Share

Bab 484

Penulis: Clarissa
Charles menggeleng dengan ringan. Ternyata, ingin melihat seperti apa penampilan wanita legendaris ini memang tidak semudah itu.

Selama bertahun-tahun, banyak orang hanya tahu bahwa Niken adalah seorang wanita kejam. Namun, tidak ada yang benar-benar tahu seperti apa wajah wanita ini. Wajahnya pun menjadi sebuah misteri.

"Kepala keluarga mengucapkan terima kasih." Xavier menguap, lalu melirik Charles dengan santai. "Sampaikan juga rasa terima kasihnya kepada Sean."

Setelah berkata demikian, dia langsung membuka pintu dan masuk ke mobil. Iring-iringan mobil yang mewah itu mulai berbalik arah dan akhirnya pergi meninggalkan tempat.

....

Di dalam vila, Tiffany menatap ayahnya dengan heran. Bronson duduk di sofa sambil menatap Tiffany dengan penuh kasih sayang. "Banyak hal yang nggak dipahami kakakmu. Kamu harus mengajarinya dengan baik ya."

Setelah berkata demikian, dia berbalik menatap Cathy dengan penuh harapan. "Kamu harus belajar dari Tiffany dengan baik. Semangat!"

Wajah Cathy beruba
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 485

    Penemuan itu langsung membuat Tiffany bersemangat. Dia tidak lagi memperhatikan apa yang dibicarakan Cathy dan Bronson. Dengan tangan bergetar ringan, dia mengetik pesan kepada Xavier.[ Kamu lagi di mana? Apa foto itu baru saja diambil? ]Di ujung telepon, Xavier terkekeh-kekeh.[ Tentu saja baru diambil. Aku bukan tipe orang yang suka menyimpan foto pria paruh baya di ponselku. ]Karena foto itu baru saja diambil .... Tiffany langsung merasa bersemangat. Dia sontak berdiri dari sofa dan berlari keluar.Bronson mengerutkan kening. "Tiff, kamu mau ke mana?""Aku mau menemui pamanku!" Setelah menjawab singkat sambil memegang ponselnya, Tiffany berlari ke luar rumah.Bronson menatap Tiffany yang terburu-buru, alisnya semakin berkerut. Mencari pamannya? Sejak kapan dia punya paman? Bronson adalah ayahnya dan dia tidak punya saudara laki-laki.Tiba-tiba, Bronson mendongak. Apa mungkin paman yang Tiffany maksud adalah ayah angkatnya? Ayah angkatnya ada di tempat Nancy. Jika Tiffany bilang d

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 486

    Karakter Tiffany memang seperti itu, ditambah lagi wajahnya yang imut. Makanya, tidak ada yang merasa aneh saat dia menunjukkan ekspresi dan tatapan seperti itu.Namun, Cathy berbeda. Gadis ini arogan, percaya diri, dan semena-mena. Selain itu, gaya yang ditonjolkannya selama ini adalah keanggunan yang menggoda. Jadi, aneh melihatnya meniru Tiffany.Derek menatap Cathy yang berpura-pura imut, lalu memijat keningnya dengan tidak berdaya. "Kamu nggak perlu berpura-pura seperti ini untuk bertahan di Keluarga Japardi.""Selama bertahun-tahun ini, meskipun kamu sering memanfaatkan statusmu sebagai anggota Keluarga Japardi untuk bertindak semena-mena di luar, sebenarnya kamu nggak pernah melakukan hal buruk yang parah. Sekalipun Tiffany sudah pulang, kami tetap menerimamu di sini."Derek berdeham, lalu memalingkan wajahnya dan tidak lagi menatap Cathy. "Kamu punya kepribadian dan minatmu sendiri. Kamu nggak perlu meniru Tiffany."Cathy menatap belakang kepala Derek sambil memicingkan mata. N

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 487

    Saat Tiffany tiba di lokasi yang dipotret oleh Xavier, sosok Xavier dan Kendra sudah tidak terlihat lagi. Yang tersisa hanyalah iring-iringan mobil yang melaju pergi.Tiffany memandang ke arah mobil-mobil itu pergi dengan kedua tangan terkepal erat. Dia memegang ponselnya dan mencoba menelepon Xavier dengan tangan bergetar.Begitu telepon tersambung, Xavier malah langsung memutusnya. Beberapa saat kemudian, masuk pesan dari Xavier.[ Ketika waktunya tiba, kita pasti akan bertemu. Nggak usah terburu-buru. ]Tiffany menggertakkan giginya dengan geram. Bagaimana mungkin dia tidak terburu-buru? Jika Sanny tidak menyuruh Genta menjebak Sean sebelumnya, dia pasti sudah tiba di Kota Zimbab dan pergi ke rumah Keluarga Rimbawan untuk mencari pamannya.Kini, Kendra telah kembali ke kota Aven. Bagaimana mungkin dia bisa berdiam diri? Selain itu, dari foto yang dikirimkan oleh Xavier tadi, pamannya itu jelas-jelas menatap rumah Keluarga Tanuwijaya. Pamannya berdiri di dekat rumahnya, menatap ke ar

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 488

    Tiffany menggigit bibirnya. "Mereka sudah pergi.""Hm." Bronson tersadar dari lamunannya, lalu mengusap kepala Tiffany dengan lembut. "Mungkin karena mereka tahu aku ada di sini."Dengan sifat Nancy, dia tidak mungkin datang dengan gaya seheboh ini hanya untuk mencari informasi. Kedatangannya seharusnya untuk bertemu Tiffany dan Sean.Namun, karena Bronson dan Derek berada di sini, mereka pun memutuskan untuk pergi. Bronson menghela napas panjang, merasa agak getir.Setelah bertahun-tahun berlalu, Nancy masih tidak bisa melepaskan simpul di hatinya. Sebenarnya, Bronson tidak akan menyalahkannya atas kejadian tahun itu. Sebaliknya, dia merasa tidak tega pada Nancy.Lagi pula, apa haknya untuk menyalahkan dan membenci Nancy? Jika bukan karena menikah dengan pria seperti dia, yang bertindak tanpa memikirkan konsekuensi, Nancy tidak akan mengalami perlakuan seperti itu.Bronson menunduk, menatap wajah Tiffany yang sangat mirip dengan Nancy. Seketika, sebuah senyuman pahit tersungging di bi

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 489

    Dua hari kemudian, Tiffany akhirnya bisa mencoba gaun pengantinnya di butik.Saat hendak keluar rumah pagi itu, Sean mengatur sekelompok pengawal untuk menemani Tiffany.Tiffany mengenakan sepatunya sambil menatap Sean dengan bingung. "Kalau kamu merasa nggak aman, kenapa nggak kamu saja yang menemaniku?"Memilih gaun pengantin adalah momen penting. Sebenarnya, Tiffany sangat berharap suaminya ada di sisinya."Kalau aku pergi, keberadaanku akan memengaruhi penilaianmu." Sean mendekat, lalu berjongkok untuk mengikat tali sepatu Tiffany dengan cekatan. "Selain itu, aku punya hal penting yang harus kuurus hari ini."Tiffany memanyunkan bibirnya, lalu menunduk menatap wajah serius Sean saat mengikat tali sepatunya. "Kamu yakin nggak mau ikut?""Ya." Sean tersenyum tipis, lalu mendongak menatap Tiffany. "Aku sangat menantikan melihatmu mengenakan gaun pengantin. Tapi, aku lebih berharap itu menjadi kejutan di hari pernikahan kita."Tiffany akhirnya menerima alasan itu, meskipun dengan seten

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 490

    "Terlihat jelas bahwa desainer dari ketiga gaun itu menyukai elemen bintang, bunga kecil, dan bunga lily."Julie mengangguk setuju. Sesaat kemudian, dia mengedipkan mata kepada Zara dan berkata, "Kudengar kamu cukup akrab dengan Xavier. Apa dia pernah memberitahumu kalau kepala keluarganya suka dengan elemen-elemen ini?"Begitu mendengar nama Xavier, Zara langsung memutar bola matanya. "Aku nggak akrab dengannya!"Pria itu adalah orang paling aneh dan sulit ditebak yang pernah ditemuinya. Zara sama sekali tidak ingin mengenalnya, apalagi akrab dengannya!"Omonganmu ini membuatku sedih sekali." Begitu Zara melontarkan ucapannya, tiba-tiba terdengar suara pria dengan nada nakal.Zara dan Julie pun terperanjat. Kedua gadis itu refleks memandang ke arah sumber suara, lalu menemukan Xavier bersandar di pagar lantai tiga sambil menatap mereka."Kak Zara, kita pernah minum kopi dan yoghurt bersama, bahkan pernah naik pesawat bersama. Masa kamu bilang kita nggak akrab? Hatiku bisa terluka lho.

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 491

    "Benarkah?" Tiffany merasa agak canggung, lalu merapikan sedikit bagian bawah gaunnya. "Aku merasa seperti aku bukan diriku lagi." Saat ini, gayanya memang benar-benar bertolak belakang dari dirinya yang biasa.Xavier menarik napas dalam-dalam. "Kelinci kecil, kamu harus lebih percaya diri sama dirimu sendiri. Kamu cantik sekali."Tiffany mengangguk dengan serius, begitu gugup hingga dia bahkan lupa bertanya mengapa Xavier ada di sini. Dia memalingkan wajah, melihat ke arah Julie dan Zara. "Menurut kalian gimana?""Cantik sekali." Julie tersenyum tipis sambil memberikan pendapatnya. "Tapi memang agak berbeda dari gaya yang biasa kamu pakai, jadi kamu merasa agak canggung."Zara juga mengangguk setuju. "Coba saja beberapa gaun lainnya. Mungkin di antara beberapa gaun berikutnya, ada yang membuatmu merasa lebih nyaman."Tiffany mengangguk serius. Baru saja dia hendak berbalik menuju ruang ganti, Xavier memanggilnya. "Kelinci kecil!" Tiffany terkejut dan menoleh ke belakang.Klik.Saat ga

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 492

    Gadis itu menarik napas dalam-dalam. "Biar Ayah, Kakek ... dan juga Ibu ... memberikan pendapat mereka."Setelah berkata demikian, dia mengambil ponselnya dan memotret kedua foto tersebut satu per satu, lalu menyerahkannya kepada Xavier. "Kamu bantu tanyakan sama dia, ya."Fakta bahwa dia adalah putri Niken yang sebenarnya bukan lagi rahasia. Oleh karena itu, Tiffany tidak merasa perlu untuk terlalu sungkan dengan Xavier.Xavier melihat foto-foto di tangannya sambil tersenyum.Pria itu meregangkan tubuh, lalu menoleh ke arah lantai tiga. "Bibi Niken, dari dua pilihan ini, salah satunya adalah desain Anda.""Meski dia masih ragu, itu artinya di dalam proses pilihannya, dia tetap tidak bisa mengabaikan gaun pengantin yang Anda buat untuknya. Apakah Anda masih ingin terus menikmati pertunjukan ini dari atas?"Perkataan Xavier membuat Tiffany terkejut hingga matanya membelalak. Dia menoleh secara refleks ke arah lantai tiga ....Di sana dia melihat sekumpulan penjaga berbaju hitam berdiri

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 521

    Michael tidak menyangka akan bertemu dengan Tiffany dan Sean dalam situasi seperti ini. Dia mengerutkan alisnya sambil menatap Tiffany dengan dingin dengan satu mata yang tersisa, lalu melirik Sean. "Tumben sekali kalian datang kemari?"Sean juga mengerutkan alisnya. "Kakak.""Jangan panggil aku kakak, aku nggak pantas menerimanya!" Michael mendengus dingin sambil menunjuk matanya yang rusak. "Ini adalah utang yang kalian berdua berikan padaku!"Tiffany yang masih larut dalam kesedihan, langsung terpancing emosi saat mendengar perkataan Michael. Tangan gadis itu mengepal kuat di sisi tubuhnya, matanya merah menatap Michael."Kamu bilang mata itu adalah utang dari kami? Michael, kami sama sekali nggak pernah berutang apa pun padamu! Kamu sendiri yang janji sama kami, kalau kamu berani menyentuhku lagi, maka kamu harus menerima konsekuensinya!""Itu adalah pilihan ayahmu. Dia yang lebih memilih kepentingan bisnis di Grup Tanuwijaya daripada matamu! Coba pikirkan baik-baik, apakah kami ya

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 520

    Tiffany bertatapan dengan Bronson, lalu Bronson mengisyaratkan kepada Tiffany untuk bekerja sama dengannya. Tiffany berdeham dan berucap, "Tapi Bu, pingsan karena flu juga cukup parah. Belakangan ini aku sibuk mempersiapkan resepsi, jadi aku nggak sempat jaga kamu. Aku suruh Ayah yang gantikan aku."Niken menegaskan sembari mengernyit, "Aku nggak perlu dijaga dia. Masih ada Xavier ...."Sean menyela, "Maaf, Bibi Niken. Aku membutuhkan Xavier."Niken tidak bisa berkata-kata. Jadi, dia harus dijaga oleh Bronson yang tidak tahu malu ini? Niken menarik napas dalam-dalam.Saat hendak menentang lagi, Sean berkata, "Kalau Bibi Niken nggak tenang dijaga Paman Bronson, biar aku yang jaga kamu. Bagaimanapun, kamu itu calon mertuaku. Tapi, aku perlu mencari tahu tentang penyakitmu ...."Sean menambahkan sambil mengernyit, "Aku ingat sepertinya di perpustakaan kota ada ...."Ucapan Sean membuat Niken panik. Dia tahu Sean adalah orang yang hebat. Sean pasti bisa menyelidiki penyakit Niken dengan mu

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 519

    Tiffany hanya tidur 3 jam. Dia dibangunkan oleh Sean. Setelah mencium bibir Tiffany, Sean berkata, "Paman Bronson melarangku membangunkanmu. Tapi, aku rasa kamu lebih memilih melihat orang tuamu bertemu daripada lanjut tidur."Tiffany terdiam sejenak. Dia seketika tidak mengantuk lagi. Tiffany langsung turun dari tempat tidur. Dia yang dipapah Sean berusaha berdiri.Tiffany hendak berlari ke ruang ICU. Namun, tubuh Tiffany lemas karena baru bangun. Dia terhuyung dan hampir terjatuh.Akhirnya, Sean menggendong Tiffany dan berjalan ke kamar Niken. Tiffany kaget. Saat dia tidur, Niken masih dirawat di ruang ICU. Akan tetapi, sekarang Niken sudah dirawat di kamar pasien biasa.Kamar Niken tetap dijaga. Xavier berdiri di depan pintu sambil melipat kedua tangannya di dada. Dia tersenyum tipis dan berujar, "Kamu tetap menggendongnya kemari. Aku kira kamu akan kasihan kepadanya dan membiarkan dia tidur sebentar lagi."Tiffany membalas, "Aku bisa tidur kapan saja. Tapi, Ayah dan Ibu bertemu ...

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 518

    Dulu Bronson gagal, begitu pula sekarang. Bagaimana dengan ke depannya? Apa mereka masih mempunyai masa depan lagi?Tiffany mengepalkan kedua tangannya dengan erat ketika melihat Bronson yang bersedih. Tiba-tiba, seseorang memeluk Tiffany dari belakang.Tiffany terkejut, lalu dia mencium aroma yang familier. Tiffany pun menurunkan kewaspadaannya. Dia berbalik dan membenamkan wajahnya di dada Sean. Tiffany bertanya, "Apa aku salah?""Kamu nggak salah," hibur Sean. Dia melihat Niken yang berada di ruang ICU dan Bronson yang menangis di depan jendela kaca.Sean melanjutkan, "Mereka sudah terpisah begitu lama. Kalau kamu nggak bilang, mereka akan terpisah selamanya. Setidaknya mereka bisa saling menemani pada saat-saat terakhir. Itu lebih baik daripada menyesal seumur hidup."Air mata Tiffany mengalir. Kenapa dia harus menghadapi perpisahan setelah menemukan orang tuanya? Tiffany merasa tidak rela.Hal yang paling konyol adalah Tiffany bercita-cita untuk menjadi dokter jantung, sedangkan i

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 517

    Sepuluh menit setelah Bronson mengakhiri panggilan telepon, dia pun sampai di rumah sakit. Melihat ekspresi Bronson yang cemas, Tiffany tahu Bronson pasti datang buru-buru.Tadi Tiffany membutuhkan waktu setengah jam untuk datang ke rumah sakit dengan menaiki taksi. Namun, Bronson hanya membutuhkan waktu 10 menit.Bronson bertanya dengan ekspresi sedih, "Dia di mana?"Ketika melihat wajah Bronson yang pucat, Tiffany menggigit bibirnya dan menyahut, "Dia ... ada di ruang ICU. Dia baru berhasil diselamatkan dari kondisi kritis."Tiffany juga baru tahu penyakit Niken saat Bronson meneleponnya. Jadi, Tiffany yang tidak bisa menahan kesedihannya baru memberi tahu kondisi Niken kepada Bronson.Namun, sekarang Tiffany merasa tindakannya salah begitu melihat wajah Bronson yang pucat pasi. Ucapan Xavier benar. Niken menutupi masalah penyakitnya dari Tiffany. Tentu saja, dia juga tidak ingin Bronson mengetahuinya.Selama ini, Niken berkorban untuk Bronson. Bahkan, dia bercerai dan meninggalkan B

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 516

    Tiffany baru menemukan kedua orang tuanya. Dia terduduk di lantai dan air matanya mengalir. Tiffany menutup mulutnya.Tiffany tahu Niken pasti akan mendengarnya jika dia mengeluarkan suara saat menangis. Tiffany akan mengganggu Niken beristirahat. Namun, Tiffany tidak bisa mengendalikan dirinya.Tiba-tiba, ponsel Tiffany berdering. Bronson yang menelepon.Begitu Tiffany menjawab panggilan telepon, terdengar suara Bronson. "Tiffany, kakekmu sudah beri tahu aku masalah ganti nama. Apa kamu benar-benar menyukai marga Maheswari? Kamu di mana? Aku mau bicara denganmu."Tiffany menarik napas dalam-dalam. Dia merasa kesulitan untuk berbicara tanpa terisak. Akhirnya, Tiffany yang tidak bisa menahan emosinya lagi menangis histeris dan berucap, "Aku di rumah sakit. Ayah, Ibu ... nggak bisa hidup lama lagi."Tiffany mendengar suara ponsel Bronson jatuh. Setelah beberapa saat, sepertinya Bronson sudah mengambil ponselnya. Dia bertanya dengan suara bergetar, "Tiffany ... tadi kamu bilang apa?"Tiff

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 515

    Pada akhirnya, Tiffany tetap tidak diizinkan masuk ke dalam ruang ICU. Dokter hanya mempersilakannya berdiri di luar dan melihat wanita itu melalui dinding kaca.Wajah wanita itu masih tetap dingin dan tenang seperti biasanya, tidak menunjukkan emosi apa pun. Dia terbaring di dalam sana dengan mata terpejam. Bibirnya terlihat pucat, seolah tanpa kehidupan.Dokter berdiri di samping Tiffany, lalu menghela napas sebelum berucap, "Penyakit yang diderita oleh Bu Niken ini ... sangat langka."Dokter itu menjelaskan, "Berdasarkan analisisku, kemungkinan besar tubuhnya pernah disuntik dengan obat khusus ketika dia masih muda. Dia telah menerima suntikan obat semacam itu selama lebih dari dua tahun.""Hal yang luar biasa adalah kebanyakan orang nggak mampu bertahan dengan obat ini. Sebagian besar yang disuntik lebih dari enam bulan akan kehilangan kewarasan, berujung melukai diri sendiri, bahkan meninggal. Tapi dia berhasil bertahan, bahkan hidup hingga sekarang," tambah dokter itu.Tiffany me

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 514

    Tiffany berucap sambil mengangguk pelan, "Kalau begitu, ayo pergi saja."Bagi Tiffany, tidak ada bedanya di mana pun dia berada malam ini. Sebenarnya, dia hanya sedang merasa tidak enak hati dan ingin berbicara dengan Julie. Berada di luar ICU atau tetap di ruang jaga, baginya sama saja.Melihat Tiffany sudah setuju, Julie menghela napas sambil menggeleng. Kemudian, dia menatap suster dengan sedikit pasrah seraya berucap, "Ya sudah, kita lakukan seperti yang kamu bilang. Aku akan membawa temanku ke atas dulu."Usai berkata demikian, Julie langsung menarik tangan Tiffany, berdiri, dan berjalan menuju arah lift bersama.....Bersama beberapa dokter dan suster lainnya, Tiffany dan Julie menunggu di luar ICU selama hampir 20 menit. Akhirnya, para dokter rumah sakit datang dengan mendorong ranjang pasien yang disebut sebagai tokoh besar itu.Banyak orang berada di tempat itu. Tiffany yang hanya ikut-ikutan, berdiri cukup jauh dari kerumunan. Ketika pasien tersebut dibawa masuk, Tiffany tid

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 513

    Setelah menutup telepon dengan Julie, Tiffany segera merapikan dirinya. Dia mengenakan mantel dan memanggil taksi untuk menuju rumah sakit tempat Julie bekerja.Berdasarkan apa yang dikatakan Julie, hampir semua dokter senior yang seharusnya berjaga telah dipanggil untuk menangani kasus darurat. Di rumah sakit, hanya tersisa Julie dan beberapa dokter magang yang terlihat tegang. Mereka khawatir jika ada kasus darurat yang sulit ditangani.Julie bersandar di kursi. Dia melirik Tiffany dengan pasrah, lalu bertanya, "Menurutmu, siapa sebenarnya tokoh besar itu sampai bisa bikin semua dokter terkenal di kota ini dipanggil untuk konsultasi?"Tiffany yang sedang banyak pikiran hanya menjawab seadanya, "Mungkin cuma orang kaya yang terlalu takut sakit."Sambil melihat layar ponselnya, seorang dokter magang pria yang sedang mengunyah permen karet menyela, "Kamu ini benar-benar kurang informasi. Kudengar, orang ini bukan dari Kota Aven, tapi dari kota lain.""Di kotanya sendiri, dia sebenarnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status