Home / Zaman Kuno / Aduh Jenderal Tak Tahan / Chapter 661 - Chapter 670

All Chapters of Aduh Jenderal Tak Tahan: Chapter 661 - Chapter 670

864 Chapters

Bab 661

Di halaman utama.Jenderal Jordi malam ini harus bertugas patroli. Jika saja kaisar tidak berada di kediamannya, dia pasti sudah makan seadanya di barak.Namun, untuk saat ini dia harus kembali ke kamarnya berganti pakaian sebelum menuju barak.Nabila datang bersama gurunya, Nyonya Windi. Melihat lampu di dalam kamar menyala, dia berkata, "Guru ada di dalam, aku tidak akan masuk."Nyonya Windi tersenyum tipis. "Tunggu di sini, aku akan ambil untukmu."Saat masuk ke dalam, dia melihat suaminya duduk di tepi meja dengan ekspresi aneh. Tidak terlihat senang, tetapi juga tidak marah. Yang pasti, dia tampak menahan emosi.Jordi berdiri dan dengan nada ragu menanyakan dia ...."Istriku, akhir-akhir ini aku sibuk dengan urusan militer, mungkin terlalu abaikan kamu. Apa kamu marah padaku?"Nyonya Windi menjawabnya dengan jujur."Kamu lakukan demi tugas negara, aku tidak akan marah karena itu."Namun, wajah Jordi langsung berubah suram.Dia gemetar sambil menunjuk ke lemari kayu di dekat tempat
Read more

Bab 662

Wajah Yohan berubah dari hitam menjadi putih.Benda dalam kotak ini ... dia pernah melihatnya di buku.Ini adalah alat pencegah kehamilan, digunakan oleh pria.Namun, seorang kaisar tidak perlu menggunakan benda semacam ini. Jika tidak ingin selir mengandung, cukup memberikan semangkuk ramuan penggugur kandungan.Oleh karena itu, benda ini tidak pernah tersedia di istana, dan dia tidak pernah melihatnya.Dia juga tidak pernah menyangka Nabila akan memberikannya benda seperti ini.Dia bahkan tidak tahu harus berkata apa padanya.Plak!Dia menutup kotak kayu itu, tampak enggan melihatnya lagi."Benda ini, aku tidak suka."Dia langsung menolak tanpa ragu.Dia justru berharap memiliki lebih banyak anak dengannya, bagaimana mungkin menggunakan benda itu.Nabila dengan serius menjelaskan."Menurutku, hamil sebelum menikah, tanpa status dan nama, sama saja dengan anak haram."Alis Yohan tiba-tiba berkerut.Maksudnya adalah, sebelum menikah pun boleh ....Kenapa tidak bilang dari awal!Sesaat
Read more

Bab 663

Di dalam kelambu, di atas kasur, dua tangan, satu besar, satu kecil, saling bertaut erat, tak terpisahkan.Yohan makin menggila, mencium dengan penuh gairah.Nabila hampir tak mampu bertahan, berusaha keras mencari ruang untuk bernapas.Sesaat kemudian, sang pria jatuh di atas tubuhnya. Napasnya berat, embusan panas jatuh di dekat telinga dan sisi wajahnya.Dia merasa seperti sedang "dipanggang," berkeringat, lalu memalingkan wajahnya.Pria itu sedikit mengangkat tubuhnya, memiringkan dagunya, menatap dalam-dalam bibir merah merekah seperti tetesan embun.Bibir yang merah itu membuat wajahnya tampak lebih pucat.Pandangan Yohan naik, menatap api gairah di matanya yang mulai meredup, bertekad untuk mengingat momen ini selamanya.Dia akan mengingat bagaimana wanita itu menunjukkan perasaannya untuknya.Dia bertekad mengingat bahwa di mata wanita itu, hanya ada dia. Dalam darahnya, dalam tubuhnya, hanya ada dirinya.Semua ini lebih indah daripada bunga api, lebih cemerlang daripada cahaya
Read more

Bab 664

"Kak ...."Nadine baru saja berjalan mendekat, lalu melihat pria di samping kakaknya.Pria itu mengenakan jubah ungu kemerahan yang mewah, terlihat jelas bahwa dia sudah berusaha tampil sederhana, tetapi tetap tidak bisa menyembunyikan aura keagungan yang luar biasa.Terutama wajahnya yang penuh wibawa dan dominasi, sekali lihat saja sudah tahu bahwa dia adalah seseorang yang berada di posisi tertinggi, tidak bisa dilawan."Hamba memberi hormat kepada Yang Mulia Kaisar." Nadine langsung menundukkan wajah, tidak berani menatap langsung ke arahnya.Pelayan Yumba juga segera ikut memberi hormat.Mengatakan bahwa dia tidak gugup melihat wajah kaisar, adalah kebohongan belaka, telapak tangannya penuh keringat.Kaisar ini hampir sama seperti yang dia bayangkan, tinggi, dingin, dan sulit ditebak perasaannya.Dia memang tidak mengerti, bagaimana nona Nabila bisa terbiasa berada di sisinya.Yohan, saat melihat Nadine, langsung merasa bahwa dia dan Nabila memang pantas disebut kembar, wajahnya m
Read more

Bab 665

Melihat Nabila linglung, Yohan bertanya dengan suara rendah."Ada apa?"Nabila sadar kembali dan memusatkan pandangannya pada wajahnya, "Tidak ada apa-apa."Yohan mengira Nabila masih salah paham, jadi dia menambahkan."Aku tidak berbohong kepadamu, dia memang cuma seorang gadis kecil.""Kurus kering dan wajahnya penuh debu. Entah kabur ke mana dia ....""Lucu sekali, 'kan?" Nabila menyela dan bertanya dengan suara rendah.Yohan mengangguk."Ya."Nabila menoleh untuk melihat ke luar kereta tanpa berkata apa-apa lagi.Akan tetapi, tinjunya diam-diam mengepal.Tidak lama kemudian, Dafka membeli kue kastanye.Yohan menyerahkan sepotong kepada Nabila yang menggelengkan kepalanya, "Terima kasih, tapi aku tidak suka makan ini."Dia bahkan tidak menatapnya saat mengatakan ini.Setiap orang memiliki selera yang berbeda, Yohan tidak meragukannya.Di tengah jalan, Nabila melihat toko pakaian dan menghentikan keretanya.Ibu Guru benar. Dia tidak bisa senantiasa memakai pakaian pria dan sudah wakt
Read more

Bab 666

Tadi Yohan agak marah, tetapi sekarang dia sudah tenang dan menyadari betapa ributnya dia.Kalau membicarakan pasukan wanita, itu masalah pengabdian pada negara dan rakyat.Sangat tidak pantas baginya untuk bersikap begitu picik dan tidak toleran.Begitu saja, Yohan meredakan amarahnya sendiri.Kemudian dia mengeluarkan beberapa potong kue kastanye dari tangannya. Kue itu dibungkus dengan kertas minyak dan masih hangat."Hari ini Nyonya Windi baru membuat kue kastanye. Aku membawakannya untukmu."Raut wajah Nabila agak berubah dan dia bersikeras, "Aku tidak suka."Yohan meraih tangan Nabila dan meletakkan kue kastanye di telapak tangannya."Masih ingin berbohong padaku?""Guru dan Ibu Gurumu bilang kamu suka makan kue ini sejak kecil.""Aku tahu kenapa kamu berbohong padaku."Nabila mendongak.Dia tahu?Setelah itu, Yohan berbicara dengan percaya diri dan tenang."Kamu terus memikirkan apa yang kukatakan dan cemburu, 'kan?"Nabila, "..."Yohan menjelaskan padanya dengan agak serius."S
Read more

Bab 667

Yohan ingat dengan jelas saat itu kue kastanye yang diberikan gadis kecil itu hancur.Hancur menjadi potongan-potongan kecil dan bahkan remah-remah.Akan tetapi, sangat lezat.Entah mengapa jantungnya berdebar kencang dan bertanya pada Nyonya Windi dengan ragu."Apa dia satu-satunya yang makan seperti ini?"Nyonya Windi tersenyum dan mengangguk."Benar, hanya dia seorang. Karena dia pernah tersedak saat berusia lima tahun, dia menyukai serta membenci kue kastanye. Dia selalu merasa setelah dipukul sebelum dimakan akan membuat kue kastanye patuh. Sejak saat itu, dia mempertahankan kebiasaan ini."Memikirkan penampilan Nabila yang menggemaskan, keras kepala dan agak galak saat masih kecil, wajah Nyonya Windi menunjukkan kelembutan seorang ibu yang penuh kasih, "Anak itu telah tumbuh begitu besar dalam sekejap mata ...."Setelah mengatakan itu, sorot mata Nyonya Windi tiba-tiba menjadi tegas. Satu tinju mendarat dan meratakan kue kastanye lagi di papan kayu.Dafka, "!!!"Teknik telapak ta
Read more

Bab 668

Sekarang setelah masalah sudah sampai di titik ini, Nabila tidak lagi menyembunyikannya.Dia berkata dengan raut wajah agak dingin."Tidak bisakah kamu melihat aku tidak mau membahas masalah itu?"Monyet lucu yang melarikan diri, berkulit gelap dan kurus. Begitulah cara Yohan mendeskripsikannya di siang hari.Aneh rasanya kalau dia mau mengakuinya.Saat ini Yohan juga menyadari apa yang salah dengan dirinya.Ternyata Nabila ingin menjaga citranya tetap sempurna dan tidak mau mengakui dialah monyet kecil itu.Dia sangat menyesal dan buru-buru meminta maaf."Aku salah. Saat itu aku takut kamu salah paham, jadi aku sengaja mengatakan itu. Sebenarnya aku selalu mengingatmu, pahlawan kecil."Nabila memiringkan kepalanya dan menatapnya dengan ragu.Yohan mencium kening Nabila, lalu mengambil kain kering dan menyeka rambutnya yang basah. Gerakannya begitu lembut seolah sedang memegang harta karun."Saat itu terjadi kelaparan di Kota Solin. Aku dirampok begitu memasuki kota dan sulit untuk ber
Read more

Bab 669

Setelah tidak bertemu selama beberapa bulan, kulit James menjadi semakin gelap.Nabila berdiri untuk menyambutnya."Kenapa kamu datang?"James menyipitkan mata dan tersenyum, "Aku bertemu Baron, jadi aku menanyakan tempat tinggalmu padanya. Apa kamu tidak menyambutku?"Senang rasanya bertemu teman lama.Nabila berkata dengan tulus, "Mana mungkin? Silakan duduk."Tatapan James tertuju pada Nadine dan melihat gadis itu terlihat sama persis dengan Yolo, dia menebak mereka adalah kakak adik.Nabila memperkenalkannya."Ini adikku, Nadine.""Nadine, ini Tuan Muda James."Keduanya mengangguk dan memberi hormat satu sama lain.James langsung membicarakan inti masalahnya."Aku sudah memberi tahu Randi dan yang lainnya tentang Levino. Semua orang mencari keberadaannya. Hari ini aku mencarimu ini untuk membahas masalah penting."Nabila menyuruh Nadine dan Azriel kembali ke kamar mereka dulu.Nadine berkata dengan suara pelan, "Kak, Tuan Muda James, silakan mengobrol."Azriel malah merasa gelisah.
Read more

Bab 670

Saat melepas topengnya, Yohan melihat wajahnya yang tersenyum lebar.Ini adalah pertama kalinya Yohan melihatnya tersenyum begitu bebas dan bahagia.Mungkin Nabila minum terlalu banyak dan menurunkan kewaspadaannya. Dia langsung menjatuhkan diri ke pelukannya dan bersandar di pundaknya sambil duduk."Aku tidak mabuk ...."Yohan mengerutkan kening.Berjalan pun goyah, ini masih tidak mabuk?"James mengantarmu pulang." Ucapannya bukanlah sebuah pertanyaan, melainkan kepastian.Subad terus melindunginya secara diam-diam.Yohan mengetahuinya saat James menemukan Kediaman Leluasa.Dia juga tahu setelah itu Nabila pergi ke kedai bersama James dan minum serta makan bersama orang-orang itu.Yohan menahan diri untuk tidak mengganggunya karena dia lebih tahu itu adalah sahabat dan hidupnya.Meskipun Nabila akan menikah dengannya, itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah dia lupakan.Akan tetapi bagi seorang gadis seperti Nabila, merupakan hal yang keterlaluan kalau minum di luar sampai selarut
Read more
PREV
1
...
6566676869
...
87
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status