Semua Bab Dimanja Suami Pembawa Sial: Bab 481 - Bab 490

581 Bab

Bab 481

Cathy menggertakkan giginya dengan kuat. "Untuk apa aku memberitahumu soal itu?""Aku cuma ingin tahu saja." Tiffany tersenyum dingin sambil menatap Cathy. "Aku baru saja kembali ke keluarga, jadi aku ingin tahu apa yang disukai Kakek dan Ayah.""Kamu sudah bersama Kakek dan Ayah selama 19 tahun. Seharusnya kamu sangat paham dengan kesukaan mereka, 'kan?""Aku cuma ingin tahu kok, nggak usah dirahasiakan. Toh kita akan hidup bersama. Kelak kita harus sama-sama kasih Kakek dan Ayah hadiah, 'kan?"Kata-kata Tiffany membuat Cathy semakin geram. "Tiffany, jangan keterlaluan ya!"Bronson yang berdiri di samping lantas mengernyit. "Cathy, apa yang terlalu keterlaluan dari ini? Tiffany cuma ingin tahu apa yang aku dan kakeknya suka.""Sebagai kakak, kamu seharusnya memberitahunya. Kenapa malah merasa dia mempersulitmu?"Cathy menggertakkan giginya. "Aku ....""Kelihatannya, Bu Cathy nggak tahu apa yang disukai Pak Derek dan nggak pernah mempersiapkan hadiah untuknya, 'kan?" sindir Charles."A
Baca selengkapnya

Bab 482

Charles tersenyum kepada Bronson. "Aku akan menuliskan resep obat untuk Pak Derek. Kalau nggak ada urusan lain, aku akan kembali ke klinik dulu."Setelah berkata demikian, tanpa peduli pada ekspresi Bronson maupun Tiffany, dia langsung berbalik dan pergi.Setelah keluar dari rumah Keluarga Tanuwijaya, Charles langsung mengambil ponsel dan menelepon Sean. "Aku akhirnya tahu kenapa istrimu begitu polos. Dia mewarisi sifat ayahnya!"Semua yang dikatakan Cathy tadi sudah sangat jelas bagi Charles. Sebenarnya dia sudah menyindir secara halus bahwa Bronson tidak berhak untuk mengkritik Cathy. Sifat Cathy bisa seperti itu karena ajaran dari Keluarga Japardi yang kurang baik!Namun, Bronson sama sekali tidak merasa ada yang salah dengan ucapannya itu. Bahkan, dia sangat senang dan meminta Tiffany untuk mengajarkan Cathy lebih banyak, sehingga dia bisa menghemat banyak tenaga! Kalau Charles adalah Cathy, dia pasti sudah marah besar!Di ujung telepon, Sean tertawa ringan. "Kalau begitu, sepertin
Baca selengkapnya

Bab 483

"Keluarga Rimbawan?" Charles menggenggam ponselnya erat-erat. Matanya terpaku pada iring-iringan mobil yang semakin dekat. "Apa aku benaran bisa melihat Kepala Keluarga Rimbawan?""Kemungkinan besar nggak." Di ujung telepon, Sean terkekeh-kekeh. "Tapi, aku akan memberimu kesempatan untuk bertemu dengannya.""Samperin mereka dan beri tahu mereka kamu adalah teman Sean. Kemudian, beri tahu Kepala Keluarga Rimbawan kalau Derek dan Bronson sedang berada di rumah Keluarga Tanuwijaya dan bersama Tiffany."Charles mengernyit. "Kalau kamu bilang begitu, bukankah mereka nggak akan bisa bertemu?""Memang itu tujuannya, mereka nggak boleh bertemu semudah itu." Sean menghela napas ringan. "Sudah hampir 20 tahun mereka nggak bertemu. Pertemuan harus dilakukan secara formal. Begini terlalu sembrono.""Apalagi ... Tiffany baru saja mengakui ayah dan kakeknya. Secara emosional, dia pasti sudah berada di ambang batas kemampuannya. Dia nggak bisa menerima terlalu banyak kejutan.""Kalau kamu memaksanya
Baca selengkapnya

Bab 484

Charles menggeleng dengan ringan. Ternyata, ingin melihat seperti apa penampilan wanita legendaris ini memang tidak semudah itu.Selama bertahun-tahun, banyak orang hanya tahu bahwa Niken adalah seorang wanita kejam. Namun, tidak ada yang benar-benar tahu seperti apa wajah wanita ini. Wajahnya pun menjadi sebuah misteri."Kepala keluarga mengucapkan terima kasih." Xavier menguap, lalu melirik Charles dengan santai. "Sampaikan juga rasa terima kasihnya kepada Sean."Setelah berkata demikian, dia langsung membuka pintu dan masuk ke mobil. Iring-iringan mobil yang mewah itu mulai berbalik arah dan akhirnya pergi meninggalkan tempat.....Di dalam vila, Tiffany menatap ayahnya dengan heran. Bronson duduk di sofa sambil menatap Tiffany dengan penuh kasih sayang. "Banyak hal yang nggak dipahami kakakmu. Kamu harus mengajarinya dengan baik ya."Setelah berkata demikian, dia berbalik menatap Cathy dengan penuh harapan. "Kamu harus belajar dari Tiffany dengan baik. Semangat!"Wajah Cathy beruba
Baca selengkapnya

Bab 485

Penemuan itu langsung membuat Tiffany bersemangat. Dia tidak lagi memperhatikan apa yang dibicarakan Cathy dan Bronson. Dengan tangan bergetar ringan, dia mengetik pesan kepada Xavier.[ Kamu lagi di mana? Apa foto itu baru saja diambil? ]Di ujung telepon, Xavier terkekeh-kekeh.[ Tentu saja baru diambil. Aku bukan tipe orang yang suka menyimpan foto pria paruh baya di ponselku. ]Karena foto itu baru saja diambil .... Tiffany langsung merasa bersemangat. Dia sontak berdiri dari sofa dan berlari keluar.Bronson mengerutkan kening. "Tiff, kamu mau ke mana?""Aku mau menemui pamanku!" Setelah menjawab singkat sambil memegang ponselnya, Tiffany berlari ke luar rumah.Bronson menatap Tiffany yang terburu-buru, alisnya semakin berkerut. Mencari pamannya? Sejak kapan dia punya paman? Bronson adalah ayahnya dan dia tidak punya saudara laki-laki.Tiba-tiba, Bronson mendongak. Apa mungkin paman yang Tiffany maksud adalah ayah angkatnya? Ayah angkatnya ada di tempat Nancy. Jika Tiffany bilang d
Baca selengkapnya

Bab 486

Karakter Tiffany memang seperti itu, ditambah lagi wajahnya yang imut. Makanya, tidak ada yang merasa aneh saat dia menunjukkan ekspresi dan tatapan seperti itu.Namun, Cathy berbeda. Gadis ini arogan, percaya diri, dan semena-mena. Selain itu, gaya yang ditonjolkannya selama ini adalah keanggunan yang menggoda. Jadi, aneh melihatnya meniru Tiffany.Derek menatap Cathy yang berpura-pura imut, lalu memijat keningnya dengan tidak berdaya. "Kamu nggak perlu berpura-pura seperti ini untuk bertahan di Keluarga Japardi.""Selama bertahun-tahun ini, meskipun kamu sering memanfaatkan statusmu sebagai anggota Keluarga Japardi untuk bertindak semena-mena di luar, sebenarnya kamu nggak pernah melakukan hal buruk yang parah. Sekalipun Tiffany sudah pulang, kami tetap menerimamu di sini."Derek berdeham, lalu memalingkan wajahnya dan tidak lagi menatap Cathy. "Kamu punya kepribadian dan minatmu sendiri. Kamu nggak perlu meniru Tiffany."Cathy menatap belakang kepala Derek sambil memicingkan mata. N
Baca selengkapnya

Bab 487

Saat Tiffany tiba di lokasi yang dipotret oleh Xavier, sosok Xavier dan Kendra sudah tidak terlihat lagi. Yang tersisa hanyalah iring-iringan mobil yang melaju pergi.Tiffany memandang ke arah mobil-mobil itu pergi dengan kedua tangan terkepal erat. Dia memegang ponselnya dan mencoba menelepon Xavier dengan tangan bergetar.Begitu telepon tersambung, Xavier malah langsung memutusnya. Beberapa saat kemudian, masuk pesan dari Xavier.[ Ketika waktunya tiba, kita pasti akan bertemu. Nggak usah terburu-buru. ]Tiffany menggertakkan giginya dengan geram. Bagaimana mungkin dia tidak terburu-buru? Jika Sanny tidak menyuruh Genta menjebak Sean sebelumnya, dia pasti sudah tiba di Kota Zimbab dan pergi ke rumah Keluarga Rimbawan untuk mencari pamannya.Kini, Kendra telah kembali ke kota Aven. Bagaimana mungkin dia bisa berdiam diri? Selain itu, dari foto yang dikirimkan oleh Xavier tadi, pamannya itu jelas-jelas menatap rumah Keluarga Tanuwijaya. Pamannya berdiri di dekat rumahnya, menatap ke ar
Baca selengkapnya

Bab 488

Tiffany menggigit bibirnya. "Mereka sudah pergi.""Hm." Bronson tersadar dari lamunannya, lalu mengusap kepala Tiffany dengan lembut. "Mungkin karena mereka tahu aku ada di sini."Dengan sifat Nancy, dia tidak mungkin datang dengan gaya seheboh ini hanya untuk mencari informasi. Kedatangannya seharusnya untuk bertemu Tiffany dan Sean.Namun, karena Bronson dan Derek berada di sini, mereka pun memutuskan untuk pergi. Bronson menghela napas panjang, merasa agak getir.Setelah bertahun-tahun berlalu, Nancy masih tidak bisa melepaskan simpul di hatinya. Sebenarnya, Bronson tidak akan menyalahkannya atas kejadian tahun itu. Sebaliknya, dia merasa tidak tega pada Nancy.Lagi pula, apa haknya untuk menyalahkan dan membenci Nancy? Jika bukan karena menikah dengan pria seperti dia, yang bertindak tanpa memikirkan konsekuensi, Nancy tidak akan mengalami perlakuan seperti itu.Bronson menunduk, menatap wajah Tiffany yang sangat mirip dengan Nancy. Seketika, sebuah senyuman pahit tersungging di bi
Baca selengkapnya

Bab 489

Dua hari kemudian, Tiffany akhirnya bisa mencoba gaun pengantinnya di butik.Saat hendak keluar rumah pagi itu, Sean mengatur sekelompok pengawal untuk menemani Tiffany.Tiffany mengenakan sepatunya sambil menatap Sean dengan bingung. "Kalau kamu merasa nggak aman, kenapa nggak kamu saja yang menemaniku?"Memilih gaun pengantin adalah momen penting. Sebenarnya, Tiffany sangat berharap suaminya ada di sisinya."Kalau aku pergi, keberadaanku akan memengaruhi penilaianmu." Sean mendekat, lalu berjongkok untuk mengikat tali sepatu Tiffany dengan cekatan. "Selain itu, aku punya hal penting yang harus kuurus hari ini."Tiffany memanyunkan bibirnya, lalu menunduk menatap wajah serius Sean saat mengikat tali sepatunya. "Kamu yakin nggak mau ikut?""Ya." Sean tersenyum tipis, lalu mendongak menatap Tiffany. "Aku sangat menantikan melihatmu mengenakan gaun pengantin. Tapi, aku lebih berharap itu menjadi kejutan di hari pernikahan kita."Tiffany akhirnya menerima alasan itu, meskipun dengan seten
Baca selengkapnya

Bab 490

"Terlihat jelas bahwa desainer dari ketiga gaun itu menyukai elemen bintang, bunga kecil, dan bunga lily."Julie mengangguk setuju. Sesaat kemudian, dia mengedipkan mata kepada Zara dan berkata, "Kudengar kamu cukup akrab dengan Xavier. Apa dia pernah memberitahumu kalau kepala keluarganya suka dengan elemen-elemen ini?"Begitu mendengar nama Xavier, Zara langsung memutar bola matanya. "Aku nggak akrab dengannya!"Pria itu adalah orang paling aneh dan sulit ditebak yang pernah ditemuinya. Zara sama sekali tidak ingin mengenalnya, apalagi akrab dengannya!"Omonganmu ini membuatku sedih sekali." Begitu Zara melontarkan ucapannya, tiba-tiba terdengar suara pria dengan nada nakal.Zara dan Julie pun terperanjat. Kedua gadis itu refleks memandang ke arah sumber suara, lalu menemukan Xavier bersandar di pagar lantai tiga sambil menatap mereka."Kak Zara, kita pernah minum kopi dan yoghurt bersama, bahkan pernah naik pesawat bersama. Masa kamu bilang kita nggak akrab? Hatiku bisa terluka lho.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4748495051
...
59
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status