Bella lalu ia memegang tangan Bi Ijah. "Nona Maudy menggigil, wajahnya pucat!" "Dimana dia?" Bi Ijah dan Bella segera berlari ke kamarnya, mereka m
Baca selengkapnya

Kay memberi perhatian pada Maudy

Arland menatapnya bingung, ia tidak tahu apa yang di maksud Kay. "Melakukan apa? biasanya kau mampu melakukan apapun dalam sekejap," ucap Arland. "Ini berbeda, aku benar-benar bingung." Arland memperhatikan perubahan Kay sekejap, tidak seperti biasanya. Arland pun kembali ke ruangannya, dan berharap ketika di rumah nanti Kay menceritakan semuanya padanya. Kay melakukan pekerjaannya, ia banyak melakukan kesalahan hari ini, mungkin karena memikirkan Maudy dan juga Sunny. Setelah pulang dari kantor, Kay masih saja diam, Arland mengajaknya bicara tapi ia hanya menjawab sekedarnya saja. "Ada apa dengannya?" gumam Arland, ia masih memperhatikan sikap Kay. Setelah sampai di rumah, Kay langsung memasuki kamarnya, ia segera berbaring di ranjang. Bella dan yang lainnya tidak terlihat saat ia keluar dari kamar, hanya ada Novia juga Bi Ijah duduk di depan tv. "Bibi, di mana semua orang?" "Di kamar nona Maudy, dia kasihan sekali, tidak mau di bawa ke rumah sakit, akhirnya Bel
Baca selengkapnya

Arland merasa bersalah pada Kay

Bella masih diam saja, Bi Ijah pun sampai memegang tangannya lalu Bella melihatnya. "Aku baik-baik saja," ucap Bella lalu ia keluar, ia segera masuk ke kamarnya menemui Arland. "Mungkin nanti Kay akan menikah dengan Maudy!" "Dari mana kau tahu?" "Lihat saja apa yang dilakukan Kay padanya, ia sangat perhatian pada Maudy!" "Biarkan sajalah, asalkan Maudy bisa berubah menjadi wanita baik apa salahnya?" Bella diam saja, lalu bagaimana dengan nasib Sunny? ia berjanji akan membantu Sunny supaya bisa menikah dengan Kay, tapi nyatanya Kay memberi perhatian lebih pada Maudy. "Kenapa kau merasa gusar seperti itu saat Kay sangat perhatian pada Maudy?" "Aku tidak tahu, perasaanku mengatakan jika Maudy hanya berpura-pura supaya Kay menikah dengannya nanti." "Jangan khawatir, Kay pasti mempertimbangkan apa yang akan dia lakukan, Kai tidak pernah gegabah dalam melakukan hal yang akan mengubah hidupnya, aku mengenalnya sejak dulu, tidak usah mengkhawatirkannya!" Arland bingung me
Baca selengkapnya

Kay membuat sarapan untuk Maudy

"Jangan berlebihan seperti itu, aku hanya melakukan yang menurutku baik!" ucap Kay. Arland pun memeluk Kay, ia harusnya belajar dari Kay, ketulusan dan keikhlasan yang tiada batas. "Ayo masuk, kita makan dulu," ajak Arland, tapi Kay tidak selera makan saat ini. "Jangan menyiksa dirimu seperti itu, kau harus makan supaya bisa melakukan kebaikan yang lain," ucap Arland. Kay pun akhirnya masuk lalu mereka segera ke meja makan, tidak ada siapapun yang terlihat di ruangan itu, bahkan Novia tidak ada di depan tv. "Kemana mereka?" "Aku tidak tahu," jawab Arland, mereka segera makan, Kay setelah makan langsung menuju kamar Maudy, ternyata semua orang di sana. "Lho, semua orang di sini!" ucap Kay saat ia berada di dalam. "Iya, Maudy yang meminta kami semua ke sini!" Kay seketika menatap Maudy, ia pikir sesuatu telah terjadi padanya. "Ada apa denganmu Maudy?" "Tidak apa-apa," jawabnya singkat. "Lalu kau meminta semua orang ke sini?" "Aku tidak mau sendirian," Maudy lan
Baca selengkapnya

Bella berusaha menutupi kesedihannya

Seperti biasa Kay akan melakukan aktivitas sehari-hari, ia akan ke kantor bersama dengan Arland dan juga Tuan Alexander. Bella mengantar Novia ke sekolah, lalu yang lain di rumah untuk beres-beres. Dokter yang menangani Maudy datang untuk mencabut infus karena ia sudah lebih baik. Dokter itu memberi vitamin untuknya, setelah dokter itu pergi Bella yang baru saja kembali dari sekolah langsung menemuinya di kamar, ia melihat Maudy duduk di depan meja rias. "Bagaimana keadaan mu Maudy?" "Lihatlah, sudah lebih baik, aku hanya perlu istirahat saja." "Oh ya kapan rencanamu menikah dengan Kay?" Bella langsung bicara tanpa basa-basi padanya, karena ia tahu Maudy akan berbohong padanya. "Tidak ada pernikahan, Kay hanya melakukan kebaikan saja, bukankah dulu dia juga melakukannya padamu saat Arland luka ingatan?" Maudy mengingatkan hal kejam yang ia lakukan pada Bella beberapa tahun lalu. Bella menatapnya dengan tajam, itu semua terjadi karena ulah Maudy yang selalu ikut campur
Baca selengkapnya

Bella mengetahui rencana jahat Maudy

Arland merasa senang karena ikan yang di masak oleh istrinya sangat lezat, ia menghabiskan satu ekor ikan sendirian, Bella dan Murni senang melihat Arland makan lahap. "Terimakasih, ikan ini sangat enak, lain kali masakin lagi seperti ini," ujar Arland sambil tersenyum. Kay juga senang melihat Arland makan dengan lahap, setelah makan semuanya meninggalkan meja lalu sibuk masing-masing seperti biasanya. Bella mengajak Novia masuk ke kamarnya, sementara Arland dan yang lainnya duduk di sofa depan tv sambil menonton film. "Mama, Novia punya tugas dari dari Miss di suruh membawa makanan supaya berbagi dengan teman yang membutuhkan makanan, Novia harus bawa banyak ma, supaya temen-temen di jalanan makan sampai kenyang," ucapnya lalu ia duduk di atas ranjang, Bella pun mengiyakan permintaan putrinya itu. "Besok mama akan beli apa yang Novia butuhkan, sebelum ke sekolah kita akan mampir ke supermarket dulu," Novia pun bahagia saat namanya menyetujui apa yang ia mau. Arland masuk
Baca selengkapnya

Maudy cemburu melihat Arland dan Bella

Arland pun berusaha menenangkan supaya Bella tidak lagi marah dan sakit karena ulah Maudy. "Aku akan bicara dengannya, lagi pula tanpa di bilang pun dia pasti akan mengerti, Kay orang yang cerdas, dia pasti akan memahami itu." Arland memeluk Bella lalu menyuruhnya tidur, lalu ia pun memikirkan ucapan Bella hingga ia sulit untuk memejamkan mata, ia punya istri yang cerdas, bisa memahami situasi yang sedang di rencanakan. "Bella benar, seharusnya aku dan Kay sudah membahas ini kemarin, Maudy tidak boleh lama-lama tinggal di sini jika ia masih ingin melihat keluarganya utuh. Ia pun berbaring lalu memejamkan matanya, ia akhirnya tertidur setelah berusaha keras untuk terlelap. Paginya saat ia bangun, ia melihat Bella masih tidur, berhubung hari ini libur jadi Bella bisa santai, ia tidak perlu melakukan aktivitasnya seperti biasa, pagi ini ia bisa tidur lebih lama. Maudy sudah duduk di sofa menikmati secangkir teh yang di buat oleh Bi Ijah, Murni dan suaminya olahraga di depan ru
Baca selengkapnya

Bercinta dengan nikmat

Maudy tanpa sadar mengepalkan tangannya seolah sakit hati melihat kejadian itu, entah apa yang ingin ia lakukan saat ini. "Apa yang mereka lakukan di bawah? aku tidak suka melihatnya!" Maudy kembali ke atas ranjang, ia mencoba berbaring tapi tidak bisa memejamkan matanya. Ia kembali lagi ke balkon, ia tidak melihat Arland dan Bella duduk di ayunan itu lagi, matanya dengan liar mencari ke sana kemari, ia tidak melihatnya dimana pun. "Kemana mereka? tidak mungkin langsung menghilang secepat itu." Maudy meninggalkan balkon, ia pun keluar dari kamarnya lalu berdiri di depan pintu kamar, ia juga tidak melihat Bella. Ia tidak mau turun ke bawah, ia khawatir jika Bella curiga padanya. Ia hanya berdiri di atas saja, ia kemudian kembali ke kamarnya lalu berbaring, ia memaksa matanya terpejam agar ia tidak melihat apa yang di lakukan Bella dan Arland. Ternyata Bella dan Arland sudah kembali ke kamarnya, mereka melanjutkan kemesraannya di kamar. "Sayang, sudah lama aku tidak me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status