“Kembalikan Ash pada mas Anggara, dan aku akan kembali padamu,” jawab Akira tanpa berpikir lama. Ya, dia tidak boleh bersikap egois. Bukankah kebahagiaan Ashley adalah tujuan utamanya? Anggara terkejut mendengar jawaban Akira. Dia hendak merebut ponsel dari tangan istrinya, namun Akira mengisyaratkan dengan menggeleng kepalanya. “Kita bertemu di Rinega Palace dua jam lagi sayang,” ucap Argi dan dengan segera Akira menutup panggilan tanpa menjawabnya terlebih dulu. Akira menarik nafas dalam, dia tahu mungkin Anggara tidak menyetujui keputusannya. Namun Akira hanya melakukannya untuk kebaikan Ashley, hatinya jauh lebih tenang jika putrinya berada di tangan yang tepat, yaitu ayah kandungnya sendiri. “Apa kamu serius akan kembali padanya? Bukankah dia telah menyakitimu? Aku bisa menggantikan dengan yang lain, asal bukan dirimu, Akira!” ucap Anggara terdengar pilu. Akira bergeming dengan mata terpejam. Dadanya terasa sesak, pikirannya sudah buntu. Tak ada jalan lain selain menyerahkan
Read more