Anisa duduk di kursi kereta yang empuk, menatap pemandangan luar jendela yang bergerak cepat. Pikirannya masih berkecamuk dengan segala yang telah terjadi. Meski tubuhnya berada di dalam kereta, hatinya masih terbelenggu oleh bayang-bayang masa lalu. Malik, perpisahan, kesedihan, dan luka yang seolah tak pernah sembuh.Namun, kali ini, ia merasa ada sesuatu yang berbeda. Udara di luar sana terasa segar, dan setiap pemandangan yang ia lihat melalui jendela mengingatkan bahwa dunia ini jauh lebih luas dari yang pernah ia bayangkan. Perjalanan ini, meskipun terasa sepi, memberi Anisa rasa kebebasan yang telah lama ia dambakan.Kereta terus melaju, membawa Anisa menuju kota baru dan kehidupan baru yang penuh dengan kemungkinan yang belum terbuka. Namun, meskipun ada rasa harapan dalam hatinya, ada juga ketakutan. Takut jika langkah ini malah membawanya ke jalan yang lebih sunyi, lebih sepi daripada yang ia tinggalkan.“Ini hanya langkah awal,” Anisa bergumam, mencoba menenangkan diri. “Ak
Terakhir Diperbarui : 2025-01-23 Baca selengkapnya