Share

Bab 665

Penulis: Shana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-09 18:00:00
Melihat Nabila linglung, Yohan bertanya dengan suara rendah.

"Ada apa?"

Nabila sadar kembali dan memusatkan pandangannya pada wajahnya, "Tidak ada apa-apa."

Yohan mengira Nabila masih salah paham, jadi dia menambahkan.

"Aku tidak berbohong kepadamu, dia memang cuma seorang gadis kecil."

"Kurus kering dan wajahnya penuh debu. Entah kabur ke mana dia ...."

"Lucu sekali, 'kan?" Nabila menyela dan bertanya dengan suara rendah.

Yohan mengangguk.

"Ya."

Nabila menoleh untuk melihat ke luar kereta tanpa berkata apa-apa lagi.

Akan tetapi, tinjunya diam-diam mengepal.

Tidak lama kemudian, Dafka membeli kue kastanye.

Yohan menyerahkan sepotong kepada Nabila yang menggelengkan kepalanya, "Terima kasih, tapi aku tidak suka makan ini."

Dia bahkan tidak menatapnya saat mengatakan ini.

Setiap orang memiliki selera yang berbeda, Yohan tidak meragukannya.

Di tengah jalan, Nabila melihat toko pakaian dan menghentikan keretanya.

Ibu Guru benar. Dia tidak bisa senantiasa memakai pakaian pria dan sudah wakt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rna 1122
yohaaaaan yang km bilang kurus kering & wajahnya penuh debu itu ratumu wkwkwkwk ya jelas lah dia ngambekkk
goodnovel comment avatar
Siti Aminah
sekarang lagi masa masa romantis kaisar& ratu setelah menghadapi dunia persilatan & sekte Aziz,habis romantis pembunuh suruhan nenek sihir datang,yolo mayjen joka di lawan hadeeeh,blm LG Yohan akan ikut SPT lem perangko kemana Nabila pergi pasti akan di susul SMP bisa boyong ke istana br deh jarang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 666

    Tadi Yohan agak marah, tetapi sekarang dia sudah tenang dan menyadari betapa ributnya dia.Kalau membicarakan pasukan wanita, itu masalah pengabdian pada negara dan rakyat.Sangat tidak pantas baginya untuk bersikap begitu picik dan tidak toleran.Begitu saja, Yohan meredakan amarahnya sendiri.Kemudian dia mengeluarkan beberapa potong kue kastanye dari tangannya. Kue itu dibungkus dengan kertas minyak dan masih hangat."Hari ini Nyonya Windi baru membuat kue kastanye. Aku membawakannya untukmu."Raut wajah Nabila agak berubah dan dia bersikeras, "Aku tidak suka."Yohan meraih tangan Nabila dan meletakkan kue kastanye di telapak tangannya."Masih ingin berbohong padaku?""Guru dan Ibu Gurumu bilang kamu suka makan kue ini sejak kecil.""Aku tahu kenapa kamu berbohong padaku."Nabila mendongak.Dia tahu?Setelah itu, Yohan berbicara dengan percaya diri dan tenang."Kamu terus memikirkan apa yang kukatakan dan cemburu, 'kan?"Nabila, "..."Yohan menjelaskan padanya dengan agak serius."S

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1

    "Mayor Jenderal, ada berita darurat! Nona Nadine bunuh diri karena merasa dipermalukan, Nyonya menyuruh Anda pulang secepat mungkin dan menggantikan Nona Nadine untuk menikah!"Di Perbatasan Naki, kuda-kuda melintasi sungai beku yang baru saja mencair. Air yang dipijak kuda-kuda itu menciprat ke segala arah.Nabila memimpin di baris terdepan sambil menunggangi kudanya. Dia mengenakan pakaian hitam dengan lengan sempit, rambut hitamnya hanya diikat dengan jepit kayu. Rambut dan pakaiannya berkibar ditiup angin. Gadis itu terlihat garang dan memancarkan aura kesatria yang kuat.Nabila Feno dan adiknya, Nadine Feno adalah saudara kembar. Tapi karena kelahiran anak kembar dianggap membawa petaka, Nabila dibesarkan di luar lingkungan keluarga sejak kecil.Nadine mempunyai sifat lembut dan tidak pernah menaruh dendam pada orang lain.Nabila tidak habis pikir, siapa yang sudah tega menyakiti hati adiknya yang polos dan baik hati itu.Rasanya dia ingin menguliti orang itu lalu membuang tulangn

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 2

    Nabila yang menunggu di dalam ruangan itu menyipitkan mata indahnya.Hasil pemeriksaan itu tidak akan membawa keuntungan apa pun bagi Keluarga Feno.Selir Utama pasti yakin kalau Nadine sudah tidak perawan dan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat masalah.Jika ternyata "Nadine" masih perawan, Selir Utama pasti akan curiga meski hal itu bisa mengadang niat buruk selir laknat itu.Andai saja pihak istana tahu kalau Nabila hanya pengganti, hal itu akan dihitung sebagai penipuan. Pasti pihak kerajaan akan memberi hukuman yang setimpal pada Keluarga Feno!Nabila melihat lurus ke depan, dia menggunakan tangannya yang biasa dia gunakan untuk memegang pedang itu dan menodongkannya ke hiasan kepalanya sendiri dengan tenang.Gurunya mengajarkannya seni bela diri dan pengabdian pada negara.Istri gurunya telah mengajarinya cara mengurus rumah tangga, termasuk beberapa teknik mengurus harem, tapi Nabila merasa dia tidak akan pernah menerapkannya meski sudah mempelajarinya dengan baik.Nabila

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 3

    Istana Giok, kediaman Ibu Suri.Setelah mendengar tentang kejadian di Kediaman Keluarga Feno, ekspresi Ibu Suri terlihat senang. Dia lantas memberi perintah pada pelayan di sampingnya."Aku pernah bertemu dengan Nadine di pesta ulang tahunku tahun lalu. Sifat Nadine terlalu lembut, waktu itu aku beranggapan kalau dia pasti akan kesulitan saat menjadi Ratu nanti.""Siapa sangka dia berani menolak perintah Cindy dengan tegas.""Aku benar-benar dibuat kagum olehnya."Pelayan yang biasa dipanggil Bibi Asih itu sudah menjadi pelayan Ibu Suri selama bertahun-tahun, dia paham betul dengan pergolakan cinta dan kebencian di istana. Dia menuangkan teh hangat untuk Ibu Suri."Tapi Kaisar begitu mencintai Selir Utama, sepertinya meski Ratu sangat pintar dan berani, dia akan mengalami kesulitan saat harus bersaing dengan selir dari Paviliun Dharma Senja itu. Malam ini, Selir Utama pasti akan melakukan sesuatu."Sepertinya pelayan itu tidak memiliki jalan pikiran yang sama dengan Ibu Suri. Dia menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 4

    Mendengar Kaisar akan segera menemuinya, Nabila pun menyuruh Sifa untuk menyanggul rambutnya kembali. Tapi tangan Sifa sedikit gemetaran, sepertinya dia merasa takut pada Kaisar yang akan segera datang.Tangan Sifa bergetar, jadi dia tidak bisa menghindari kesalahan.Saat Sifa mengambil beberapa helai rambut yang hendak disanggul untuk ketiga kalinya, Nabila mulai tidak sabar dan berkata dengan nada bicara dingin."Pergilah, biar aku sendiri yang melakukannya." Nabila ahli dalam teknik penyamaran, menata rambut adalah keahlian yang perlu dia kuasai.Dia mampu merapikan sanggulnya dalam waktu yang cukup cepat. Sifa yang melihatnya pun terkejut karena merasa kagum."Ratu terampil sekali ya!"Tapi saat mereka sedang bersiap menyambut Kaisar, pelayan istana yang menunggu di luar kembali memberi kabar."Ratu, Selir Utama sedang sakit kepala. Saat ini Kaisar sedang dalam perjalanan menuju Paviliun Dharma Senja."Sifa yang mendengarnya pun membuka mulutnya lebar-lebar, dia tidak percaya denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 5

    Sesampai di kamar pengantin, ibu inang yang sedari tadi selalu berwajah murung itu memerintahkan para pelayan menyiapkan air mandi untuk ratu.Dia mendorong Sifa dan tersenyum pada Nabila."Ratu, selama bertahun-tahun, Kaisar tidak pernah menghabiskan malam dengan selir lain kecuali Selir Utama, Anda jadi perempuan pertama yang dipilih olehnya."Sifa berdiri di samping sambil menatap ibu inang itu dengan bingung.Dia belum pernah melihat pelayan tua itu melayaninya dengan penuh perhatian. Di istana ini memang berlaku hukum rimba, yang kuat akan dipuja, yang lemah akan ditindas.Ternyata kedudukan perempuan di istana harem tergantung perlakuan Kaisar. Seorang perempuan tidak akan dihormati jika Kaisar tidak mencintainya, meski perempuan itu adalah seorang Ratu.Ibu inang berbicara banyak hal pada Nabila, tapi gadis itu sama sekali tidak menggubrisnya.Dia memberi perintah dengan nada bicara dingin. "Kalian semua boleh pergi, biar Sifa saja yang melayaniku di aula dalam."...Setelah mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 6

    Sifa yang mendengar keributan pun langsung bergegas menuju aula dalam."Ratu, apa yang ter ...."Sebelum Sifa menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba dia mendengar kata "Pergi!" yang berasal dari dalam kelambu tempat tidur Nabila.Suara laki-laki!Sifa merasa ketakutan, dia pun ingin meminta bantuan.Tiba-tiba, seorang kasim datang dan segera menahannya, lalu berkata dengan marah."Dasar bodoh! Dia itu Yang Mulia!"Sifa tercengang.Yang Mulia?! Kaisar tiran yang sudah membunuh banyak orang itu?Ini sudah sangat malam, kenapa tiba-tiba dia datang?!Di dalam kelambu.Telapak tangan besar Kaisar itu menekan satu pundak Nabila, sementara tangannya yang satu lagi mencengkeram pergelangan tangan Nabila yang memegang belati. Dia menindih tubuh Nabila, seperti singa yang siap menerkam mangsanya.Nabila bisa saja melawan, tapi setelah tahu siapa laki-laki itu, dia pun mengurungkan niatnya.Dia tidak bisa melihat wajah laki-laki itu karena gelap.Tapi aura membunuh yang terpancar dari laki-laki it

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 7

    Malam ini ditakdirkan untuk menjadi bencana, Nabila sudah menebaknya.Sejujurnya daripada harus menyerahkan kesuciannya pada Kaisar, tidak ada salahnya kalau Nabila harus melukai dirinya sendiri.Setidaknya dia tidak harus terus ditindih oleh Kaisar.Nabila merobek bagian bawah piamanya dan menjadikannya sapu tangan untuk dijadikan alas yang biasa digunakan pengantin baru untuk membuktikan bahwa dirinya masih perawan.Dia lantas mengangkat bagian bawah piamanya dengan satu tangan, satu tangannya memegang belati dengan posisi terbalik.Nabila sudah memutuskan untuk melakukannya, dia tidak bisa menolaknya.Dia berusaha menghibur dirinya sendiri, anggap saja ini luka biasa.Dari kecil sampai sekarang, dia sudah sering mendapat luka saat berlatih bela diri, 'kan?Setelah itu, dia dengan sekuat tenaga ....Pada saat ini, sebuah kekuatan besar menahan pergelangan tangannya.Nabila mengerutkan alisnya.Yohan kembali merampas belati itu. Kali ini dia berkata dengan nada bicara yang lebih tajam

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 666

    Tadi Yohan agak marah, tetapi sekarang dia sudah tenang dan menyadari betapa ributnya dia.Kalau membicarakan pasukan wanita, itu masalah pengabdian pada negara dan rakyat.Sangat tidak pantas baginya untuk bersikap begitu picik dan tidak toleran.Begitu saja, Yohan meredakan amarahnya sendiri.Kemudian dia mengeluarkan beberapa potong kue kastanye dari tangannya. Kue itu dibungkus dengan kertas minyak dan masih hangat."Hari ini Nyonya Windi baru membuat kue kastanye. Aku membawakannya untukmu."Raut wajah Nabila agak berubah dan dia bersikeras, "Aku tidak suka."Yohan meraih tangan Nabila dan meletakkan kue kastanye di telapak tangannya."Masih ingin berbohong padaku?""Guru dan Ibu Gurumu bilang kamu suka makan kue ini sejak kecil.""Aku tahu kenapa kamu berbohong padaku."Nabila mendongak.Dia tahu?Setelah itu, Yohan berbicara dengan percaya diri dan tenang."Kamu terus memikirkan apa yang kukatakan dan cemburu, 'kan?"Nabila, "..."Yohan menjelaskan padanya dengan agak serius."S

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 665

    Melihat Nabila linglung, Yohan bertanya dengan suara rendah."Ada apa?"Nabila sadar kembali dan memusatkan pandangannya pada wajahnya, "Tidak ada apa-apa."Yohan mengira Nabila masih salah paham, jadi dia menambahkan."Aku tidak berbohong kepadamu, dia memang cuma seorang gadis kecil.""Kurus kering dan wajahnya penuh debu. Entah kabur ke mana dia ....""Lucu sekali, 'kan?" Nabila menyela dan bertanya dengan suara rendah.Yohan mengangguk."Ya."Nabila menoleh untuk melihat ke luar kereta tanpa berkata apa-apa lagi.Akan tetapi, tinjunya diam-diam mengepal.Tidak lama kemudian, Dafka membeli kue kastanye.Yohan menyerahkan sepotong kepada Nabila yang menggelengkan kepalanya, "Terima kasih, tapi aku tidak suka makan ini."Dia bahkan tidak menatapnya saat mengatakan ini.Setiap orang memiliki selera yang berbeda, Yohan tidak meragukannya.Di tengah jalan, Nabila melihat toko pakaian dan menghentikan keretanya.Ibu Guru benar. Dia tidak bisa senantiasa memakai pakaian pria dan sudah wakt

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 664

    "Kak ...."Nadine baru saja berjalan mendekat, lalu melihat pria di samping kakaknya.Pria itu mengenakan jubah ungu kemerahan yang mewah, terlihat jelas bahwa dia sudah berusaha tampil sederhana, tetapi tetap tidak bisa menyembunyikan aura keagungan yang luar biasa.Terutama wajahnya yang penuh wibawa dan dominasi, sekali lihat saja sudah tahu bahwa dia adalah seseorang yang berada di posisi tertinggi, tidak bisa dilawan."Hamba memberi hormat kepada Yang Mulia Kaisar." Nadine langsung menundukkan wajah, tidak berani menatap langsung ke arahnya.Pelayan Yumba juga segera ikut memberi hormat.Mengatakan bahwa dia tidak gugup melihat wajah kaisar, adalah kebohongan belaka, telapak tangannya penuh keringat.Kaisar ini hampir sama seperti yang dia bayangkan, tinggi, dingin, dan sulit ditebak perasaannya.Dia memang tidak mengerti, bagaimana nona Nabila bisa terbiasa berada di sisinya.Yohan, saat melihat Nadine, langsung merasa bahwa dia dan Nabila memang pantas disebut kembar, wajahnya m

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 663

    Di dalam kelambu, di atas kasur, dua tangan, satu besar, satu kecil, saling bertaut erat, tak terpisahkan.Yohan makin menggila, mencium dengan penuh gairah.Nabila hampir tak mampu bertahan, berusaha keras mencari ruang untuk bernapas.Sesaat kemudian, sang pria jatuh di atas tubuhnya. Napasnya berat, embusan panas jatuh di dekat telinga dan sisi wajahnya.Dia merasa seperti sedang "dipanggang," berkeringat, lalu memalingkan wajahnya.Pria itu sedikit mengangkat tubuhnya, memiringkan dagunya, menatap dalam-dalam bibir merah merekah seperti tetesan embun.Bibir yang merah itu membuat wajahnya tampak lebih pucat.Pandangan Yohan naik, menatap api gairah di matanya yang mulai meredup, bertekad untuk mengingat momen ini selamanya.Dia akan mengingat bagaimana wanita itu menunjukkan perasaannya untuknya.Dia bertekad mengingat bahwa di mata wanita itu, hanya ada dia. Dalam darahnya, dalam tubuhnya, hanya ada dirinya.Semua ini lebih indah daripada bunga api, lebih cemerlang daripada cahaya

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 662

    Wajah Yohan berubah dari hitam menjadi putih.Benda dalam kotak ini ... dia pernah melihatnya di buku.Ini adalah alat pencegah kehamilan, digunakan oleh pria.Namun, seorang kaisar tidak perlu menggunakan benda semacam ini. Jika tidak ingin selir mengandung, cukup memberikan semangkuk ramuan penggugur kandungan.Oleh karena itu, benda ini tidak pernah tersedia di istana, dan dia tidak pernah melihatnya.Dia juga tidak pernah menyangka Nabila akan memberikannya benda seperti ini.Dia bahkan tidak tahu harus berkata apa padanya.Plak!Dia menutup kotak kayu itu, tampak enggan melihatnya lagi."Benda ini, aku tidak suka."Dia langsung menolak tanpa ragu.Dia justru berharap memiliki lebih banyak anak dengannya, bagaimana mungkin menggunakan benda itu.Nabila dengan serius menjelaskan."Menurutku, hamil sebelum menikah, tanpa status dan nama, sama saja dengan anak haram."Alis Yohan tiba-tiba berkerut.Maksudnya adalah, sebelum menikah pun boleh ....Kenapa tidak bilang dari awal!Sesaat

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 661

    Di halaman utama.Jenderal Jordi malam ini harus bertugas patroli. Jika saja kaisar tidak berada di kediamannya, dia pasti sudah makan seadanya di barak.Namun, untuk saat ini dia harus kembali ke kamarnya berganti pakaian sebelum menuju barak.Nabila datang bersama gurunya, Nyonya Windi. Melihat lampu di dalam kamar menyala, dia berkata, "Guru ada di dalam, aku tidak akan masuk."Nyonya Windi tersenyum tipis. "Tunggu di sini, aku akan ambil untukmu."Saat masuk ke dalam, dia melihat suaminya duduk di tepi meja dengan ekspresi aneh. Tidak terlihat senang, tetapi juga tidak marah. Yang pasti, dia tampak menahan emosi.Jordi berdiri dan dengan nada ragu menanyakan dia ...."Istriku, akhir-akhir ini aku sibuk dengan urusan militer, mungkin terlalu abaikan kamu. Apa kamu marah padaku?"Nyonya Windi menjawabnya dengan jujur."Kamu lakukan demi tugas negara, aku tidak akan marah karena itu."Namun, wajah Jordi langsung berubah suram.Dia gemetar sambil menunjuk ke lemari kayu di dekat tempat

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 660

    Sejak pertama kali melangkah masuk ke kediaman Jenderal Jordi, Lisa sudah melihat pemuda tampan di sisi Nyonya Windi.Mungkin karena baru saja kembali dari barak, di mana dia terbiasa melihat pria-pria kasar, pemuda ini langsung menarik perhatiannya.Wajahnya menawan, dan juga tidak kehilangan aura heroik.Mata itu menatapnya, namun sama sekali tidak terasa kurang ajar, seolah hanya sekadar mengagumi tanpa sedikit pun niat buruk.Sepasang mata yang benar-benar bersih dan jujur.Lisa tak kuasa menahan getaran di hatinya.Bahkan saat menghadapi Yang Mulia yang begitu anggun dan tampan, dia tak pernah merasakan perasaan seperti ini.Seakan ada bunga-bunga persik yang mekar di sudut hatinya ....Nyonya Windi, yang memperhatikan perubahan ekspresi Lisa, segera menyadari sesuatu.Agar Nabila tidak kembali melibatkan diri dalam urusan hati yang rumit, dia berpura-pura menegur Nabila."Sudah berapa kali kukatakan, seorang gadis seharusnya mengenakan pakaian perempuan. Lihat, sekarang orang sal

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 659

    Setelah diselamatkan oleh seseorang, seluruh wilayah Negara Naki dihujani dengan perintah penangkapan terhadap Levino.Bukan hanya pemerintahan, tetapi juga dunia persilatan. Dengan Laina sebagai pemimpin Aliansi Germa, serta James bersama para pendekar mandiri, semua mencari Levino, si biang keladi kejahatan ini.Namun, jejak Levino begitu licin, tidak ada satu pun perkembangan yang berhasil dicapai.Siapa sangka, akhirnya muncul secercah harapan.Di dalam ruang kerja.Subad melapor, "Yang Mulia, ada kabar dari Tobias, Levino sempat terlihat di wilayah Kerajaan Jaming."Nabila juga ada di sana, mendengar kabar itu, dia teringat akan dugaan yang sebelumnya dalam pembahasan dengan kedua gurunya."Levino kemungkinan besar sudah lama jalin hubungan dengan pihak Kerajaan Jaming."Ekspresi Yohan berubah dingin dan serius.Kalau memang Levino tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Jaming, pihak Negara Naki masih bisa mengirim utusan resmi untuk bernegosiasi, meminta Kerajaan Jaming menyerahkan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 658

    Azriel dibawa ke sebuah tenda, di mana hanya ada Kaisar seorang diri.Tanpa basa-basi, Azriel langsung bertanya dengan marah."Apa yang harus kulakukan ... bagaimana caranya agar kamu mau tinggalkan dia?"Yohan mengerutkan alis. Kepada orang lain, dia tidak sebaik di depan Nabila. Auranya penuh dengan kebengisan, seolah siap membunuh pemuda lancang ini kapan saja.Menghadapi Azriel yang datang dengan penuh kemarahan, Yohan mengejek."Kepribadian kalian dua bersaudara sungguh berbeda satu dengan lainnya."Yang satu lembut dan penuh kasih, yang satu lagi egois dan licik.Azriel menyipitkan matanya, "Jawab aku! Bagaimana caranya agar kamu tinggalkan dia dan kembali ke istanamu!"Mendengar itu, Yohan hanya merasa geli.Ekspresinya menjadi dingin dan penuh wibawa."Kamu harusnya bersyukur, kamu punya kakak yang baik."Azriel langsung membongkar maksudnya, "Kamu berani sentuh aku? Percaya tidak, kalau kamu berani sakiti aku, dia pasti akan langsung tinggalkan kamu!"Tangan Yohan yang berada

DMCA.com Protection Status