Home / Romansa / Maaf, Aku Bukan Wanita Lemah / Chapter 291 - Chapter 300

All Chapters of Maaf, Aku Bukan Wanita Lemah: Chapter 291 - Chapter 300

335 Chapters

Bab 291

“Tuan masih belum mengangkat panggilannya, nyonya. Apa saya harus menghubungi tuan dan nyonya besar?” tanya bibi ikut panik melihat Alisya yang merintih kesakitan memegang perut besarnya.Alisya memejamkan matanya berusaha keras agar tak merintih kesakitan, benar apa yang dia khawatirkan tak ada yang bisa dia andalkan untuk mengambil keputusan saat dia kesakitan seperti ini, seharusnya dia tinggal saja di rumahnya di desa sejak minggu lalu, bulik Par pasti dengan senang hati akan menemaninya tidur di rumahnya itu.“Tolong bawa saya ke rumah sakit saja, Bi. Masih lama memang tapi itu lebih baik dari pada menunggu di rumah dan tolong panggil Rani untuk menjaga Bisma,” kata Alisya mengambil keputusan cepat saat rasa sakit masih tak menghilangkan akal sehatnya.Sore itu setelah memastikan Bisma aman bersama Rani dan ibunya, Alisya berangkat ke rumah sakit hanya ditemani bibi saja. Dia berusaha tetap tenang dan berpikiran jenih meski kadang ra
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Bab 292

“Ya nggak bisa gitu pak, hpl itu bisa maju atau mundur, suka-suka bayinya mau keluar kapan. Kecuali bapak sudah merencanakan operasi, nah itu bisa tuh pilih tanggal cantik,” kata salah satu manager yang ikut makan siang bersama mereka.Meski sang istri sudah tidak bekerja lagi, tapi Alisya tetap mengirimkan makan siang untuk suaminya melalui sopir, kecuali hari di mana Pandu harus meeting di luar dan menemani kliennya makan, baru dia bilang pada sang istri untuk tidak perlu memberikan bekal. Jika dulu dia lebih suka menjelajah restoran mahal saat jam makan siang, sekarang dia akan anteng saja makan di kantor dan tak perlu kepanasan atau kena macet. “Memang bisa begitu ya, pak?” tanya Pandu bingung, kali ini memang bukan kehamilan pertama untuk Alisya, tapi ini kali pertama dia benar-benar menemani seorang istri yang hamil dan akan melahirkan, bukan itu saja dia bahkan juga ikut merasakan ngidamnya. Dulu saat Sekar hamil, mereka memang masih suami istri tapi wanita itu menolak saat
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Bab 293

Pasangan paruh baya itu berjalan tergopoh-gopoh di lorong rumah sakit, yang menurut mereka terlalu panjang. Rasa khawatir terpancar jelas di wajah keduanya. “Ayo, Ma, kita harus lihat keadaan mereka,” kata sang laki-laki yang langsung meraih tangan sang istri dan menggandengnya supaya berjalan lebih cepat. “Kenapa mereka tidak menghubungi kita lebih awal, kalau Pandu dan Alisya tidak sempat para pembantunya kan banyak, ini yang mama tidak suka kalau mereka mengambil pekerja sembarangan,” gerutunya sambil berusaha tetap mengimbangi langah cepat sang suami. “Sudahlah, itu tidak penting. Keselamatan mereka lebih penting,” kata sang suami yang berusaha tenang dalam menghadapi kabar yang mengejutkan ini. Suasana masih gelap ketika mereka tiba di rumah sakit ini, terlihat sekali mereka datang dengan tergesa bahkan nyonya besar Wardhana yang biasanya berpenampilan glamor terlihat hanya mengenakan over coat panjang untuk melapisi piamanya tanpa ada perhiasan yang menempel satupun ditubu
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Bab 294

Alisya baru saja akan bangun saat mendengar rengekan kecil di box sampingnya. Tapi gerakan disampingnya menghentikannya. “Tidurlah lagi biar aku lihat putri kecil kita.” Tentu saja Alisya tak bisa tidur lagi meski dia masih meletakkan kepalanya di atas bantal. Dari balik bulu matanya wanita itu mengawasi sang suami yang mengecek popok putri mereka, lalu menggantinya dengan cekatan lalu menimang sang putri yang masih merengek. Ibunya dulu pernah bercerita bahwa sang ayah tidak pernah canggung mengganti popoknya, membersihkan pupnya dan juga memandikannya, hanya memberi nenen yang tidak bisa ayahnya lakukan. Waktu itu Alisya hanya tertawa mendengar cerita sang ibu dan dalam hati berharap semoga suaminya nanti bisa membantunya mengurus anak-anak mereka seperti sang ayah dulu. Akan tetapi harapan itu langsung Alisya buang jauh-jauh saat menyadari kalau Pandu dalam kesehariannya masih dibantu oleh para pelayan, mana mungkin laki-laki bisa membantunya mengurus anak mereka, tapi sekara
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

Bab 295

Hari ini Laras gajian Laras sudah membeli sekotak martabak telur kesukaan ibunya. Rutinitas yang selalu Laras lakukan, sejak mereka pindah ke kontrakan ini.Gaji Laras tentu saja cukup jika untuk membeli martabak telur setiap hari, tapi ibunya menolak dengan keras, sang ibu ingin Laras menabung gajinya tentu saja setelah semua kebutuhan mereka tercover dan... Menyisihkan untuk ayahnya. Hal yang sangat tidak disukai Laras, tapi ibunya selalu mengatakan sebagai anak Laras harus berbakti pada orang tua, diantaranya dengan membantu sang ayah yang kesulitan keuangan."Bu Aku pu-" Laras baru saja memasuki halaman rumah kontrakannya yang mungil saat dilihatnya sang ayah dan beberapa orang seperti menunggunya, mereka langsung tersenyum melihat kedatangannya dan Laras tak menyukai itu. "Akhirnya kamu pulang juga, nak. Kami sudah menunggu sejak tadi," kata sang ayah sambil tersenyum lebar. "Apa yang ayah lakukan di sini? bagaimana ayah tahu rumah kami? di mana ibu?" tanya Laras yang lan
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

Bab 296

"Turunkan aku di sini," kata Laras dengan kalut. "Apa, ini belum sampai, tunggu. Jangan aneh-aneh," kata Pram sedikit melirik gadis di sampingnya. "Siapa yang aneh-aneh! Dengar ya gini-gini aku cewek baik-baik! Aku masih perawan!" Kata Laras sambil melotot pada laki-laki di sampingnya itu. Pram menoleh dan mengerutkan kening bingung pada gadis di sampingnya yang tiba-tiba saja tantrum ini. "Hah! Apa maksudmu?" Tanyanya bingung. "Aku makasih banget sudah kamu tolong dari kejaran ayahku tadi, dan sebagai manusia beradab tentu aku akan balas budi untuk kebaikanmu ini, tapi tidak dengan tidur denganmu!" Kata Laras sambil melotot tajam. Brak.Pram spontan yang tadinya menatap Laras seolah gadis di sebelahnya ini berubah menjadi monster langsung menatap ke depan dengan kaget dan spontan menginjak rem. "Aww!" "Eh maaf kamu nggak apa-apa?" Tanya Pram setelah memastikan yang dia tabrak adalah tempat sampah di pinggir jalan, saking kagetnya dia tak sadar kalau sudah mengemudi keluar jal
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

Bab 297

“Apa yang terjadi? Ibumu baik-baik saja kan?” tanya Pram mengikuti langkah cepat Laras keluar dari hotel. Laras itu meski kecil orangnya tapi sangat gesit lihat saja Pram yang bahkan tiga puluh lebih tinggi darinya kewalahan mengimbangi cara jalan wanita itu. Tak ada jawaban dari mulut Laras terpaksa Pram meraih lengan wanita itu. “Kamu belum jawab apa yang terjadi?” tanyanya lagi. Laras memejamkan mata, dia tidak ingin merepotkan Pram lagi, bukankah mereka sudah saling menolong jadi impas bukan. “Ibuku ehm... baik-baik saja, aku harus pergi sekarang, kita sudah tak punya urusan lagi,” kata Laras cepat-cepat, tapi Pram tentu saja tidak membiarkan hal itu terjadi apalagi melihat wajah pucat gadis itu setelah menerima telepon tadi, dan jangan lupakan matanya yang berkaca-kaca. Pram memang sering mematahkan hati para gadis, tapi tentu saja gadis yang memang pantas dia perlakukan seperti itu, tapi tentu saja Laras bukan salah satunya. “Biar aku antar tenangkan dirimu dulu, ang
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

Bab 298

Pram kali ini tidak punya alasan kenapa dia melakukan semua ini. Dua milyar bukan uang yang sedikit. Dia pasti sudah gila.Meski dia punya jauh lebih banyak dari itu. Pram memang selalu royal pada pacar-pacarnya sebelum diputuskan dengan menyedihkan, tapi dua milyar dalam satu hari tetap saja terlalu banyak untuknya, bahkan tidak untuk Alisya sekalipun, meski dia tidak akan keberatan jika teman tersayangnya itu meminta padanya. Pram menyayangi Alisya, sangat sayang. Dia bahkan pernah berpikir mungkin suatu hari nanti mereka bisa menikah dan hidup bahagia. Semua hal yang diimpikan para laki-laki dari istrinya ada dalam diri Alisya, dan Pram juga akan dengan rela hati mengkristalkan segala rasa takut dan traumanya pada pernikahan. Tapi Alisya memilih Pandu. Laki-laki yang bahkan sangat tidak pantas untuk temannya tersayang itu, dia tahu sejak awal. Akan tetapi Alisya bisa jadi orang paling keras kepala jika sudah punya mau dan sebagai orang yang menyayangi wanita itu dengan tulus
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

Bab 299

Alisya bohong ternyata. Dia bilang Pram adalah teman yang baik dan suka membantu. Nyatanya sekarang laki-laki itu seperti sengaja mengerjainya. Dia DIPERINTAHKAN untuk ada di lapangan golf yang jaraknya satu jam perjalan dari kantornya berada pada pukul lima lebih sepuluh dan TIDAK BOLEH TELAT.Jam pulang kantor Laras memang jam lima sore, tapi tidak mungkin bukan dia bisa sampai di sana tepat waktu. Memangnya dia jin yang bisa langsung pindah tempat. “Aku pulang dari kantor jam lima, kamu pasti tahu karena pernah menjemput Alisya,” kata Laras kesal, rasanya dia ingin berteriak di ponselnya supaya telinga laki-laki itu budeg sekalian. “Aku tidak mau tahu, jam lima lebih sepuluh kamu harus sudah sampai, ingat aku sudah membelimu dua milyar.” Sialan Laras tidak punya uang sebanyak itu. bahkan meski nolnya dikurangi dua sekaligus. Dia benci ayahnya yang lagi-lagi menjerumuskannya dalam masalah seperti ini, tapi dia juga membenci ibunya yang keras kepala tidak mau menceraikan ayah
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

Bab 300

“Apa sih sebenarnya masalahmu? Kamu sangat merepotkan,” kata Laras judes setelah mereka keluar dari salon. Laras sudah sangat cantik dengan make up minimalisnya, dan juga blus berwarna kuning pucat dan celana kain berwarna gading, sangat cocok dengan kulitnya yang langsat.Tapi dia tidak menyukainya. Siapa sih yang suka tiba-tiba dipaksa untuk melakukan apa yang sama sekali tidak dia ketahui.“Terima kasih dan aku sangat suka merepotkanmu,” kata Pram yang senyumnya sudah kembali bertengger di wajah tampannya. Laras menghela napas, dia mengasihani dirinya sendiri jika suatu saat jatuh cinta pada laki-laki itu dan tentu saja itu bukan hal mustahil mengingat saat ini statusnya adalah barang yang sudah dibeli Pram. Mengingatnya saja sudah membuat Laras bergidik. “Memangnya kita akan kemana? Kamu ternyata suka sekali bersandiwara. Oh jangan-jangan wanita yang menjadi pacar-pacarmu itu sebenarnya adalah wanita yang bernasib sial dan kamu jadikan pacar pura-pura untuk menutupi kebusukan
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more
PREV
1
...
2829303132
...
34
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status