/ Rumah Tangga / Menjadi Istri Duda Muda / 챕터 121 - 챕터 130

Menjadi Istri Duda Muda의 모든 챕터: 챕터 121 - 챕터 130

146 챕터

121

"Layla, lama banget kita gak ketemu. Kabarmu bagaimana?" Sapa Yusuf kemudian setelah menyadari kedatangan Layla bersama suaminya - Abidzar.Abidzar yang melihat interaksi kedua teman itu, hanya diam memperhatikan, dia tidak ada minat untuk memasuki percakapan itu."Alhamdulillah aku baik, Yusuf." Anggukan Layla menjawab pasti pertanyaan Yusuf."Syukurlah." Lanjut Yusuf.Abidzar merasa cemburu dengan melihat Yusuf dan Layla masih terlihat dekat, padahal mereka berdua hanya saling bertanya kabar mereka masing-masing. Abidzar dengan sengaja memegangi perut Layla yang masih tidak terlalu besar, namun sedikit berisi. Dia dengan sengaja mengusap perut istrinya itu."Humaira, ayo kita duduk dulu, kamu jangan lama-lama berdiri ya. Nanti perutnya kram, kasihan anak kita nanti." Abidzar berucap dengan manis kepada Layla. Dia ingin menyadarkan posisi Yusuf.Yusuf yang mendengar penuturan Abidzar itu sedikit terkejut, teryata Layla sudah hamil. Dan itu membuat dia sedikit patah hati, cintanya ber
last update최신 업데이트 : 2025-03-16
더 보기

122

Layla menoleh ke belakang, dia mendapati sesosok laki-laki yang agak jauh tinggi nya dengannya dan memiliki kulit yang begitu bersih. Cuaca yang mendung, angin yang begitu tenang serta suasana yang sepi menghampiri keadaan di siang itu. Di luar gerbang utama, tapi bagian samping, tidak terlihat dari luar gerbang.Layla masih bingung, dia sedikit lupa dengan laki-laki itu tapi dia merasa pernah bertemu dengan lelaki itu."Kamu Anna kan? Laylatul Jannah, santriwati teladan sejak masa Madrasah Tsanawiyah, kamu tidak ingat aku? hmm." Ucap laki-laki itu dengan nada sopan sambil tersenyum menenangkan."Aku sungguh lupa, mungkin kita pernah bertemu sebelumnya." Ucap Layla kebingungan, karena dia benar-benar sangat lupa terhadap laki-laki di depannya saat ini."Eh, sebentar. Kamu panggil aku Anna? Bukannya hanya satu orang yang memanggil ku dengan sebutan itu. hmm, siapa ya?" Ucap Laya kembali, dia masih terlihat berfikir.Setelah beberapa detik kemudian. "Yusuf? Kamu Yusuf si ahli bahasa ka
last update최신 업데이트 : 2025-03-17
더 보기

123

"Gak apa-apa Mas, cuma belum siap aja. Kalau udah siap nanti juga dibuka tanpa disuruh." Ucap Layla sedikit menjelaskan."Ouh, gitu, bukan karena kamu punya mata ninja kan?" Tanya Abidzar sedikit menggoda."Ish, apa sih Mas, ya nggak lah. Aku normal, masa punya mata ninja." Ucap Layla.Setelah itu mereka pun terlelap untuk beberapa saat. Hingga sampai waktu sholat Dzuhur, Layla terbangun terlebih dahulu. Sedangkan Abidzar masih begitu terlelap.Layla hendak ke kamar mandi untuk mengambil wudhu, dikarenakan Abidzar masih tertidur. Layla membuka cadarnya ke kamar mandi.Keluar dari kamar mandi dia langsung sholat Dzuhur, usai sholat Dzuhur dia hendak keluar kamar untuk memasak.Abidzar terbangun, dia terkejut Layla sudah tidak ada di kamarnya. Dia melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah satu. Dia langsung melaksanakan sholat Dzuhur sendirian.Ternyata Layla lagi memasak bersama Ratna- ibu mertuanya. Mereka sambil bercanda gurau menceritakan Abidzar semasa waktu kecilnya. Layla lup
last update최신 업데이트 : 2025-03-18
더 보기

124

"Aku hanya ingin bertamu Layla, apa tidak boleh." Ucap Jihan santai."Mas, kenapa Jihan boleh masuk ke rumah ini. Kalian kan bukan siapa-siapa." Ucap Jihan dengan emosi. "Maaf Layla, tadi aku tidak sengaja bertemu dengan dia. Dia sedang ke serempet motor. Jadi aku bawa dia ke rumah buat di obati.""Ya tapi kan gak harus di bawa ke rumah juga, Mas Abi kan bisa bayar Jihan ke Rumah sakit saja." Jelas Layla, hatinya sudah sesak. Layla tidak terima jika Abidzar membawa Jihan ke rumah nya."Sekarang sudah di obati? Tolong pergi dari rumah ini, aku tidak ingin melihat mu lama-lama disini." Sambung Layla, dia sudah tidak tahan."Layla tolong jangan bersikap seperti anak kecil. Jihan lagi terluka, mana hati kamu. Apakah seperti ini yang dijuluki santriwati teladan?" Ucap Abidzar penuh penekanan.Layla tidak menyangka dengan perkataan Abidzar. Padahal Layla tahu sifat asli Jihan seperti apa. Dia pasti mempunyai rencana, dan mungkin rencana ya ini, membuat Layla dan Abidzar bertengkar."Sudah
last update최신 업데이트 : 2025-03-19
더 보기

125

Setelah mereka pergi ke danau, mereka langsung pulang ke rumah.Perjalanan begitu hening, baik Abidzar maupun Layla sama-sama terdiam membisu. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing."Layla, jangan terlalu dipikirkan perkataan Mas yang tadi." Ucap Abidzar membuka pembicaraan."Maaf Mas, seharusnya pernyataan ku saja yang jangan terlalu dipikirkan. Kita jalani saja ini semua dulu. Untuk hasilnya kita liat saja nanti gimana kelanjutannya."Sampai di rumah, Layla langsung membersihkan diri. Sementara Abidzar langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk itu.Tiba-tiba Abidzar mendapat notif dari grup WhatsApp nya. Bahwa besok ada acara di pesantren modern. Abidzar akan berniat mengajak Layla ke acara itu.Tepat Layla keluar dari Kamar nya. Menggunakan Jilbab syar'i berwarna hitam. Tanpa cadar, Layla jika di dalam kamar dia tidak akan menggunakan cadarnya. Sesuai dengan permintaan Abidzar pada waktu itu.Abidzar terpaku untuk beberapa saat. Jauh di dalam hati nya dia ingin memeluk Lay
last update최신 업데이트 : 2025-03-20
더 보기

126

Layla menghembuskan nafasnya dengan kasar. Bisa-bisa nya suaminya itu sudah bucin akut. "Tunggu aja ya Mas. Insya Allah. Semua sudah direncanakan dengan baik oleh- Nya." Ucap Layla tersenyum.Setelah mereka selesai urusan nya di ruangan Abidzar, setelah itu mereka langsung ke tempat diselenggarakannya acara lomba.Lomba antar santri ini merupakan acara rutinan di pesantren modern. Yang dilaksanakan setiap akhir semester sekali. Biasanya terdapat lomba keagamaan dan pengetahuan umum.Abidzar yang hanya bertugas menjadi juri itu tampak tenang dan santai. Pasalnya dia hanya mengamati lomba dan menilai setiap santri yang menjadi peserta lomba itu.Layla sendiri terlihat begitu bahagia melihat acara lomba yang sedang berlangsung. Dia jadi teringat tentang dirinya sendiri yang sering mengikuti lomba di pesantren salaf dulu.Banyak prestasi yang telah Layla raih, baik dari non akademik maupun akademik. Aldo- teman dekat Abidzar. Dia menjadi pembaca acara lomba. Karena lomba ini campur, jad
last update최신 업데이트 : 2025-03-21
더 보기

127

Arka bersama Ana dan juga Gio tengah berada di sebuah rumah yang cukup besar. Namun tak semewah rumahnya. Terlihat Arka tengah menyuapi sang Mama yang tengah berbaring di ranjang kasurnya.“Ma, ayo makan dulu,” pinta Arka. Laki-laki itu sedari tadi membujuk sang mama. Terlihat wajah pucat dari Rika.Rika menggeleng pelan. Tangannya digengam oleh Gio. Anak laki-laki itu begitu paham dengan keadaan sang neneknya yang tengah tidak baik-baik saja.“Kalau mama tidak makan, nanti sakit,” ujar Arka. Dia terus berusaha menyuapi mamanya dengan bubur hangat yang telah dibuat oleh sang istri.“Gimana, surat cerai mama sama papamu sudah ditandatangani?” tanya Rika dengan bibir yang sangat pucat.Arka menghela nafasnya panjang. “Iya ma, sudah. Sekarang mama makan dulu, jangan pikirin hal lain dulu,” ucap Arka tak ingin keadaan mamanya semakin memburuk.“Segera diurus, Arka. Mama tak ingin ada hubungan lagi dengan Abraham. Dia laki-laki jahat, kamu juga jangan dekat-dekat dengan laki-laki itu,” per
last update최신 업데이트 : 2025-03-22
더 보기

128

Layla terkesiap, dia sedikit terkejut dengan penuturan seorang pengurus itu. Mereka meminta Layla untuk ikut membantu mengajar santri putri, karena pesantren modern sedang kurang tenaga pengajar dalam bidang kitab."Insya Allah.saya bisa, tapi saya juga perlu persetujuan dari Ustadz Abidzar terlebih dahulu, mungkin bisa untuk memberi saya beberapa waktu untuk menanyakan perihal ini, Ustadzah." Jawab Layla.Layla sebenarnya sangat ingin, apalagi di rumah dia sering kesepian. Mungkin dengan mengajar di pesantren modern bisa mengisi waktunya lebih bermanfaat lagi. Tapi dia juga harus mendiskusikan nya dengan Abidzar."Alhamdulillah jika begitu, saya persilakan Ustadzah Layla untuk membicarakan nya terlebih dulu dengan Ustadz Abidzar." Tutur seorang Ustadzah berjilbab hitam syar'i itu.Layla mengangguk patuh. Lalu dia beralih menatap Salsabila dan Sasa yang masih duduk di pojok depan ruangan itu."Kami pamit dulu Ustadzah, Alhamdulillah kaki Salsa sudah sedikit membaik." Ucap Sasa dengan
last update최신 업데이트 : 2025-03-23
더 보기

129

Namaku Layla, Aku lahir dari seorang ibu yang begitu baik. Beliau memberiku banyak kasih sayang dan cinta, hingga aku besar pun kasih sayang nya tidak pernah pudar.Bagiku ibu lah segalanya, selalu menjadikan ratu. Ibu bisa menjadi teman untukku, Ibu bisa mendengar semua keluh kesah dan masalah ku.Tapi semua itu berakhir, saat itu kelulusan ku. Saat aku kelas tiga akhir, ibuku meninggal kan ku untuk selamanya. Aku sangat bersedih, berduka, dan aku benar-benar merasa jatuh. Kehidupan semakin berbeda. Semuanya terasa sepi, biasanya ibu akan selalu tersenyum hangat padaku.Kejadian itu sangat jelas ku ingat, dimana aku akan memberi ibu piala, tapi di saat itu juga ibu pergi dariku, untuk selamanya.Aku sebisa mungkin untuk ikhlas, aku berharap bisa bertemu dengan ibu suatu saat nanti. Aku, Layla, pernah menjadi santriwati teladan dua periode di pesantren salaf. Dimana saat periode pertama itu aku masih duduk di kelas tiga Tsanawiyah dan periode kedua disaat aku sudah jenjang Aliyah k
last update최신 업데이트 : 2025-03-24
더 보기

130

"Ouh Maaf. Tadi saya cuma gak sengaja mau belikan Layla es krim." Ucap Yusuf kebingungan."Jangan diambil!" Larang Abidzar pada Layla."Mas, kan cuma es krim. Gak apa-apa ya?" Pinta Layla memelas. Dia tidak enak hati pada Yusuf yang telah berbuat baik pada dirinya.Akhirnya Layla mengambil es krim itu. "Makasih ya Yusuf. Lain kali jangan repot kek gini." Ucap Layla sambil tersenyum.Yusuf hanya mengangguk pelan. Kemudian memilih meninggalkan Layla dengan Abidzar.Abidzar menatap Layla yang memakan es krim nya itu tampak tidak suka. Bisa-bisa nya Layla menerima pemberian dari seorang Yusuf.Abidzar tidak suka dengan sikap Yusuf yang menurut nya berlebihan. Lebih ke arah melebihi teman. Anggap Abidzar penuh frustasi."Ayo kita pulang. Acaranya sudah selesai." Ucap Abidzar langsung menarik tangan Layla menuju mobil nya."Tapi Mas …" ucap Layla.Mereka pun akhirnya meninggalkan pesantren modern. Abidzar terlihat tidak baik-baik saja. Dia membawakan mobilnya cukup mengebut. Membuat Layla t
last update최신 업데이트 : 2025-03-25
더 보기
이전
1
...
101112131415
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status